Professional Documents
Culture Documents
Sistem reproduksi pria meliputi : organ-organ reproduksi spermatogenesis dan hormon pada pria. Organ Reproduksi Dalam Organ reproduksi dalam pria terdiri atas Testis saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
Epididimis Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis Vas deferens Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Saluran ejakulasi Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra.
Uretra Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Vesikula seminalis Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) Kelenjar prostat Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih.
Penis Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan Spons
Skrotum Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis.
Hormon pada Pria Testoteron LH (Luteinizing Hormone) menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron FSH (Follicle Stimulating Hormone) menstimulasi sel-sel sertoli. tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin betina pada hewan dan manusia. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis) mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti : estrogen dan progesteron.
Sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada dinding tuba.