You are on page 1of 7

h. Ubahlah temperature luarnya, yaitu dengan bantuan alat pemanas (kompor listrik).

Aturlah jarak kompor dengan kalorimeter agar suhu bagian luar kalorimeter sedikit berubah (naik) dan konstan. i. Untuk memudahkan pengamat saat terjadinya titik embun, buatlah variasi suhu bagian luar dari kalorimeter tidak lebih dari .

j. Ulangi percobaan c, d, e, f dan g untuk kondisi suhu luar yang berbeda beda pada bagian luar kalorimeter.

4. Pertanyaan a. Buatlah grafik antara tekanan parsial blok! b. Berdasarkan dari grafik jawaban nomor a, hitunglah harga kelembaban relatif menggunakan titik potong garis singgung! Berapa harga c. Hitung pula harga kelembaban relatif metode Regresi Linier! d. Adakah pendekatan antara hasil jawaban nomor b dan c, jelaskan! Metode mana yang hasilnya terbaik? e. Bandingkan harga yang didapat (jawaban nomor c dan d) dengan harga yang rata ratanya ? dengan dan tekanan uap jenuh pada kertas millimeter

beserta ketidakpastiannya dengan menggunakan

terukur pada alat Relative Higro sebelum dan sesudah percobaan, berapa besar kesalahannya? f. Sebutkan sumber sumber kesalahan pada percobaan ini, sehingga dapat mempengaruhi hasil perhitungan!

Lampiran

Kurva diplot berdasarkan Tabel 13.4 Buku Fisika karangan Douglas C. Giancoli halaman 475.

FORMAT LEMBAR KERJA PRAKTIKUM MODUL 4/ KELEMBABAN UDARA

Nama NIM UPBJJ UT Tempat Praktikum Tanggal Percobaan

: .............................................................................................. : .............................................................................................. : .............................................................................................. : .............................................................................................. : ..............................................................................................

1.

Data Hasil Pengamatan

Suhu ( ) Sebelum Percobaan Sesudah Percobaan ................ ................

Tekanan (mmHg) ............................ ............................

Kelembaban (%) ........................... ...........................

Tabel Pengamatan

Suhu di luar No kalorimeter ( ) 1. 2. 3. 4. 5.

Suhu di dalam kalorimeter pada saat mencapai titik embun ( )

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh:

Tekanan Uap No Jenuh Air (mmHg) 1. 2. 3. 4. 5.

Tekanan Parsial dari Air (mmHg)

Kegiatan Praktikum 2

Daya Hantar Panas

A.

LANDASAN TEORI Salah satu cara untuk mengetahui terjadinya transfer energi adalah dengan cara konduksi,

yaitu peristiwa dimana energi termal berpindah dalam zat akibat adanya tumbukan antara molekul molekul zat tersebut. Pada Gambar 4.1, sebuah silinder dengan luas penampang A, jarak kedua ujungnya l, dan suhu kedua permukaannya kalor dan , dimana > , maka jumlah

yang berpindah dari permukaan 1 ke permukaan 2 dalam waktu

adalah :

dimana k adalah koefisien konduktivitas termal dalam satuan dan disebut gradien suhu.Konduktivitas termal k untuk berbagai

jenis zat padat diberikan pada table 4.2.

Tabel 4.2. Konduktivitas Termal dari Berbagai Jenis Zat Padat Konduktivitas Termal k Zat Perak Tembaga Aluminium Baja Gelas (biasa) Kayu Isolator fiberglass 420 380 200 40 0,84 0,08 0,16 0,048

Sebagian besar zat akan memuai secara beraturan terhadap penambahan temperatur, termasuk zat dalam fase gas, sehingga volume gas akan mengambang (bertambah besar). Volume gas tidak hanya bergantung pada perubahan temperatur, tetapi bergantung pula pada perubahan tekanan, Secara ekrperimen, untk gas dengan jumlah tertentu diperoleh bahwa volume gas berbanding terbalik dengan tekanan yang diberikan padanya ketika temperatur dijaga konstan, yaitu:

hubungan ini dikenal sebagai hukum Boyle. Sebaliknya apabila tekanannya yang dijaga konstan, volume gas dengan jumlah tertentu berbanding lurus dengan temperatur mutlak. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum Charles, dirumuskan :

Hukum gas yang ketiga dikenal sebagai hukum Gay-Lussac, yang menyatakan bahwa pada volume konstan, tekanan gas berbanding lurus dengan temperatur mutlak, yaitu :

Hukum hukum tersebut sebenarnya hanya merupakan pendekatan yang akurat untuk gas riil sepanjang tekanan dan massa jenis gas tidak terlalu tinggi, dan gas tidak mendekati kondensasi, Bagaimanapun istilah hukum untuk ketiga hubungan tersebut lebih bersifat tradisional, sehingga kita tetap memakainya sampai sekarang. Konduksi kalor pada suatu zat digambarkan sebagai hasil tumbukan molekul moleku. Sementara satu ujung benda dipanaskan, molekul molekul di tempat tersebut bergerak lebih cepat dan bertumbukan dengan tetangga mereka yang bergerak lebih lambat, mereka mentransfer sebagian dari energi ke molekul molekul lain yang lajunya kemudian bertambah. Konduksi kalor hanya terjadi jika ada perubahan temperatur. Pada percobaan ditemukan bahwa kecepatan aliran kalor melalui benda sebanding dengan perbedaan temperatur antara ujung ujungnya. Aliran kalor per selang waktu dirumuskan :

Pada persamaan tersebut terlihat bahwa perbedaan temperatur

berbanding lurus

dengan ketebalan l dari benda, Oleh karena harga k yang didapat dari Tabel 4.2 adalah konstan dan harga A juga dibuat konstan, dengan membuat grafik antara besarnya nilai dan l dapat ditentukan

ini merupakan daya hantar panas, dengan satuan J/s atau watt.

B.

KEGIATAN PERCOBAAN

1.

Tujuan Menentukan besarnya nilai daya hantar panas pada suatu benda (zat padat) dengan cara

konduksi.

2.

Alat dan Bahan a. Benda (zat padat) yang akan kita tentukan daya hantar panasnya, dengan ketebalan yang bervariasi namun bentuk dan luas penampangnya sama. b. Dua buah termometer, lebih baik bila ada termometer digital. c. Teko listrik atau alat pemanas air lainnya beserta bejana kosong. d. Mistar dan jangka sorong.

3.

Prosedur Percobaan a. Catatlah keadaan ruang laboratorium (suhu, tekanan dan kelembabannya) sebelum dan setelah percobaan. b. Jika bentuk penampang dari benda berbentuk empat persegi panjang, ukurlah panjang dan lebarnya untuk menemukan luas penampang A. c. Ambillah salah satu benda dengan dengan ketebalan l yang telah diukur ketebalannya menggunakan jangka sorong. d. Tempelkan sensor dari salah satu termometer pada bagian bawah permukaan benda untuk mengukur temperatur , dan sensor dari temperatur yang satu lagi pada bagian .

atas permukaan benda untuk mengukur temperatur

You might also like