You are on page 1of 1

Pada kondisi tiang pancang berada pada tanah lunak dan ujung tiang mencapai tana h keras atau

batuan dasar (Gambar 2.2), analisis sering dilakukan dengan mengaba ikan tahanan geseknya, sehingga kapasitas dukung tiang didapatkan dari tahanan u jung bawah tiang saja (Qb). Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa kapasita s ujung bawah tiang (Qb) jauh lebih besar dari pada kapasitas geseknya (Qs). Pad a kondisi ini Persamaan 2.1 dapat ditulis sebagai Persamaan 2.2. Qu = Qb Wp .. ............ ( 2.2) Kondisi tanah lunak yang sangat dalam mungkin sekali dijumpai dalam desa in fondasi suatu bangunan. Penggunaan fondasi tiang yang mencapai tanah keras ak an memerlukan tiang yang sangat panjang, dan ini tidak ekonomis. Pada kondisi in i sering digunakan fondasi yang tidak mencapai tanah keras atau sering disebut f loating piles (Gambar 2.2). Pada kondisi ini kapasitas ujung bawah tiang akan sa ngat kecil dibandingkan dengan gesekannya, sehingga hitungan kapasitas dukungnya ditentukan berdasarkan tahanan gesek tiang dan tanah (Persamaan 2.3). Qu = Qs Wp .. ............ ( 2.3) Jika kondisi tanah dari permukaan sampai ujung bawah tiang perubahannya tidak ekstrim, maka hitungan kapasitas dukung tanah sebaiknya didasarkan pada ke dua tanahanan, baik tahanan ujung bawah tiang maupun tahanan gesek tiang. Secara umum kondisi tanah seperti ini adalah yang sering dijumpai.

You might also like