You are on page 1of 2

DIAGNOSIS-Pemeriksaan Lab Diagnosis ditegakkan berdasarakan pada penampakan kulit, terutama jika ada faktor resiko yang menyertai.

Kerokan kulit dapat menunjukkan bentuk jamur yang mendukung candida. Bahan-bahan klinis yang dapat digunakan untuk pemeriksaan adalah kerokan kulit, urin, bersihan sputum dan bronkus, cairan serebrospinal, cairan pleura dan darah, dan biopsi jaringan dari organ-organ visceral. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain : 1. Preparat KOH Merupakan cara paling mudah dan metode yang paling efektif untuk mendiagnosis, tapi tidak cukup untuk menyingkirkan bukti klinis yang lain. Hasil laboratorium dapat dipastikan dengan salin atau larutan KOH, uji amine whiff, penentuan pH vagina dan kultur dapat mendiagnosis kandidiasis vulvovaginitis. 2. Kultur Kultur dari pustule yang utuh, biopsi jaringan kulit, atau deskuamasi kulit dapat membantu untuk mendukung diagnosis. Ciri khas dari koloni adalah putih krim yang halus, permukaan tak berambut seperti lilin. 3. Pemeriksaan mikrosokopik Preparat kerokan kulit dengan rantai calcofluor putih merupakan cara yang sederhana untuk mendeteksi adanya jamur dan pseudohifa dari Candida albicans. Candida albicans berikatan tidak spesisfik dengan polisakarida dinding sel jamur dan menghasilkan warna yang terang dan jelas sebagai karakteristik organisme ketika dilihat di bawah mikroskop flouresens. 4. Serologi Macam-macam prosedur pemeriksaan serologi direncanakan untuk mendeteksi adanya antibodi Candida yang berkisar pada tes immunodifusi yang lebih sensitive seperti counterimmunoelectrophoresis (CIE), enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), and radioimmunoassay (RIA). Produksi empat atau lebih garis precipitin dengan tes CIE telah menunjukkan diagnosis kandidiasis pada pasien yang terpredisposisi.(13) 5. Pemeriksaan histologi Didapatkan bahwa spesimen biopsi kulit dengan pewarna periodic acid-schiff (PAS) menampakkan hifa tak bersepta. Hifa tak bersepta yang menunjukkan kandidiasis kutaneus berbeda dengan tinea.

6. Uji sensitifitas secara cepat dan tepat berdasarkan PCR dari DNA dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi patogenitas candida dalam jaringan.

You might also like