You are on page 1of 2

Penatalaksanaan ADHD

ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity disorder ) adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan inattention ( gangguan pemusatan perhatian dan konsentrasi ), impulsif ( berbicara dan berbuat tanpa memikirkan akibatnya ), dan hiperaktif yang tidak sesuai dengan umurnya. Penanganan ADHD perlu melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam suatu tim kerja yang terdiri dari dokter spesialis anak, psikiater, dokter spesialis saraf, psikolog, pendidik, dan pekerja sosial. Penanganan ADHD memerlukan evaluasi jangka panjang dan berulang untuk dapat menilai keberhasilan terapi. Penanganan ADHD biasanya berupa terapi obat, terapi perilaku, dan perbaikan lingkungan.Pengobatan yang paling utama dari ADHD adalah terapi stimulant. Selain terapi stimulant juga terdapat terapi non stimulant. Terapi stimulant bekerja pada system dopamine, sedangkan terapi non stimulant bekaerja pada neurotaransmitter norephineprin. Kedua neurotransmitter ini dipercaya memegang peranan penting pada ADHD. Terapi stimulant mampu mengurangi hiperaktivitas,impulsivitas, dan meningkatkan konsentrasi penderita ADHD sehingga mampu belajar dan bekerja. Terapi ini juga mampu meningkatkan koordinasi fisik yang dibutuhkan untuk menulis dan berolahraga. Penggunaan obat stimulant dibawah pengawasan dokter lebih aman. Berdasarkan penelitian, terapi stimulant yang digunakan dalam terapi ADHD tidak menimbulkan efek ketergantungan. Terdapat dua bentuk obat stimulant yang biasa dipakai yaitu bentuk shortacting dan long-acting. Betuk yang paling baru yaitu bentuk sustained-release dalam penggunaanya lebih praktis, karena lebih bertahan lama, sehingga penderita ADHD tidak harus dating setiap hari untuk meminta pengobatan. Bila pengobatan dengan terapi stimultan tidak berhasil, maka dokter harus mengubah dosis, dan bila tidak berhasil juga mak terapi harus diganti dengan terapi lain, misalnya terapi non stimulant yang melibatkan obat-obatan anti depresan seperti atomoxetine atau bupoprion. Efek samping dari obat stimulant ini tergantung dari besarnya dosis. Efek samping yang terjadi biasanya berupa peningkatan nafsu makan, rasa cemas,insomnia, dan iritabilitas. Perlu diingat bahwa terapi farmakologis ini tidak dapat menyembuhkan ADHD akan tetapi hanya mengontrol gejala yang timbul pada hari dimana obat ini diminum. Terapi ini juga tidak meningkatkan kecerdasan penderita ADHD, tapi hanya untuk membantu penderita menggunakan kemampuan yang mereka miliki secara optimal.

Terapi perilaku,emosi,dan terapi ketrampilan akan membantu penderita ADHD mengatasi masalah keseharian mereka dan merasa lebih baik terhadap diri mereka sendiri. Adapun terapi pada ADHD meliputi: Psikoterapi dapat membantu penderita ADHD untuk lebih menyukai dan menerima kekurangan mereka. Terapi ini tidak ditujukan untuk mengobati gejala maupun penyakit dasar penyebab ADHD. Pada terapi ini, penderita ADHD diajak untuk berbicara dengan terapistnya mengenai hal-hal yang membuat mereka sedih, cemas, dan perasaan-perasaan yang mereka rasakan. Mereka juga akan belajar untuk mengatasi perasaan mereka. Terapist akan membantu penderita ADHD untuk mengatasi maslah. Terapi perilaku digunakan untuk membantu penderita ADHD untuk mengatasi sesuatu secara efektif, terapi ini tidak sekedar membantu penderita ADHD mengenali dan memahami perasaan mereka tapi juga membantu mengubah cara berpikir mereka dan mengatasi masalah yang akan member perubahan pada perilaku mereka. Aplikasi dalam sehari-hari berupa pengorganisasian pada tugas sekolah dan memberikan rewards pada mereka bila mereka berhasil mengontrol emosi dan tidak bertindak gegabah. Social skill training dapat membantu penderita ADHD untuk mempelajari kebiasaan/sikap yang baru. Dalam terapi ini, therapist mendiskusikan dan memberikan contoh perilaku yang baik dalam berhubungan dengan orang lain. Sebagai contoh, mereka akan diajarkan bagaimana cara membaca ekspresi wajah orang lain, dan nada berbicara orang lain. Terapi ini akan membantu mereka untuk mengembangkan / menemukan cara-cara yang baik dalam bermain dan bekerja dengan anak-anak yang lain. Support Group membantu para orang tua untuk berhubungan dengan orang-orang yang peduli dan mempunyai masalah yang sama yaitu mempunyai anak yang menderita ADHD. Pertemuan antar anggota diadakan sebulan sekali dengan kegiatan seperti mendengarkan penyuluhan oleh seseorang yang ahli dalam bidang ADHD. Selain itu mereka juga dapat saling berbagi kisah mereka. Parenting skills training diadakan oleh therapist dalam klelas khusus. Tujuan dari latihan ini yaitu mengajari teknik / cara-cara dalam menghadapi / mengatasi perilaku anak-anak mereka( www. National Institute of mental health.com dengan judul Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

You might also like