You are on page 1of 4

1.

Mahasiswa mampu menjelaskan tentang SCL dengan PBL


Student centered learning (SCL) merupakan pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik di pusat kegiatan pembelajaran. Di dalam SCL para peserta didik memiliki dan memanfaatkan peluang dan / atau keleluasaan untuk mengembangkan segenap kapasitas dan kemampuannya (prior knowledge and experience) sebagai pembelajar sepanjang hayat. Problem Based Learning (PBL) adalah suatu metoda pembelajaran di mana peserta didik sejak awal dihadapkan pada suatu masalah, kemudian diikuti oleh proses pencarian informasi yang bersifat student centered.

http://ppp.ugm.ac.id/wp-content/uploads/bukupanduanpelaksanaanscl-star.pdf
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami mengenai cara komunikasi

efektif

14 Kemampuan Komunikasi Yang Efektif


1. Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka 2. Ajukan pertanyaan tentang minat mereka 3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka 4. Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang mereka dan mengapa 5. Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan 6. Beri mereka kontak mata yang lama 7. Ungkapkan diri anda sebanyak mungkin 8. Berikan kesan bahwa anda berdua berada di tim yang sama 9. Berikan mereka senyuman terbaik anda . 10. Menawarkan saran yang bermanfaat 11. Beri mereka motivasi 12. Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain 13. Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga mereka 14. Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju

http://www.akuinginsukses.com/14-teknik-komunikasi-yang-paling-efektif/

Kiat untuk mencapai Komunikasi Efektif


Gunakan umpan balik Saluran komunikasi yang banyak Mengenali siapa penerima pesan Komuniukasi tatap muka Menyadari dampak bahsa tubuh Menanggapi isi pembicaraan Sopan dan wajar Menghormati semua orang Mengendalikan emosi Dll

http://hedytjmeilinda.blogspot.com/2012/11/dasar-dasar-komunikasi.html

3. Mahasiswa mampu menjelaskan peranan prior knowledge dalam PBL


Peran PK dalam problem-based learning : Di dalam problem-based learning (PBL) para peserta didik mencari dan menggali pengetahuan baru melalui diskusi kelompok ke cil di bawah bimbingan tutor/fasilitator (tutorial). Tutorial merupakan jantung PBL; apabila jantung ini berhenti berdenyut (tutorial terhenti atau macet) maka PBL tidak akan mencapai tujuannya. Kunci utama tutorial adalah PK yang dimiliki oleh para peserta didik. PK ini akan keluar dari simpanan para peserta didik apabila ada trigger atau pemicu. Trigger dalam PBL dikenal sebagai skenario yang merupakan subtopik dari topik tertentu. Skenario dibuat sedemikian rupa untuk mengarahkan para peserta didik agar dapat mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. PKakan keluar dari memori peserta dan kemudian akan mengalam organisasi melalui langkah-langkah terstruktur yang dikenal sebagai seven-jump . Sementara itu, salah satu peran pokok tutor/fasilitator adalah mengaktifkan PK sesuai dengan misi yang terkandung dalam skenario dan sekaligus sesuai dengan tujuan belajar. PK mempunyai implikasi yang sangat kuat dalam interaksi dengan tugas-tugas dan pembelajaran. Hal ini sangat sesuai dengan proses pembelajaran dalam PBL. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan PK dan PBL adalah adanya lingkungan yang kondusif, termasuk kemampuan fasilitator dalam mengendalikan tutorial.

http://ppp.ugm.ac.id/wpcontent/uploads/peran_prior_knowledge_dalam_problem_based_learning1.pdf

4. Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar komunikasi


Komponen dasar komunikasi: - Pengirim - Cara mengirim - Pesan yg dikirimkan - Penerima - Cara menerima - Saluran dan media untuk mengirim - Konteks yg terjadi (suasana pada saat berinteraksi) Dasar komunikasi : 1. Pembukaan diri 2. Mendengarkan dengan baik mendengar aktif Prinsip: - Penerimaan terhadap orang lain - Menghargai perasaan orang lain - Toleransi terhadap keanehan orang lain 3. Bertanya Pertanyaan terbuka Pertanyaan tertutup 4. Mengekspresikan - observasi - pikiran - perasaan - keinginan

Presentasi dari dr Erly SpMK mengenai Dasar-DasarKomunikasi dalam Kuliah Pengantar 1.3

5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Budaya Minangkabau dalam berkomunikasi

Faktor yang mempengaruhi komunikasi :

Latar belakang budaya.


Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.

Ikatan kelompok atau group


Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan

Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.

Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.

Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi Budaya Minangkabau dalam berkomunikasi KATO NAN AMPEK (tata karama berbicara dalam adat Minangkabau) 1. Kato Mandaki: Berbicara dr anak kpd orang yg lebih tua (sopan, tidak membentak dll) 2. Kato Manurun : Berbicara dari org tua ke anak/yg lebih kecil (penuh kearifan, berwibawa, memberi contoh yg benar) 3. Kato Mandata : Berbicara dgn teman sejawat / samo gadang (saling toleransi, tidak mencela n becandaan) 4. Kato Malereang: Berbicara antara Sumando/ Ipar laki2 dgn mamak rumah (penuh dengan kiasan)

https://www.facebook.com/minangkabau.fp/posts/281631491861711

You might also like