Professional Documents
Culture Documents
Setelah melakukan praktikum ini, praktikan diharapkan dapat 1. Menentukan harga salinitas berdasarkan konduktivitas air laut. 2. Menghitung densitas berdasarkan kedalaman, suhu dan salinitas. 3. Membuat grafik berupa kurva temperature, salinitas dan densitas terhadap kedalaman serta mampu mengintepretasikan jenis lapisan. 4. Membuat kontur temperature, salinitas dan densitas serta mencoba menginterpretasikannya.
pegat ini bergerak ke atas dan bentuknya tidak lagi terlalu tajam hingga zat hara yang kaya dari lapisan bisa naik ke atas. Tebalnya lapisan termoklin bervariasi sekitar 100-200 (Nontji, 1993). 3. Lapisan dalam (Deep layer) Lapisan deep zone yaitu lapisan pada kedalaman 1000 meter lebih dan biasanya disebut lapisan dingin yaitu lapisan dengan suhu rendah dengan suhu kurang dari 5 oC dan makin ke dalam suhu berangsur angsur turun secara stabil (Nontji, 1993).
Distribusi suhu secara vertikal yaitu dimulai dari suhu pada kedalam 0 sampai dengan 200 meter atau pada zona epipelagis cenderung konstan antara 12-14 oC, hal ini dikarenakan sinar matahari banyak diserap oleh permukaan. Sedangkan pada kedalaman 200-1000 meter suhu akan turun drastis dengan membentuk curva dengan lereng tajam. Pada kedalaman melebihi 1000 meter suhu laut relatif konstan dan biasanya berkisar antara 2-4 oC (Hutabarat, 1984). Faktor yang mempengaruhi distribusi temperatur di ketiga lapisan ini yaitu : a. Posisi geografis suatu perairan : posisi geografis sangat
menentukan temperature suatu perairan dikarenakan apabila semakin dekat dengan wilayah kutub temperature laut akan semakin rendah sebaliknya apabila posisi geografis perairan tersebut lebih dekat dengan garis katulistiwa maka suhu perairan
tersebut akan cenderung bersuhu lebih tinggi disbanding wilayah subtropics dan kutub. b. Waktu, berkaitan dengan musim : musim sangat mempengaruhi temperature suatu perairan dikarenakan suhu diatas permukaan air laut akan mempengaruhi pula suhu di dalam pemukaan air laut (sudomo-gis.com)
permukaan, khususnya untuk lapisan air antara 0 200 m. Dengan demikian sebaran suhu horizontal pada kedalam lebih dari 200 m terlihat merata (homogen) (Sondita dan Noviyanti, 1991). Secara horisontal suhu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dari daerah pantai menuju laut lepas. Karena dekat dengan daratan, pada siang hari suhu di pantai umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah laut terbuka karena pada siang hari daratan lebih mudah menyerap panas matahari. Sedangkan laut relatif sulit untuk melepaskan panas bila suhu di lingkungannya tidak berubah. Begitu juga pada malam hari sehingga di daerah lepas pantai suhunya lebih rendah dan lebih stabil dibanding daerah pantai (Pardede, 2001). Suhu air di permukaan dipengaruhi oleh kondisi meteorologi. Faktorfaktor meteorologi yang berperang di sini ialah curah hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin, dan intensitas cahaya matahari. Oleh sebab itu suhu permukaan bisasanya mengikuti pola musiman (Nontji, 1993).
kompleks, karena selain merupakan pertemuan antara air tawar yang relatif ringan dan air laut yang lebih berat, juga pengadukan air sangat menentukan (Nontji, 1993). Faktor yang mempengaruhi sebaran salinitas secara salinitas yaitu selain run off, presipitasi, evaporasi, dan pola sirkulasi air, juga dipengaruhi oleh angin dan topografi (scribd.com). Distribusi salinitas dipengaruhi oleh beberapa faktor utama,yaitu : Pola sirkulasi air : membantu penyebaran salinitas Penguapan (evaporasi) : semakin tinggi tingkat penguapan di daerah tersebut, makasalinitasnya pun bertambah atau sebaliknya karena garam-garam tersebuttertinggal di air contohnya di Laut Merah kadar salinitasnya mencapai 400/00. Curan hujan (presipitasi) : semakin tinggi tingkat curah hujan di daerah tersebut,maka salinitasnya akan berkuran atau sebaliknya hal ini dikarenakan terjadinyapengenceran oleh air hujan. Aliran sungai di sekitar (run off) : semakin banyak aliran sungai yang bermuara padalaut maka salinitasnya akan menurun dan sebaliknya. (www.scribd.com)
Pola distribusi salinitas terhadap kedalaman di daerah tropis, dimana semakin kedalam salinitas semakin besar, sehingga salinitas di permukaan lebih rendah daripada kedalaman (www.ilmukelautan.com).
Distribusi vertikal salinitas berkaitan dengan perbedaan radiasi matahari yang diterima suatu daerah di permukaan bumi, juga dipengaruhi oleh distribusi suhu dan densitas (Modul oseanografi fisis, 2010). Pretisipasi yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi salinitas di suatu perairan, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan salinitas yang cepat terhadap kedalaman(Modul oseanografi fisis, 2010). Sebaran salinitas dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu lapisan surface layer, haloklin, dan deep layer. 1. Lapisan Surface layer yaitu lapisan tercampur dengan kedalaman antara 50-100 m dimana salinitas hampir homogen (Rosmawati, 2004). 2. Lapisan Haloklin yaitu lapisan dengan perubahan sangat besar dengan bertambahnya kedalaman 600-1000 m dimana lapisan tersebut dengan tegas memberikan nilai salinitas minimum (Rosmawati,2004).
Pola Distribusi dari densitas yaitu semakin kedalam maka besar densitas juga akan semakin bertambah, begitu juga dengan tekanan, akan semakin tinggi pada kedalaman. Perubahan densitas yang drastis ada pada lapisan piknoklin (muhminanurrdoridorikun.wordpress.com). Distribusi Densitas secara vertikal dibagi menjadi 3 lapisan, yaitu: 1. Lapisan Surface layer yaitu lapisan tercampur dengan kedalaman antara 50-100 m dimana salinitas hampir homogen (Rosmawati, 2004). 2. Pycnocline, lapisan ini berada di kedalaman 500 m 1000 m. di daerah ini densitas air laut bertambah dengan cepat karena faktor penurunan suhu dan naiknya tekanan(modul
oseanografi fisis,2010). 3. Lapisan Deep Zone yaitu lapisan pada kedalaman 1000 meter lebih dan biasanya disebut lapisan dingin yaitu lapisan dengan suhu rendah dengan suhu kurang dari 5 oC (Nontji, 1993).
Faktor faktor yang menyebabkan variasi densitas di sebuah perairan adalah : Evaporasi di permukaan laut. Di kedalaman <100 m perairan dipengaruhi oleh gelombang dan angin sehingga menyebabkan tingkat densitas di kedalaman ini bersifat homogeny. Perubahan suhu dan salinitas mengakibatkan perubahan salinitas di sebuah perairan (modul oseanografi fisis,2010)