Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing : dr. Frans O.H.P., Sp.OG Disusun oleh: Fajar Ali 2005.04.0.0006 Halimanda Denta 2007.04.0.0059 Kurnia Tri 2007.04.0.0062 Veronica Vania 2007.04.0.0063 Kiky Monica 2007.04.0.0065 Wiryani Astuti 2007.04.0.0066 Wahyu Hutomo 2007.04.0.0077
PENDAHULUAN
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 515% penyulit kehamilan Merupakan salah satu dari 3 penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin
Hipertensi : Tekanan darah sistolik dan diastolik 140/90 mmhg. Pengukuran desakan darah sekurangkurangnya dilakukan 2x selang 4 jam Kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg dan kenaikan diastolik 15 mmHg sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi
Faktor Resiko
1. Primigravida 2. Umur yang ekstrim (<18 tahun / >35 tahun) 3. Riwayat keluarga pernah preeclampsia/eclampsia 4. Obesitas 5. Ras (Afrika-Amerika) 6. Kehamilan multiple 7. Penyakit-penyakit: diabetes melitus,ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
Insidensi
3 10 % pada primigravida 1,8 % pada ras kulit putih, 3 % pada ras Afrika Amerika.
Klasifikasi
Berdasarkan Report of the National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy 1. Hipertensi Kronik 2. Preeclampsia-eclampsia 3. Hipertensi kronik dengan superimposed preeclampsia 4. Hipertensi Gestational
Preeclampsia
Chronic Hypertension
Nonsevere
<110 mm Hg <160 mm Hg < 2+ Absent Absent
Severe
> 110 mm Hg > 160 mm Hg > 3+ Present Present
Absent
Absent Absent Normal Absent Minimal Absent Absent
Present
Present Present Elevated Present Marked Obvious Present
Pulmonary edema
Patofisiologi
Teori-teori : Teori kelainan vaskularisasi plasenta Teori iskemia plasenta, radikal bebas, Disfungsi endotel Teori intoleransi imunologik Teori adaptasi kardiovaskuler Teori defisiensi genetik Teori defisiensi gizi Teori inflamasi
Tropoblast tidak terjadi invasi dalam jaringan arteri spiralis lapisan otot A. spiralis tetap kaku dan keras Vasokontriksi dan kegagalan remodeling a. spiralis Aliran uteroplasenta menurun Hipoksia dan iskemia plasenta
Teori inflamasi
Kekacauan adaptasi dari proses inflamasi intravaskuler menyebabkan disfunsi endotel (redman ,1999). Hal ini di sebabkan oleh aktivitas leukosit yang sangat tinggi
Iskemia plasenta
Radikal hidroksil Oksidasi asam lemak pada membran sel endotel menghasilkan peroksida lemak Disfunsi sel endotel
ekstravasasi
hipovolumia
PATOLOGI
PENGLIHATAN
OTAK
CV
PERFUSI UTEROPLASENTA
PREEKLAMPSIA
LIVER
GINJAL
Patologi
1. Cardiovascular
Volume darah hipertensi
2. Ginjal
Fungsi ginjal (oliguria-anuria, permeabilitas, glomerular capillary endotheliosis) Proteinuria Asam urat creatinin
Patologi
4. Hepar Nekrosis periporta Perdarahan
Management PE Berat
BP 180/110mmHg, proturia >5gr/24jam
Management PE Ringan
Tujuan Perawatan PE:
Mencegah kejang Mencegah perdarahan intrakranial Mencegah ggg fx organ vital Melahirkan bayi sehat
o Cek Lab:
o o o o Proteinuria: dipstick @2hr Hct, Plt, LF @2mgg SCr, As.Ur,BUN Ukur produksi urin @3jam
Management PE Berat
Langkah: 1. MRS 2. Tirah baring ke kiri 3. Atur balance cairan input & output (kateter) 4. Antasida 5. Diet: cukup prot, rendah KH & lemak 6. Obat anti kejang: MgSO4 7. Diuretik 8. Anti hipertensi 9. Glucocorticoid 10.Lain2: Anti piretik, Antibiotika, Anti nyeri
Obat anti kejang: MgSO4 Cara kerja: mekadar acetycholine dengan menghambat trasmisi neuromuskuler (kompetitif inhibitor antara ca dan mg) Cara pemberian
Loading dose 4 g iv (20% dalam 20 cc) pelan 1cc/mnt 4 g im (40% dalam 10 cc) bo-ka, bo-ki Maintenance dose (setelah 6 jam) 4 g im (40% dalam 10 cc) tiap 6 jam
Obat Diuretik
Indikasi: Oedema paru/anasarca, decomp. Cordis COD: Furosemid
Glucocorticoid Fungsi: pematangan paru janin. Diberikan pada UK 34-36mgg do: 2x16mg selang 24 jam
Cara:
Bila belum inpartu: Induksi dengan OD/Misoprostol SC Bila sudah inpartu: bila persalinan pervaginam, ibu tidak boleh mengejan: partus buatan
Cara: 1. MgSO4 hanya diberikan IM untuk maintenance dose (hentikan bila membaik menjasi PE Ringan) 2. Observasi TV ibu, HIS, DJJ 3. Bila setelah 24 jam tidak membaik: terminasi
Persalinan HT Kronik
pervaginam BP terkontrol, perjalanan klinis normal, IUGR -, vol amnion N teruskan sampai aterm Kompl +, janin memburuk terminasi dgn induksi persalinan tanpa melihat uk.
Perawatan eclampsia
Tujuan : 1. Mencegah & menghentikan kejang 2. Mencegah & atasi penyulit 3. Mencapai stabilitas ibu seoptimal mungkin 4. Dapat melahirkan janin pada saat & cara yg tepat
Pengobatan eclampsia
Medicinal 1. Antikejang : MgSO4, thiopental, diazepam 2. Suportif : - asidosis - ventilasi paru - tensi Obstetri harus segera diakhiri setelah stabilisasi hemodinamik
Perawatan koma
1. Menjaga dan mengusahakan airway tetap terbuka. 2. Intermittern suction 3. GCS 4. Cegah decubitus 5. NGT