You are on page 1of 15

DASAR EPIDEMIOLOGI PERKEMBANGAN DAN PENERAPAN EPIDEMIOLOGI

Disusun Oleh: Kelompok 7 Kesmas IIB 1. Ajeng Sakina Gandaasri 2. Ika Nur Syafitriany 3. M. Tsabit Al-Mutawally 4. Nurazizah 5. Syahidah Fitria Amalia

KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

Kata Pengantar

Segala puji penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang hingga saat ini masih memberikan nikmat yang luar biasa, yaitu nikmat iman, islam, ihsan, dan tidak lupa nikmat kesehatan. Shalawat serta salam penyusun haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah berjasa membawa kita dari zaman yang gelap gulita kepada zaman yang terang benderang. Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga akhirnya makalah ini dapat terselaisakan dengan baik. Namun penyusun menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi teknis penulisan maupun dari segi isi. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca sebagai bahan evaluasi penyusun dalam pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata, penyusun berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat baik bagi pembaca pada umumnya dan bagi penyusun pada umumnya.

Jakarta, 08 Maret 2013

Kelompok 7

Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................................................... i Daftar Isi.................................................................................................................. ii BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .....................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................1 1.3 Tujuan ................................................................................................................1 BAB II: ISI 2.1 Epidemiologi ......................................................................................................2 2.2 Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat ..........................................................4 2.3 Penggunaan Epidemiologi .................................................................................4 2.4 Transisi Epidemiologi ........................................................................................6 2.5 Sejarah Perkembangan Epidemiologi ................................................................6 2.6 Peristiwa Epidemiologi ......................................................................................8 BAB III: PENUTUP 3.1 Kesimpulan ......................................................................................................11 Daftar Pustaka ........................................................................................................12

ii 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Epidemiologi merupakan dasar dari ilmu kesehatan masyarakat. Dari semua cabang ilmu kesehatan masyarakat, untuk saat ini epidemiologi masih dianggap sebagai ilmu yang relative masih baru, tetapi sejarah epidemiologi tidak dapat dipisahkan dengan masa dimana manusia mulai mengenal penyakit menular. Berbagai definisi dan pengertian telah dikemukakan oleh para ahli epidemiologi, yang pada dasarnya memiliki persamaan pengertian yaitu epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari, menganalisis, serta berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan maupun masalah yang erat kaitannya dengan kesehatan pada suatu kelompok penduduk tertentu. Sedangkan metode epidemiologi merupakan cara pendekatan ilmiah dalam mencari faktor penyebab serta hubungan sebab akibat terjadinya peristiwa tertentu pada suatu kelompok penduduk tertentu. Oleh karena itu, dalam penggunaannya, epidemiologi berkaitan erat dengan disiplin ilmu yang lain, baik bidang eksakta maupun non eksakta(sosial). Sifat dasar epidemiologi yaitu lebih mengarahkan diri pada kelompok penduduk/masyarakat daripada kesehatan perorangan. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa itu epidemiologi dan kaitannya dengan kesehatan masyarakat? b. Bagaimana penggunaan epidemiologi dalam kehidupan sehari hari ? c. Bagaimana sejarah perkembangan epidemiologi ? d. Apa saja peristiwa yang pernah terjadi? 1.3 Tujuan Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memahami bagaimana sejarah perkembangan epidemiologi, mampu menjelaskan kegunaan epidemiologi dalam kehidupan sehari-hari, mampu menjelaskan perbedaan epidemiologi dimasa lalu dan modern, serta mampu menjelaskan keterkaitan antara epidemiologi dengan kesehatan masyarakat

BAB II ISI

2.1 Epidemiologi Kata "epidemiologi" berasal dari kata Yunani: epi "atas", demo "orang" dan logo "studi". Definisi yang luas ini epidemiologi dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut: Studi meliputi: pengawasan, pengamatan, pengujian hipotesis, penelitian analitik dan eksperimen. Distribusi mengacu pada analisis: waktu, orang, tempat dan kelas masyarakat yang terkena dampak. Penentu meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan: biologi, kimia, fisik, sosial, budaya, ekonomi, genetik dan perilaku. Berhubungan dengan kesehatan negara mengacu pada: penyakit, penyebab kematian, perilaku seperti penggunaan tembakau, positif kesehatan menyatakan, reaksi terhadap rezim pencegahan dan penyediaan dan penggunaan layanan kesehatan. Populasi tertentu termasuk mereka dengan karakteristik diidentifikasi, seperti kelompok kerja. Aplikasi untuk pencegahan dan mengontrol tujuan kesehatan masyarakat untuk mempromosikan, melindungi, dan memulihkan kesehatan. Beberapa tokoh mendefinisikan epidemiologi sebagai berikut: 1. MacMahon dan Pugh 1970 : Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan frekuensi penyakit dalam manusia. Tiga komponen dari definisi ini, yaitu frekuensi, distribusi, dan faktor penentu. Merangkul prinsip-prinsip dasar dan pendekatan dalam penelitian epidemiologi. Pengukuran frekuensi penyakit berkaitan dengan

kuantifikasi terjadinya penyakit pada populasi manusia. Data tersebut dibutuhkan untuk penyelidikan lebih lanjut pola penyakit dalam sub kelompok penduduk. 2. Mausner dan Bahn 1974 : Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan penyakit dan kecelakaan pada populasi manusia.

3. Bambang Sutisna, 1997 : Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari frekuensi, distribusi, dan determinan suatu masalah yang sedang berlangsung di masyarakat dan juga mempelajari aplikasinya untuk menyelesaikan, memecahkan, mengendalikan masalah tersebut. 4. Last 2001 : Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan faktor penentu kesehatan yang berhubungan dengan negara atau peristiwa pada populasi tertentu, dan penerapan penelitian ini untuk mengendalikan masalah kesehatan. Dalam arti yang lebih luas, yang berhubungan dengan kesehatan negara atau peristiwa termasuk "penyakit, penyebab kematian, perilaku seperti penggunaan tembakau, reaksi terhadap rejimen

pencegahan, dan penyediaan dan penggunaan layanan kesehatan " 5. Detels 2002 : Epidemiologi mempelajari interaksi antara waktu, tempat, dan orang untuk membantu mengidentifikasi agen etiologi dan faktor lingkungan serta untuk menggambarkan riwayat alami dari penyakit, yang kemudian memungkinkan ahli epidemiologi untuk menentukan target untuk intervensi dengan tujuan pencegahan penyakit. Secara umum, Epidemiologi adalah "ilmu yang mempelajari distribusi, determinan, frekuensi penyakit, dan faktor yang mempengaruhi status kesehatan pada populasi manusia". Disiplin ilmu epidemiologi, bersama-sama dengan bidang terapan ekonomi, manajemen ilmu, dan ilmu-ilmu sosial, memberikan peran penting yaitu kuantitatif dan analitis metode, prinsip-prinsip penyelidikan logis, dan aturan untuk bukti seperti: mendiagnosis, pengukuran, dan memproyeksikan kebutuhan kesehatan masyarakat dan populasi; menentukan tujuan, sasaran dan prioritas kesehatan; mengalokasikan dan mengelola sumber daya kesehatan; menilai strategi intervensi dan mengevaluasi dampak dari pelayanan kesehatan. (Pernyataan Konferensi IEA pada tahun 1975 (White dan Henderson 1976) Tujuan umum epidemiologi adalah memperoleh data frekuensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Dan fokus dari studi epidemiologi adalah populasi. Misalnya, kelompok tertentu, pasien rumah sakit atau pekerja pabrik. Sebuah populasi umum yang digunakan dalam epidemiologi dipilih dari salah satu area spesifik

atau negara pada waktu tertentu. Hal ini membentuk dasar untuk mendefinisikan sub kelompok sehubungan dengan kelompok jenis kelamin, usia atau etnis. Struktur populasi bervariasi antara geografis daerah dan periode waktu.

2.2 Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat Dari Laporan 1.987 Acheson Inggris yang melihat ke dalam fungsi kesehatan masyarakat: 'Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, mempromosikan kesehatan dan memperpanjang hidup melalui upaya terorganisasi dari masyarakat. Beaglehole dan Bonita dalam buku Kesehatan Masyarakat di Crossroads, yang diterbitkan pada tahun 2004, mendefinisikan kesehatan masyarakat sebagai 'tindakan kolektif untuk berkelanjutan populasi seluruh kesehatan perbaikan '. Kesehatan masyarakat, secara umum, mengacu pada tindakan kolektif untuk meningkatkan kesehatan populasi. Epidemiologi, salah satu alat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, digunakan dalam beberapa cara. Studi awal dalam epidemiologi yang berkaitan dengan penyebab (etiologi) penyakit menular, dan pekerjaan tersebut terus menjadi penting karena dapat mengarah pada identifikasi metode pencegahan. Dalam pengertian ini, epidemiologi adalah ilmu kedokteran dasar dengan tujuan meningkatkan kesehatan populasi, dan khususnya kesehatan yang kurang beruntung. Epidemiologi tidak dapat direduksi menjadi sebuah sub-divisi ilmu tetapi harus dianggap sebagai ilmu multidisiplin yang memberikan masukan kepada bidang terapan kesehatan masyarakat. Epidemiologi adalah ilmu dasar kesehatan masyarakat Epidemiologi telah membuat kontribusi besar untuk meningkatkan kesehatan penduduk Epidemiologi sangat penting untuk proses identifikasi dan pemetaan muncul penyakit.

2.3 Penggunaan Epidemiologi Epidemiologi memiliki peran yang cukup besar dalam meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat, yaitu:

a. Penelitian epidemiologi yang telah meningkatkan pemahaman tentang bahaya akibat pengaruh buruk lingkungan fisik, biologi, sosial, dan perilaku terhadap kesehatan. b. Perubahan kebiasaan dan perilaku individu yang berkaitan dengan kesehatan, seperti merokok, diet, dan olahraga yang berpengaruh terhadap penyakit jantung, dan pemakaian sabuk pengaman yang berkaitan dengan cedera dan kematian akibat kecelakaan lalu lintas. c. Mengadakan analisis perjalanan penyakit di masyarakat serta perubahanperubahan yang terjadi akibat intervensi alam atau manusia. d. Mendeskripsi pola penyakit pada berbagai kelompok masyarakat. e. Mendeskripsi hubungan antara dinamika penduduk dengan penyebaran penyakit. Misalnya, bertambahnya pemukiman baru yang dibutuhkan penduduk dengan akibat bertambahnya tempat sarang penyakit. Dan mudahnya transportasi memudahkan penyebaran penyakit karena

mobilitas penduduk yang tinggi. f. Mendiagnosis kebutuhan pelayanan kesehatan pada masyarakat dan mengadakan prediksi kebutuhan pelayanan kesehatan di masa yang akan dating serta menentukan prioritas masalah kesehatan. g. Bahan pertimbangan dalam pelaksanaan program pelayanan kesehatan seperti pengobatan, pencegahan, dan penanggulangan masalah kesehatan di masyarakat. Sedangkan menurut Last pada tahun 1987 menyatakan bahwa epidemiologi berguna dalam 9 hal, yaitu: a. Penelitian sejarah b. Diagnosis komunitas c. Kerjanya pelayanan kesehatan d. Resiko individual dan peluang e. Melengkapi gambaran klinik f. Identifikasi sindroma g. Mencari penyebab h. Mengevaluasi simptoms dan tanda-tanda i. Analisis keputusan klinis

2.4 Transisi Epidemiologi Diambil dari materi kuliah Transisi Epidemiologi yang dipresentasikan oleh M. Arie Wibowo, S.KM di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pangeran Diponegoro, Transisi Epidemiologi merupakan suatu proses perubahan tingginya penyakit menular ke tidak menular. Bisa juga diartikan pergeseran dari kondisi epidemiologi yang ada pada masyarakat. Pergeseran ini diartikan sesuai dengan data-data yang dikumpulkan oleh Badan Litbangkes pada Rakornas di Bandung pada bulan Maret 2005. Dibawah ini terpapar beberapa slide dari presentasi Rakornas tersebut.

Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa menurut penyebabnya penyakitpenyakit yang menular menurun sedangkan penyakit tidak menular (PTM) meningkat tajam setiap tahunnya. Pada zaman dahulu epidemiologi berguna dalam mencegah atau memotong rantai penyakit yang disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Namun seiring berkembangnya zaman, penyakit yang disebabkan oleh virus ataupun bakteri semakin jarang ditemukan. Yang banyak ditemukan adalah penyakit degenerative yang disebabkan oleh gaya hidup modern/pola hidup yang tidak sehat.

2.5 Sejarah Perkembangan Epidemiologi Perkembangan epidemiologi dipelajari oleh banyak tokoh yang terbagi dalam lima bagian, yaitu: a. Generasi Pertama Generasi pertama ini dipelopori oleh Hippocrates yang merupakan bapak kedokteran modern, juga epidemiologis yang pertama. Ia

mengemukakan teori tentang penyebab sakit. Penyakit terjadi karena adanya kontak dengan jazad hidup yang tidak terlihat oleh mata, dan penyakit berkaitan dengan lingkungan eksternal dan internal. Ia juga menduga adanya hubungan antara berbagai penyakit & faktor tempat tinggal, geografis, kondisi air, iklim,kebiasaan makan yang mempengaruhi cairan tubuh. Hipocrates memperkenanlkan istilah epidemik dan endemik. b. Konsep Contagion Gern Zaman ini merupakan era keemasan teori kuman. Para ilmuwan berhasil membuktikan mikroba sebagai Etiologi (penyebab). Penemuan ini tidak lepas dari pemenuan mikroskop oleh Antonio Van Lawenhock. Beberapa tokoh yang terkenal pada zaman ini yaitu: Hierenymous Francastorius (1478-1553), seorang dokter & sastrawan dari Italia. Menurutnya, penyakit ditularkan dari orang ke orang melalui partikel kecil yang tidak dapat dilihat. Igmatz Semmelweis (1818-1865), ahli kandungan dari Hungaria. Menurutnya, demam child bed fever dapat dikurangi jika dokter penolong persalinan membasuh tangannya. Edward Jenner (1749-1823) : menemukan vaksin cacar. Louis Pasteur (1822-1895) : mendemonstrasikan imunisasi rabies. Robert Koch (1843-1910) : menemukan vaksin BCG.

c. Kelahiran Biostatistik Zaman ini merupakan awal ditemukan ilmu statistic yang diperlukan dalam epidemiologi. Tokoh yang terkenal pada era ini yaitu: John Graunt (1662), seorang penjual pakaian. Beliau menekankan pentingnya pengumpulan data secara rutin, sehingga pendapatnya menjadikan dasar Epidemiologi Modern. John Graunt merupakan pencipta dasar statistik estimasi populasi dan konstruksi life table. William Farr (1880), seorang ahli statistik Inggris. William Far mengembangkan analisis dari statistik kematian yang digunakan untuk mengevaluasi masalah kesehatan penduduk.

d. Epidemiologi Klasik Epidemiologi klasik merupakan era tentang penelusuran terjadinya penyakit yang sering timbul di masyarakat luas dan penyebabnya yaitu perilaku yang tidak baik dalam menjaga kesehatan. Tokoh yang terkenal pada masa ini yaitu: John Snow (1813-1858). Beliau berhasil menyusun postulat bahwa kolera ditularkan melalui air yang tercemar. Metode investigasinya merupakan landasan langkah investigasi wabah. P.L. Panum. Melakukan penelitian epidemilodi klasik tentang campak. e. Epidemiologi Modern Perkembangan pada bagian ini mengarah pada pemahaman hubungan sebab-akibat terhadap berbagai peristiwa penyakit serta gangguan kesehatan. Hal ini menuntun para ahli untuk menggunakan model pendekatan sistem. Analisa didasarkan pada sekelompok faktor yang saling berkaitan erat dalam bentuk hubungan yang konsisten. Tokoh yang terkenal pada era ini yaitu: Doll dan Hill (1950) : melakukan studi mengenai hubungan rokok & kanker Paru. Menurutnya, merokok dapat mengakibatkan kanker paru. Salk : melakukan studi uji komunitas vaksin polio. Framinghart heart study : melakuka studi kohort penyakit kardiovaskuler

2.6 Peristiwa Epidemiologi Metode observasi yang digunakan dalam epidemiologi mencakup studi terhadap kejadian alami suatu peristiwa di masa lampau dan studi terhadap peristiwa yang tengah berlangsung serta peristiwa yang terjadi di masa depan. Berikut ini merupakan peristiwa epidemiologi yang pernah terjadi: a. Typhoid Mary Seorang koki asal Irlandia, Mary Mallon, disebut sebagai Typhoid Mary, dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap

terjadinya 53 kasus demam tifoid dalam 15 tahun. di awal tahun 190-0an, terjadi sekitar 350.000 kasus tifoid setiap tahunnya di Amerika Serikat. George Soper, seorang insinyur sanitasi, yang meneliti beberapa KLB demam tifoid yang terjadi di New York tahun 1900-an, membuktikan bahwa persediaan makanan dan minuman tidak lagi diduga sebagai media penyebaran penyakit tifoid. Soper mulai mencari media lain penyebaran penyakit tersebut. Hasil penyelidikannya menunjukkan bahwa Mary Mallon telah bekerja sebagai juru masak di banyak rumah terserang tifoid.Penyakit nampaknya selalu terjadi setelah ia berhenti dari pekerjaannya. Pemeriksaan bakteriologis pada tinja Mary memperlihatkan bahwa Mary merupakan carrier tifoid kronis. Kasus Mary menunjukkan bahwa perhatian khusus perlu diberikan pada carrier tifoid kronis yang menyebabkan dan menyebarkan penyakit. Hasil investigasi epidemiologi menunjukkan bahwa carrier mungkin luput diamati jika pengkajian epidemiologis hanya dibatasi pada air, makanan, dan mereka yang mempunyai sejarah penyakit tersebut. Investigasi, penelusuran, dan pengendalian terhadap tipe penyakit tertentu yang dapat memengaruhi sebagian besar populasi merupakan ajaran epidemiologis yang didapat dari kasus Typhoid Mary. Perlindungan terhadap persediaan makanan untuk umum sekali lagi ditekankan demikian pula dengan aspek investigatif pada pengendalian penyakit dan kedua hal tersebut semakin penting dan berarti dalam kesehatan masyarakat. b. Rheumatic fever and rheumatic heart disease Penyakit ini berhubungan dengan kemisinan, khususnya pada perumahan yang sistem penataannya buruk (pemukiman kumuh). Kondisi pemukiman kumuh mempermudah penyebaran streptococcus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Di negara-negara maju penyakit ini sudah hampir lenyap, tetapi di sebagian negara negara berkembang rheumatic heart disease merupakan penyakit jantung yang umum .

Epidemiologi membantu pemahaman tantang sebab rheumatic fever dan rheumatic heart disease dan pengembangan cara-cara pencegahan rheumatic heart disease. Epidemiologi juga mengungkapkan tentang peran faktor-faktor sosial dan ekonomi dalam timbulnya kejadian luar biasa (KLB) rheumatic fever dan penyebaran infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh streptococcus. Jelas bahwa penyaebab penyakit ini kompleks bila dibandingkan dengan keracunan methilmercury, yang mempunyai satu penyebab. c. High blood pressure Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah masalah kesehatan yang penting , di negara maju maupun negara berkembang; sampai 20% penduduk berumur 35-64 tahun yang mempunyai tekanan darah tinggi dari Amerika Serikat sampai bagian bagian tertentu dari Republik Rakyat Cina. Epidemiologi menjelaskan besarnya masalah,menetapkan riwayat alamiah penyakit, dan akibatnya bila hipertensi tidak diobati, menunjukan kegunaan pengobatan, dan membantu menentukan pada tekanan berapa (yang tepat) pengobatan itu harus dimulai dan mengevaluasi berbagai strategi pencegahan. Ketentuan tentang tekanan darah ini akan mempengaruhi perkiraan jumlah yang diobati dan juga biayanya. Di Amarika Serikat bila digunakan batas di atas 140/190, maka akan ada 53% penduduk kulit putih berumur 65-74 tahun yang harus diobati, padahal bila digunakan ketentuan yang lebih konservatif, angka akan sama dengan 17% (diatas 170/95).

10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Epidemiologi adalah "ilmu yang mempelajari distribusi, determinan, frekuensi penyakit, dan faktor yang mempengaruhi status kesehatan pada populasi manusia". Epidemiologi merupakan salah satu alat untuk

meningkatkan kesehatan masyarakat. Epidemiologi juga memiliki peran yang cukup besar dalam meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat. Seiring berkembangnya zaman, penyebab kematian yang awalnya lebih banyak disebabkan oleh penyakit infeksi berganti menjadi penyakit degenerative yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Perkembangan epidemiologi dipelajari oleh banyak tokoh yang terbagi dalam lima bagian, yaitu generasi pertama, konsep contagion gern, kelahiran biostatistik, epidemiologi klasik, dan epidemiologi modern. Beberapa peristiwa epidemiologi yang pernah terjadi ialah Rheumatic fever and rheumatic heart disease, Typhoid Mar, dan High blood pressure.

11

DAFTAR PUSTAKA

Ahrens, Wolfgang. 2006. Handbook of Epidemiology. Bremen: Springer Bonita, Ruth. 2006. Basic Epidemiology 2nd Edition. Budiarto, Eko. 2003. Pengantar Epidemiologi, E/2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Carr, Susan. An Introduction to Public Health and Epidemiology 2 nd Edition. Jusuf Hanafiah, M. 2009. Etika kedokteran dan hukum kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Timmreck, Thomas. 2001. Epidemiologi: Suatu Pengantar E/2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Tri Akoso, Budi. 2009. Epidemiologi & Pengendalian Anthrax. Yogyakarta: Kanisius Wahyudin Rajab, M. 2009. Buku ajar epidemiologi untuk mahasiswa kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Modul Epidemiologi Dasar. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/868/Modul%20P rinsip%20Epidemiologi.pdf;jsessionid=DE79CD1EB304B8EE4B8322F6 B94B7F6A?sequence=1. Diakses pada 7 Maret 2013 pukul 20:30 WIB.

12

You might also like