You are on page 1of 2

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: Tujuh Golongan yang dinaungi Allah di hari kiamat yg tiada

tempat berteduh selain yang diizinkan Nya swt, (1) Imam/pemimpin yang Adil, dan (2) pemuda yang tumbuh dalam ketaatan beribadah pada Tuhannya, dan (3) orang yg hatinya terpaut dengan masjid, dan (4) dua orang yang saling menyayangi karena Allah, bersatu karena Allah dan berpisah karena Allah, dan (5) lelaki yang diajak berbuat mesum oleh wanita cantik dan kaya namun ia berkata: Aku takut pada Allah, dan (6) lelaki yang sedekah dengan sembunyi-sembunyi, dan (7) orang yang ketika dzikir/mengingat Allah dalam kesendirian berlinang airmatanya (Shahih Bukhari).

1. Imam yang adil, ialah yang menerapkan hukum secara adil berdasarkan kitabullah, sesuai syariat Allah, tidak dhalim/merugikan orang lain, tidak membeda-bedakan/memilih-milih hukum yang menguntungkan diri/nafsunya. Profil imama seperti itu misalnya Umar bin Khattab, Abu Bakr, atau Umar bin Abdul Aziz. Khalifah Umar bin Abdul Aziz pernah menyuruh isterinya melepas semua perhiasan yang diberi oleh ayahnya (mantan khalifah), belanja kain yang paling murah yang tak lebih baik daripada yang dikenakan rakyatnya. Umar bin Khattab juga demikian. Pernah utusan Raja Persia yang datang ke Madinah terkejut melihat sosok Khalifah Umar, sampai-sampai ada syair yang menggambarkan keadaan itu: Tanpa pengawalan, tidur di bawah pokok kurma, berselimutkan kain burdah yang sudah pudar warnanya. Wahai Umar, kau bisa merasa aman, bisa tidur di mana pun, karena kau terapkan keadilan di antara rakyatmu 2. Pemuda yang tumbuh dalam ketaatan beribadah kepada Allah SWT, melakukan apa yang dicintai oleh Allah. 3. Orang yg hatinya terpaut dengan masjid. Jadi yang terpaut bukan hanya badannya. Merasa menyesal/rugi kalau tidak ikut berjamaah di masjid. Contohnya (lagi-lagi) Umar, suatu ketika ia sangat menyesal sampai menangis karena tertinggal untuk berjamaah shalat asar di masjid Contoh lain, Abu Bakr lewat di depan rumah Abdurrahman (anaknya) yang asyik bercanda dengan isterinya padahal sudah ada panggilan adzan. Berkali-kali Abu Bakr menemui hal serupa, sehingga kepada Abdurrahman ia berkata: Talak isterimu karena ia telah melalaikan kamu untuk shalat di masjid.. 4. Dua orang yang saling menyayangi karena Allah, bersatu karena Allah dan berpisah karena ketaatan kepada Allah. Bergaul dalam koridor aturan yang dibenarkan syariah. Sebuah nasihat untuk pemuda-pemudi Islam: Ungkapkan cinta kepada orang kamu dambakan jika kamu sudah siap untuk menikah membangun rumah tangga Bila kau tertarik pada seorang gadis dan kamu siap untuk berumah tangga, segera ajak orang tuamu untuk melamarnya.. 5. Lelaki yang diajak berbuat mesum oleh wanita cantik dan kaya namun ia mampu berkata: Aku takut pada Allah. 6. Lelaki yang sedekah dengan sembunyi-sembunyi, ibaratnya tangan kanan memberi tangan kiri tidak tahu. Tetapi ada kalanya perlu sedekah dengan terang-terangan untuk membangkitkan semangat orang banyak, seperti yang dilakukan Utsman bin

Affan ketika di depan Rasulullah menyatakan menyumbang 100 ekor unta untuk mendukung jihad fi sabilillah perang Tabuk.. 7. Orang yang ketika dzikir/mengingat Allah dalam kesendirian berlinang airmatanya, tafakur dan taqarub kepada Allah. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapat naungan Allah di Padang Mahsyar kelak di hari kiamat. Insyallah.

You might also like