Professional Documents
Culture Documents
Oleh : DM THT 30 Juli 8 September 2012 SMF THT RSUD Dr. Soebandi Jember 2012
Serumen
Korpus Alienum Otitis Eksterna Otomikosis
Perikondritis
Definisi
Radang pada tulang rawan yang menjadi kerangka daun telinga Penyebab Trauma, operasi daun telinga yang terinfeksi, komplikasi pseudokista daun telinga Gejala Daun telinga gatal, bengkak, merah, dan nyeri Terapi Tanpa abses kompres dingin Abses insisi dan drainase Nekrosis buang kartilago Kloksasilin 3 X 250 500 mg/hr oral atau Gentamisin i.v 2 X 80 mg/hr
Serumen
Merupakan hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas, dan partikel debu Normal serumen terdapat di sepertiga luar liang telinga, konsistensinya lunak tetapi terkadang kering, dan dipengaruhi oleh faktor keturunan, iklim, usia, dan keadaan lingkungan Serumen mempunyai efek proteksi, yaitu dengan mengikat kotoran dan menyebarkan aroma yang tidak disenangi serangga sehingga serangga enggan masuk ke dalam telinga Serumen dibersihkan sesuai dengan konsistensinya Lembek dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas Keras dengan pengait/kuret, bila tidak bisa dilunakkan dulu dengan karbolgliserin 10% selama 3 hari Letaknya terlalu dalam dengan irigasi air hangat yang suhunya sesuai dengan tubuh, tetapi sebelumnya dipastikan tidak ada perforasi pada membran timpani
Korpus Alienum
Merupakan benda asing yang ditemukan di liang
telinga Benda asing bervariasi, berupa benda mati, benda hidup, binatang, komponen tumbuhan, mainan, kapas, dll. Mengeluarkan benda asing harus hati-hati, apabila tidak berisiko trauma yang merusak membran timpani atau struktur telinga tengah Mengeluarkan binatang yang masih hidup harus dimatikan lebih dulu dengan memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu meneteskan cairan rivanol atau obat anastesi lokal kurang lebih 10 menit. Setelah binatang mati, dikeluarkan dengan pinset atau diirigasi dengan air bersih yang hangat.
Otomikosis
Definisi
Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang tinggi di daerah tersebut Penyebab Yang tersering ialah Pityrosporum, Aspergilus, terkadang Kandida albikans Gejala Rasa gatal dan penuh di liang telinga, seringkali tanpa keluhan Terapi - Larutan asam asetat 2% dalam alkohol - Larutan iodium povidon 5% - Tetes telinga yang mengandung campuran antibiotik dan steroid
Otitis Eksterna
Definisi
Radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi bakteri, jamur, dan virus Penyebab Dipengaruhi faktor perubahan pH di liang telinga, keadaan yang hangat dan lembab, trauma ringan ketika membersihkan telinga Jenis Otitis Eksterna Sirkumskripta Otitis Eksterna Difus
karena kulit sepertiga luar liang telinga mengandung folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar serumen sehingga dapat terjadi infeksi pada pilosebaseus dan membentuk furunkel. Kuman penyebab biasanya Staphylococcus aureus atau Staphylococcus albus Gejalanya rasa nyeri hebat dan gangguan pendengaran Terapi Abses diaspirasi secara steril Lokal antibiotik salep (polymixin B / bacitracin) Furunkel tebal insisi lalu pasang drain
Otitis Media
Definisi : Peradangan sebagian atau seluruh mukosa cavum timpani, tuba eustachii, antrum mastoid, dan sel sel mastoid Pembagian : Otitis Media Supuratif Akut (OMA) Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Otitis Media Non Supuratif / Serosa Akut Otitis Media Non Supuratif / Serosa Kronik
Gejala
-Diawali ISPA akut
Otoskopi
Membrana timpani tampak hiperemi, yaitu : Cekung ke medial Manubrium mallei tampak memendek Processus brevis menonjol Plka anterior menghilang Refleks cahaya kadang tampak air fluid level
Terapi
Tetes hidung (dekongestan) Antibiotik (untuk mengatasi penyebab) Simtomatik
(batuk, pilek) -Telinga terasa penuh, grebeg2, gangguan pendengaran, kadang otalgia
Otoskopi
Membrana timpani tampak bombans dan sangat hiperemi, kadang terdapat pulsasi Sekret di MAE (-)
Terapi
Myringotomi Dekongestan Antibiotik
pendengaran -Febris, batuk, pilek -Pada bayi anak, kadang disertai dengan gelisah, rewel, febris konvulsi, gastroenteritis -Otorea (-)
Otoskopi
Membrana timpani perforasi di sentral (biasanya kuadran antero-inferior), kecil, warna hiperemi, pulsasi (+) Sekret mukopurulen
Terapi
Myringotomi Antibiotik Dekongestan Obat cuci telinga (H2O2 3%)
Otoskopi
Membrana timpani sudah pulih menjadi normal kembali, perforasi (+), hiperemi Sekret (-)
Tx
Antibiotik Advise (jgn dikorek, jgn kemasukan air)
mereda -Kadang masih terdapat tinitus dan gangguan pendengaran -Telinga kering
Disebabkan peradangan atau oklusi tuba eustachius Terbatas pada mukosa, perforasi sentral / subtotal, pars tensa mukosa tebal / hypertrofi, granulasi / cholesteatoma (-) sekret mukoid tidak berbau ggn pendengaran ringan s/d sedang tuli konduktif
OMSK tipe maligna
tipe degeneratif (perforasi besar / total di pars tensa, granulasi dan polip (+)) tipe metaplastik (perforasi attik / marginal, cholesteatome (+), terjadi destruksi tulang nekrosis sekret bau busuk)
epitel keratin yang terus terbentuk patogenesis terjadinya ada 3 teori : invaginasi (o/k tekanan negatif dalam cav.timpani lapisan luar Membrana timpani tertarik) migrasi (sel migrasi o/k perforasi) metaplasi (sel kuboid berubah mjd sel epitel bertatah) implantasi (terjadi secara iatrogenik oleh karena proses implantasi oleh karena post op, trauma)
Peradangan yang ditandai dengan terbentuknya sekret dalam kavum timpani secara tiba tiba yang disebabkan adanya gangguan fx tuba & tanpa adanya infeksi Penyebab : Oklusi tuba (msl. Pada barotrauma) tjd efusi Infeksi Virus (ISPA) Alergi Idiopatik
Otoskopi : Retraksi membrana tympani Air fluid level (+) / gelembung udara Tes garpu tala tuli konduksi
Peradangan yang ditandai dengan terbentuknya sekret dalam kavum timpani dalam waktu lama dan terjadi secara bertahap (banyak pada anak2) Penyebab : OMA yang sembuh tidak sempurna infeksi virus alergi ggn mekanis dalam tuba
Keadaan terjadinya jaringan fibrosis dalam cavum timpani akibat proses peradangan yang berlangsung lama sebelumnya (msl : OMSK) Keadaan ini menyebabkan terjadinya kerusakan mukosa dan terbentuk jar. fibrotik s/d terjadi ankilosis (immobilized ossikula) Diagnosis : Anamnesa : keluhan pendengaran + ada riwayat nyeri telinga Otoskopi : membrana timpani suram s/d retraksi berat disertai atropi atau timpanosklerosis plaque (bag. Berwarna putih seperti lempeng kapur) Terapi : timpanoplasti
Retraksi sebagian atau seluruh membran timpani akibat gangguan fx tuba kronis Diagnosis : Anamnesa : Gangguan pendengaran (-) / ringan Otoskopi : Membrana timpani tipis + atrofi Retraksi ringan hanya 1 kuadran saja (kasus ringan) Seluruh membrana timpani dapat menempel pada ossicula s/d promontorium (kasus berat) Komplikasi : erosi ossikula + mengganggu pola migrasi epitel mencetuskan pembentukan cholesteatome Terapi : (masih kontroversial), dilakukan pemasangan pipa ventilasi untuk menormalkan tekanan. Jika cara ini tidak berhasil dan diduga mulai terbentuk cholesteatome maka dapat dilakukan eksisi + graft
Radang kronik cav. timpani oleh kuman M. tuberculosis Asal : rhinogen (masuk melalui tuba) + hematogen (dari paru) Diagnosis : Anamnesa : keluhan berupa otorhea (bau), nyeri (-), pendengaran Otoskopi : sekret serous, bau busuk (o/k adanya destruksi), bila infeksi 2nd (+) sekret purulen Membrana timpani perforasi >1 Audiogram : tuli berat Foto Thorax : KP (+) Terapi : lokal ootoilet
Mastoiditis Akut
Definisi
Infeksi akut yang mengenai mukosa + sel mastoid yang merupakan kelanjutan dari OMA yang tidak teratasi
Kuman penyebab :
Keradangan pada mukosa kav. timpani pada OMA dapat menjalar ke dlm mukosa antrum mastoid tjd gangguan pengaliran sekret pada aditus ad antrum + penumpukan sekret di antrum empyem destruksi sel mastoid
Mastoiditis Akut
Diagnosis
Anamnesa : - nyeri + rasa penuh di belakang telinga - otorhea terus menerus selama >6 mgg - febris / subfebris - pendengaran Pemeriksaan : - aurikula terdorong ke antero - infero lateral - sulkus retroaurikuler menghilang (terdapat infiltrat (abses retroaurikuler) - nyeri tekan pada planum mastoid - otoskopi Dinding belakang atas MAE menurun (staging) Perforasi membrana timpani Reservoir Sign Sekret mukopurulen Pemeriksaan tambahan : Rontgen Mastoid Schuller tampak kerusakan sel sel mastoid (rongga empyema (+))
Mastoiditis Akut
Komplikasi :
Abses subperiosteal (retroaurikula) Parese N. VII Labirintitis Intrakranial (abses perisinus, abses extradural, meningitis, abses otak)
Mastoiditis Akut
Tatalaksana :
Analgesik / Antipiretik
Mastoiditis Kronis
Definisi
Infeksi akut yang mengenai mukosa + sel mastoid yang berlangsung lama
Patofisiologi :
Keradangan pada mukosa kav. timpani pada OMA dapat menjalar ke dlm mukosa antrum mastoid melalui aditus ad antrum tjd gangguan pengaliran sekret pada aditus ad antrum + penumpukan sekret di antrum empyem destruksi sel mastoid
Mastoiditis Kronis
Diagnosis
Anamnesa : - nyeri + rasa penuh di belakang telinga - otorhea terus menerus - febris / subfebris - pendengaran Pemeriksaan : - aurikula terdorong ke antero - infero lateral - sulkus retroaurikuler menghilang (terdapat infiltrat (abses retroaurikuler) - nyeri tekan pada planum mastoid - otoskopi Dinding belakang atas MAE menurun (staging) Perforasi membrana timpani Reservoir Sign Sekret mukopurulen Pemeriksaan tambahan : Rontgen Mastoid Schuller tampak kerusakan sel sel mastoid (rongga empyema (+))
Mastoiditis Kronis
Komplikasi :
1. extrakranial pus menembus dinding lateral mastoid Abses subperiosteal (retroaurikula) pus menembus ujung mastoid masuk fascia M. sternokleidomastoideus Abses Besold pus menembus fascia M. digastricus Abses Mouret Tindakan : Insisi, antibiotik, mastoidektomi
2. Intratemporal Parese N. VII Labirintitis 3. Intrakranial (abses perisinus, abses extradural, meningitis, abses otak)
Mastoiditis Kronis
Tatalaksana :
Operatif : mastoidektomi tujuan : - menghilangkan sumber infeksi - mencegah komplikasi - mempertahankan pendengaran / rekonstruksi Antibiotik + Simtomatik
TERIMA KASIH