You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar siswa diharapkan mampu menguasai materi pelajaran yang diajarkan oleh pengajar. Fisika sebagai mata pelajaran yang diajarkan di SMA tergolong mata pelajaran eksak yang mengutamakan pengamatan, pemahaman, dan peramalan fenomena alam yang terjadi di lingkungan. Metode pembelajaran yang menjemukan dan berorientasi pada nilai membuat siswa lebih cenderung menghafal materi bukan memahami materi. Hal ini dikarenakan metode pembelajaran yang diterapkan pengajar tidak sesuai dengan kompetensi dari peserta didik secara menyeluruh. Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi hampir di semua aspek kehidupan tidak terkecuali di bidang pendidikan. Perkembangan metode pengajaran berbasis multimedia saat ini dapat dijadikan solusi metode pembelajaran yang dapat mengembangkan minat siswa, menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih menyenangkan serta meningkatkan minat dan motivasi siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Pembelajaran multimedia adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang dalam penyampaian bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa, pengajar menggunakan atau menerapkan berbagai perangkat media pembelajaran yang memanfaatkan multimedia sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. Materi listrik statis termasuk dalam materi fisika listrik statis yang diajarkan untuk siswa Kelas XII SMA. Materi listrik statis termasuk dalam materi pelajaran yang membahas tentang listrik statis yang mencakup muatan listrik, gaya coulomb dan medan listrik. Listrik statis tergolong materi fisika yang sulit dikarenakan fenomenanya tidak dapat dilihat secara kasat mata namun aplikasinya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Metode pembelajaran dengan pendekatan multimedia dapat menjadi solusi metode pembelajaran yang tepat untuk materi listrik statis, siswa diharapkan mendapat gambaran tentang materi listrik statis melalui simulasi yang diberikan pengajar sesuai konsep metode pembelajaran berbasis multimedia yang menekankan pada pembelajaran fisika aplikatif. Metode pembelajaran berbasis multimedia memberikan gambaran materi listrik statis karena dapat menampilkan animasi untuk menjelaskan konsep listrik statis pada siswa dengan lebih menarik. Sehingga diharapkan siswa memilki pemahaman yang utuh terhadap materi listrik statis. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat memaksimalkan potensi siswa sehingga kompetensi yang ingin dicapai sesuai dengan kurikulum dapat terpenuhi. Penggunaan metode pembelajaran berbasis multimedia diharapkan menjadi solusi tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi listrik statis. Selain itu dengan penggunaan multimedia diharapkan tumbuh minat dan motivasi terhadap materi listrik statis. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana metode pembelajaran berbasis multimedia untuk materi listrik statis? 2. Bagaimana penerapan Macromedia Flash untuk menyusun materi listrik statis? 3. Apa kelebihan dan hambatan metode pembelajaran berbasis multimedia Macromedia Flash? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui yang dimaksud dengan metode pembelajaran berbasis multimedia untuk materi listrik statis. 2. Mengetahui penerapan Macromedia Flash untuk menyusun materi listrik statis. 3. Mengetahui kelebihan dan hambatan metode pembelajaran berbasis multimedia Macromedia Flash.

BAB II DASAR TEORI 2.1 Materi listrik statis untuk siswa kelas XII SMA Listrik statis berhubungan dengan muatan listrik, dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa gejala listrik statis, penggaris yang digosok-gosokkan pada kain wol dapat menarik potongan kertas kecil. Peristiwa di atas menunjukkan adanya dua muatan listrik yang berbeda yang disebut dengan muatan positif dan muatan negatif. Dua benda yang berbeda muatan akan melakukan gaya tarik menarik sedangkan muatan yang sama akan melakukan gaya tolak-menolak. Suatu benda dikatakan bermuatan listrik negatif jika benda tersebut kelebihan elektron, sedangkan suatu benda dikatakan bermuatan listrik positif jika benda kekurangan elektron. Sedangkan benda netral adalah benda yang muatan positifnya sama dengan muatan negatifnya. Charles Augustin de Coulomb menyatakan gaya interaksi antara dua buah benda titik bermuatan listrik berbanding lurus dengan muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan kudrat jarak kedua benda tersebut. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Coulomb yang secara matematis dapat dijabarkan F = k q1 q2 dengan k = 1 r2 4o dengan o tetapan permitivitas ruang hampa atau udara (8,85 x 10 -12 C2/m2). Untuk resultan gaya Coulomb pada sebuah muatan akibat pengaruh dua muatan lain karena gaya Coulomb termasuk besaran vektor maka vektor-vektor gaya Coulomb yang bekerja pada suatu muatan merupakan resultan dua gaya dengan perhitungan penjumlahan vektor. Medan listrik adalah ruang disekitar benda bermuatan listrik benda-benda bermuatan listrik lainnya akan mengalami gaya listrik. Kuat medan listrik dinyatakan dalam N/C atau V/m. Medan listrik dapat digambarkan dengan garis-garis gaya listrik yang menjauhi (keluar dari) muatan positif dan mendekati (masuk ke) muatan negatif. Besarnya kuat medan listrik (dilambangkan E) didefinisikan sebagai besar gaya elektrostatik per satuan muatan di titik itu (muatan uji). Secara matematis dapat dijabarkan E = F/q maka E = k q/ R2. Hukum gauss dinyatakan dengan jumlah garis medan yang menembus suatu permukaan tertutup yang kemudian disebut dengan fluks listrik(). Merupakan hasil kali antara kuat medan listrik dan luas bidang A yang tegak lurus dengan kuat medan listrik, secara matematis dapat ditulis = E A Cos . Kuat medan listrik pada dua plat konduktor sejajar dengan luas plat A dan diberi muatan q+ dan q-. terdapat rapat muatan listrik (C/ m2)yang didefinisikan sebagai muatan per satuan luas. Secara matematis dijabarkan = q/A. Kuat medan listrik pada konduktor bola bergantung pada letak muatan di bola konduktor. 2.2 Multimedia Multimedia adalah penggunaan sistem komputer untuk menyajikan dan juga menggabungkan teks, suara, gambar, animasi serta video dengan alat bantu dan koneksi sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (animasi gerak) dan bau yang merupakan indra penciuman. Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara individu. 2.3Macromedia Flash Macromedia flash adalah salah satu perangkat lunak untuk komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Macromedia Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar. Berkas yang dihasilkan dari perangkat

lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang telah dipasangi Macromedia Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertama kalinya pada Flash 5. Macromedia Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis. Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD Interaktif dan saat ini dikembangkan sebagai media pembelajaran untuk dunia pendidikan. Dalam Flash, terdapat teknik-teknik membuat animasi, fasilitas action script, filter, custom easing dan dapat memasukkan video lengkap dengan fasilitas playback FLV. Keunggulan yang dimiliki oleh Flash ini adalah dengan sedikit kode pemograman dapat mengatur animasi yang ada didalamnya atau digunakan untuk berkomunikasi dengan program lain seperti HTML, PHP, dan Database dengan pendekatan XML, dapat dikolaborasikan dengan web, karena mempunyai keunggulan antara lain kecil dalam ukuran file outputnya. Selain itu tampilan dapat diatur dengan menampilkan sesuai ukuran layar yang dapat disesuaikan dengan keingginan. Aplikasi Flash merupakan sebuah standar aplikasi industri perancangan animasi web dengan peningkatan pengaturan dan perluasan kemampuan integrasi yang lebih baik

BAB III PEMBAHASAN 3.1Metode pembelajaran berbasis multimedia untuk materi listrik statis Proses belajar mengajar seringkali terkendala dengan materi yang abstrak dan di luar pengalaman siswa dalam keseharian, sehingga sulit bagi pengajar untuk memberikan penjelasan yang tepat bagi siswa dan akhirnya berimbas pada siswa sulit memahami materi yang diajarkan. Seperti halnya materi listrik statis yang tidak dapat dipelajari secara langsung dalam praktek kehidupan sehari-hari. Visualisasi adalah langkah untuk menkonkretkan atau menggambarkan hal yang bersifat abstrak seperti pada materi listrik statis. Gambar dua atau tiga dimensi adalah bahan ajar yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar. Pada era perkembangan teknologi yang semakin maju visualisasi mengalami perkembangan dalam bentuk animasi gerak maupun tidak bergerak dan dapat juga diiringi musik (audio). Sajian audio visual ini sering disebut dengan multimedia. Maka yang dimaksud dengan metode pembelajaran berbasis multimedia untuk materi listrik statis adalah metode pembelajaran yang menggunakan media multimedia sebagai bahan ajar materi listrik statis dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar untuk penyampaian materi pelajaran yang disajikan kepada siswa, pengajar menggunakan atau menerapkan berbagai perangkat media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan bermacam-macam, namun dalam hal ini dibatasi dengan penggunaan softwere animasi tampilan yang dapat digunakan untuk membuat bahan ajar yang sesuai dengan standar kompetensi yang ingin dicapai dengan memanfaatkan softwere Macromedia Flash. Tujuan dari pembelajaran berbasis multimedia adalah memudahkan guru dalam memberikan penjelasan tentang materi yang diajarkan karena tampilan multimedia dapat membuat pengajar leluasa memilih, memilah, dan mengembangkan pengetahuan untuk penguasaan materi bagi siswa. Selain itu penggunaan multimedia dalam kegiatan belajar mengajar diharap mampu menumbuhkan minat dan motivasi siswa karena tampilan materi yang diajarkan dapat menarik siswa berkat dukungan dari tampilan animasi yang digunakan serta membangun suasana belajar yang menyenangkan dalam kelas. 2.1 Penerapan Macromedia Flash Untuk Menyusun Materi Listrik Statis Bila kita ingin menerapkan pembelajaran berbasis multimedia ada beberapa tahapan pengembangan yang perlu dilakukan (Sutopo, 2003) yaitu: concept (untuk siapa media pembelajaran dibutuhkan dan tujuan pembuatan), design (tampilan dari media yang dibuat), material (materi pelajaran listrik statis), collecting (pengumpulan data untuk pembuatan media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash dari beberapa refenrensi yang susuai), assembly (pembuatan objek atau bahan multimedia mulai dibuat), testing (pelaksanaan belajar mengajar menggunakan media Macromedia Flash) dan evaluation (mengevaluasi keberhasilan pengajaran). Sementara itu, untuk membuat materi listrik statis dengan menggunakan Macromedia Flash ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satu hal penting dalam penyusunan bahan ajar adalah harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang mengacu pada isi kurikulum. Pengumpulan data/bahan untuk membuat materi juga harus mengacu pada kondisi kemampuan dan psikis siswa.

Hal lain, yang menjadi keunggulan Macromedia Flash adalah animasi yang menarik sehingga siswa tidak jenuh. Maka hal yang harus diperhatikan adalah animasi yang dibuat sebaiknya semenarik mungkin tanpa mengurangi kualitas isi dari materi yang akan diajarkan. Seperti yang terlihat dalam gambar Tampilan animasi yang menarik akan membuat siswa tertarik untuk menyimak penjelasan dari guru, mendengarkan serta melihat dengan seksama materi yang diajarkan. Selain tampilan animasi yang menarik, penjelasan yang diberikan sebaiknya merupakan inti atau dasar dari materi listrik statis berupa uraian singkat tentang listrik statis. Dalam penyusunan materi listrik statis menggunakan Macromedia Flash harus juga memperhatikan hubungan interaksi yang diharapkan terjalin antar guru dan siswa. Untuk menjalin interaksi ini dapat dilakukan dengan menyelipkan pertanyaan atau simulasi percobaan yang sesuai dengan materi listrik statis pada setiap subbab yang dijelaskan sebelumnya. Pertanyaan selain bertujuan untuk membangun interaksi antara siswa dan guru juga bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Inilah mengapa pertanyaan diberikan setiap subbab, karena dengan menguji tiap subbab guru bisa mengukur kemampuan siswa dan mengetahui bagian subbab mana yang kurang dimengerti siswa. Pertanyaan yang diberikan sebaiknya berupa simulasi dari percobaan yang sesuai dengan subbab yang sedang dijelaskan. Ini untuk memberikan dasar yang materi bagi siswa untuk memahami konsep listrik statis secara mendasar karena pada dasarnya pembelajaran fisika harus memiliki dasar yang kuat tentang materi yang diajarkan. Sedangkan untuk penguasaan rumus dapat dilakukan selanjutnya, ketika dasar materi yang ingin dicapai telah tercapai maka untuk memahami rumus tidak lagi sulit. Akan lebih mudah untuk memahami rumus daripada menghafal karena jika rumus dihafal maka akan mudah lupa. Berbeda ketika siswa sudah memiliki dasar materi yang cukup akan mudah baginya menguasai rumus. Pada dasarnya rumus merupakan penjabaran dari dasar dari suatu materi pelajaran. Menurut Khairul Basar (2004) menyatakan bahwa rumus sebenarnya bukanlah esensi ilmu fisika. Rumusan matematik suatu fenomena fisik adalah seperti menceritakan sesuatu dengan bahasa yang lain. Jadi rumus matematik hanyalah bahasa untuk mengkomunikasikan ide kepada orang lain. Fisika bukanlah matematik, namun memang para ilmuwan fisika menggunakan symbol-simbol matematika sebagai bahasa yang universal untuk mengkomunikasikan ide dan menjelaskan suatu fenomena fisis. Berikut tampilan materi listrik statis untuk subbab Hukum Coulomb Dengan meilhat tampilan dapat diketahui bahwa materi yang diberikan mencakup hal yang telah disebutkan tadi tampilan yang menarik, penjelasan yang diberikan berupa uraian singkat yang dapat menggambarkan keseluruhan materi serta penguasaan rumus untuk siswa. Setelah penjabaran materi secara keseluruhan, maka tetap dalam bentuk tampilan Macromedia Flash guru dapat mengajukan kuis atau tes bab sesuai dengan materi listrik statis secara langsung. Secara langsung dalam artian guru memberikan soal yang telah ditampilkan dalam Macromedia Flash dan dapat menunjuk siswa untuk mengerjakan langsung. Selain untuk menguji pemahaman bab, tes secara langsung dapat mengurangi tingkat kecurangan siswa sehingga guru dapat mengetahui siswa yang paham dan masih kurang paham. Untuk selanjutnya dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut bagi siswa yang masih belum memahami materi listrik statis yang diajarkan melalui media Macromedia Flash. Setelah pegajaran, sebaiknya dilakukan evaluasi untuk hasil dari perolehan nilai tes siswa

untuk mengetahui keberhasilan metode pembelajaran berbasis multimedia menggunakan Macromedia Flash ini. 2.2 Keunggulan dan hambatan metode pembelajaran berbasis multimedia Macromedia Flash 2.2.1 Keunggulan metode pembelajaran berbasis multimedia antara lain: a. Penggunaan animasi dan audio dapat mengurangi kejenuhan siswa ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung dibandingkan penggunaan metode pembelajaran konvensional yang memusatkan ceramah pengajar dalam proses belajar mengajar sehingga siswa hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa memahami materi yang diterangkan. Menurut penelitian De Porter mengungkapkan manusia dapat menyerap 70% dari yang dikerjakan, 50% dari yang didengar dan dilihat (media visual audio) sedangkan dari yang dilihat hanya 30%, yang didengar hanya 20% dan yang dibaca hanya 10%. Untuk itu metode pembelajaran konvensional pengajar memberikan materi melalui ceramah di depan kelas dianggap tidak sesuai dan kurang berdampak positif bagi pemahaman materi yang diterima siswa. b. Sistem pembelajaran dengan media Macromedia Flash lebih inovatif, kreatif, dan interaktif. Inovatif karena pengajar dituntut untuk terus berkembang dan lebih baik lagi dalam penyampaian materi listrik statis yang tepat. Kreatif karena menumbuhkan kreatifitas siswa dan pengajar melalui pembelajaran listrik yang lebih aplikatif. Interaktif karena ada ruang lebih untuk pengajar dan siswa membahas bersama tentang materi yang sedang dibahas melalui kuiskuis atau tanya jawab materi listrik statis yang disampaikan di tengah kegiatan pembelajaran menggunakan Macromedia flash player. c. Mampu menumbuhkan minat siswa karena penggunaan animasi dan audio membuat siswa tidak bosan dalam proses belajar mengajar materi listrik statis. Sehingga diharapkan standar kompetensi yang diinginkan dapat dipenuhi dan dan diperoleh pemahaman materi secara maksimal. d. Mampu memvisualisasikan materi yangs selama ini sulit untuk diterangkan dengan penjelasan, alat peraga yang masih konvensional atau praktikum di laboratorium yang membutuhkan waktu lama sementara waktu mengajar dibatasi. Dalam hal ini listrik statis merupakan objek yang tidak bisa diamati secara langsung maka penggunaan multimedia sangat membantu siswa untuk memberi gambaran umum tentang electron, garis medan magnet, fluks listrik, gaya coulomb, dan hal lain yang berkaitan dengan materi listrik statis. 2.2.2 Namun penggunaan metode pembelajaran menggunakan Macromedia Flash memiliki hambatan dalam penerapannya untuk kegiatan belajar mengajar antara lain: a. Meskipun perkembangan teknologi multimedia begitu pesat namun masih ada daerah yang tertinggal dan belum tersentuh kemajuan teknologi. Hal ini akan mengakibatkan adanya ketidakseimbangan antara pendidikan di kota dan di daerah tertinggal. Untuk di daerah tertinggal sarana untuk mengembangkan metode pembelajaran berbasis Macromedia Flash sangat tebatas maka untuk menerapkan metode pembelajaran berbasis Macromedia Flash masih belum memungkinkan.

b. Masih rendahnya kualitas guru yang mampu mengoperasikan komputer dan softwere dengan handal. Sehingga masih sangat terbatas jumlah guru yang mampu membuat bahan ajar dari Macromedia flash. Sedangkan membuat bahan ajar yang menggunakan macromedia membutuhkan kreativitas dari penggunanya dalam membuat animasi dan audio untuk menghasilkan tampilan slide yang menarik.

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Untuk meningkatkan penguasaan materi siswa tentang materi listrik statis dapat ditempuh dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis pendekatan multimedia dengan memanfaatkan Macromedia Flash. Dengan menggunakan media Macromedia Flash maka materi listrik dapat dibuat dalam bentuk animasi sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa serta menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan tercipta hubungan interaktif antara guru dan siswa. Dengan demikian diharapkan pemahaman siswa terhadap materi listrik statis dapat dimaksimalkan untuk memenuhi standar kompetensi yang ingin dicapai sesuai dalam kurikulum. 4.2 Saran Kurang meratanya sarana dan prasarana dalam bidang teknologi untuk tiap sekolah untuk seluruh daerah menghambat penerapan multimedia dalam kegiatan belajar mengajar. Maka diharapkan adanya pemerataan sarana dan prasarana untuk setiap sekolah agar perkembangan metode pembelajaran menggunakan media multimedia dapat dikembangkan. Selain itu belum semua guru memiliki kompetensi yang memadai untuk mengembangkan metode pembelajaran melalui media multimedia Macromedia Flash untuk itu perlu dilakukan pelatihan bagi guru tentang penggunaan teknologi multimedia agar mampu membuat materi ajar menggunakan Macromedia Flash dengan baik.

DAFTAR RUJUKAN

Arnold, Mitra. 2008. Penyampaian Konsep Fisika yang Sering Keliru pada Pendidikan Dasar, (Online) http://jeperis.blogspot.com/, diakses tanggal 9 Desember 2010). Bandono. 2008. Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning, (Online), http://bandono.web.id/, diakses 9 Desember 2010). Basar, Khairul. 2004. Mengkaji Kembali Pengajaran Fisika di Sekolah Menengah (SMP dan SMA) di Indonesia. Jurnal Pendidikan, (Online), Vol 2, No.16, (http://io.ppijepang.org/, diakses tanggal 10 Desember 2010). http://wikipedia/multimedia.com http://wikipedia/macromediaflash.com Junianto, Noor, dkk. 2008. Buku Pintar Belajar Fisika Untuk SMA/MA. Bali: Sagufindo Kinarya. Kariadinata, Rahayu. 2009. Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia. Jurnal Pendidikan dan Budaya, (Online), Vol 6, Nomor 2, (http://educare.efkipunla.net/, diakses 10 Desember 2010). Kristanta, Arif. 2008. Proses Fisika Non Visieble dengan Menggunakan Macromedia Flash sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa tentang Konsep Listrik Statis , (Online), (http://arifkristanta.files.wordpress.com/2008/01/makalahjurnal.pdf, diakses 9 Desember 2010) Mayub, Afrizal. 2005. E-Learning Macromedia Flash MX+CD. Jakarta: Graha Ilmu. Sitomarang, Abdi. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Untuk Mata Pelajaran Fisika, (Online), (http://j3sra3l.wordpress.com/2010/11/15/pengembangan-media-pembelajaranberbasis-multimedia-untuk-mata-pelajaran-fisika/, diakses 09 Desember 2010). Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu

You might also like