You are on page 1of 3

Nama:Muhammad Iqbal Danu Saputra NIM: 083112700150028 MK: Sistem Manufaktur Terpadu

Strategi respons terhadap permintaan konsumen


Pada dasarnya ada lima strategi respons terhadap permintaan konsumen dapat di klasifikasikan sebagai berikut: 1.Design-to-order (Engineer-to-order) 2.make-to-Order 3.Assemble-to-oder 4.Make-to-stock 5.Make-to-demand Berikut akan di jelaskan tentang kelima strategi respons terhadap pemintaan konsumen di atas: 1.Design-to-Order Perusahaan yang memilh strategi ini tidak mempunyai system inventori ,karena poduk baru akan di desain dan di poduksi setelah ada pemintaan pelanggan. Kadang-kadang di sebut juga Engineer-toOrder. Dalam strategi ini perusahaan tidak mempunyai resiko berkaitan dengan investasi inventori,dan strategi ini sangat cocok untuk produk-produk baruatau unik secara total. Contoh produk dalam strategi ini adalah: kapal,gedung bertingkat,jembatan,computer khusus untuk militer, dan produk sejenis yang baru atau unik lainnya dapat di masukkan dalam Design-to-Order.

2.Make-to-Order Perusahaan yang memilih strategi ini hanya mempunyai design produk dan beberapa material standard dalam system inventori,dari produk-poduk yang telah di buat sebelumnya. Dalam strategi ini ,produsen dan pelanggan dapat sering berdiskusi untukmencari altenatif eduksi biaya ,reduksi waktu pengiriman,dan memenuhi kebutuhan actual pelanggan. Dalam strategi Make-toorder ,perusahaan memiliki resiko yang sangat kecil berdasarkan investasi inventori. Fokus operasionalnya adalah pada pesanan spesifik pada pelanggan dan bukan pada parts.Penggantian parts mesin ,produk-poduk kerajinan tangan berdasarkan pesanan khusus,riset pasar bagipeusahaan tertentu,dan 1

pelatihan dalam perusahaan berdasarkan kebutuhan spesifik bagi pelanggan ,dapat di kategorikan dalam strategi Make-to-Order. 3.Assemble-to-oder Perusahaan yang memilh strategi ini akan memiliki inventori yang terdii dari semua subassemblies atau modul-modul(modules). Apabila pelanggan memesan produk ,produsen secara tepat merakit modul-modul yang ada dan mengirimkan dalam bentuk poduk akhir ke pelanggan. Di gunakan oleh perusahaan yang memiliki produk modular ,di mana beberapa poduk akhir membentuk modul-modul umum (commons modules). Dalam strategi ini perusahaan memiliki resiko yang moderat berkaitan dengan investasi invetori. Fokus operasionalnya terarah pada modul-modul dan parts. Contoh dari strategi ini adalah industry otomotif,computer komersial,restoran.

4.Make-to-stock Perusahaan yang memilih strategi ini akan memiliki inventoi yang tediri dari produk akhir (finished product) untuk dapat di kirim dengan segera apabila ada permintaan dari pelanggan. Dalam strategi Make-to-Stock,siklus waktu dimulai ketika produsen menspesifikasikan produk,memperoleh bahan baku dan mempoduksi produk akhir untuk di simpan dalam stock. Dalam strategi ini perusahaan industry memiliki resiko yang tinggi berkaitan dengan investasi inventori ,karena pesanan pelanggan secara actual tidak dapat di identifikasi secara tepat dalam proses produksi . Fokus operasionalnya terarah pada pengisian kembali investori ,di mana system produksi akan menetapkan tingkat inventori berdasarkan pesanan yang ada sekarang. Contohnya yaitu industry barangbarang konsumsi seperti: pakaian,peralatan umah tangga ,telepon ,produk makanan,mainan anak, dan lailain.

5.Make-to-Demand Strategi make-to-demand dapat di naggap sebagai suatu strategi baru yang di kembangkan dalam perusahaan industry ,di mana respons dalam permintaan pelanggan secara total adalah fleksibel. Dalam strategi ini ,penyerahan produk dari perusahaan berkaitan dengan kualitas dan waktu penyerahan (delivery time) secara tepat berdasarkan pesanan pelanggan . Strategi make-to-demand dapat diterapkan pada produk-produk industry yang telah ada pada tahap menurun (declining stage) dari siklus hidup produk ,karena produk-poduk itu membutuhkan features dan pilihan yang lebih banyak di sertai harga yang lebih rendah srta penyerahan waktu yang lebih tepat agar dapat bertahan di pasar yang sangat kompetitif. 2

Siklus hidup produk merupakan tahap-tahap yang akan di lalui oleh suatu produk dari pemulaan sampai akhir, yaitu tahap: pengenalan,pertumbuhan, stabil/matang, dan menurun. -tahap pengenalan atau permulaan (introduction phase), biasanya di cirikan dengan peubahan desain produk secara tepat , banyak jenis poduk bau yang di kenalkan dengan volume produk yang sangat rendah , sehingga angka penjualan produk masih rendah. -tahap pertumbuhan(growth phase),di cirikan dengan volume poduk yang meningkat,banyaknya jenis produk yang lebih sedikit,dan desain produk menjadi stabil . Dalam tahap ini permintaan pelanggan mulai meningkat , sehingga angka penjualan pun meningkat. -tahap kestabilan atau kematangan (maturity phase),di cirikan dengan permintaan pasar yang tinggi,dan volume produk mencpai puncak.Biasanya setelah tahap ini poduct vaiety adalah sangat sedikit dan relative stabil. Angka penjualan juga mencapai puncak dalam tahap ini. -tahap penurunan atai kemunduran(decline phase) di cirikan dengan angka penjualan produk akan mulai menurun. Perusahaan biasanya menambah banyak jenis poduk baru untuk mengembangkan siklus hidup (life cycle), sehingga akan sangat banyak new features and options sementara volume per jenis produk akan meningkat.

You might also like