You are on page 1of 1

Untuk mengetahui suatu bahan mengandung formalin atau tidak, dapat dilakukan dengan melihat tanda-tanda fisik makanan

tersebut (bau yang menyengat, tekstur yang kaku, warna yang lebih terang) dan tingkat keawetan produk yang lebih tahan lama. Namun, tanda-tanda tersebut tidak akan terdeteksi bila kandungan formalin terlalu rendah. Karena itu, uji laboratorium perlu dilakukan untuk memastikannya. Secara garis besar, tanda-tanda bahan makanan yang mengandung formalin dapat diketahui melalui analisa kualitatif dan kuantitatif. Peralatan Peralatan yang digunakan adalah tebung reaksi kecil (10 buah), rak tabung reaksi (1 buah) , pipet tetes (2 buah), pipet takar 2 ml (2 Buah), pipet gondok 2 ml (1 buah), gelas kimia 100 ml (6 buah), tabung sentrifuge (1 buah), labu ukur 10ml (1 buah), gelas ukur (1 buah), bola hisap (1 buah), lumpang porselen (1 buah), timbangan analitik OHAUSS, Spektrofotometri Spektonik 2.1 (1 set), corong kaca, Alat sentrifuge (1 set). Bahan Bahan yang digunakan adalah isophrophil Alcohol (IPA) 45%, Phenil Hydrazine, formalin, Kit Formalin, Larutan NaOH p.a. Potassium Ferrysianida, kertas saring, aquades, kapas, bahan makanan yang akan diuji (tahu, ikan asin, atau bakso) Prosedur kerja a. Analisa Kualitatif Ada 2 test yang dapat dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya formalin dalam suatu bahan, yaitu: - Test KMnO4 Awalnya sampel dihancurkan dalam blender, dan ditambahkan 30 ml aquades,kemudian disaring dengan kapas. Ambil 2 ml filtrat, lalu tambahkan 1 tetes KMnO4. Adanya formalin ditunjukkan oleh hilangnya warna pink dari KMnO4. - Test Fehling Ambil 2 ml filtrat yang telah diblender di atas, kemudian ditambahkan 1 ml larutan fehling dan panaskan dalam penangas 30 menit. Adanya formalin pada bahan ditunjukkkan oleh terbentuknya warna hijau kekuningan pada larutan. b. Analisa Kuantitatif Sampel dihancurkan dengan lumpang, dan timbang sebanyak 1 gram. Kemudian dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge, tambahkan 12,5 ml isophropyl alcohol 45 %, dan disentrifuge dengan kecepatan 2600 rpm selama 10 menit. Saring dengan kapas, filtratnya di letakkan dalam gelas kimia 100 ml. Ambil 0,5 gram filtrat dalam tabung reaksi, tambahkan 0,5 isophropyl alcohol (IPA) 45 % dan ),5 ml phenil hydrazine, kemudian tutup gelas kimia dengan kapas dan diamkan 10 menit. Tambahkan 0,3 ml potassium ferrysianida dan diamkan 5 menit. tambahkan 2 ml NaOH p.a. dan diamkan 4 menit. Pindahkan larutan ke dalam labu ukur 100 ml, encerkan dengan isoprophyl alcohol 45% sampai volume 100 ml, dan diamkan 10 menit. Pindahkan larutan dalam kuvet. Ukur absorbansi dengan panjang gelombang 520 nm. NB : proses pembuatan kurva standar = prosedur pengujian formalin. Blankonya aquadest. http://adhillamark.blogspot.com/2009/07/cara-cepat-deteksi-formalin.html

You might also like