You are on page 1of 88

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PRAKRIN )

DI TECHNICAL SERVICE DIVISION ( TSD ) MACHINE SHOP SECTION DI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk
Citeureup - bogor

Disusun Oleh : Nama Kelas No. Induk Program study : M. AJI MAHRUIS : XI TP I : 6470 : PEMESINAN

SMK AL HIKMAH 1 SIRAMPOG


Alamat: Jl. Masjid jami Benda Kec. Sirampog Kab. Brebes 52272
Jawa Tengah (0289) 432422

BIODATA SISWA

1. Nama 2. Sekolah 3. Alamat Sekolah 4. No. Induk 5. Tempat, Tanggal Lahir 6. Jenis kelamin 7. Golongan Darah 8. Agama 9. Nama Orang Tua Wali 10. Alamat

: M. AJI MAHRUIS : SMK AL HIKMAH 1 SIRAMPOG : JL. Masjid Jami Benda Kec. Sirampog Kab. Brebes 52272 : 6470 : Brebes, 23 Maret 1997 : Laki - Laki : : Islam : M. Tarsun : kp. Dk tengah Rt 02/02,desa Manggis,kec. Sirampog

Kab. Brebes

KATA PENGANTAR
Syujud syukur kehadirat alloh SWT yang senantiasa memberikan hidayah inayah serta kesehatan selalu kepada saya sehingga Alhamdulillah saya bisa melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKRIN ) di PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk. Tidak lupa kami mengucapkan Terima kasih kepada : Alloh SWT yg pemurah lagi maha penyayang. Kedua orang tua kami yang selalu mendukung & mendoakan kami selalu sehingga kami bisa melaksanakan praktik kerja industri (PRAKRIN ). Bpk. H. Najib shodiq S. selaku kepala sekolah. Bpk. Budi Santoso, ST . Selaku kabid hubin SMK ALHIKMAH 1 BENDA. Bpk. Adhe zainun ST. Selaku ketua jurusan teknik pemesinan SMK ALHIKMAH 1 BENDA. Bpk. Syamsudin, ST. Selaku pembimbing PKL di sekolah. Semua guru di SMK AL HIKMAH yang telah memberikan izin & membantu kami untuk praktik kerja lapangan Bpk. Dedi. A . Dasuki,Selaku bagian CPDD Bpk Suwardi, selaku pembimbing lapangan Seluruh jajaran Direksi PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk, Seluruh karyawan yang telah memberikan pelajaran, pengetahuan dan motivasi yang sangat bermanfaat bagi kami. Seluruh kawan-kawan yang telah memberikan support & motifasi untuk kami.

Saya juga mohon maaf dengan sebesar-besarnya apabila ada kesalahan,semoga buku laporan praktik kerja lapangan ini nantinya bisa bermanfaat bagi yang membacanya. Penyusun

M. AJI MAHRUIS

DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN HALAMAN PENGESAHAN .. BIODATA SISWA . KATA PENGANTAR DAFTAR ISI . BAB I PENDAHULUAN 1. Tujuan dan maksud praktik Kerja Industri a. b. c. Bagi Siswa. Bagi Sekolah Bagi Perusahaan.. 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3

2. Metode Pengumpulan Data a. Study Learn b. Training. c. Survey d. Dialog/wawancara 3. Sistematika laporan.. 4. Tujuan laporan.. 5. Waktu dan tempat pelaksanaan.. BAB II DESKRIPSI DUNIA INDUSTRI 1. Sejarah semen secara umum 2. Profil perusahaan.. a. History perusahaan.

3 4 5

b. Misi,visi & motto perusahaan. 3. Produksi,control mutu & produk yang dihasilkan.. a. Ordinary Portland cement (OPC).. b. Portland composite cement (PCC).. c. Oil well cement.. d. White mortar e. Ready-mix concrete f. White cement..

8 9 10 10 11 12 12 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 16 17 17 17 17 17 17 18 18 18 18 18 18 18

4. Proses produksi/pembuatan semen a. Unit mining (penambangan material/bahan semen). b. Unit drying & raw mill... c. Unit burning & cooling.. d. Unit finish mill.. e. Unit packing.. 5. Control mutu/pengawasan mutu produk a. Pengendalian kualitas bahan baku..... b. Pengendalian kualitas produk setengah jadi. c. Pengendalian kualitas produk jadi. 6. Syarat-syarat menjadi teknisi atau mekanik a. Concentration.. b. Careful.. c. Be careful. d. Patient e. Skill 7. Jaminan/kebutuhan karyawan. 1. Di perusahaan. a) Pembayaran gaji/upah b) Hari libur. c) Cuti. d) Jaminan social.. e) Tunjangan hari raya.

f)

Tunjangan pensiun.

18 18 19 19 19 20 20 20 21 21 21 22 23 23 42 44 52 60 61 71 72 72 73

2. Di tempat kerja a) Alat transportasi/bantu.. b) APD (alat pelindung diri ) c) Tempat ibadah.. 8. Penerapan K3 bagi seluruh karyawan.. a. Definisi K3. b. Tujuan & maksud K3.. BAB III KEGIATAN PRAKTIK 1. membuat shaft pin 2. membuat shaft roda cross 3. Frame join shaft.. Beberapa mesin yang ada di TSD ( machine shop ) 1. 2. 3. Mesin bubut Mesin frais ( milling ). Mesin skrap.

4. Mesin bor.. 5. Mesin gerindra..

6. Mesin las. 7. Mesin gergaji/potong.. BAB IV

kesimpulan dan saran..


1. Kesimpulan. 2. Saran-saran dan kritik.

a. Bagi sekolah.. b. Bagi perusahaan. BAB V PENUTUP..

73 73 75

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Maksud dan tujuan praktek kerja industri


a. Bagi siswa 1) Untuk mencari pengalaman mengenai cara kerja yang baik. 2) Untuk mengetahui bagaimana dunia industri. 3) Mencari ilmu tambahan di perusahaan/industri tempat praktek kerja industri. 4) Mendapatkan ilmu tambahan untuk pembelajaran di sekolah.

5) Mengetahui informasi tentang sejarah dan karir perusahaan/tempat PKL. b. Bagi sekolah 1) Untuk memenuhi kebijakan pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional tentang pendekatan pendidikan system ganda (PSG). 2) Untuk membantu siswa supaya mengenal dunia industri. 3) Membangun karakter siswa agar pada suatu hari siap melaksanakan pekerjaan di dunia industri. 4) Mengajarkan siswa untuk belajar mencari ilmu di dunia industri yang suatu saat pasti bermanfaat banyak. c. Bagi perusahaan 1) Untuk berbagi informasi yang ada di perusahaan tersebut. 2) Sebagai alternative suatu hubungan baik antara perusahaan dengan sekolah. 3) Untuk mengenalkan dunia industri kepada siswa. 4) Untuk mengenalkan siswa cara-cara kerja yang baik di dunia industri.

2. Metode pengumpulan data


saya membuat laporan praktek kerja industri ini melaui metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Study learn Yaitu dengan cara membaca buku dan majalah yang di cetak di PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk, saya mendapat informasi tentang profil perusahaan,sejarah,dan kegiatan yang ada di perusaan. b. Training Melalui latihan saya di berikan informasi tentang sejarah,karir,dan profil perusahaan. c. Survey Yaitu dengan mengamati & meneliti langsung praktek & kegiatan-kegiatan di lapangan untuk dijadikan bahan untuk membuat laporan. d. Dialog/wawancara Saya melakukan tanya jawab dengan pembimbing & karywan di lapangan untuk bahan informasi untuk membuat laporan.

3. Sistematika laporan
Melalui berbagai media baik cetak,visual kami merangkum informasi seputar kegiatan,infrastruktur & profil perusahaan di antaranya : a. Media cetak & kliping PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk,. b. Mencari informasi langsung melaui karyawan tentang hal perseroan dan proses seputar perindustrian. c. Melalui Internet melalui website @indocement.com saya bisa mengakses & membuka status data perusahaan.

4. Tujuan membuat laporan praktek kerja industri


Yaitu untuk memenuhi kewajiban / persyaratan dimana setelah semua praktek kerja industri dilaksanakan maka semua siswa di wajibkan membuat buku laporan dalam bentuk media tulis diantaranya untuk sebagai berikut : a. Sebagai tanda bahwa siswa telah selesai melaksanakan praktek kerja industri. b. Sebagai satu pertanggung jawaban setelah mendapat izin dari perusahaan untuk melaksanaan praktek kerja lapangan di perusahaan tersebut. c. Sebagai bahan informasi berupa buku panduan praktek di sekolah. d. Untuk saling berbagi ilmu pengalaman dalam bidang pengembangan pendidikan yang sama. e. Sebagai bukti laporan telah melaksanakan praktek kerja industri bagi sekolah.

5. Waktu dan pelaksanaan praktek kerja industri


1. Tempat pelaksanaan di PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk, tepatnya di TSD (MACHINE SHOP SECTION). 2. Sesuai ketentuan perusahaan pelaksanaan praktek ketrja industry maksimum 1 bulan,mengenai perpanjangan pelaksanaanya sesuai kebijakan dari peristiwa tersebut. 3. Pelaksanaan kerja lapangan dimulai pada tanggal 04 maret 28 maret 2013

BAB II DESKRIPSI DUNIA INDUSTRI ATAU PERUSAHAAN


A. SEJARAH SEMEN SECARA UMUM Semen merupakan senyawa / zat pengikat hidrolis yang bila bereaksi dengan air akan dapat mengikat bahan-bahan padat lainya membentuk suatu kesatuan yang kompak,padat,dan keras. Pada akhir abad ke-17 setelah revolusi industri,banyak penelitian ilmuan yang berusaha untuk mengembangkan pembuatan semen dengan metode yang lebih baik antara lain : Big bryan ( Inggris 1780 ) Jhon smeaton ( Inggris 1756 ) Lj Vicat ( francis 1818 ) Joseph aspidin ( Inggris 1824 ) James froust ( Inggris 1824 )

Joshep aspidin dan james froust mendapatkan hak paten dengan penemuan mengenai semen yang didapatkan dari kalsinasi campuran batu kapur dengan tanah liatbyang dikenal dengan nama Portland Cement.

1. Profil perusahaan Nama perusahaan Lokasi perusahaan : PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk, : ada tiga lokasi pabrik berbeda yang dimiliki PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk, yaitu : a. Citeureup,bogor,jawa barat, yang berjumlah 9 plant dengan luas area 200 Ha (plant 1-8 dan plant 11) b. Palimanan,Cirebon,jawa barat, berjumlah 2 plant dengan luas area 37 Ha (plant 9 10) c. Tarjun,kota baru,Kalimantan selatan,berjumlah 1 plant dengan luas area 71 Ha ( plant 12 ) Kantor dewan direksi terdapat di Jakarta dengan alamat : PT. indocement tunggal prakarsa tbk,. Wisma inducement lantai 8,Jl. Jendral sudirman kav. 70-71 jakarta 12910, Indonesia. Tlp 62212512121 faks 62212510066 http://www.indocement.co.id/ Tahun berdiri perusahaan : 1975 Jenis usaha/industri Bidang usaha : Industri mineral : -Usaha produksi semen dan clinker -Usaha produksi beton siap pakai -

1. I yaitu :

Sejarah perusahaan ( PT. indocement tunggal prakarsa Tbk, )

Indocement didirikan pada tahun 1975 pada waktu itu terdiri dari beberapa perusahaan

1) PT. Distinct Indonesia cement enterprice (DICE). 2) PT. Prakarsa Indonesia cement enterprice (PICE). 3) PT. Perkasa indah Indonesia cement enterprice (PIICE). 4) PT. Perkasa agung utama Indonesia cement enterprice (PAUICE) 5) PT. Perkasa inti abadi indinesia cement enterprice ((PIAICE) 6) PT. Abadi mulia Indonesia Cement enterprice (PAMICE) 7) PT. Tridaya manunggal perkasa cement (TMPC) Untuk memenuhi persyaratan tentang penyertaan saham pemerintah dalam PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk, maka dilakukan penggabungan ke tujuh perusahaan tersebut ke dalam PT Indocement tunggal prakarsa. Berikut sejarah perseroan PT indocement tunggal prakarsa dari tahun 1985 2007 : 1. Tahun 1985 PT indocement tunggal prakarsa didirikan melalui penggabungan usaha enam perusahaan yang terdiri dari delapan pabrik semen. 2. Tahun 1989 Indocement menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia. 3. Tahun 1991 a. Perseroan mengakuisasi pabrik ke -9 di palimanan,Cirebon,jawa barat,dengan kapasitas produksi 1,3 juta ton semen pertahun. b. Penyelesaian pembangunan terminal Surabaya. c. Memulai usaha beton siap pakai.

4. Tahun 1996 Pabrik ke 10 di palimanan,Cirebon,jawa barat, selesai dibangun dengan kapasitas produksi 1,3 juta ton semen pertahun. 5. Tahun 1999 Pabrik ke -11 di citeureup,bogor,jawa barat,selesai di bangun dengan kapasitas produksi 2,6 juta ton semen pertahun. 6. Tahun 2000 Pengambilan PT. indo kodeco cement (pabrik ke-12) melalui penggabungan usaha dengan kapasitas produksi 2,6 juta ton pertahun. 7. Tahun 2001 `Heidelberg cement group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak perusahaanya, kimmeridge enterprice Pte. Ltd. 8. Tahun 2003 Kimmeridge mengalihkan kepemilikan sahamnya di inducement kepada HC indocement GmbH. 9. Tahun 2005 a. Meluncurkan produk PCC ke pasar Indonesia b. Penggabungan usaha antara HC indocement dengan Heidelberg cement south-east asia GmbH,dimana yang di sebutkan terakhir menjadi pemegang saham langsung indocement. 10. Tahun 2006 a. Heidelbergcement south-east asia GmbH melakukan penggabungan usaha dengan heidelbergcement AG yang menguasai 65,14% kepemilikan saham di indocement. b. Melakukan pembiyayaan kembali untuk menggantikan master facilities agreement yang berlaku efektif sejak desember tahun 2000. 11. Tahun 2007 a. Modifikasi pabrik ke 8 di cieteureup yang menambah kapasitas produksi sebesar 600.000 ton semen pertahun b. Membeli 51% Saham PT. gunung tua mandiri,sebuah perusahaan tambang agregat yang terletak di rumpin,jawa barat.

PT indocement tunggal prakarsa tbk, adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis sement bermutu,termasuk produk semen khusus. Perseroan didirikan pada tahun 1985 dan dioperasikan secara terpadu dengan total kapasitas sebesar 17,1 juta ton semen pertahun. Perseroan saat ini mengoperasikan 12 pabrik ,Sembilan diantaranya berlokasi di citeureup,bogor jawa barat,dua di palimanan,Cirebon,jawa barat,dan satu di tarjun,kota baru,Kalimantan. Sejak tahun2005 indocement telah divertivikasi produk dengan meluncurkan Portland composit cement (Portland composit cement/PCC). Perseroan juga memproduksi berbagai jenis semen lainya seperti : a. b. c. d. e. Portland cement type 1 Portland cement type 2 Portland cement type V Oil well cement (semen sumur minyak) & white cement (semen putih) Inducement saat inimerupakan satu-satunya produsen semen putih di Indonesia.Dan produk indosemen ini di pasarkan dengan merek dagang TIGA RODA Tahun 2001 heidelberg cement group salah satu produsen semen terkemuka didunia yang berpusat di german,dan beroperasi di 50 negara menjadi pemegang saham mayoritas perseroan,sejak itu perseroan bertekad untuk memulihkan kondisi keuangan yang sehat seperti sebelum terjadinya krisis keuangan di Asia.dengan dukungan Heidelberg cement group inducement kembali memfokuskan kegiatanyapada bisnis ini sebagai produsen semen,dengan tujuan mencapai kondisi keuangan yang sehat. Tahun 2007 indocement menyelesaikan program peremajaan ke-8 di citeureup yang memberikan perseroan tambahan kapasitas produksi semen sebesar 600.000 ton semen pertahun.sebagai bagian dari program tanggung jawab social dan

lingkungan perusahaan, indocement berhasil mengembangkan perkebunan tanaman jarak seluas 30 Ha di areal bekas penambangan limestone.Indocement juga memfasilitasi program pengumpulan sampah dari masyarakat untuk diolah mnejadi bahan bakar BIOMASSA . 2. Visi,misi & motto perusahaan

a) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk, berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan,semen,beton siap pakai dan bahan bangunan yang terkait dan jasa terkait yang bermutu dengan harga yang kompetitif dan tetap mempertahankan pembangunan berkelanjutan,kualitas,kuantitas & mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. b) Misi perusahaan Pemimpin pasar semen dan agregat yang berkualitas di dalam negeri. c) Turut membangun kehidupan yang bermutu baik dalam produk dan karya.

2.PRODUKSI TIGA RODA adalah merek dagang produk yang dihasilkan PT. INDOCEMENT TUGGAL PRAKARSA Tbk, yang merupakan salah satu merek semen terkemuka bukan hanya di Indonesia tapi di dunia,semen tiga roda diproduksi mengikuti standar nasional Indonesia (SNI),standar amerika (ASTM),standar eropa (EN) & Standar internasional (ISO). Berikut adalah semen-semen yang diproduksi di PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk, : a) Portland composit cement (PCC) SNI 15-7064-2004 EN 197-1:2000 (42.5 N & 42.5 R) Produk ini telah mendapan respon positif dan telah memberikan kontribusi lebih dari 90% penjualan pasar domestik dan saat ini menjadi produk utama di perusahaan. PCC digunakan untuk bangunan-bangunan pada umumnya,sama dengan penggunaan Portland jenis 1 dengan kuat tekan yang sama,PCC mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama proses pendinginan dibandingkan dengan semen Portland jenis 1,sehingga penggunaanya akan lebih mudah dan menghasilkan permukaan beton/plester yang lebih rapat dan lebih halus.

b) Ordinary Portland cement (OPC) Produk ini juga mndapat respon positife dan telah memberi kontribusi lebih dari 90% penjualan pasar domestik dan saat ini menjadi produk utama bersama portland composite cement. OPC juga dikenal dengan semen abu-abu terdiri dari 5 tipe semen standar. Indocement memproduksin OPC tipe 1,II & V. OPC tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah,gedung tinggi,jembatan,dan jalan.OPC tipe II dan V memberikan perlindungan Tambahan terhadap kandungan sulfat di air dan tanah.

10

1. OPC tipe I SNI 15-2094-1994 ASTM C 150-95 BS 12 1989 Merupakan bahan baku untuk mixed cement,semen abetos,ubin lantai,ferro cement,dan untuk penggunaan umum bangunan. 2. OPC Tipe II SNI 15-2094-1994 ASTM 150-95 Memiliki sifat ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi rendah dimana biasanya digunakan pada lahan dengan kadar sulfat rendah,semen tipe ini biasanya digunakan pada pembangunan dermaga,bendungan,dan rangka konstruksi berat. 3. OPC Tipe V SNI 15-2094-1994 ASTM C 150-95 Semen OPC jenis ini memiliki kelebihan dalam proteksi terhadap kadar sulfat tinggi yang terdapat dalam air,semen ini biasanya digunakan untuk konstruksi dilahan gambut atau bangunan di tepi laut.

c)

OIL WELL CEMENT (OWC) OWC adalah tipe semen khusus untuk pengeboran minyak dan gas alam baik didaratan

maupun dilepas pantai. OWC dicampur dalam slurry menjadi satu adukan semen dan dimasukkan antara pipa bor dan dinding sumur minyak dimana semen tersebut dapat mengeras walaupun dalam kondisi temperatur sumur minyak sangat tinggi.dan kemudian mengikat pipa cetakanya,semen ini juga berfungsi untuk memperkecil bahaya tekanan dari daerah yang bertekanan tinggi,membatasi gerak cairan pada pembentukan sumur minyak,serta mendukung kekuatan minyak.

11

d) WHITE CEMENT Sebagi satu-satunya produsen semen putih saat ini di Indonesia,indocement dapat mencukupi kebutuhan semen putih pasar domestik.Semen putih biasanya digunakan untuk dekorasi exterior dan interior gedung. e) WHITE MORTAR TR30 White mortar TR30 merupakan produk baru indocement yang sesuai untuk pengacian,plamir,dan nat.keuntungan menggunakan white mortar antara lain permukaan acian lebih halus mengurangi retak dan pengelupasan,cepat mudah dalam pengerjaan dll. f) READY MIX CONCREATE (BETON SIAP PAKAI) Diproduksi dengan mencampur semen OPC dengan bahan campuran yang tepat (pasir & batu) serta air dan kemudian dikirimkan ke tempat pelanggan dengan truk semen untuk dcurahkan. Proses pembuatan semen Bahan batu semen terdiri dari batu kapur (limestone) sebesar 80%,tanah liat sebesar 10%,pasir silica sebesar 9%,dan pasir besi sebanyak 1%. Memproduksi semen membutuhkan bahan baku yang kering,homogen dan proporsiaonal sebelum dikirim ke tanur pembakaran. Hasil percampuran tersebut dikenal dengan penggilingan semen untuk menghasilkan semen OPC atau dicampur dengan additive lainya untuk menghasilkan tipe semen lain,rata-rata sekitar 960 kg klinker menghasilkan 1 ton semen OPC. Berikut adalah proses pembuatan semen :

12

a. Unit penambangan (mining) PT ITP, Tbk memiliki banyak sumber bahan baku yang melimpah,daerah perbukitan disekitar lokasi pabrik yang banyak mengandung batu kapur,tanah liat,pasir silica.ketiga bahan ini adalah bahan baku utama untuk membuat semen tersebut selain bahan baku tersebut untuk membuat semen juga membutuhkan pasir besi,iron ore,fly ash,gypsum dan trass sebagai bahan baku additive. PT ITP,Tbk melakukan beberapa penambangan di beberapa lokasi antara lain di quarry D dan di hambalang.

b. Unit drying dan raw mill Semua bahan yang telah dihancurkan kemudian di keringkan di mesin rotary dryer dan impact dryer untuk mencegah pemborosan panas.tujuan pengeringan yaitu untuk menurunkan kadar air dari material sesuai dengan ketentuan control kualitas standar yang telah ditetapkan yaitu 170 mesh (90 mikron) dan percampuran bahan dengan perbandingan tertentu sehingga diperoleh campuran yang lebih homogen. Campuran material di simpan dalam raw mill feed bins terlebih dahulu sebelum masuk ke penggilingan. Secara lebih detail batu kapur di tempat penyimpanan di jatuhkan dan di teruskan ke impact dryer untuk memperkecil ukuranya hingga 60 mm,dengan kadar air tidak boleh dari 1%.batu kapur yang telah dikeringkan di impact dryer kemudian dimasukkan kedalam hopper ,batu kapur,sandy clay dan pasir silica dari storage diangkut oleh belt conveyor dan dikirim menuju rotary dryer.disini terjadi pengeringan dengan gas panas yang berasal dari suspension preheater searah dengan suhu sekitar 320 derajat celcius setelah itu masing-masing bahan dikirim ke hoppernya masing-masing dengan bucket elevator. Di dalam hoppernya msing-masing material ditimbang menggunakan weighing feeder dan

13

dialirkan ke air separator untuk memisahkan material yang halus dan kasar.material yang sudar halus akan terbawa oleh panas menuju cyclone didalam cyclone terjadi pemisahan partikel material( halus debu tepung baku ).partikel material yang halus akan akan masuk kedalam blending silo utk dilakukan proses homogenisasi.sedangkan partikel yang masih kasar akan masuk kembali kedalam raw mill untuk digiling kembali. c. Unit burning & cooling Pada bagian ini bahan-bahan direaksikan sehingga membentuk klinker,material yang sudah halus dikirimkan ketempat pembakaran berputar dan bertemperatur sekitar 1400 derajat C. Sehingga menjadi clinker yang kemudian didinginkan dan dikirim ketempat penyimpanan. Proses homogenisasi bertujuan untuk menghomogenkan campuran tepung baku sehingga proses dirotary kiln tidak terlalu berat. Proses pendinginan dalam grate cooler dilakukan secara tiba-tiba agar komposisi tidak berubah.pendinginan yang lambat mendorong bertumbuhnya mineral clinker. Proses pendinginan terbagi menjadi dua yaitu dari suhu 1400 menjadi 900-850 derajat C,dan pendinginan lebih lanjut sehingga suhu clinker turun menjadi 75-150 derajat C.clinker yang sudah melalui grate cooler masuk ke apron conveyor dan bergabung dengan dust clinker yang berasal dari electristatis precipitator cooler dan bersama sama masuk ke bucket elevator kemudian melalui apron conveyor masuk ke clinker silo. d. Unit finish mill Unit ini dilakukan agar mendapat semen dengan tingkat kehalusan tertentu,memiliki kekuatan awal yang tinggi serta peningkatan kekuatan beton pada tahap berikutnya. Clinker dank linker dari silo dan clinker yard dibawa menuju hopper clinker dengan bucket elevator,gypsum dan bahan additive diangkut dengan belt konveyor menuju hoppernya masing-masing dan dalam perjalanan clinker ditambah etilen glycol dengan perbandingan 1:6 yang berfungsi untuk mencegah terjadinya ball coating. Clinker dan bahan additife keluar dari hoppernya kemudian ditimbang dengan weiging

14

feeder dan dibawa dnegan belt conveyor menuju cement mill,pada cement mill ketiga material tersebut mengalami penggilingan dengan bola-bola baja sehingga suhunya menjadi naik dan suhunya tidak boleh melebihi 120 derajat C. agar fungsi retarder pada gypsum tidak hilang. e. Unit packing Dari cement silo diangkut dan dibawa dimasukkan kedalam vibrating screen untuk memisahkan produk dari pengotor atau sampah yang mungkin terbawa dalam semen.produk sement hasil screening akan masuk kedalam bin kemudian dialirkan ke in-line packer.untuk mengurangi jumlah semen yang terbuang saat proses maka di pasang screw coveyor pd masing-masing packer kemudian dialirkan ke bucket elevator,semen yang telah dikemas dalam kantong akan diangkut menuju truk pengangkutan melalui Belt conveyor,Selain dipacking dengan ukuran 40 kg,50 kg terdapat juga kemasan dalam kapasitas 1 ton dan 1,5 ton.dan semen curah yang dimuat di bulk truk berkapasitas 15-20 ton. f. Pengwasan mutu Pengujian dilakukan dengan menggunakan fasilitas control kualitas yang dihubungkan dengan computer. Pengwasan control mutu bertujuan untuk menjaga agar produk semen tetap konsisten untuk menjaga kualitasnya.pengujian dilakukan secara otomatis dengan sinar x-ray dan analisa secara mikroskopik secara priodik yangb dilakukan oleh tenaga ahli.

15

Pengendalian kualitas Kegiatan ini dilakukan diantaranya dengan menghitung proporsi komposisi bahan baku yang sangat menentukan kualitas produk itu sendiri dimana dapat menentukan komposisi bahan kimia dan juga mineral yang terkandung dalam klinker.cara untuk menganalisis kualitas tersebut yaitu dengan mengambil sampel oleh bagian quality control & plant controlling monitoring (PCM) sedangkan quality assurance & research division(QARD) bertugasmenentukan target dan parameter standar kualitas. 1) Pengendalian kualitas bahan baku Sebelum bahan baku digunakan terlebih dahulu bahan tersebut harus di analisis komposisi bahan kimianya,komposisi bahan kimia dikontrol dengan menggunakan alat x-ray spectrometer dimana alat ini dikendalikan dengan komuter yang dapat menganalisis kandungan kimia yang ada pada material bahan baku,misalnya kandungan Al,CaO,MgO,SiO serta kandungan kimia lainya. 2) Pengendalian kualitas produk setengah jadi Pengontrolan produk setengah jadi dilakukan terhadap clinker,pada tahap ini juga dilakukan pengecekan dan analisis zat yang terkandung dan berat jenisnya. 3) Pengendalian kualitas produk jadi Pengontrolan produk jadi dilakukan terhadap semen dari penampungan packing,serta dilakukan analisis kandungan zat dan berat jenisnya.

16

Syarat-syaratmenjadi teknisi atau mekanik 1) Konsentrasi Ketika kita ingin memulai pekerjaan maka konsentrasi terhadap pekerjaan yang ingin kita kerjakan ,karena apabila tidak konsentrasi akan menimbulkan resiko kecelakaan kerja yang lebih besar. 2) Teliti Ketelitian sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan dalam pengukuran/membuat benda keja ,sehingga hasil yang kita kerjakan tak seperti yang diharapkan. 3) Hati-hati Sebelum memulai pekerjaan pastikan anda menggunakan APD yang memadai pastikan juga mesin yang akan anda gunakan dalam keadaan baik serta hindarilah hal-hal yang beresiko menyebabkan kecelakaan dalam bekerja. 4) Sabar Sikap yang diperlukan seorang pekerja yaitu kesabaran karna didalam menghadapi suatu pekerjaan maka kesabaran akan diuji,baik terhadap tiongkat kesulitan yang dihadapi atau karena faktor lainya. 5) Keahlian Didalam mengoperasikan mesin dibutuhkan keahlian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan agar produk yang dihasilkan kualitasnya baik dan sesuai dengan yang diinginkan.

17

Kebutuhan karyawan : 1. Diperusahaan a) Pembayaran upah/gaji Penetapan upah adalah hak dan kewenangan penuh direksi dengan tetap memerhatikan kebutuhan fisik,minum serta disesuaikan dengan berat ringanya pekerjaan dan tanggung jawab. b) Hari libur Ditentukan sesuai pemerintah Ada tiga shift bila karywan bekerja 24 jam Bagi karyawan yang melaksanakan pekerjaanya pada hari libur resmi maka jam kerjanya di hitung sebagai jam kerja lembur. c) Cuti Cuti diperlukan jika ada sesuatu yang mendesak/mendadak. d) Jaminan social Karywan membutuhkanya untuk kesejahteraan serta produktifitas kerja. Fasilitas yang dibutuhkan yaitu pengobatan perawatan,dan persalinan. e) Tunjangan hari raya dan bonus f) Tunjangan pensiun Dengan harapan karywan dapat bekerja lebih tenang sampai 55 tahun perusahaan menerapakan program pensiun iuran pasti dengan ketentuan iuran perusahaan 10% dan karywan 5% dari gaji. 2. Di tempat kerja a. Alat transportasi Alat transportasi sangat dibutuhkan karywan karena alat-alat yang dikerjakan adalah alat berat,mengingat indocement itu luas.

18

b. APD (alat pelindung diri ) Alat pelindung diri juga sangat dibutuhkan untuk kelancaran dan kenyamanan dalam bekerja.

APD tersebut diantaranya : Sepatu safety Safety helmet Sabuk pengaman Sarung tangan kulit Pelindung telinga Kacamata Kaca mata alas Sarung tangan biasa Masker debu c. Tempat melakukan ibadah Karywan butuh tempat ibadah terdekat untuk melakukan ibadah sesuai agama masingmasing dengan tetap memerhatikan jam kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)


1. Definisi k3 a) Definisi K3 secara filosofi adalah upaya dan pemikiran untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani dalam bekerja. b) Definisi K3 secara keilmuan yaitu ilmu dan penerapan secara teknis dan teknologis melakukan pencegahan terhadap munculnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dari setiap pekerjaan yang dilakukan

19

2. Tujuan K3 : Setip tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja harus selalu mendapat perlindungan atas keselamatan dan kesehatanya. Setiap sumber produksi dapat dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien. Setiap proses produksi dapat berjalan lancar tanpa hambatan. a. Tujuan umum : melindungi para pekerja dari resiko-resiko yang berbahaya b. Tujuan khusus : Menurunkan/meniadakan kematian karena kecelakaan atau penyakit bukan akibat kerja (penyakit karena hubungan kerja PAHK) Menurunkan/meniadakan cedera berat (kecelakaan kerja berat ). Mengurangi PAHK.

20

BAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


1. Membuat shaft pin a. proses pembuatan shaft pin potong besi ap 705 yang berdiameter 16 dengan panjang 125 mm. kemudian pasang benda kerja pada cekam mesin bubut,lalu tentukan titik center. Setelah itu bubut bagian yang dibubut seperti digambar,bubut kasar dahulu (raping) untuk mendekati ukuran yang telah ditentukan. Kemudian bubut kembali untuk menormalkan bubutan (normalising) Kemudian proses bubut finishing untuk proses akhir. b. Langkah kerja selanjutnya Dibuat lubang pada bagian depan dengan menggunakan mesin bor. Benda kerja dibor dengan bor ukuran diameter 4 sesuai dengan ukuran yang telah di tentukan. c. Keterangan benda kerja Material / bahan yang digunakan adalah besi AP 705 diameter 16 Panjang material 125 mm. d. Mesin yang digunakan Pengerjaan dilakukan pada mesin bubut. Untuk membuat lubang di gunakan mesin bor dengan bor ukuran 4. e. Fungsi shaft pin Shaft pin berfungsi untuk menyambung chain/untuk mengkonek antara chain yang satu dengan yang lain. 2. Cara membuat shaft roda cross a. Proses pembuatan shaft roda cross Potong besi AP 705 yang berdiameter 100 dengan panjang 490 mm. Pasang bahan pada cekam mesin bubut dan tentukan titik centernya dengan center drill. Kemudian bubut material tersebut sesuai dengan ganbar Bubut kasar dahulu (raping) untuk mendekati ukuran yang di tentukan. Kemudian bubut untuk menormalkan bubutan (normalising) Finishing untuk proses akhir. b. Langkah kerja selanjutnya Dibuat key way diposisi yang sudah ditentukan di gambar dengan ukuran yang telah ditentukan. Untuk membuat key way digunakan mesin milling dengan pahat end mill.

21

c. Keterangan benda kerja Material/bahan yang digunakan besi AP 705 diameter 100 dan panjang 490 mm. d. mesin yang digunakan pengerjaan pertama dilakukan di mesin bubut untuk membuat key way menggunakan mesin frais (milling). e. Fungsi shaft roda cross Shaft roda cross berfungsi sebagaintumpuan bearing dan gear untuk gerak kanan dan kiri. 3. Cara membuat join shaft a. Proses pembuatan join shaft Potong besi AP 705 diameter 145 untuk bahan benda kerja dengan panjang 135 mm. Kemudian pasang bahan tersebut dimesin butbut. Tentukan titik centernya dengan center drill. Proses bubut untuk membuat facing. Bubut kasar dahulu sampai mendekati ukuran yang telah dilakukan seperti pada gambar. Kemudian dibubut lagi untuk proses normalising. Proses bubut finishing sesuai ukuran yang diinginkan. b. Langkah kerja selanjutnya Dibuat lubang beraturan pada kedua sisinya. Pengerjaanya dilakukan pada mesin bor. c. Keterangan material benda kerja Besi yang digunakan yaitu besi AP 705 diameter 145 Panjangnya 135 mm sengaja dilebihkan. d. Mesin yang digunakan Pengerjaan dilakukan pada mesin bubut Dan mesin bordengan bor 13 dibor sesuai gambar. e. Fungsi join shaft Fungsi join shaft yaitu untuk menggabungkan dua buah screw conveyor melalui shaft screw conveyor.

22

BEBERAPA MESIN YANG BERADA DI TSD (MACHINE SHOP) DIANTARANYA :


1. Mesin Bubut

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir. Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

23

Prinsip kerja:

Mesin bubut yang menggunakan sabuk di Hagley Museum Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Bagian-bagian mesin bubut :


Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekam. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut :

24

1. Head stock (Kepala Tetap) Merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat transmisi roda gigi yang meneruskan putaran motor listrik menjadi putaran spindle. Bagian ini terletak disebelah kiri mesin bubut yang memutarkan benda kerja.

H1 : Kepala tetap (headstock) H2 & H3 : Tuas pengatur kecepatan spindel (speed change mechanism) H4 : Rumah spindel (houses the main spindle) H5 : T uas pembalik putaran (reversing gear) H6 : Kotak gigi pengatur kecepatan batang hantaran (quick change gearbox) H7 : Ulir penuntun (leadscrew) H8 : Batang hantaran (feed rod) H9 : Batang hantaran melintang (cross feed rod) H10 : Transmisi pengubah putaran (change gears) 2. Ekor Tetap (Tailstock) Ekor tatap (tailstock) terpasang di bagian dalam pemandu gerak yang ada pada bed dan dapat meluncur di sepanjang guideways pada posisi tertentu yang disesuaikan dengan panjang benda kerja. Ekor tetap berfungsi untuk menumpu benda kerja yang panjang

25

a) spindel c) hand wheel b) sleeve atau quil d) set screw e) base f) clamping piece g) clamping lever 3. Meja (bed) Meja atau bed digunakan untuk : a. Tempat dudukan eretan (carriage) b. Tempat dudukan kepala lepas (tail stock) c. Tempat dudukan penyangga diam (steady rest) Meja yang bentuknya memanjang ini merupakan tempat tumpuan gaya pemakanan pahat pada saat membubut. Permukaannya lancar dan halus sehingga melancarkan gerakan eretan maupun kepala lepas atau penyangga yang dipasang diatasnya. Bentuk meja ini bermacam-macam, ada yang datar dan juga ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian.

4. Eretan (carriage) Berfungsi menghantarkan pahat kebenda kerja. Terdiri atas : a. Eretan memanjang Eretan memanjang adalah eretan yang kedudukannya pada meja mesin dan dapat bergerak ke kiri dan ke kanan.

26

b. Eretan melintang Eretan melintang terletak diatas eretan memanjang dan melintang terhadap meja. Gunanya eretan melintang adalah untuk memberi tebal pemakanan pahat. c. Eretan atas Eretan atas terletak diatas eretan melintang dan diikat oleh dua buah baut. Pada eretan ini terpasang kedudukan pahat atau tool post.

5. Poros Pembawa Merupakan bagian dari alat bantu mesin bubut yang berfungsi untuk membawa pahat yang terpasang pada tool post yang berada pada carriage agar mendekati benda kerja yang pembawa terpasang pada eretan pada head stock. Poros pembawa terdiri dari dua macam : a. Feed Rod Berfungsi untuk membawa eretan mendekati benda kerja yang terpasang pada cekam sehingga terjadi proses pembubutan. Feed Rod berputar karena adanya daya putaran yang dihasilkan oleh motor listrik. Biasanya digunakan untuk pembubutan selain pembubutan ulir. b. Lead Screw Sama dengan feed rod tapi merupakan suatu ulir. Biasanya digunakan untuk pembubutan dalam poses pembubutan ulir

27

Perlengkapan mesin bubut :

Gambar tool post mesin bubut.

Gambar cekam rahang 4.

Gambar penyangga tetap (stady rise).

28

Cekam rahang 3.

Center mesin bubut

Jenis-jenis Mesin Bubut :


1.

Mesin Bubut Konvensional 1.1. Pengertian Mesin Bubut Konvensional


Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat (tools) sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut. Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda kerja yang berbentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja terlebih dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindelmesin, kemudian spindel dan benda kerja diputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk benda kerja akan disayatkan pada benda kerja yang berputar. Umumnya pahat bubut dalam keadaan diam, pada perkembangannya ada jenis mesin bubut yang berputar alat potongnynya, sedangkan benda kerjanya diam. Dalam kecepatan putar sesuai perhitungan, alat potong akan mudah memotong benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk sesuai yang diinginkan.

29

Dikatakan konvensional karena untuk membedakan dengan mesin-mesin yang dikontrol dengan komputer (Computer Numerically Controlled) ataupun kontrol numerik (Numerical Control) dan karena jenis mesin konvensional mutlak diperlukan keterampilan manual dari operatornya. Pada kelompok mesin bubut konvensional juga terdapat bagian-bagian otomatis dalam pergerakkannya bahkan juga ada yang dilengkapi dengan layanan sistim otomasi baik yang dilayani dengan sistim hidraulik, pneumatik ataupun elektrik. Ukuran mesinnyapun tidak semata-mata kecil karena tidak sedikit mesin bubut konvensional yang dipergunakan untuk mengerjakan pekerjaan besar seperti yang dipergunakan pada industri perkapalan dalam membuat atau merawat poros baling-baling kapal yang diameternya mencapai 1000 mm.

1.2. Fungsi Mesin Bubut Konvensional


Fungsi utama mesin bubut konvensional adalah untuk membuat/memproduksi benda-benda berpenampang silindris, misalnya poros lurus (Gambar 1), poros bertingkat (step shaft) (Gambar 2), poros tirus (cone shaft) (Gambar 3), poros beralur (groove shaft) (Gambar 4), poros berulir (screw thread) (Gambar 5) dan berbagai bentuk bidang permukaan silindris lainnya misalnya anak buah catur (raja, ratu, pion dll)

2. 3. 4. Gambar 1. Poros Lurus

30

5. Gambar 2. Poros Bertingkat (Step Shaft) 6.

7. 8. Gambar 3. Poros Tirus (Cone Shaft)

31

9. Gambar 4. Poros Beralur dan Berulir (Screw Thread)

2. Jenis-jenis Mesin Bubut Konvensional


Dilihat dari segi dimensinya, mesin bubut konvensional dibagi dalam beberapa kategori, yaitu : mesin bubut ringan, mesin bubut sedang, mesin bubut standar, dan mesin bubut berat. Mesin bubut berat digunakan untuk pembuatan benda kerja yang berdimensibesar, terbagi atas mesin bubut beralas panjang, mesin bubut lantai, mesin bubut tegak. Adapun gambarnya dapat dilihat sebagai berikut:

a. Mesin Bubut Ringan


Mesin bubut ringan (Gambar 5) dapat diletakan di atas meja, dan mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan, Benda kerjanya berdimensi kecil (mini). Jenis ini umumnya digunakan untuk membubut benda-benda kecil dan biasanya dipergunakan untuk industri rumah tangga (home industri). Panjangnya mesin umumnya tidak lebih dari 1200 mm, dan karena bebanya ringan dapat diangkat oleh satu orang.

32

Gambar 5. Mesin bubut ringan

b. Mesin Bubut Sedang


Jenis mesin bubut sedang (Gambar 6 ) dapat membubut diameter benda kerja sampai dengan 200 mm dan panjang sampai dengan 100 mm cocok untuk industri kecil atau bengkel-bengkel perawatan dan pembuatan komponen. Umumnya digunakan pada dunia pendidikan atau pusat pelatihan, karena harganya terjangkau dan mudah dioperasikan.

gbr mesin bubut sedang.

33

c. Mesin Bubut Standar


Jenis mesin bubut mesin bubut standar (Gambar 7) disebut sebagai mesin bubut standar karena disamping memiliki komponen seperti pada mesin ringan dan sedang juga telah dilengkapi berbagai kelengkapan tambahan yaitu keran pendingin, lampu kerja, bak penampung beram dan rem untuk menghentikan mesin dalam keadaan darurat

d. Mesin Bubut Berat e. Mesin bubut beralas panjang


Mesin bubut beralas panjang (Gambar 8) mempunyai alas yang panjangnya mencapai 5 sampai dengan 7 meter dengan diameter cekam sampai dengan 2 meter sehingga cocok untuk industri besar dan membubut diameter benda yang besar misalnya porosbalingbaling kapal, menyelesaikan hasil cetakan roda mesin pengeras jalan (wheel vibrator), roda-roda puli yang besar dan sebagainya.

34

Gambar 8. Mesin bubut beralas panjang

f. Mesin bubut lantai


Mesin bubut lantai (Gambar 9) mempunyai kegunaan yang sama dengan mesin mesin bubut beralas panjang, tetapi memilki kapasitas lebih besar lagi sehingga pergerakan penjepit pahat, kepala lepas dan pengikatan benda kerjanyapun harus dilakukan dengan cara hidraulik, pneumatik ataupun elektrik. Demikian pula pengikatan dan pelepasan benda kerjanya dibantu dengan alat angkat sehingga mesin ini hanya digunakan untuk industri mesin perkakas berskala besar.

Gambar 9. Mesin bubut lantai

35

g. Mesin bubut lantai dengan pengendali Mesin bubut lantai dengan pengendali (Gambar 10) bagianbagiannya meliputi: 1). panel kontrol penyetelan., 2). panel kontrol pengerjaan., 3). soket segi enam untuk merubah kecepatan., 4). handel pelumasan dan pembersihan kepala lepas., 5). kran untuk pendingin., 6). sarung penyetel pahat dalam., 7). tuas kepala lepas., 8). panel kontrol eretan memanjang., 9). panel kontrol eretan melintang., 10). panel kontrol kepala lepas., 11). ulir pengikat kepala lepas., 12). handel pelumas., 13). roda pengatur gerak memanjang, 14). roda pengatur gerak pemakanan., 15). tuas penjepit pembawa, 16). roda pengatur pemberhentian Jenis mesin bubut ini sering digunakan untuk membubut bakal roda-roda gigi yang besar baik bakal roda gigi lurus maupun bakal roda miring.

Gambar 10. Mesin bubut dengan pengendali

h. Mesin bubut tegak


Jenis mesin bubut tegak (Gambar 11) dilihat dari kontruksinya berbeda dengan mesin bubut sebelumnya, karena letak kepala tetap dan kepala lepasnya pada posisi tegak. Cekam kepala tetapnya berada dibawah sedang kepala lepasnya berada diatas, khususnya untuk keperluan produksi poros dengan diameter relatif besar dan panjang.

36

Gambar 11. Mesin bubut tegak

i. Mesin bubut dengan enam spindel mendatar


Mesin bubut dengan enam spindel mendatar (Gambar 12) memiliki enam spindel mendatar yang masing-masing dapat dipasang cekam dan dibelakangnya dilengkapi dudukan sekaligus sebagai pengarah masuknya bahan/benda kerja, sehingga dapat mencekam bahan yang memilki ukuran panjang. Pencekaman dan majunya bahan serta pergantian posisi cekam dapat dilakukan secaraotomatis (sisitim hidrolik atau peneumatik) sehingga jenis mesin ini sangat cocok untuk memproduksi produk secara massal yang memilikiukuran dan bentuk yang sama.

Gambar 12. Mesin bubut dengan enam spindel mendatar

37

j. Mesin bubut tegak dengan delapan spindel


Mesin bubut dengan delapan spindel (Gambar 13) memiliki delapan spindel posisi tegak yang masing-masing dapat dipasang cekam yang berukuran besar. Prinsip kerjanya sama dengan mesin bubut dengan enam spindel mendatar, hanya saja pemasanganbenda kerjanya pada posisi tegak. Karena memiliki ukuran sepindel yang besar, sehingga jenis mesin ini sangat cocok untuk produksi secara massal yang memiliki ukuran besar tetapi memiliki ukuran tidak terlalu panjang.

k. Mesin bubut tegak dengan delapan spindle sistim rotari


Mesin bubut dengan delapan spindel sistim rotari (Gambar 14) memiliki delapan spindel posisi tegak yang masing-masing dapat dipasang cekam yang berukuran besar. Prinsip kerjanya samadengan mesin bubut dengan enam spindel mendatar, namun memilki kelebihan yaitu masuknya bahan (raw material) dan keluarnya hasil produk dapat dilakukan secara otomatis (sisitim hidrolik atau pneumatik). Sehingga prosesnya produksinya bisa lebih cepat bila dibandingkan dengan mesin bubut enam spindel mendatar

38

Gambar 14. Mesin bubut tegak delapan spindel sistim rotari

l. Mesin bubut potong


Mesin bubut potong (Gambar 15) berfungsi untuk memotong benda kerja khususnya kawat. Pemotongan dilakukan secaraotomatis sehingga jenis mesin ini sangat cocok untuk memotong kawat secara massal yang memiliki ukuran panjang yang sama.

Gambar 15. Mesin bubut khusus untuk memotong

39

m. Mesin bubut ulir


Mesin bubut ulir (Gambar 16) berfungsi khusus untuk membuat batang ulir luar (baut), kontruksinya hampir sama dengan mesin bubut konvensional ukuran sedang. Karena mesin ini dikhususkan untuk membuat ulir, sehingga sangat cocok untuk membuat ulir luar secara massal yang memiliki ukuran panjang dan jenis ulir yang sama.

Gambar 16. Mesin bubut ulir

n. Mesin bubut ulir tipe Swiss


Mesin bubut ulir tipe Swiss (Gambar 17) juga khusus berfungsi untuk membuat batang ulir luar (baut). Kontruksinya hampir sama dengan mesin bubut turret. Karena mesin ini dikususkan untuk membuat ulir, sehingga ini sangat cocok untuk membuat ulir secara massal yang memiliki ukuran panjang dan jenis ulir yang sama.

40

Gambar 17. Mesin bubut khusus pembuat ulir tipe Swiss

o. Mesin bubut turret


Mesin bubut turret (Gambar 18) berfungsi seperti halnya mesin bubut konvensinal berukuran sedang, namun memilki dudukan alat potong ada beberapa buah yang pergantian posisinya dapat dilakukan dengan mudah (sistim mekanik, hidrolik atau peneumatik). Jenis mesin ini pada umumnya memilki ukuran yang relatif kecil, sehingga sangat cocok untuk memproduksi produk secara massal yang memiliki ukuran kecil.

41

2. Mesin frais (milling)

Gbr mesin frais. Mesin Frais atau bisa juga dikenal dengan nama Mesin Milling merupakan peralatan yang tujuan penggunaannya menghasilkan satu ataupun lebih permukaan benda dengan

42

menggunakan satu ataupun lebih alat pemotong. Kata memfrais mengacu pada pengerjaan logam dengan menggunakan mesin pemotong yang berputar. Mesin ini dilengkapi dengan sejumlah pemotong khusus. Mesin Frais pertama kali ditemukan oleh seseorang bernama Eli Whitney di tahun 1818. Berdasarkan pengertian mesin frais, kita bisa berasumsi awal bahwa mesin ini pasti banyak digunakan dalam sebuah bengkel kerja. Bagian Utama Mesin Frais: Mesin Frais memiliki bagian-bagian utama sebagai berikut :

Spindel utama yang merupakan bagian paling penting dari mesin frais. Bagian ini merupakan tempat mencekam alat poting. Spindel utama ini dibagi lagi ke dalam tiga jenis yakni : Universal spindle, vertical spindle, dan horizontal spindle.

Table atau Bagian Meja. Area ini merupakan titik untuk menempatkan clamping device (benda kerja). Meja ini dibagi juga ke dalam tiga bagian yaitu, swivel table, fixed table, dan compound table,

Motor Drive, Bagian ini memiliki fungsi utama untuk menggerakkan bagian-bagian dari mesin yang lain seperti meja, spindle, cooler dan lain-lain. Mesin frais memiliki setidaknya tiga jenis motor yakni motor pendingin atau cooling, motor gerakan pemanakan atau feeding serta motor spindle utama.

Transmisi. Adalah bagian dari mesin yang fungsinya menghubungkan motor penggerak. Terdapat dua macam tranmisi yakni transmisi spindle utama serta tansmisi feeding.

Knee. Yakni bagian mesin yang fungsinya sebagai penopang. Tiang. Adalah badan mesin dimana bagian-bagian lain menempel dan menjadi satu kesatuan mesin.

Base atau dasar mesin. Yaitu bagian paling dasar mesin frais sebagai penopang badan dan tempat cairan pendingin.

Control. Merupakan bagian pengaturan mesin yang terdiri dari kontrol mekanik dan control elektrik.

43

Varian Mesin Frais: Pada hakekatnya mesin frais dibagi ke dalam berbagai varian antara lain :

Mesin Frais tangan, yakni mesin dengan spesifikasi paling sederhana dan masih dioperasikan dengan tangan. Konstruksi tiang dan lututnya dipasangkan pada landasan yang tetap.

Mesin Frais Datar, yakni mesin frais yang bentuknya mirip dengan mesin tangan. Hanya saja,konstruksinya jauh lebih kuat dan juga dilengkapi dengan prinsip hantaran daya dengan fungsi mengembalikan gerakan meja.

Mesin Frais Universal/Horizontal, adalah sebuah mesin dengan konstruksi kerja yang super detail. tampilannya sama seperti mesin frais datar namun meja kerjanya sudah dilengkapi dengan gerakan keempat yang menjadikan meja bisa berputar secara horizontal.

Mesin Frais Vertical, adalah jenis mesin frais yang memiliki gerakan sama seperti jenis meja datar. Hanya saja, bagian kepala spindle dapat berputar dan memungkinkan penyetelan spindle vertical pada setiap sudut mulai dari bertical sampai horizontal.

Mesin Frais Penyerut. Adalah jenis mesin serupa penyrut yang bekerja di bawah meja panjang dan dilengkapi dengan gerakan longitudinal.

Mesin Frais Jenis Bangu Tetap, adalah tipikal mesin frais yang dilengkapi dengan bangku kasar berupa benda cor yang kaku sehingga berat. Penyangga mesin ini berupa sebuah meja yang juga hanya memiliki gerak longitudinal.

3. Mesin Skrap Mesin skrap adalah mesin dengan pahat pemotong bulak-balik, dari jenis pahat mesin bubut, yang mengambil pemotongan berupa garis lurus. Dengan menggerakan benda kerja menyilang jejak dari pahat ini, maka ditimbulkan permukaan yang rata, bagaimanapun juga bentuk pahatnya.

44

Kesempurnaan tidak tergantung pada ketelitian dari pahat. Dengan pahat khusus, perlengkapan dan alat untuk memegang benda kerja, sebuah mesin skrap dapat juga memotong alur pasak luar dan dalam, alur spiral, batang gigi, tanggem, celah-T dan berbagai bentuk lain. 2. Pengelompokkan mesin skrap Menurut disainnya, mesin skrap dikelompokkan menjadi : a. Pemotongan dorong horisontal. 1. Biasa (pekerjaan produksi)

Terdiri dari dasar dan rangka yang mendukung ram horisontal, kontruksinya agak sederhana. Ram yang membawa pahat, diberi gerak ulak-alik sama dengan panjang langkah yang diinginkan. 2. Universal (pekerjaan ruang perkakas). Mesin skrap jenis ini dilengkapi dengan pengatur berputar dan condong untuk memungkinkan pemesinan teliti pada sembarang sudut. b. Pemotongan tarik horisontal. Dianjurkan digunakan untuk pemotongan berat dan dipakai secara luas untuk memotong blok cetakan besar dan mesin-mesin suku besar dalam bengkel kereta api. c. Vertikal. 1. Pembuat celah (slotter) Terutama digunakan untuk pemotongan dalam dan menyerut bersudut serta untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal karena kedudukan yang diharuskan untuk memegang benda kerja. Operasi dari bentuk ini sering dijumpai pada pekerjaan cetakan, cetakan logam dan pola logam. 2. Pembuat dudukan pasak (key seater)Dirancang untuk memotong alur pasak pada roda gigi, puli mok dan suku cadang yang serupa. d. Kegunaan khusus, misalnya untuk memotong roda gigi. Daya yang digunakan kepada mesin dengan motor tersendiri, baik melalui roda gigi maupun sabuk atau dengan menggunakan sistem hidrolis. Pergerakan ulak-alik pahat dapat diatur dengan beberapa cara.

45

4. Mesin skrap yang lebih tua digerakkan dengan roda gigi atau ulir hantaran, tetapi pada umumnya sekarang mesin skrap digerakkan dengan lengan osilasi dan mekanisme engkol. Dalam menjalankan mesin untuk praktikum mesin skrap ini, yang perlu diatur adalah putaran engkol dan panjang langkah pengirisannya. Pengirisan benda kerja dilakukan ketika alat iris bergerak maju. Panjang langkah alat iris disesuaikan dengan panjang bidang yang akan diiris. Biasanya panjang langkah alat iris sama dengan panjang benda kerja ditambah panjang awalan kurang lebih 20 mm dan panjang sisa kurang lebih 10 mm. Jumlah langkah maju mundur per menit tergantung pada kecepatan potong dari bahan yang diserut dan panjang langkahnya.

b. Kegunaan mesin skrap Kegunaan umumnya dari mesin skrap antara lain:

a. Pembuat celah (slotter) Terutama digunakan untuk pemotongan dalam dan menyerut bersudut serta untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal karena kedudukan yang diharuskan untuk memegang benda kerja. Operasi dari bentuk ini sering dijumpai pada pekerjaan cetakan, cetakan logam dan pola logam. b. Pembuat dudukan pasak (key seater) Dirancang untuk memotong alur pasak pada roda gigi, puli mok dan suku cadang yang serupa. Sedangkan kegunaan khususnya adalah untuk memotong roda gigi. c. Gerakan mesin skrap Mesin ini dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai dengan sepanjang 550 mm. Berpegangan pada prinsip gerakan utama mendatar, mesin ini juga disebut Mesin Slotting Horizontal. Untuk menjalankannnya diperlukan gerakan utama, feed (langkah pemakanan) dan penyetelan (dalamnya pemakanan). Gerakan utama atau gerakan pemotongan : Gerakan ini ditunjukkan oleh pahat.

46

Ada perbedaan langkah kerja dan langkah bukan kerja. Selama langkah kerja (gerak maju) chip akan terpotong dan selama langkah tidak kerja (gerak mundur) pahat bergerak mundur tanpa memotong banda kerja. Kedua langkah ini dibentuk oleh gerak lingkaran. Gerakan feed (langkah pemakanan): Gerakan ini akan menghasilkan chip. Untuk menskrap datar benda kerja yang terpasang pada ragum akan bergerak berlawanan dengan pahat. Penyetelan (dalamnya pemakanan): Penyetelan ini akan menghasilkan kedalaman potong. Menyekrap mendatar dapat dilakukan dengan gerakan pahat kebawah sedangkan untuk tegak dengan gerakan benda kerja ke samping. Bentuk mesin skrap: Secara garis besar mesin skrap terdiri dari: penyangga, meja, ram (lengan), penggerak utama, dan penggerak langkah pemakanan. a. Ram (Lengan) Lengan berada di di guideway dan menghasilkan gerakan utama. Dibagian depannya (kepala), lengan membawa Tool Slide. Pahat dipegang pada tool post yang mempunyai posisi tetap pada engsel di clapper box. Pada saat langkah maju, clapper ditekan oleh clapper box dengan gaya potong (tenaga potong). Pada saat langkah mundur clapper terangkat. Dengan cara ini kerusakan pada pahat dan benda kerja dapat dihindarkan. b. Tool slide

Tool Slide dapat disetel untuk penyekrapan miring. Untuk keperluan ini dilengkapi dengan pembagi sudut. Spindle didalam lengan digunakan untuk menyetel posisi langkah. Benda kerja dapat dipegang secara berlainan dimeja mesin. Oleh sebab itu langkah gerak harus dapat distel sesuai dengan posisi benda kerja. Untuk menyetelnya tangkai pengunci dikendorkan dan lengan digerakkan kearah yang diperlukan dengan memutar spindle untuk menyetel posisi langkah

47

c. Meja Dipakai untuk memegang benda kerja, dapat distel mendatar dan tegak dengan spidle penggerak. d. Gerak utama dan panjang langkah Gerak utama adalah langkah maju dan langkah mundur. Biasanya diubah dari gerak berputar ke gerak lurus oleh batang ayun. Motor listrik menggerakkan roda penggerak ke roda gigi yang dipasang pada poros yang dapat distel dengan baut spindle. Balok geser akan meluncur bolak-balik pada batang ayun. Dengan moment putar dari roda gigi, batang ayun mempunyai titik galang didasar mesin yang berayun maju dan mundur dengan bebas. Sebuah penghubung memindahkan gerakan berayun ini ke lengan. Adapula mesin skrap yang menggunakan penggerak hidrolik. Panjang langkah dapat diatur dengan menggerakkan poros roda gigi. Gerak langkah mundur memerlukan waktu yang pendek daripada langkah maju. Untuk langkah maksimum poros harus dutempatkan pada jarak maksimum dari titik pusat roda gigi. Pada waktu langkah maju poros melintasi jarak dari A ke B (sudut a) dan melintasi jarak dari B ke A (sudut b) pada waktu langkah mundur. Oleh sebab itu langkah maju memakan waktu yang lebih lama daripada langkah mundur. Diwaktu langkah terpendek, poros terpasang dekat sekali dengan centre. Perbedaan diantara sudut a dan sudut b sangat kecil sekali. Oleh sebab itu perbedaan langkah maju dengan langkah mundur tidak terlalu banyak.

Daya yang digunakan mesin dengan motor tersendiri, baik melalui roda gigi maupun sabuk atau dengan menggunakan sistem hidrolis. Pergerakkan ulak-alik pahat dapat diatur dengan beberapa cara. Beberapa mesin skrap yang lebih tua digerakkan dengan roda gigi atau ulir hantaran, tetapi pada umumnya sekarang mesin skrap digerakkan dengan lengan osilasi dan mekanisme engkol.

48

2. Cara pemasangan pahat

Untuk menghindari lenturan, pahat harus dipasang atau dijepit sependek mungkin. Pada pemakanan mendatar pahat dipegang tegak terhadap benda kerja. Pada pengerjaan ini di waktu gerak mundur clapper akan terangkat dengan menyetel tool slide pada pemakanan miring, tool post dapat dimiringkan tanpa dapat kembali lagi. Supaya dapat dimiringkan kembali, clapper box dipasang setegak mungkin.

c. Cara memegang benda kerja

Untuk memegang benda kerja biasanya dipegang pada meja atau tanggem. Pegangan ini akan menghindarkan terlemparnya benda kerja pada waktu dikerjakan. Pegangan ini akan diperkuat oleh permukaan benda kerja yang kasar yang diklem pada tanggem. Pada benda kerja yang tipis tidak rusak maka pengkleman tidak boleh terlalu kuat. Permukaan yang dipegang harus cukup besar. Jika permukaan yang dipegang terlalu kecil tekanan tiap persegi akan bertambah besar. Chip dan kotoran akan mempengaruhi pemegangan, oleh sebab itu permukaan yang akan dipegang harus bersih. d. Penyetelan panjang langkah Panjang langkah meliputi panjang benda kerja (l), panjang langkah awal (la) dan panjang langkah akhir (lu). Untuk menghindari waktu yang tak berguna (la dan lu) benda kerja tidak boleh terlalu panjang. Sesuai pedoman la = 20 mm dan lu = 10 mm. e. Alat-alat Yang Digunakan a. Mesin skrap lengkap dengan kunci dan alat irisnya b. Kaliper / jangka sorong c. Penyiku

49

d. stop watch e. Kunci pas f. Oli/pendingin g. Plat pengganjal Sebuah mesin skrap dengan kunci dan alat irisnya a. Lengan b. Kunci pemindah lengan c. Batang ulir pemindah lengan d. Engkol e. Block engkol f. Pasak engkol g. Penggerak block engkol h. Roda gigi penggerak i. Poros pengatur langkah f. Cara Kerja 1. Mengukur dimensi benda kerja dan menentukan sisi yang akan dikerjakan dengan skrap. 2. Memasang benda kerja di atas meja. 3. Menyetel panjang langkah, yang disesuaikan dengan benda yang akan diiris dan biasanya besarnya sama dengan panjang benda kerja ditambah awalan kurang lebih 5 mm dan panjang sisa kurang lebih 5 mm. 4. Menyetel langkah/putaran per menit. 5. Menyetel kedalaman pengirisan sekitar 2 mm dengan memutar pengatur kedalaman sebanyak 40 skala (tiap skala = 0,05 mm). 6. Menjalankan mesin untuk pengirisan. 7. Bila pengirisan sudah mencapai batas yang ditentukan untuk diiris, mesin dimatikan dan benda kerja diukur dengan menggunakan jangka sorong untuk memastikan ukuran sudah sesuai dengan yang dikehendaki (karena ukuran spindel pengatur kedalaman pada mesin skrap sudah tidak presisi lagi).

50

8. Mengulangi langkah 6 sampai 8 untuk mendapatkan kedalaman irisan yang dikehendaki. 9. Bila proses sudah selesai, kerja pahat dibebaskan terlebih dahulu kemudian mesin dimatikan. 10. Menghitung waktu proses dengan stopwatch.

Gambar mesin scrap.

51

5.

MESIN BOR

Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR. a. JENIS-JENIS MESIN BOR 1.Mesin bor meja Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran. 2. Mesin bor tangan (pistol) Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam. Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing. 3. Mesin bor Radial Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara permanen pada landasan atau alas mesin.. Pada mesin ini benda kerja tidak bergerak.

52

Untuk mencapai proses pengeboran terhadap benda kerja, poros utama yang digeser kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran batang berulir. 4.Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine) Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar, dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis naik turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar 3600 , mejanya diikat bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga mejanya dapat digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol. 5.Mesin bor koordinat Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor yang lainnya. Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian 6.Mesin bor lantai Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat. 7.Mesin bor berporos (mesin bor gang) Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan empat spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih cepat.untuk produksi masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.

53

C.BAGIAN BAGIAN UTAMA MESIN BOR 1.Base (Dudukan ) Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi. 2.Column (Tiang) Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja. 3.Table (Meja) Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang (column).

54

Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja. 4.Drill (Mata Bor) Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidangbidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor. 5.Spindle Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata bor. 6.Spindle head Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya. 7.Drill Feed Handle Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja ( memakankan) 8.Kelistrikan Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar pengatur kecepatan. D.PENGERJAAN PENGEBORAN Jenis cutting tool (mata bor) yang digunakan dalam proses pengeboran antara lain:

55

1.Drilling Proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda kerja yang solid. 2.Step drill Proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan diameter bertingkat. 3.Reaming Reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada sebelumnya. 4.Boring Proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu titik pahat. Boring lebih disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang, atau keselarasan dan dapat menghasilkan lubang yang halus.. 5.Counter Bore Operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan pemotongan. Digunakan untuk proses pembesaran ujung lubang yang telah dibuat dengan kedalaman tertentu, untuk mengakomodasi kepala baut 6.Countersink (bor benam) Khusus pembesaran miring berbentuk kerucut pada akhir lubang untuk mengakomodasi sekrup versink. Kerucut sudut 60 , 82 , 90 , 100 , 110 , 120 7.Tapping Tapping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini dilakukan baik oleh tangan atau oleh mesin. Untuk Mekanisme Proses pengerjaan pengeboran adalah sebagai berikut ;

56

1.Pemasangan Benda Kerja a.Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan ukuran benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum, dibagian bawah benda kerja ditahan denagan bantalan yang rata dan sejajar (paralel). Agar ragum tidak turut bergerak, ragum diikat denagan menggunakan mur baut pada meja bor. b.Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor dengan menggunakan dua buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U dengan dua balok penahan yang sesuai. c.Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan pada sebuah balok V dan dijepit dengan batang pengikat khusus, kemudian ditahan dengan menggunakan balok yang sesuai dan diikat oleh mur baut pada meja mesin bor. d.Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan menggunakan batang, penjepit khusus, balok penahan yang sesuai tingginya dan diikat dengan mur baut pengikat agar tidak merusak ragum. 2.Pemasangan Mata Bor pada chuck a.Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu mesin bor, tidak boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian, lubang alur menerima ujung taper dan lubang taper diimbangi oleh selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari selumbung dengan menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga mata bor tidak akan rusak pada saat jatuh. b.Bor dengan tangkai selinder diguanakan Pemegang bor berkonsentrasi sendiri dengan dua atau tiga rahang. Bor harus dimasukan sedalam mungkin sehinggan tidak selip pada saat berputar. Permukaan bagiaan dalam pemegang berhubungan dengan tangakai mata bor, sehingga menghasilkan putaran bor.

57

c.Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang/ penjepit bor otomatis (universal), dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya akan membuka atau menjepit dengan sendirinya (otomatis). d.Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pangurang yang dibuat sesuai dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat bermacam-macam ukuran. e.Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik dan akan menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui kedua belah alur spiral bor. Untuk bahan memerlukan pendinginan, dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin. 3.Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical cukup memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci di bawah meja dan di sesuaikan, setelah itu jangan lupa mengunci semua pengunci. 4.Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan sakelar on (pada saat ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang sesuai dengan benda kerja. 5.Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed Handle sehingga mata bor turun dan memakan benda kerja. 6.Gunakan cairan pendingin bila perlu 7.Setelah selesai, tekan sakelar off untuk mematikan mesin 8.Untuk Mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk pilhan putaran ke kanan dan ke kiri. E.PERAWATAN MESIN Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan : 1.Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan.

58

2.Mesin harus dibersihkan setelah digunakan 3.Chips harus dibersihkan menggunakan kuas. 4.T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan. 5.Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat 6.Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi. 7.Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran 8.Hindari pakaian longgar 9.Perlindungan khusus untuk mata

59

6. MESIN GERINDA a. Definisi Mesin Gerindra Mesin gerinda merupakan proses menghaluskan permukaan yang digunakan padatahap finishing dengan daerah toleransi yang sangat kecil sehingga mesin ini harusmemiliki konstruksi yangsangat kokoh. b. 1.2 Jenis-Jenis Gerinda.Gerinda tangan 1. Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda bendakerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yangkeras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasahbenda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentukbenda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuklengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerjauntuk dilas, dan lain-lain.Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 15000rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan komposisi aluminiumoksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaanlogam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam denganmenggunakan batu grinda yang dikhususkan untuk memotong. Untuk mengetahuikomposisi kandungan batu gerinda yang sesuai untuk benda kerjanya dapat dilihatpada artikel spesifikasi batu gerinda.Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotonglogam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapatmenggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik,genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesingerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kitamenggunakannya secara benar, karena penggunaan mesin gerinda tangan untukbenda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Untuk itu kitaperlu menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti pelindung mata, pelindunghidung (masker), sarung tangan, dan juga perlu menggunakan handle tangan yangbiasanya disediakan oleh mesin gerinda. Tidak semua mesin gerinda tanganmenyediakan handle tangan, karena mesin yang tidak menyediakan handle tanganbiasanya tidak disarankan untuk digunakan pada benda kerja non-logam.

60

Gmbr.mesin gerinda

7. Mesin las Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panasdengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatanmetalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Penyolderan Dan Pematrian Solder dan patri merupakan proses penyambungan logam dimana digunakanlogam penyambung lainnya dalam keadaan cair yang kemudian membeku.

61

Penyolderan adalah proses penyambungan dua keping logam dengan logamyang berbeda yang dituangkan dalam keadaan cair dengan suhu tidak melebihi 430 oCdiantara kedua keping tersebut.

Paduan logam penyambung/pengisi yang banyak digunakan adalah paduan timbal dan timah yang mempunyai titik cair antara 180 - 370oC. Komposisi 50% Pb dan 50% Sn paling banyak digunakan untuk timah solder dimanapaduan ini mempunyai titik cair pada 220 derajat. Pematrian

Pada pematrian logam pengisi mempunyai titik cair diatas 430 oC akan tetapimasih dibawah titik cair logam induk. Logam dan paduan patri yang banyak digunakan adalah : 1.Tembaga : titik cair 1083 oC. 2.Paduan tembaga : kuningan dan perunggu yang mempunyai titik cair antara 870oC - 1100oC. 3.Paduan perak : yang mempunyai titik cair antara 630oC - 845oC. 4.Paduan Aluminium : yang mempunyai titik cair antara 570oC - 640oC. Adapun jenis sambungan yang lazim pada patri adalah : sambungan tindih, temu, danserong seperti terlihat pada gambar 1.Gambar 1. Jenis Sambungan Pada Patri Pada penyambungan patri hal yang paling utama adalah kebersihan, permukaanharus bebas dari kotoran-kotoran, minyak, atau oksida-oksida dan bagian sambunganharus tepat ukuran maupun bentuknya dengan celah untuk bahan pengisi. Prosespematrian dikelompokkan berdasarkan cara pemanasan. Ada empat cara yangdilakukan dalam memanaskan logam pada penyambungan 1. Pencelupan benda yang akan disambung dalam logam pengisi atau fluks cair. 2. Mematri dengan menggunakan dapur. Disini benda dijepit dengan jig dandimasukkan ke dalam dapur yang diatur suhunya sesuai titik cair logam patri. 3. Mematri dengan nyala. Panas nyala diambil dari nyala oksi asetilen atauoksihidrogen dan logam pengisi dalam bentuk kawat dicairkan pada celahsambungan. 4. Mematri dengan patri listrik. Panas berasal dari tahanan, induksi atau busurlistrik.Keuntungan proses patri adalah kemungkinan penyambungan logam yang sulit di las, penyambungan logam yang berlainan dan penyambungan bahan yang tipis. Selainitu proses patri cepat dan menghasilkan sambungan yang rapi yang tidak memerlukanpengerjaan penyelesaian lagi.

62

LAS LISTRIK

Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut. Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya. Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi sambungan las. Mula-mula terjadi kontak antara elektroda dan benda kerja sehingga terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah busur. Energi listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat mencapai 5500 C. Ada tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda berlapis tebal. Elektroda polos terbatas penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Biasanya digunakan polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat ditingkatkan dengan memberikan lapisan fluks yang tipis pada kawat las. Fluks membantu melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida yang tidak diinginkan. Tetapi kawat las berlapis merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam berbagai pengelasan komersil A. Pembentukan busur listrik proses penyulutan 1. Pembentukan Busur Listrik Pada pembentukan busur listrik elektroda keluar dari kutub negatif (katoda) dan mengalir dengan kecepatan tinggi ke kutub positif (anoda). Dari kutub positif mengalir partikel positif (ion positif) ke kutub negatif. Melalui proses ini ruang udara diantara anoda dan katoda (benda kerja dan elektroda) dibuat untuk menghantar arus listrik (diionisasikan) dan dimungkinkan pembentukan busur listrik. Sebagai arah arus berlaku arah gerakan ion-ion positif.

63

Jika elektroda misalnya dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus searah, maka arah arusnya dari benda kerja ke elektroda. Setelah arus elektroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan disentuhkan dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis tengah elektroda).

ung elektroda

Dengan penyentuhan singkat elektroda logam pada bagian benda kerja yang akan dilas,berlangsung hubungan singkat didalam rangkaian arus pengelasan, suatu arus listrik yang kekuatannya tinggi mengalir, yang setelah pengangkatan elektroda itu dari benda kerja menembus celah udara, membentuk busur cahaya diantara elektroda dengan benda kerja, dan dengan demikian tetap mengalir.Suhu busur cahaya yang demikian tinggi akan segera melelehkan ujung elektroda dan lokasi pengelasan. Didalam rentetan yang cepat partikel elektroda menetes, mengisi penuh celah sambungan las dan membentuk kepompong las. Proses pengelasan itu sendiri terdiri atas hubungan singkat yang terjadi sangat cepat akibat pelelehan elektroda yang terus menerus menetes. 2. Proses penyulutan Setelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan disentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis tengah elektroda). 3. MenyalaKan busur listrik Penyalaan busur listrik dapat di lakukan dengan menghubungkan singkat ujung elektroda dengan logam induk (yang akan dilas) dan segera memisahkan lagi pada jarak yang pendek. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan : tahan sehingga jarak ujung elektroda ke logam induk besarnya sama dengan diameter dari penampang elektroda dan geser posisinya ke sisi logam induk.

64

logam induk telah sebagian mencair, jarak elektroda dibuat sama dengan garis tengah penampang tadi. 4. Memadamkan busur listrik Cara pemadaman busur listrik mempunyai pengaruh terhadap mutu penyambungan maniklas. Untuk mendapatkan sambungan maniklas yang baik sebelum elektroda dijauhkan dari logam induk sebaiknya panjang busur dikurangi lebih dahulu dan baru kemudian elektroda dijauhkan dengan arah agak miring. Pemadaman busur sebaiknya tidak dilakukan ditengah-tengah kawah las tetapi agak berputar sedikit seperti pada gambar di bawah ini : Pengertian Las Busur Manual (SMAW/MMAW) Pengelasan dengan SMAW Shield Metal Arc Welding (Las Busur Manual) atau disebut juga MMAW (Manual Metal Arc Welding) digunakan arus listrik sampai 600 Ampere dan busur nyala listrik itu menimbulkan panas yang tinggi (+- 6.300 derajat Celsius) yang mampu mencairkan logam yang dilas tersebut dan bersama dengan itu, loncatan busur yang terdiri dari tetesan logam elekroda akan berfungsi/bersatu dengan benda kerja, dan membentuk suatu kampuh, di mana kampuh las itu akan dilindungi oleh kerak yang ditimbulkan oleh coating/pembungkus elektroda yang mencair bersamasama logam pengisinya. Koating memiliki berat jenis yang lebih rendah dari logam, maka cairan coating tersebut akan mengembang di atas kampuh las sehingga membentuk terak. Manual Metal Arc Welding dapat juga diartikan sebagai suatu proses pengelasan yang panasnya diperoleh dari busur nyala listrik dengan menggunakan elektroda yang berselaput. Elektroda berselaput ini berfungsi sebagai bahan pengisi dan memberi perlindungan terhadap kontaminasi admosfir. Elektroda mencairkan logam dasar dan membentuk terak las pada waktu bersamaan; ujung elekgtroda mencair dan bercampur dengan bahan yang dilas.

Las busur manual termasuk salah satu proses las yang paling banyak digunakan dalam proses manufaktur dan perbaikan barang-barang mekanik dan konstruksi. Las busur manual ini tidak seefisien las semi otomatis yang lain, karena memerlukan wantu untuk mengganti elektroda dan harus membersihkan terak, akan tetapi peralatan lebih murah, lebih mudah mengoperasikan dan hanya memerlukan pemeliharaan sederhana.

65

Las busur manual dapat digunakan untuk posisi yang berbeda dan dapat digunakan di bengkel atau lapangan, sehingga banyak digunakan pada pekerjaan keteknikan, mulai dari yang ringan sampai berat. Misalnya untuk saluran, bejana bertekanan dan rangka baja untuk konstruksi bangunan serta industri alat berat dan perkapalan.

Peralatan las busur manual (MMAW/SMAW) 1. Mesin las busur manual/pesawat las/tranformator las Mesin las busur manual secara garis besar dibagi menjadi 2 golongan, yaitu mesin las busur bolak-balik (alternating current atau AC welding machine) dan mesin las arus searah (direct current atau DC welding machine). Mesin las AC sebenarnya adalah transformator penurun tegangan. Transformator / trafo mesin las adalah alat yang dapat merubah tegangan yang keluar dari mesin las yakni dari 110 volt, 220 volt atau 380 volt menjadi berkisar antara 45 - 80 volt dengan arus (ampere) yang tinggi. Mesin las DC memperoleh sumber tenaga listrik dari trafo las AC yang kemudian dirubah menjadi arus searah atau dari generator arus searah yang digerakkan oleh motor bensin atau motor diesel sehingga cocok untuk pekerjaan lapangan atau bengkel-bengkel kecil yang tidak memiliki jaringan listrik. Pengaturan arus pada pengelasan dapat dilakukan dengan cara memutar tuas. Menarik atau menekan, tergantung dari konstruksinya, sehingga kedudukan inti medan magnit bergeser naik turun pada transformator. Pada mesin las arus bolak balik, kabel masa dan kabel elektroda dipertukarkan tidak mempengaruhi perubahan panas yang terjadi pada busur nyala. Pertukaran ini berpengaruh pada distribusi panas yang terjadi pada benda kerja dan elektroda, penetrasi yang terjadi pada pengelasan, jenis polaritas yang terjadi dan penggunaan jenis elektroda untuk tujuan-tujuan tertentu. Las listrik dapat digolongkan menjadi : a.Las listrik dengan elektroda logam, misalnya Las listrik submarged Las listrik dengan elektroda berselaput

66

Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas) atau MIG Praktikum Proses Produksi Las listrik dengan elektroda karbon, misalnya : Las listrik derngan elektroda karbon tunggal Las listrik dengan elektroda karbon ganda. Penjelasan : Las listrik dengn elektroda berselaput. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan bahan dasar(plat)akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian dasar selaput elektrodayang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungiujung elektroda kawat las, dan daerah las disekitar busur listrik terhadapdaerah udara luar. Las listrik TIG Pada las TIG ini menggunakan elektroda wolfram. Busur yang terjadiantara elektroda dan bahan dasar merupakan sumber panas bentuk pengelasan. Untuk melindungi hasil pengelasan digunakan gaspelindung, seperti argon, helium atau campuran gas tersebut.Gambar. Proses las TIG Las Listrik MIG Menggunakan elektroda gulungan kawat yang berbentuk rol yanggerakannya diatur oleh sepasang roda gigi yang digerakan oleh motorlistrik Praktikum Proses Produksi .Elektroda Sebagai perekat atau bahan tambah pada proses pengelasan yang dipasangatau dijepit pada holder / pemegang elektroda.Gambar Elektroda6.Tang penjepit.Berfungsi untuk menjepit atau memegang benda kerja yang telah dilas,karena panas maka tidak dimungkinkan untuk dipegang dengan tangan terbuka.

67

Gambar. Tang Penjepit,Palu las,Untuk membersihkan kotoran atau kerak pada hasil las-lasan padasambungan.

Sikat bajaUntuk membersihkan benda kerja dari kotoran pada hasil las-lasan. Sarung TanganUntuk melindungi kita dari panas yang dihasilkan dari pengelasan danpercikan api pada waktu pengelasan.

68

Gambar.sikat kawat, Sarung tangan,Topeng las Untuk melindungi mata kita dari cahaya las yang sangat menyilaukan mata.

Kipas Blower Berfungsi sebagai penyedot asap pada saat proses pengelasan agar asapdari pengelasan tidak terhirup ke kita. Baju kerja Dipakai pada saat proses pengelasan agar terlindungi dari percikan api las.

69

Gambar Baju kerja & Kipas blower

Praktikum Proses Produksi Beberapa bentuk dan teknik dalam pengelasannya : a. Posisi bawah tanganBenda kerja terletak diatas bidang datar dan possisinya dibawah tangandengan arah tangan dari kiri ke arah kanan.b.Posisi mendatarBenda tegak berdiri dan arah pengelasan berjalan mendatar dari kiri ke arahkanan sejajar dengan bahu pengelas.c Posisi tegak Posisi benda kerja tegak dan arah pengelasan berjalan bisa naik dan bisa juga turun.d.Posisi atas kepalaPengelasan dari bawah dan benda kerja berada diatas operator.Beberapa bentuk pengelasan/ gerakan elektroda : Melingkar Zig-zag Tarpesium Cacat Las

Dalam setiap proses pengelasan sering kali terjadi cacat pada benda kerja.Macam-macam cacat yang timbul pada proses pengelasan yaitu : Terak yang tertimbun Cacat seperti ini dicegah dengan cara Tiap-tiap lapisan harus benar-benar dibersihkan- Ayunan elektroda jangan lebar- Kecepatan pengelasan harus kontinyu2. Porositas (gelembung gas)Cacat ini dapat dicegah dengan cara :- Elektroda gas harus dikeringkanGunakan panjang busur yang tepat dan tetap- Kurangi kecepatan pengelasan- Gunakan tipe elektroda yang lain.

70

8. Mesin gergaji/potong merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda kerja sama halnya dengan mesin gergaji. Pada umumnya operasi pemotongan dengan panjang terbatas. Pisau gergaji mesin ini merupakan pisau baja bervariasi dari panjang 300 mm sampai 900 mm, dibuat dengan ketebalan 1,3 mm samapi 3,1 mm untuk pengoperasian dengan kecepatan tinggi.

Gambar mesin gergaji/potong.

71

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


B. Kesimpulan Mesin shop adalah bagian dari mechanical department (TSD) yang berfungsi untuk membuat barang barang pendukung/suku cadang atau komponen mesin dan juga untuk memperbaiki,pembuatan suku cadang ini berdasarkan gambar dari permintaan bagian publication atau langsung dari plant dan terminal-terminal di PT indocement tunggal prakarsa Tbk, ini. ada beberapa mesin di TSD diantaranya : 3 mesin bubut sedang 3 mesin bubut standart 2 mesin bubut berlaras panjang 4 Mesin bor otomatis 2 mesin scrap 2 mesin frais 1 mesin scrap dengan dudukan berjalan 1 mesin CNC 3 mesin gergaji 1 mesin las listrik 1 mesin las blander 1 mesin horizontal boring 2 mesin gerindra berdiri. machine shop dalam pembuatan suku cadang yang menjadi prioritas utama ketelitian yang tinggi,dan dalam jumlah banyak biasanya menggunakan mesin CNC,ini dikarenakan mesin CNC mempunyai ketelitian hingga 0,1/,1/100 yang berarti ketelitianya sangatlah presisi dan pengerjaanya yang lebih cepat,selain itu terdapat beberapa lainya seperti,mesin bor,mesin bor di machine shop digunakan untuk membuat lubang atau PCD dengan diameter yang beragam.mesin bor juga dapat digunagan untuk taping,mesin bor yang di gunakan adalah mesin bor otomatis.mesin scrap,digunakan untuk memotong ataupun meratakan benda kerja,digunakan juga untuk membuat kepala baut. Mesin frais (milling) adalah mesin tool yang digunakan secara akurat untuk menghasilkan 1 atau lebih pengerjaanya pd permukaan benda kerja dengan menggunakan satu atau lebih mata potong.

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13)

72

Machine shop sangatlah berperan penting untuk kelancaran dalam proses berjalanya mesin dan juga mempengaruhi proses produksi suku cadang. TSD sangatlah mengutamakan kualitas barang dan efisiensi pengerjaanya. TSD sangat menerapkan K3 juga dalam bekerja,karena K3 itu sangat penting,APD yang digunakan juga harus lengkap. C. SARAN-SARAN Dari kegiatan praktek kerja lapangan di PT ITP Tbk,ada saran-saran sebagai berikut : a. Bagi perusahaan Tidak terlambatnya dalam melakukan perawatan mesin. Mesin-mesin yang mengalami sedikit maupun banyak kerusakan yang ada di TSD hendaknya secepatnya di perbaiki untuk mendukung produksi. Kesadaran karyawan untuk patuh terhadap aturan K3 seperti penggunaan APD (alat perlindungan diri) saat bekerja perlu ditingkatkan dan perusahaan sebaiknya banyak mengawasi terkait aturan K3 untuk mengurangi resiko kecelakaan dalam bekerja. Pelaksanaan praktek kerja lapangan akan lebih terarah apabila disusun suatu jadwal kegiatan yang harus dikerjakan siswa siswi selama mengerjakan pkl. Kepada pihak pembingbing untuk lebih banyak memberikan pengarahan/pekerjaan untuk siswa supaya jam kerja tidak kosong dan dapat dimanfaatkan untuk sesuatu kegiatan yang bermanfaat. b. Bagi sekolah Seharusnya pihak sekolah dapat memantau kegiatan siswa yang sedang PKL. Seharusnya pihak sekolah lebih tegas tentang kebijakan berapa lama dan kapan praktek kerja lapangan dimulai,agar semua siswa bisa mulai praktek kerja lapangan pada bulan yang sama.

73

Segala kesulitan yang timbul dalam praktek kerja lapangan seharusnya pihak sekolah dapat membantu. Agar diadakan lagi les/kegiatan praktek di sekolah.

74

BAB V
PENUTUP
Tidak terhitung berapa banyak pelajaran-pelajaran yang saya dapatkan dari hasil kerja system ganda (PSG) di PT indocement tunggal prakarsa Tbk. Saya mendapatkan beberapa pengalaman atau pengetahuan yang memang belum saya dapatkan, dan saya berusaha untuk menyimpulkan semua yang saya dapatkan, dan mencoba menyusunnya secara tertulis sebagai berikut : b. didalam PSG saya dapat membedakan antar ilmu pengetahuan yang diperoleh dari sekolah dengan pengetahuan yang didapatkan dalam pengalaman kerja yang saya lakukan di PT indocement tunggal prakarsa Tbk.dimana pengetahuan yang saya peroleh dari sekolah hanya mendapatkan dasar dasar saja, tetapi pada pelaksanaan PSG saya mendapatkan cara penerapan dan pengetahuanya . c. saya juga dapat menetahui keamanan dan penerapan K3 dalam bekerja. d. setelah saya melakukan praktek kerja lapangan sekarang saya baru tahu dunia industri dan saya dapat merasakan suatu kenyataan dalam memasuki lapangan kerja saya dapat menambahkan ilmu pengalaman pengarahan yang sesuai dalam tujuan PSG . e. setelah melaksanakan praktek kerja lapangan di TSD machine shop saya dapat mengetahui bagaimana cara mengoperasikan mesin-mesin yang ada di PT indocement saya juga bisa mengetahui cara-cara membuat suku cadang mesin yang ada di PT indocement . f. saya mengucapkan terima kasih dan sukses kepada PT.indocement tunggal prakarsa Tbk , dan sekolah saya SMK AL-HIKMAH 1 BENDA SIRAMPOG . melalui PSG ini diharapkan kita dapat belajar menambah ilmu , belajar bermasyarakat ,mengenal dunia industri dan belajar bekerja sama didunia kerja . semoga laporan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua demikianlah yang dapat saya

75

berikan dan sampaikan masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memotivasi siswa lainnya setelah ini . demikian laporan yang dapat saya sampaikan , semoga dapat bermanfaat untuk pembacanya Amin.

Terima kasih.

76

You might also like