Professional Documents
Culture Documents
DASAR HUKUM
KONSULTAN PAJAK
Pasal 32 ayat 1 UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum & Tatacara Perpajakan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 485/KMK. 03/2003 Tanggal 30 Oktober 2003 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK. 03/2005 Tanggal 13 Oktober 2005 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK. 03/2008 Tanggal 06 Februari 2008 Surat Edaran Dir. Jenderal Pajak Nomor SE16/PJ/2008 Tanggal 10 Maret 2008
Seperti profesi lainnya, Konsultan Pajak juga harus tergabung dalam organisasi profesinya yang disebut :
( IKPI )
KONSULTAN PAJAK ?
Berdasarkan pasal 2 Keputusan Menteri Keuangan Nomor. 485/KMK.03/2003 yang bisa menjadi Konsultan Pajak adalah setiap orang yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Warga Negara Indonesia 2. Bertempat Tinggal di Indonesia 3. Memiliki serendah-rendahnya ijazah Strata Satu (S-1) atau setingkat dengan itu dari Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi, kecuali bagi pensiunan pegawai Direktorat Jenderal Pajak ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak 4. Tidak terikat dengan pekerjaan atau jabatan pada pemerintah / negara, atau BUMN/D.
KONSULTAN PAJAK ?
1. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari Instansi yang berwenang 2. Memiliki Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) 3. Memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku 4. Bersedia menjadi anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia dan tunduk pada Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia 5. Memiliki Sertifikat Konsultan Pajak
IZIN PRAKTIK
KONSULTAN PAJAK
1. Untuk melakukan praktik sebagai Konsultan Pajak, seorang Konsultan Pajak yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 485/KMK.03/2003, wajib mempunyai Izin Praktik Konsultan Pajak yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak a/n Menteri Keuangan. 2. Izin Praktik Konsultan Pajak berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia. 3. Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Izin Praktik Konsultan Pajak kepada pensiunan pegawai Direktorat Jenderal Pajak. 4. Penerbitan Izin Praktik Konsultan Pajak diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak.
IZIN PRAKTIK
KONSULTAN PAJAK
1. Izin Praktik Konsultan Pajak akan dicabut Direktur Jenderal Pajak dalam hal yang bersangkutan :
1. mengundurkan diri selaku Konsultan Pajak. 2. meninggal dunia 3. telah mencapai usia 70 tahun 4. dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan dalam Pasal 11 ayat (3) huruf c Keputusan menteri Keuangan Nomor 485/KMK.03/2003 5. tidak mendaftarkan diri sebagai anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia atau mengundurkan diri dari keanggotaan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia.
KEWAJIBAN
KONSULTAN PAJAK
Berdasarkan pasal 10 Peraturan Menteri Keuangan No. 98/PMK. 03/2005 kewajiban konsultan pajak meliputi : 1. Konsultan Pajak wajib mematuhi semua peraturan perundangundangan perpajakan. 2. Konsultan Pajak wajib menyampaikan kepada Wajib Pajak agar melaksanakan Hak dan Kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. 3. Dalam mengurus pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan dari Wajib Pajak, setiap Konsultan Pajak wajib :
1. Memiliki Izin Praktek Konsultan Pajak yang masih berlaku; 2. Memiliki Surat Kuasa Khusus dari Wajib Pajak dan surat Pernyataan dengan bentuk sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III-1 dan III-2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.03/2005
KEWAJIBAN
KONSULTAN PAJAK
1. Konsultan Pajak wajib mematuhi prosedur dan tata tertib kerja yang berlaku di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dan dilarang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan kepentingan negara. 2. Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktik Konsultan pajak wajib mengikuti penataran/pendidikan penyetaraan perpajakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak dan/atau Ikatan Konsultan Pajak Indonesia. 3. Konsultan Pajak wajib memenuhi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia.
KEWAJIBAN
KONSULTAN PAJAK
1. Konsultan Pajak wajib membuat Laporan Tahunan yang berisi jumlah dan keterangan mengenai Wajib Pajak yang telah diberikan jasa di bidang perpajakan dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Keuangan no.98/PMK.03/2005 dan melampirkan fotokopi Sertifikat Penataran/ Pendidikan Penyetaraan Perpajakan. 2. Laporan Tahunan yang telah dibuat oleh Konsultan Pajak disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak paling lama akhir bulan April tahun takwim berikutnya. 3. Konsultan Pajak dapat mengajukan permohonan penundaan penyampaian Laporan Tahunan, yang disampaikan tertulis untuk paling lama 3 (tiga) bulan.
Dalam kelembagaannya sekarang, Demi menjaga profesionalisme dan independasi dalam pelaksanaan USKP, IKPI membentuk :
UNSUR
BADAN PENYELENGGARA USKP (BP-USKP)
IKPI mewakili Praktisi Perpajakan Pusdiklat Perpajakan mewakili Akademisi Direktorat Jenderal Pajak mewakili Pemerintah
BREVET B
1. Akuntansi Perpajakan 2. KUP, PPSP, Pengadilan Pajak 3. PPh Badan dan SPT PPh badan 4. PPh Ps. 21 dan SPT 1721 5. PPN dan SPT PPN 6. Kode Etik
BREVET C
1. Akuntansi Perpajakan 2. KUP, PPSP, Pengadilan Pajak 3. PPh Orang Pribadi dan SPT PPh Orang Pribadi 4. PPh Badan dan SPT PPh Badan 5. Perpajakan Internasional 6. Kode Etik
Dalam melaksanakan hak dan/atau memenuhi kewajiban, Wajib Pajak dapat menugaskan seorang KUASA KUASA tersebut bisa diberikan kepada :
Konsultan Pajak; atau Bukan Konsultan Pajak.
KUASA tersebut harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 22/PMK.03/2008 dan SE DJP No. SE 16/PJ/2008.
Wajib Pajak yang dapat memberikan kuasa kepada BUKAN KONSULTAN PAJAK
Wajib Pajak yang dapat memberikan kuasa kepada Bukan Konsultan Pajak termasuk karyawan adalah WP yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas; 2. Wajib pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp 1.800.000.000,00 (satu miliar delapan ratus juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun; atau 3. Wajib Pajak Badan dengan peredaran bruto tidak lebih dari Rp 2.400.000.000,00 (dua miliar empat ratus juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun.
Mematuhi Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga dan kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI)
KONSULTAN PAJAK
Tax Management / Tax Planning Tax Review Tax Compliance Tax Litigation / Tax Objection Tax Research Tax Administration
KEPADA IKPI
Dalam Mukernas IKPI tahun 2008 :
Dirjen Pajak Darmin Nasution mengakui : Konsultan Pajak merupakan unsur yang sangat penting dalam mata rantai Peningkatan Penerima Pajak; dan IKPI merupakan Second Line of Defend dalam Sistem Perpajakan Modern.