Professional Documents
Culture Documents
KERANGKA BERPIKIR
ASESMEN SASTRA
TUJUAN, BAHAN, DAN PENILAIAN DALAM MENGAJARAN SASTRA PENILAIAN DALAM PENGAJARAN SASTRA ASESMEN SASTRA PENDEKATAN DALAM TES SASTRA TAKSONOMI BLOOM TAKSONOMI MOODY ALAT TES KEMAHIRAN BERBICARA SASTRA ALAT TES KESASTRAAN ALAT TES KEMAHIRAN MENYIMAK SASTRA ALAT TES KEMAHIRAN MEMBACA SASTRA ALAT TES KEMAHIRAN MENULIS SASTRA LANDASAN ALAT PENDEKATAN PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Pengajaran sastra disekolah tidak berdiri sendiri sebagai sebuah mata pelajaran yang mandiri,melainkan hanya menjadi bagian mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. seorang guru bahasa Indonesia juga berarti guru apresiasi sastra. Ia bertugas mengukur hasil belajar bahasa dan sastra siswa yang menjadi asuhannya.
PENDAHULUAN
Untuk memahami sastra dengan baik, disamping penguasaan kode bahasa juga diperlukan pengetahuan tentang kode sastra dan kode budaya.
Idealnya terjadi kaitan yang erat antara pengajaran bahasa dengan pengajaran sastra yang bersifat saling mengisi dan menunjang.
tujuan pengajaran sastra secara umum ditekankan. Atau demi terwujudnya kemampuan siswa untuk mengapresiasi sastra secara memadai. Tujuan tersebut walau bersifat umum, paling tidak telah memberi arah terhadap tujuantujuan yang lebih khusus dan operasional.
Pemilihan bahan pengajaran, dan juga bahan untuk diteskan, harus menopang tercapainya tujuan, membimbing dan meningkatkan kemampuan mengapresiasi sastra siswa.
Secara garis besar bahan pengajaran sastra dapat dibedakan ke dalam dua golongan: a.Bahan apresiasi tak langsung b.Bahan apresiasi langsung.
Bahan apresiasi yang bersifat tak langsung menyarankan pada bahan pengajaran yang bersifat teoritis dan sejarah, tepatnya: teori sastra dan sejarah sastra, atau pengetahuan tentang sastra.
Pengajaran apresiasi bersifat langsung menyarankan pada pengertian bahwa siswa langsung dihadapkan pada berbagai jenis karya sastra.
Pemilihan bahan yang akan diujikan dan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa hendaknya di sesuaikan dengan tingkat pengembangan kejiwaan dan kognitif siswa. Ada dua macam tingkatan tes kesastraan berdasarkan dua pendekatan yang berbeda. yang pertama adalah tingkatan tes kesastraan berdasarkan taksonomis bloom seperti halnya tes kebahasaan, sedangkan yang kedua adalah tingkatan tes kesastraan berdasarkan pengkategorian moody dengan modifikasi seperlunya. (Nurgiantoro,1987.53-55)
Taksonomis Bloom
Cognitive Domain Menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Affective Domain Menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Psychomotor Domai Menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik,berenang, dan mengoperasikan mesin
Identifikasi dan analisis terhadap unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra Analisis terhadap unsur bentuk dan isi; membedakan, menyeleksi, memilih, dan merinci lebih lanjut unsurunsur karya sastra
Contoh tes: Jelaskan bahwa antara tokoh Hasan dalam Atheis dan hanafi dalam salah asuhan mempunyai persamaan. Mengapa Maria dimatikan dan justru Tuti yang dikawinkan dengan Yusuf dalam Layar Terkembang. Keterangan tes dalam bentuk subjek lebih cocok dari pada tes dalam bentuk objektif
menolak
Menerimah
a) menyatakan suka terhadap bacaan dan pengajaran sastra model apapun; b) merasa memiliki bacaan, pentas, dan aspek sastra lainnya dibanding materi lain; c) ikut aktif dan terlibat dalam diskusi; d) menjawab pertanyaan dengan leluasa, gembira, penuh antusias; e) terdorong untuk bertanya, menyeleseikan tugas, tertarik, dan sering mengunjungi even sastra
Lanjutan....
Mengukur sikap dengan menggunakan beberapa tes penilain
Skala Likert
Prosedur nominasi
Nurgiyantoro (1988:297-299)
1. Skala Likert
Dilakukan dengan Setiap siwa diwajibkan menyediakan skala membuat rangkuman sebuah jawaban terhadap suatu novel atau kumpulan cerpen pernyataan yang sebulan sekali diberikan: Sangat setuju Sebaiknya dilakukan kegiatan Setuju diskusi berbagai hal tentang kesastraan minimal dua Agak setuju minggu sekali Tidak setuju Sangat tidak setuju
3. Prosedur Nominasi
Sebutkan lima orang sastrawan terpenting dewasa ini yakni?
Pengukuran dengan prosedur nominasi dapat dilakukan dengan menyuruh siswa menyebutkan: Judul-judul buku Nama pengarang Tema cerita Pengalaman, dan lain-lain yang paling disukainya.
Pertanyaan lanjutan Pada bulan April yang akan datang, diadakan ceramah kesastraan di IKIP oleh salah seorang tokoh sastra yang dikenal. Rencana saya adalah: Mengikuti kegiatan ceramah karena hal itu penting artinya untuk dapat mengikuti perkembangan kehidupan sastra Indonesia dewasa ini Mengikuti kegiatan ceramah karena ada sangkut pautnya dengan salah satu mata kuliah yang sedang ditempuh. Mengikuti kegiatan ceramah karena pasti akan diwajibkan oleh ketua jurusa. Mengikuti kegiatan ceramah sekedar untuk menampakkan diri agar kelihatan aktif di mata kawan atau dosen. Meninggalkan kegiatan di IKIP mumpung ada kesempatan dan dapat untuk melakukan kegiatan lain yang lebih penting
Lanjutan....
Penilaian unjuk kerja kesastraan siswa sebagai hasil pembelajaran juga dilakukan lewat keempat kemampuan berbahasa:
Endraswara (2005: 245-247)
1) 2) 3) 4)
INFORMASI
MENGINGAT INFORMASI & PENGETAHUAN SASTRA
INGAT (C1)
PAHAM (C2)
KONSEP
MENGHUBUNGKAN UNSUR-UNSUR SASTRA
PEMAHAMAN TEORI
MENGHUBUNGKAN ANTARUNSUR
KRITS ANALITIS
PERSPEKTIF
MENGHUBUNGKAN UNSUR-UNSUR SASTRA
ARTI DAN MANFAAT KARYA SASTRA KESESUAIAN SASTRA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL APAKAH CERITA DAN UNSUR-UNSURNYA BERSIFAT TIPIKAL BERTIPIKAL DENGAN BENTUK KEHIDUPAN TERTENTU KEMUNGKINAN TERJADINA DALAM KENYATAAN YANG LAIN KESIMPULAN / MAKNA / AMANAT YANG DAPAT DIAMBIL TERKAIT KEHIDUPAN DAN LAEN LAEN
APRESIASI
MENGINGAT INFORMASI & PENGETAHUAN SASTRA
BAHASA STANDAR
BAHASA SASTRA
GARIS INTERPRETASI
RETORIKA
GAYA BAHASA
BERPIDATO
DIKTE-PILIHAN GANDA 2 BENTUK TES MENYIMAK SASTRA DIKTE-JAWABAN SINGKAT LISTENING RECALL WITH CLOZE TEST LISTENING RECALL WITH ESSAY STUCTURED NON-STRUCTURED
DIKTE-PILIHAN GANDA
1.Bentuk dan langkah-langkah a. Siswa mendengarkan pembacaan karya sastra atau menyimak pertunjukan karya sastra b. Siswa diberi tugas berupa pertanyaa-pertanyaan lisan (dikte) dengan jawaban tertulis yang berbentuk pilihan ganda dalam lembar kerjanya 2.Ketentuan tes menyimak a. Pertanyaan (dikte) diberikan sesuai dengan isi simakan b. Pilihan jawaban diberikan sesuai dengan isi simakan, tidak multiinterpretatif, dan bersifat ingatan c. Ketepatan jawaban sesuai dengan pilihan
DIKTE-JAWABAN SINGKAT
1.Bentuk dan langkah-langkah a. Siswa mendengarkan pembacaan karya sastra atau menyimak pertunjukan karya sastra b. Siswa diberi tugas berupa pertanyaa-pertanyaan lisan dan diminta untuk menjawab dalam bentuk jawaban singkat dalam lembar kerja 2.Ketentuan tes menyimak a. Pertanyaan (dikte) diberikan sesuai dengan isi simakan b. Jawaban singkat dapat bersifat multiinterpretatif pada jawaban yang bersifat normatif c. Ketepatan jawaban disesuaikan dengan isi simakan dan dapat bersifat multiinterpretatif
1.Bentuk dan langkah-langkah a. Siswa mendengarkan pembacaan karya sastra atau menyimak pertunjukan karya sastra b.Siswa diberi tugas membuat essay atau tulisan bebas atas karya yang telah disimaknya 2.Ketentuan tes menyimak a. Siswa menulis sebuah karangan terkait hasil simakan dengan bebas b.Konten tulisan siswa diharapkan untuk sesuai dengan urutan tingkat kompetensi pemahaman sastra yang telah dipahaminya (dimulai dari unsur intrinsik hingga ekstrinsik) c. Penilaian ditetapkan berdasarkan pemenuhan setiap unsur analisis intrinsik dan kedalaman analisis ekstrinsik yang dikerjakan siswa
Jenis Membaca
Membaca Sastra literal Tes tingkatan ingatan dan Pemahaman Membaca sasra kritis Tes kesastraan tingkat pemahaman, analisis, dan penilaian. Membaca sastra kreatif kesastraan tingkat penerapan,tes kesastraan tingkat analisis,tes kesastraan tingkat sintesis, tes kesastraan tingkat penilaian
Kreatif-Tranferinformasi
Kreatif-Tranferinformasi
Siswa memaham isi bacaan karya sastra Siswa diberi tugas mengungkapkan kembali hasil bacaan dalam bentuk yang berbeda (misalnya mengubah cerpen dalam bentukdrama, mengubah puisi dalam bentuk praferase atau membuat resensi drama)
ESSAY TAK-TERSTRUKTUR
Bentuk dan langkah-langkah
Siswa membaca wacana dari karya sastra Siswa diberi tugas membuat essay atau tulisan bebas atas karya yang telah dibaca
Selanjutnya siswa melakukan analisis unsur ekstrinsik dengan tes esai bebas dengan memilih salah satu bentuk unsur ekstrinsik (misal : agama, kepercayaan, dan adat-istiadat) dan menghubungkannya dengan realita disekitarnya.
Memberi analisis ekstrinsik dengan menghubungkan antara isi karya sastra dengan konten sosial diluar karya sastra seperti budaya, norma, adat, agama, dan lain sebagainya. Memberikan penilaian tertentu atas karya sastra dari segi gaya bahasa, amanat, isi, keunggulan, kelebihan dan lain sebagainya.
KEMAHIRAN MENULIS SASTRA MELIBATKAN ADANYA PENDEKATAN SISTEM DAN PERFORMANSI DALAM PENILAIANNYA
Fokus pada kemampuan menggunakan kata dan kelimat secara tepat (ketepatan)
Fokus pada berbagai keterampilan menulis dengan menggunakan kata dan kalimat sesuai konteks (kesesuaian dengan ragam dan konteks)
Format tes objektif maupun esai Bentuk tugas menulis cenderung pada bentuk paragraf atau karangan Perintah menulis secara umum
Tes produk / hasil kerja Bentuk tugas menulis mencakup berbagai jenis wacana sesuai konteks komunikasi Menggunakan berbagai rangsang kontekstual
secara umum
Fokus pada hasil menulis Aspek kebahasaan menjadi fokus yang akan diukur Fokus pada hasil dan proses Mencakup kompetensi kebahasaan, kewacanaan, sosiolinguistik, dan strategi
Siswa disuruh untuk melengkapi teks yang sudah disiapkan dalam bentuk puisi Siswa disuruh memperbaiki tulisan yang sudah disiapkan yang sesuai dengan struktur penulisan
FOKUS
menguji penguasaan struktur bahasa (kata sampai wacana) menguji penguasaan kaida penulisan mulai dari ejaan, tanda baca, hingga struktur wacana
MENULIS TAK-LANGSUNG
MODEL
Essay ( tes yang ditulis langsung oleh siswa) Esai tes menugasi siswa untuk menulis essay bebas dengan tema tertentu Control writing (siswa menulis secara tercontrol) Control writing, seperti halnya tes esai, menugasi siswa untuk menulis. Namun dalam hal ini, siswa menulis berdasarkan soal berupa perintah menulis Resuming / meringkas ( siswa membuat ringkasan dalam penulisan) Resuming / meringkas menugasi siwa untuk menulis berdasarkan acuan wacana yang akan diringkas
FOKUS
Menilai kemampuan menulis dengan model analitis Tes dilakukan dengan menganalisis hasil kerja siswa. Tes dikerjakan dengan menilai menggunakan rubrik kemahiran menulis (yaitu mampu menulis dengan bahasa yang baik dan berbobot isi). Menilai kemampuan menulis dengan penilaian impressi umum (tanggapan umum) Tes dilakukan dengan menilai tulisan siswa berdasarkan impressi (tanggapan) subjektif asesor sebagai penentu.