You are on page 1of 4

2.

Eter

Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen yang diikat 2 substituen (alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih polar dari alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk polieter.

1. Struktur
Eter tersusun dari unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R atau Ar-O-Ar atau R-O-Ar. Dimana -OR,R Ar,Ar : Aril : eter Alkil

gugus :

fungsi

Jika R=R atau Ar=Ar maka dinamakan eter simitrik (eter sederhana) Jika RR atau ArAr maka dinamakan eter asimitrik (eter campuran) Sudut yang dibentuk oleh gugus eter (-O-) sebesar 109,50 dan panjang Contoh struktur : ikatan C-O0,142 nm.

2. Tatanama Eter a. IUPAC


a) Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai alkoksi, dan yang terbesar dianggap alkana.

Contoh :

b) Tentukan nomor terikatnya gugus alkoksi. Contoh :

c) Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya harus berdasarkan Contoh urutan abjad huruf pertama nomor substituen. :

d) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad. Contoh :

b. Trivial
a) Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (-O-). Contoh :

b) Tambahkan akhiran eter setelah nama-nama subtituen. Contoh :

c) Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.

3. Sifat fisik dan kimia Sifat Fisik


Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.

Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan udara. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.

Sifat Kimia
a. Oksidasi Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida. Contoh :

b. Reaksi dengan asam sulfat Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.

Contoh : c. Reaksi dengan asam iodida Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida. Contoh :

d. Hidrolisis Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol. Contoh : e. Halogenasi Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom H. Contoh :

4.Pembuatan dan Kegunaan eter Pembuatan Eter


a. Mereaksikan alkil halida dengan alkoksida Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil samping diperoleh garam natrium halida.

Contoh : b. Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksida Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida. Contoh : c. Dehidrasi alkohol primer Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.

Contoh :

4.Kegunaan dan Dampak Eter dalam Kehidupan a. Kegunaan


Eter digunakan sebagai pelarut. Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.

b. Dampak
Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri. Sumber: Buku BSE

You might also like