You are on page 1of 30

PUASA DALAM KAJIAN ISLAM DAN KESEHATAN (PUASA SEBAGAI BAGIAN DARI PENGOBATAN) Dinkes Kabupaten Cirebon a.

Puasa Menurut Islam Puasa telah dilakukan sejak zaman dulu, tidak hanya oleh umat Islam saja, tapi oleh umat beragama yang lain, dengan cara masing-masing yang dipercayainya. Dengan puasa kita bisa sehat secara jasmani dan rohani. Dalam medis puasa bisa membersihkan toksin dan zat-zat yang menumpuk dalam seluran pencernaan, ginjal, dan organ yang lain akibat bahan pengawet, zat

pewarna, pemanis buatan, zat karninogenik yang menyebabkan kanker, asap rokok dan lain-lainnya yang menumpuk bertahun-tahun. Walaupun tubuh kita sendiri mempunyai kemampuan mekanisme untuk mengobati sediri, tapi kapasitas tubuh sendiri juga ada batasnya. Dengan puasa ini kerja tubuh melindungi organ-organnya bisa lebih sempurna. Dalam Islam puasa yang kita lakukan dalam bulan ramadhan maupun puasa sunah diluar Ramadhan membuat kita bisa menjadi lebih taqwa dan lebih sabar, bila yang halal saja dapat kita tahan dengan puasa, apalagi yang haram. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Abu Hurairah r.a , katanya Rasullullah bersabda Allah Azza wa Jalla berfirman: Setiap amal anak Adam teruntuk baginya kecuali puasa, puasa itu adalah untuk Ku dan Aku akan memberinya pahala. Puasa itu perisai. Apabila kamu puasa janganlah kamu rusak puasamu itu dengan sanggama dan jangan menghina orang. Apabila kamu yang dihina atau dipukul orang, maka katakanlah :Aku puasa, Demi Allah yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang puasa lebih harum disisi Allah pada hari kiamat kelak

dari pada bau kesturi. Dan bagi orang puasa ada dua kegembiraan. Apabila dia berbuka dia gembira dengan bukaannya dan apabila dia menemui Tuhannya (meninggal) dia gembira dengan puasanya. (Muslim:hadist 1117) Mulut yang orang yang berpuasa yang tercium memang akibat adanya proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh kita, yang sedang membersihkan dari zat-zat yang menumpuk yang dapat mengganggu kesehatan kita, seperti lemak dan sebagainya. Puasa secara etimologis berarti mencegah makan, minum, berhubungan seksual. Dan secara terminologi puasa berarti menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkan, atau dari makanan, minuman, dan bersetubuh mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.. Dalam bahasa arab puasa sama dengan shaum, dalam Mujan al Watsith, kata puasa diartikan sebagai mencegah diri untuk tidak berbuat atau berkata sesuatu. Sedangkan kata shama, shauman dan shiyaman artinya adalah menahan. Kata shaum dan syiyam bermakna sama, sedangkan kata shauman (puasa) dalam surah Maryam ayat 26, artinya adalah membisu, tidak berbicara (Ash-Shawi,2006:18). Allah berfirman tentang puasa dalam beberapa ayat dalam Al-Quran sebagai berikut: 1. Bahwa Puasa adalah wajib hukumnya agar kita dapat menjadi orang yang bertaqwa.

Dalam Alquran Qs Al-Baqarah 2:183.Allah berfirman, Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orangorang sebelum kamu agar kamu bertakwa 2. Bahwa puasa bukan ibadah yang memberatkan karena dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan, kita dapat menggantinya dilain hari sebanyak bilangan yang kita tinggalkan. Qs Al-Baqarah 2:184 Allah berfirman:

. Dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orangorang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Qs Al-Baqarah 2:185 Allah berfirman:

. Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. 3. Puasa yang kita lakukan setelah terbit fajar dan terbenamnya matahari, pada saat itu kita tidak boleh melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan dengan istri, dan menahan diri dari segala yang mengurangi pahala puasa. Dalam Qs Al-Baqarah 2:187, Allah berfirman, Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni

kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa puasa adalah menahan diri dari makan, minum berijma disertai niat iklash karena Allah SWT. Pada permulaan Islam, puasa dilaksanakan 3 hari setiap bulan, kemudian pelaksanaannya dinasakh oleh puasa pada bulan ramandhan. Dari Muazh, ibnu Masud dan yang lainnya dikatakan bahwa puasa itu senantiasa disyariatkan sejak zaman nabi Nuh hingga Allah menasakh ketentuan itu dengan puasa Ramandhan (Tafsir Ibnu Katsir I: 286-287) Allah mewajibkan puasa karena puasa dapat menyucikan badan.. Allah juga memberikan kemudahan, kemudahan bagi yang sakit, berpergian untuk tidak berpuasa, namun boleh mengqadha di hari yang lain. Orang yang merasa berat (0rang tua yang tidak sanggup puasa) untuk memberi makan kepada orang-orang muskin (fidyah) setiap hari berbuka. Demikian pula pada orang yang hamil dan menyusui jika keduanya mengkhawatikan keselamatan anaknya dan menggantinya dikemudian hari. Sesuai bilangan yang ditinggalkan. Fidyah adalah mengeluarkan satu mud (sama dengan 800 gram gandum atau sejenisnya) setiap hari, dan setiap mud diberikan kepada satu orang miskin.

Untuk wanita hamil yang hampir melahirkan dan sedang menyusui, ada beberapa pendapat dalam persoalan fidyah (kifarah) yaitu:( Mughniyah,2005:158) 1. Hanafi, tidak mewajibkan fidyah secara mutlak 2. Maliki, hanya mewajibkan bagi wanita yang menyusui, bukan yang hamil 3. Hambali dan syafii, menyatakan bahwa setiap wanita yang hamil dan menyusui wajib membayar fidyah, bila hanya khawatir bagi anaknya saja, tetapi bila khawatir terhadap dirinya dan anaknya secara bersamaan, maka dia harus mengqadha (menggantinya), tanpa membayar fidyah. 4. Imamiyah, kalau wanita hamil yang saat kelahirannya sudah dekat dan membahayakan dirinya bila berpuasa, atau membahayakan dirinya bila berpuasa, atau dia harus berbuka dan tidak boleh berpuasa, karena yang membahayakan itu diharamkan. Mereka sepakat bahwa bagi wanita yang khawatir membahayakan anaknya harus meng-qadha (menggantinya) dan membayar fidyah satu mud. Tetapi kalau khawatir membahayakan dirinya, mereka berbeda pendapat, sebagian harus meng-qahda (menggantinya) dan tidak usah membayar fidyah, dan yang lainnya harus meng-qhada dan membayar fidyah. Menurut Quraish Shihab puasa yang dilakukan umat Islam digaris bawahi oleh Al-Quran sebagai bertujuan untuk memperoleh taqwa, Tujuan tersebut tercapai dengan menghayati arti puasa itu sendiri. Memahami dan menghayati arti puasa memerlukan pemahaman terhadap dua hal pokok menyangkut hakikat manusia dan kewajiban di bumi, Pertama, manusia diciptakan Allah dari tanah, kemudian dihembuskan kepadaNya Ruh ciptaan-Nya dan diberi potensi untuk mengembangkan dirinya hingga mencapai satu tingkat yang menjadikannya wajar untuk menjadi khalifah (pengganti) Tuhan dalam

memakmurkan bumi ini, menurut hadis pula bahwa tuhan menciptakan manusia menurut petanya, dalam arti memberikan potensi untuk memiliki sifat-sifat sesuai dengan kemampuannya sebagai mahluk, Kedua, dalam perjalanan manusia menuju Bumi , ia (Adam) melewati ( transitdi) surga agar pengalaman, yang diperolehnya disana dapat dijadikan bekal dalam menyukseskan tugas pokoknya dibumi ini, Pengalaman tersebut antara lain adalah persentuhan dengan keadaan di surga itu sendiri. Disana telah tersedia segala macam kebutuhan manusia, antara lain sandang pangan serta ketentraman lahir dan batin (QS 20 :118-119 dan QS 56: 25). Hal ini mendorong manusia untuk menciptakan bayangan surga di bumi, sebagaimana pengalamannya dengan dengan setan mendorongnya untuk berhati-hati agar tidak terpedaya lagi sehingga mengalami kepahitan yang dirasakan ketika terusir dari surga. Kebutuhan fisiologis, seperti makan, minum, hubungan suami istri merupakan kebutuhan paling mendasar yang harus terpenuhi dulu sebelum menginjak kebutuhan berikutnya, bila seseorang dapat mengendalikan kebutuhan dasarnya maka akan mudah mengendalikan kebutuhan yang lainnya. (Shihab,1998:308) Teori tentang kebutuhan manusia yang dicetuskan Abraham Maslow (pelopor aliran psikologi humanistik). Bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurutnya, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis), kedua kebutuhan akan rasa aman dan tentram, ketiga kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, keempat kebutuhan untuk dihargai dan yang paling tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri

Quraishi Shihab menambahkan bahwa Tujuan Puasa yang sebenarnya adalah meneladani Allah dalam sifat-sifatNya yang berjumlah sembilan puluh sembilan itu. Dan manusua meneladaninya sesuai dengan kemampuan sebagai manusia, dengan demikian, dengan mencontoh sifat-sifat Tuhan berarti membangun dan memakmurkan bumi ini sehingga pada akhirnya bumi ini menjadi bayang-bayang surga yang penuh dengan keamanan dan kedamaian, serta pemenuhan segala kebutuhan hidup manusia seperti sandang, pangan, papan. Hasan Basri menggambarkan keadaan orang yang meleladani Tuhan sehingga mencapai tingkat taqwa yang sebenarnya dengan ungkapan :Anda akan menjumpai orang tersebut teguh dalam keyakinan, teguh tapi bijaksana, tekun dalam menuntut ilmu, semakin berilmu semakin merendah, semakin berkuasa semakin bijaksana, tampak wibawanya didepan umum, jelas syukurnya dikala beruntung, menonjol qanaah (kepuasan)-nya dalam pembagian rezeki, senantiasa berhias walaupun miskin, selalu cermat, tidak boros walaupun kaya, murah hati dan murah tangan, tidak menghina, tidak mengejek, tidak menghabiskan waktu dalam permainan dan tidak berjalan membawa fitnah, disiplin dalam tugasnya, tinggi dedikasinya, serta terpelihar identitasnya, tidak menuntut yang bukan haknya dan tidak menahan hak orang lain. Kalau ditegur ia menyesal, kalau bersalah ia istighfar, bila dimaki ia tersenyum sambil berkata: Jika makian anda benar, maka aku bermohon semoga Tuhan mengampuniku. Dan jika makian anda keliru, maka aku memohon semoga Allah mengapunimu.(Shihab, 1998:310). Menurut Muhammad Ali As-Shabuni dalam ensiklopedia islam bahwa puasa sedikitnya mempunyai empat hikmah yaitu:

a. Sarana Pendidikan bagi manusia agar tetap bertaqwa, membiasakan diri untuk patuh, terhadap perintah Allah SWT, penghambaan diri terhadap Allah SWT. b. PendidIkan jiwa dan membiasakan diri untuk tetap sabar dan tahan terhadap segala penderitaan demi menempuh dan melaksanakan perintah Allah. Menahan diri dari segala keinginan dan hawa nafsunya c. Merupakan sarana menumbuhkan sayang dan rasa persaudaraan terhadap orang lain sehingga terdorong membantu dan menyantuni orang yang tidak berkecukupan. d. Dapat menanamkan dalam diri manusia rasa takwa kepada Allah SWT dengan senantiasa menjalankan perintahnya dalam keadaan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. b.Puasa Menurut Kedokteran

Puasa dapat meningkatkan kekebalan tubuh atau imun system terhadap berbagai penyakit. Ditunjukkan dengan peningkatan fungsi sel limfa yang memproduksi sel limfosit T yang secara significan bertambah, setelah puasa. (Riyad Albiby and Ahmed Elkadi :84 ) Untuk penyakit seperti diabetes sekalipun puasa ramadhan tidak akan berbahaya , malah memberikan banyak manfaat (Sulimami, dll, 1988: 549-552) Menurut Jalal Saour bahwa berkurangnya cairan pada puasa akan menurunkan heart rate atau kerja jantung, pencegahan terhadap penggumpalan darah yang termasuk penyebab serius panyakit jantung.(Jalal, Riyad,1990)

Malah puasa juga aman untuk pasien yang mempunyai gangguan ulcer pada lambung. Penelitian dilakukan oleh Muzam MG, Ali M.N dan Husain dalam observasi terhadap efek puasa ramadhan terhadap asam lambung (Muzam :1963:228) Puasa adalah salah satu metode dalam mendetoksikasi tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit, dengan puasa kita bisa mengistirahatkan organorgan tubuh dan membersihkan tubuh dari sisa residu dan zat karsinogenik yang ada dalam makanan. Menyeimbangkan metabolisme tubuh dan emosi. Yang terpenting, puasa dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Menurut Elson M. Haas M.D. Direktur Medical Centre of Marin (sejak 1984) . Dalam puasa (cleasing dan detoksifikasi) merupakan bagian dari trilogy nutrisi, balancing, building( toning). Elson percaya bahwa puasa adalah bagian yang hilang missing link dalam diet di dunia barat. Kebanyakan orang di barat over eating atau terlalu banyak makan, makan dengan protein yang berlebihan, lemak yang berlebihan pula. Sehingga ia menyarankan agar orang lain mulai mengatur makanannya agar lebih seimbang dan mulai berpuasa, karena puasa bermanfaat sebagai: purifikasi, peremajaan, istirahat pada organ pencernaan, anti aging, mengurangi alergi, mengurangi berat badan, detoksikasi, relaxasi mental dan emosi, perubahan kebiasaan dari kebiasaan makan yang buruk menjadi lebih seimbang dan lebih terkontrol, meningkatkan imunitas tubuh. dan lebih baik lagi bila dalam pengawasan dokter. Puasa dapat mengobati penyakit seperti Influeza, bronkitis, diare, konstipasi, alergi makanan, astma, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker, epilepsi, sakit pada punggung, sakit mental, angina pectoris (nyeri dada karena jantung), panas dan insomnia.

(www.healthynet.com) Puasa sudah diakui menjadi penyembuh terhebat dalam menanggulagi penyakit, bahkan di amerika ada pusat puasa yang diberi nama Fasting Center International, Inc ,Director Dennis Paulson yang berdiri sudah sejak 35 tahun yang lalu, dengan pasien dari 220 negara. Yang merekomendasikan: (1) program penurunan berat badan, (2) mengeluarkan toxin tubuh, (3) puasa dapat memperbaiki energy, kesehatan mental, kesehatan fisik dan yang paling terpenting meningkatkan kualitas hidup. Beberapa Ilmuwan telah melakukan beberapa penelitian tentang puasa diantaranya secara ringkas dibawah ini: (Seperti yang dikutip oleh Ash-Shawi) 1. Puasa dapat mengurangi jumlah hormon pemicu stress, Dr Sabah al-Baqir dan kawankawan dari Falkutas kedokteran Universitas King Saud.yang melakukan studi terhadap hormon prolaktin, insulin dan kortisol, pada tujuh orang laki-laki yang berpuasa sebagai sampel. Hasilnya bahwa tidak ada perubahan signifikan pada level kortisol. Prolaktin, dan insulin. Ini menunjukkan bahwa puasa bulan ramadhan bukanlah pekerjaan yang memberatkan, dan tidak mengakibatkan tekanan mental maupun saraf. Percobaan ini menunjukan peningkatannya terjadi pada perbedaan waktu saja, bila pada hari tidak puasa prolaktin mengalami kenaikan tertinggi pada jam 16.00. sementara pada bulan Ramadhan mengalami puncaknya pada pukul 21.00 dan menurun lagi sampai batas terendahnya pukul 04.00. Sementara insulin meningkat pada pukul 16.00, sedang pada bulan ramadhan pukul 21.00, menurun sampai batas terendah pukul 16.00. Sedang Kortisol pada hari biasa mencapai puncaknya pukul 09.00, menurun pada pukul 21.00, sementara pada bulan Ramadhan tidak ada perubahan berarti

2. Dr Ahmad al-Qadhi, Dr. Riyadh al-Bibabi, bersama rekannya di Amerika melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah sukarelawan yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh positif puasa yang cukup signifikan terhadap sistem kekebalan tubuh. Indikator fungsional sel-sel getah (lymfocytes) membaik hingga sepuluh kali lipat, walaupun jumlah keseluruhan sel-sel getah bening tidak berubah, namun prosentase jenis getah bening yang bertanggung jawab melindungi tubuh dan melawan berbagai penyakit yaitu sel T mengalami kenaikan yang pesat. 3. Dr Riyadh Sulaiman dan kawan-kawan tahun 1990 dari RS Universitas King Khalid, Riyadh Saudi melakukan penelitian terhadap pengaruh puasa Ramadhan terhadap 47 penderita diabetes jenis kedua (pasien yang tidak tergantung insulin). Dan sejumlah orang sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puasa bulan ramadhan tidak menimbulkan penurunan berat badan yang signifikan. Tidak ada pengaruh apapun yang berarti pada kontrol penyakit diabetes diabetes dikalangan penderita ini. Sejauh ini puasa Ramadhan aman saja bagi penderita diabetes sejauh dilakukan dengan kesadaran dan kontrol makanan serta obat-obatan. 4. Dr. Muhammad Munib dan kawan-kawan dari Turki juga melakukan sebuah penelitian terhadap seratus responden muslim, Sampel darah mereka diambil sebelum dan diakhir bulan ramadhan, untuk dilakukan analisis dan pengukuran terhadap kandungan protein , total lemak (total lipid), lemak fosfat, asam lemak bebas, kolesterol, albumin, globulin, gula darah, tryglycerol, dan unsur-unsur pembentuk darah lainnya, dan didapat, antara lain bahwa terjadi penurunan umum pada kadar gula (glukosa) dan tryacyglicerol orang yang berpuasa, terjadinya penurunan parsial

dan ringan pada berat badan, tidak terlihat adanya aseton dalam urin, baik dalam awal maupun akhir puasa, sebab sebelum puasa ramadhan, kenyataan ini menegaskan tidak adanya pembentukan zat-zat keton yang berbahaya bagi tubuh selama bulan puasa islam, Dengan keutamaan puasa, glikogen dalam tubuh mengalami peremajaan, memompa gerakan lemak yang tersimpan, sehingga menghasilkan energi yang lebih meningkat (Ash-Shawi 2006:85-86) Sejak zaman dulu puasa dipakai sebagai pengobatan yang terbaik seperti kata Plato bahwa puasa adalah untuk mengobati sakit fisik dan mental. Philippus Paracelsus mengatakan bahwa Fasting is the greatest remedy the physician within!" Puasa dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit, menurut Ash-Shawi secara ringkas perbedaan dan persamaan puasa yang dilakukan untuk pengobatan dan puasa Islam adalah sebagai berikut 1. Puasa dalam Islam dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, yaitu bulan Ramadhan setiap tahun, selama satu bulan dan juga bisa dilakukan di luar bulan ramadhan yaitu sebagai puasa sunah. Sedangkan puasa medis dilakukan pada waktu tidak tertentu, tergantung kesadaran pasien atau anjuran dokter. Dan biasanya dalam pengawasan dokter 2. Puasa medis biasanya dengan pantangan beberapa zat makanan sesuai dengan tujuan pengobatannya. Sedangkan puasa Islam tidak memantang makanan, namun seimbang energi, protein , vitamin dan mineral. 3. Puasa Islam dilakukan dengan hati yang senang, begitulah janji Allah bahwa puasa yang umat Islam lakukan membawa dua kegembiraan, namun puasa medis biasanya membuat membuat pasien agak tertekan, dilakukan karena banyaknya

bahan makanan yang dipantang. Dan pantangan sepanjang waktu sampai batas yang ditentukan dokter. 4. Puasa Islam dilakukan oleh orang yang sehat, sedangkan pada kondisi tertentu puasa diberikan keringanan, terutama pada wanita hamil. menyusui, orang tua yang sudah tidak kuat lagi melaksanakan puasa. Pada puasa medis biasanya dilakukan karena petunjuk dokter pada seseorang yang mengalami kelainan medis tertentu.

PUASA BATAL DENGAN SENGAJA


Sabda Rasulullah e : )) : r : : : : : : : : Ketika aku tidur, datanglah dua orang pria kemudian memegang dua lenganku dan membawaku ke satu gunung yang kasar (tidak rata), keduanya berkata : Naik, aku katakan : aku tidak sanggup, keduanya berkata : kami akan memudahkanmu, akupun naik hingga ketika sampai ke puncak gunung, ketika itulah aku mendengar suara yang keras. Akupun bertanya : Suara apakah ini ? Mereka berkata : Ini adalah teriakan penghuni neraka, kemudian keduanya membawaku, ketika aku melihat orang-orang yang digantung dengan kaki di atas, mulut mereka rusak / robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya : Siapakah mereka ? Keduanya menjawab : Mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum halal puasa mereka. (HR. An NasaI, Ibnu Hibban, Al Hakim)

FAEDAH DAN HIKMAH PUASA RAMADHAN


Puasa memiliki banyak faedah dan hikmah yang dapat dipetik manfaatnya oleh setiap muslim, baik ditinjau dari segi rohani, jasmani (kesehatan) maupun sosial kemasyarakatan, di antaranya :

a. Puasa melatih seseorang menjadi penyabar dan tahan marah, bersifat kasih sayang, berakhlak yang mulia dan kuat jiwanya dalam mengekang hawa nafsu sehingga tidak selalu menuruti hawa nafsunya.. b. Puasa akan meningkatkan ketakwaan seorang muslim. c. Puasa akan mengingatkan orang yang kaya betapa besar nikmat Allah yang diberikan kepadanya berupa makanan, minuman ataupun kenikmatan seksual, sebab dalam hal ini tidak semua orang dapat memperolehnya. d. Puasa akan menghilangkan sifat sombong dari hati seseorang sehingga ia akan bersikap tawadhu (rendah hati) dan lemah lembut. e. Puasa akan menjadikan hati bersih dan lembut, hal ini karena perut yang kekenyangan akan membutakan hati dan susah untuk berpikir dan berdzikir kepada Allah. f. Puasa akan mempersempit jalan peredaran darah dalam tubuh karena lapar dan dahaga. Dengan demikian, hal itu akan dapat mempersempit jalan pula jalan setan di dalam tubuh, karena setan berjalan di dalam tubuh menurut peredaran darah. g. Puasa akan menyehatkan tubuh karena puasa berarti menyedikitkan makan, mengistirahatkan alat pencernaan sehingga sisa makanan yang membahayakan kesehatan dapat dihancurkan, membersihkan usus-usus, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di dalam perut. h. Puasa akan membiasakan umat Islam untuk hidup disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan.

ADAB-ADAB BERPUASA

Puasa Ramadhan adalah merupakan salah satu kewajiban kita sebagai umat Muslim yang telah di atur dalam Al-Qur'an kitab suci dan pedoman hidup seluruh muslimin di dunia ini sampai dengan akhir jaman selain Al-Sunnah (Hadist Rasulullah SAW). Ibadah puasa merupakan ibadah yang sangat mulia. Suatu ibadah yang memiliki kedudukan dan keutamaan tersendiri di sisi Allah subhaanahu wa taaalaa. Allah subhaanahu wa taalaa telah menyiapkan pahala yang besar bagi orang-orang yang menjalankannya dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam. Untuk itulah kita juga perlu mengetahui akan adab-adab berpuasa itu sendiri.

Bagi orang yang berpuasa terdapat beberapa adab yang selayaknya dan juga semestinya dijalankan, agar tercapai keselarasan dengan perintah syariat puasa dan terealisasi maksud pelaksanaan ibadah tersebut termasuk ibadah puasa di bulan Ramadhan 1434 H tahun 2013 ini yang tinggal menghitung hari saja. Di samping sebagai latihan bagi jiwa dan pembersihannya dalam makna hikmah puasa itu sendiri.

Maka sudah seharusnya seorang yang menjalankan ibadah puasa untuk berupaya serius dalam merealisasikan adab puasa secara sempurna, senantiasa menjaganya dengan baik, karena kesempurnaan ibadah puasanya sangat tergantung dengannya, dan

kebahagiaannya setelah selesai menunaikan ibadah puasa Ramadhan selama 1 bulan penuh itu sangat terkait dengannya.

Dalil mengenai puasa ini juga disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya sebagai berikut :""Islam dibangun di atas lima hal: bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan haji ke Baitullah." (Muttafaqun alaih dari Ibnu Umar).

Berikut beberapa hal yang berhubungan dengan adab puasa Ramadhan dan juga adab puasa-puasa sunnah lainnya yaitu :

1.

Berpuasa

Dengan

Penuh

Keimanan.

Menjalankan kewajiban dan sunnah-sunnah puasa dengan baik dan niat ikhlas karena Allah Ta'ala. Bahwasanya wajib bagi seorang muslim untuk berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharap pahala kepada Allah semata, bukan karena riya`, sumah, taqlid kepada manusia, mengikuti keluarganya atau kebiasaan rutinitas dalam masyarakatnya. Akan tetapi mengetahui dan memahami bahwasannya wajib baginya bahwa yang membawanya berpuasa adalah keimanannya bahwasanya Allah telah mewajibkan puasa

tersebut kepadanya dan mengharap pahala di sisi-Nya dalam melaksanakan kewajiban dan sunnah puasa tersebut.

2.

Menyambut

Ramadhan

Dengan

Kegembiraan .

Menyambut bulan Ramadhan dengan bangga, gembira, dan bahagia. Karena bulan Ramadhan termasuk karunia Allah dan rahmat-Nya kepada umat manusia. Bentuk ketaatan dalam menjalankan ibadah puasa khususnya dalam ramadhan ini adalah dengan cara memuji Allah yang telah menyampaikannya kepada bulan Ramadhan, Meminta pertolongan kepada Allah agar Dia membantunya dalam pelaksanaan ibadah puasa, dan mempersembahkan amal-amal shalih dalam bulan Ramadhan.

3.

Mengerjakan

Perintah

Dan

Menjauhi

LaranganNya.

Termasuk adab terpenting dalam berpuasa adalah membiasakan diri kita bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, sesuai dengan firman Allah yang berkenaan dengan kewajiban menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan (yang artinya): "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa." (QS. AlBaqarah:183).

4.

Memperbanyak

Shodaqoh

Dan

Amalan

Kebaikan

Lainnya .

Memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan, dan juga memperbanyak amal kebaikan lainnya, berbuat baik kepada orang lain, terutama di bulan Ramadhan. Sungguh

Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan tatkala Jibril menjumpainya untuk bertadarrus Al-Qur`an.

5.

Menjauhi

Segala

Hal

Yang

Bisa

Merusak

Pahala

Ibadah

Puasa .

Menjauhi apa yang diharamkan Allah berupa kebohongan, mencela, mencaci, menipu, khianat, melihat sesuatu yang haram seperti melihat lawan jenisnya yang bukan mahramnya. Menjaga lisan dan lidahnya dari berkata bohong dan dusta, mencela, berghibah dan perbuatan yang merusak amalan puasa kita lainnya.

6.

Mengakhirkan

Makan

Sahur.

Disunnahkan untuk mengakhirkan pelaksanaan makan sahur, yakni hingga waktu sangat dekat dengan waktu fajar/shubuh. Hal ini berdasarkan dalil dan juga sabda Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam : "Sesungguhnya kami segenap para nabi, kami diperintahkan untuk menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur, serta agar kami meletakkan tangan kanan kami di atas tangan kiri kami ketika shalat. (HR. Ibnu Hibban ).

Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam telah menjadikan makan sahur sebagai pembeda antara puasanya kaum muslimin dengan puasanya ahlul kitab. Beliau Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda : "Pembeda antara puasa kita "kaum muslimin" dengan puasanya ahlul kitab adalah makan sahur." (HR. Muslim).

7.

Menyegerakan

Berbuka

Puasa.

Menyegerakan buka puasa ketika telah jelas benar tenggelamnya matahari, berdasarkan

sabda Nabi (yang artinya): "Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa." (Muttafaqun alaih dari Sahl bin Saad AsSaidiy). Sunnah berbuka puasa dengan ruthab (kurma yang sudah matang), jika tidak didapatkan boleh dengan tamr (kurma yang belum sampai ruthab), jika itupun tidak diperoleh maka dengan air.

Sunnah Buka Puasa Dan Sahur

Sunnah berbuka puasa memang perlu kita ketahui dengan baik dan pemahaman yang benar pula sehingga kita akan bisa mendapatkan kebaikan dan keutamaan buka puasa juga. Dalam bulan suci ramadhan 1434 H tahun 2013 ini telah menghampiri kita semuanya sebagai umat Islam wajib menyambut dengan penuh kegembiraan. Termasuk juga dalam menjalankan sunnah dan

keutamaan makan sahur dalam kita menjalani kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan ini.

Ketika kita menemui akan banyak kemuliaan bulan Ramadhan, masa sudah seharusnya kita sebagai umat Rasulullah Muhammad SAW untuk juga

menjalankan beberapa sunnah adab berbuka puasa dan juga sahur dalam Islam itu sendiri. Yang telah ada dalil yang berdasarkan hadist nabi Rasulullah SAW dan juga beberapa firman Allah Ta'ala yang berkaitan dengan sunnah-sunnah puasa Ramadhan.

Keutamaan hikmah sahur ini bagi kita umat Islam adalah bahwasannya sahur dalam kita berpuasa ini membedakan puasa kita dengan puasanya ahli Kitab. Karena selain agama Islam, agama yang lain juga mempunyai ibadah seperti halnya puasa kita ini. Hanya saja perbedaannya terletak salah satunya adalah dalam hal makan sahur ini. Kita disunahkan untuk makan sahur sedangkan ahli kitab tidak mengenal akan sahur ini. Yang dimaksud dengan pengertiaan sahur ini adalah makan sesuatu sebelum kita memulai berpuasa dan sebelum waktu imsak datang.

Hukum sahur adalah sunnah hal ini adalah berdasarkan atas hadits dari Anas bin Malik radiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah."

(Muttafaqun alaih). Dan selanjutnya adalah mengenai waktu sahur pula.

Waktu yang utama untuk makan sahur adalah dengan mengakhirkan waktunya hingga mendekati terbit fajar. Dan mengakhirkan waktu sahur ini merupakan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagaimana hadits yang

diriwayatkan Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit radiyallahu 'anhu, beliau bekata :" Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kemudian (setelah makan sahur) kami berdiri untuk melaksanakan shalat. Aku (Anas bin Malik) berkata: 'Berapa perkiraan waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan shalat fajar)? Zaid bin Tsabit radiyallahu 'anhu berkata: '50 ayat'." (Muttafaqun alaih)

Selain

itu

ada

beberapa

Keutamaan

Dalam

Sahur

yaitu

1. Terdapat

Keberkahan

Dalam

Sahur.

Dalam sunnah makan sahur ini kita akan juga mendapatkan keberkahan. Sahur yang barokah berarti mengikuti sunnah Rasulullah dalam sahur , menumbuhkan semangat serta meringankan beban yang berat bagi yang berpuasa, dalam makan sahur juga menyelisihi Ahlul Kitab karena mereka tidak melakukan makan sahur.

Hal ini diperkuat dengan hadist Dari Abdullah bin Al Harits dari seorang shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam : Aku masuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika dia makan sahur, beliau berkata : "Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan." (HR An Nasaa`i dan Ahmad).

2. Allah Sahur.

dan

Malaikat-Nya

Bershalawat

Kepada

Orang-orang

Yang

Untuk itulah kita sebagai umat Islam tidak menyia-nyiakan kebaikan lewat sahur ini dan juga pahala yang besar Dari Allah Ta'ala. Dari Abu Said Al Khudri radhiyallahu anhu, Rosulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), "Sahur itu makanan yang barokah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan malaikat-Nya Ahmad).

bershalawat

kepada

orang-orang

yang

sahur."

(HR.

Itu beberapa hal yang berhubungan dengan hikmah dalam sunnah makan sahur yang pada umumnya kita lakukan ketika kita akan memulai puasa kita termasuk dalam puasa ramadan ini.

Selanjutnya adalah mengenai beberapa sunnah berbuka puasa yang telah

dicontohkan oleh Rasulullah SAW pula sebagai panutan kita dalam kehidupan dunia maupun akheratnya.

Ketika berbuka puasa sebenarnya terdapat berbagai amalan sunnah berbuka puasa yang membawa kebaikan dan keberkahan. Namun seringkali kita melalaikannya, lebih disibukkan dengan hal-hal lainnya. Hal yang utama yang seringkali terlupakan oleh kita ketika akan berbuka puasa adalah do'a. Terlebih adalah doa buka puasa. Karena terburu-buru mendengar suara adzan langsung saja berbuka tanpa berdoa terlebih dahulu.

Berikut beberapa amalan sunnah buka puasa menurut Rasulullah SAW yaitu : 1. Menyegerakan Berbuka Puasa.

Maka ketika kita mendengar suara adzan Magrib sebagai tanda akan dimulainya kewajiban sholat magrib da selain itu dalam ramadhan dijadikan sebagai tanda untuk buka puasa, maka kita segera untum berbuka puasa. Rasulullah shallallahu a'alaihi wa sallam bersabda mengenai keutamaan segera berbuka yaitu : "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari no 1957 Muslim no.1098)

2. Berbuka

Puasa

Dengan

Kurma.

Sunnah Rasulullah SAW berbuka puasa dengan kurma ini dalilnya adalah sebagai berikut :"bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena dia adalah bersih.' (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud ).

3. Berdoa

Sebelum

Berbuka

Puasa.

Berikut adalah contoh doa Rasulullah SAW ketika berbuka puasa yaitu : 'Dzahabazh zhomau wabtallatil uruqu wa tsabatal ajru insya Allah ( yang artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah

ditetapkan

insya

Allah)'."

(HR.

Abu

Daud

no.

2357,

hasan).

4. Berdoa

Umum

Tatkala

Berbuka

Puasa .

Ketika berbuka adalah salah satu dari sekian banyak waktu mustajabnya terkabulnya do'a. Jadi marilah kita sebagai seorang muslim untuk tidak melewatkannya saat berbuka ini dengan berdoa dengan berbagai macam doa. Tentunya akan lebih baik lagi bila berdoa dengan doa-doa sunnah yang diajarkan Rasulullah shallalalahu 'alaihi wa sallam.

Hal ini tercermin dalam sebuah hadist yang artinya :"Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam : "Ada tiga orang yang tidak akan tertolak doa mereka : seorang yang puasa ketika sedang berbuka, seorang imam yang adil, dan doa seorang yang terzholimi." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).

Hikmah Puasa di bulan Ramadhan 1434 H/2013 M Penulis : ANTS EDUCATION on Rabu, 05 Juni 2013 | 17.16 23 puasa yang kita laksanakn tidaklah sia-sia. alah kana memberikan pahala dan nikmat dunia akhirat. Berikut Hikmah kita berpuasa di bulan ramadhan selama satu bulan..... 1. Keutamaan atau hikmah pada hari pertama bulan Ramadhan Allah SWT Baca

selengkapnya

2.

Keutamaan atau hikmah pada hari kedua puasa Ramadhan adalah Allah

SWT Baca selengkapnya

3.

Keutamaan atau hikmah pada hari ketiga puasa Ramadhan adalah Allah

SWT Baca selengkapnya

4.

Keutamaan atau hikmah pada hari keempat puasa Ramadhan adalah Allah Baca

selengkapnya

5.

Keutamaan atau hikmah pada hari kelima puasa ramadhan, Allah SWT Baca

selengkapnya

6.

Keutamaan atau hikmah pada hari keenam puasa ramadhan, Allah SWT Baca

selengkapnya

7.

Keutamaan atau hikmah pada hari ketujuh puasa ramadhan, Allah SWT Baca

selengkapnya

8.

Keutamaan atau hikmah pada hari kedelapan puasa Ramadhan, Allah

SWT Baca selengkapnya

9.

Keutamaan atau hikmah pada hari kesembilan puasa Ramadhan, Allah

SWT Baca selengkapnya

10.

Keutamaan atau hikmah pada hari kesepuluh puasa Ramadhan, Allah SWT Baca

selengkapnya

11.

Keutamaan atau hikmah pada hari kesebelas puasa Ramadhan, Allah SWT Baca

selengkapnya

12.

Keutamaan atau hikmah pada hari kedua belas puasa Ramadhan, Allah

SWT Baca selengkapnya

13.

Keutamaan atau hikmah pada hari ketiga belas puasa Ramadhan, Baca

selengkapnya

14.

Keutamaan atau hikmah pada hari keempat belas puasa Ramadhan, Baca

selengkapnya

15.

Keutamaan atau hikmah pada hari kelima belas puasa Ramadhan, Allah

SWT Baca selengkapnya

16.

Keutamaan atau hikmah pada hari keenam belas puasa Ramadhan, Allah

SWT Baca selengkapnya

17.

Keutamaan atau hikmah pada hari ketujuh belas puasa Ramadhan, Allah

SWT Baca selengkapnya

18.

Keutamaan atau hikmah pada hari kedelapan belas puasa Ramadhan, Allah

SWT Baca selengkapnya

19.

Keutamaan atau hikmah pada hari kesembilan belas puasa Ramadhan, Baca

selengkapnya

20.

Keutamaan atau hikmah pada hari kedua puluh puasa Ramadhan, Baca

selengkapnya

21.

Keutamaan atau hikmah pada hari kedua puluh satu puasa Ramadhan, Allah

SWT Baca selengkapnya

22.

Keutamaan atau hikmah pada hari kedua puluh dua puasa Ramadhan, Allah

SWT Baca selengkapnya.

23.

Keutamaan atau hikmah pada hari kedua puluh tiga puasa Ramadhan, Baca

selengkapnya

24.

Keutamaan atau hikmah pada hari kedua puluh empat puasa Ramadhan, Baca

selengkapnya

25.

Keutamaan atau hikmah pada hari kedua puluh lima puasa Ramadhan, Allah

SWT Baca selengkapnya

26.

Keutamaan atau hikmah pada hari kedua puluh enam puasa Ramadhan, Allah

SWT Baca selengkapnya.

27.

Keutamaan atau hikmah pada hari kedua puluh tujuh puasa Ramadhan, Baca

selengkapnya

28. Keutamaan atau hikmah pada hari kedua puluh delapan puasa Ramadhan, Allah SWT Baca selengkapnya

29. Keutamaan atau hikmah pada hari kedua puluh sembilan puasa Ramadhan, Allah SWT Baca selengkapnya

30.

Keutamaan atau hikmah pada hari ketiga puluh puasa Ramadhan, Allah

SWT Baca selengkapnya

Itulah hikmah dan keutamaan puasa Ramadhan. dan masih banyak lagi keutamaankeutamaan yang berkaitan dengan amalan puasa. Dengan diwajibkannya amalan puasa Ramadhan, bukan saja memberikan pahala bagi kita, bahkan menjadikan kita sebagai makhluk yang dicintai Allah dan penuh dengan masa depan yang cerah. Semoga kita dijadikan sebagai hamba-Nya yang taat dan ridho dengan semua keputusan-Nya.

Read

more: http://www.cakrawawasan.com/2013/06/hikmah-puasa-ramadhan-1434-

h2013-m.html#ixzz2YrOtWqmK

You might also like