Professional Documents
Culture Documents
Tepung ikan
Tepung darah
Tepung daging-tulang
Tepung kedelai
Tepung udang
Maggot
Yeast
Biofloc
Spirulina
Methylophilus methylotrophus
Minyak jagung
Minyak ikan
Minyak kelapa
Tepung jagung
Tepung terigu
Tepung tapioka
Dedak
Bahan Hewani
a) .T epung ikan Sumber protein bermutu tinggi (40-60 %) b). Tepung udang Bahan yang digunakan adalah kepala udang, kandungan Protein sekitar 40 %. c) .T epung darah Protein 75-80 %. Sulit dicerna oleh ikan. d). Tepung tulang Bahan ini dapat digunakan antara 2,5 10% dalam formula pakan dan sebagai pendamping tepung ikan.
Bahan hewani
e). Tepung Bekicot
Memiliki nilai gizi yang tinggi. Pencampuran dgn dedak (30:70) meningkatkan pertumbuhan 25 %.
f). Maggot
ikan patin, substitusi maggot dengan pakan Pada komersial (maggot hidup 25% + pakan komersial 75%), menghasilkan laju pertumbuhan terbaik serta menurunkan biaya pakan Rp. 352 per kg ikan. Pada ikan nila merah, penggunaan maggot segar 50% + pakan komersial 50%, menghasilkan laju pertumbuhan terbaik. Menurunkan biaya pakan sebesar Rp 1.819 per kg ikan. Maggot bisa menggantikan 50% pakan komersial pada ikan lele.
Bahan nabati
a). Dedak
Bahan dedak padi ada dua, yaitu dedak halus (katul) dan dedak kasar.
b). Jagung
Terdapat 2 jenis : (1) Jagung kuning, mengandung protein dan energi tinggi, daya lekatnya rendah; (2)Jagung putih, mengandung protein dan energi rendah, daya lekatnya tinggi.
Bahan nabati
d) Tepung Tapioka
Berwarna merah, putih, kecoklatan. Warna putih lebih banyak Mempunyai zat tanin yang dapat menghambat digunakan. pertumbuhan, sehingga harus ditambah metionin.
e) Tepung Terigu
Berasal dari biji gandum, berfungsi sebagai bahan perekat
f) Tepung Kedele
Keuntungan: mengandung lisin asam amino essensial dan aroma makanan lebih sedap, penggunaannya 10%. Kekurangan: mengandung zat yang dapat menghambat enzim tripsin.
Anti Nutrisi
Zat yang dapat menghambat, pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, tingkah laku atau penyebaran populasi organisme lain. Anti nutrisi terjadi karena dua faktor : 1.Faktor intrinsik : tanaman secara genetik mampu memproduksi anti nutrisi dalam organ tubuhnya. Contoh : alkaloid, AA toksik, saponin, flavonoid, dll. Faktor 2. ekstrinsik : keadaan secara genetik tanaman tidak mengandung anti nutrisi, tetapi karena faktor luar zat yg tidak diinginkan masuk ke organ tubuhnya. Contoh : akumulasi logam berat.
Tabel 2. Nilai rata-rata konversi pakan ikan botia selama masa pemeliharaan
TUGAS : - Jelaskan mekanisme siklus metabolit sekunder (anti nutrisi) pada tanaman