You are on page 1of 27

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Indonesia adalah Negara yang memiliki banyak masalah kependudukan yang hingga saat ini belum bisa di atasi. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus pada bulan Agustus 2010 adalah 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.600 laki- laki dan 118.048.783 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1.49% per tahun. Untuk mengatasi laju pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah Indonesia telah menerapkan program Keluarga Berencana yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana Nasional) yang kemudian dalam perkembangannya menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). Gerakan Keluarga Berencana Nasional bertujuan untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk dan juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ( Sulityawati, 2012 ). Program Keluarga Berencana yang di galakkan oleh pemerintah menjadi sangat penting sebagai pengendalian peningkatan penduduk. Pencapaian peserta Keluarga Berencana aktif semua dalam metode kontrasepsi yang diperoleh dari data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Di Indonesia tepatnya di Provinsi Jawa Tengah pada bulan April 2012, jumlah akseptor KB aktif sebanyak 5.287.343 peserta. Dengan rincian pengguna kontrasepsi suntik 3.007.555 peserta (56.88%), pil 824.502 peserta (15.59%), Intra Uterine Devices (IUD) 460.128 peserta (8.70%), implant 537.385 peserta (10.16%), dan medis operatif wanita (MOW) 289.549 peserta (5.48%), medis operatif pria (MOP)

57387 peserta ( 1.09%), kondom 110.837 peserta (2.10%).

Di Jakarta, para

akseptor Keluarga Berencana aktif sekitar 85,5% dalam pengguna kontrasepsi suntik sedangkan di propinsi Sumatra Utara pencapaian tersebut di dapatkan penggunaan suntik 417,856 peserta atau sekitar (30,86%) (BKKBN, 2012). Kontrasepsi suntik yang lebih banyak di pilih adalah Depo Provera atau suntik 3 bulan, Depo Provera adalah medroksiprogesteron yang di gunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progestagen yang kuat dan efektif, dan mengandung Kristal depo medroksiprogesteron asetat (DMPA). DMPA merupakan suatu progestin yang mekanisme kerjanya bertujuan untuk menghambat sekresi hormon pemicu folikel (FSH) dan LH. Masalah yang sering muncul saat penggunaan suntikan Depo Provera di mulai dari perdarahan yang tidak teratur dan tidak terprediksi serta bercak darah yang berlangsung selama tujuh hari atau lebih atau pendarahan hebat selama beberapa bulan penggunaan Depo Provera (Varney, 2006). Kontrasepsi suntik mempunyai banyak efek samping, seperti amenorea (30%), spotting (35%), bercak darah dan menoragia, seperti halnya dengan kontrasepsi hormonal lainnya dan di jumpai pula keluhan mual, sakit kepala (<117%) pusing, galaktorea (90%), perubahan berat badan (7 9%) (Hartanto, 2005). Mengingat metode kontrasepsi suntik merupakan salah satu kontrasepsi yang efektif, terpilih dan banyak jumlah penggunanya, namun masih banyak juga di dapatkan akseptor mengalami kekhawatiran, kecemasan yang berlebihan, sehingga sebaiknya sebelum menggunakan kontrasepsi suntik tiga bulan akseptor harus mengetahui dan memahami tentang Depo Medroxy Progesterone Asetat

(DMPA), sehingga akseptor keluarga berencana mengetahui tentang ke efektifan Depo provera. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai Gambaran pengetahuan ibu tentang kontrasepsi Suntik Depo Medroxy Progesterone Asetat (DMPA) di Klinik Kasih Ibu Kec. Delitua Kab. Deli Serdang tahun 2013.

1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas penulis merumuskan masalah yang akan di teliti adalah Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang kontrasepsi Suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) di Klinik Kasih Ibu Kec. Delitua Kab. Deli Serdang tahun 2013.

1.3. Tujuan Penelitian Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang kontrasepsi Suntik Depo Medroxy progesterone Asetat (DMPA) di Klinik Kasih Ibu Delitua Kab. Deli Serdang tahun 2013.

1.4. Manfaat Peneliti 1.4.1. Bagi Ibu Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para Ibu peserta keluarga berencana di Klini Kasih Ibu pada tahun 2013. 1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan

Merupakan bahan bacaan dan masukan bagi institusi pendidikan dalam proses belajar dan mengajar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pembendaraan di perpustakaan. 1.4.3. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dengan pengetahuan dalam penerapan ilmu yang diperoleh selama pendidikan di Akademi Kebidanan Deli Husada Deli Tua. Menambahkan pengalaman dan pengetahuan khusus mengenai Depo Medroxy Progesterone Asetat ( DMPA).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan 2.1.1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari TAHU dan itu terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra, penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga ( Sinta Fitriani, 2011). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior) karena dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang di sadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak di sadari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi prilaku baru, dalam diri orang terjadi proses yang berurutan yakni : a. Awarenes (kesadaran) Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu. b. c. Interest (mulai tertarik) kepada stimulus. Evaluation (menimbang-nimbang) Stimulus tersebut sebagai dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. d. Trial

Dimana subjek telah di perlakukan baru sesuai dengan apa yang di kehendaki oleh stimulus. e. Adoption Dimana subjek telah di perlakukan baru sesuai dengan pengetahuan dan sikapnya terhadap stimulus.

2.1.2

Tingkat Pengetahuan Di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu : 1. Tahu (Know) Tahu di artikan sebagai pengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah meningkatkan kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah diterima TAHU merupakan tingkat yang paling rendah yang dapat di ukur dengan kata kata kerja seperti kemampuan untuk menyebutkan,

menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya. 2. Memahami ( Comprehension ) Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3. Aplikasi ( Application ) Aplikasih di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). 4. Analisa ( Analysis )

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menggambarkan materi atau objek kedalam komponen komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis ( synthesis ) Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada. 6. Evaluasi ( Evaluation ) Evaluasi ini berkaitan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek penilaian. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria kriteria yang telah ada.

2.2

Ibu Ibu adalah seorang wanita penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga

keberadaan wanita yang sehat secara jasmani dan rohani serta sosial sangat di perlukan, ibu pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat di tentukan oleh keberadaan dan kondisi seorang ibu dalam keluarga ( Hj. Suryani soepardan, 2007).

2.3 2.3.1

Kontrasepsi Defenisi Kontrasepsi Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau

melawan dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang dan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah upaya mencegah

pertemuan sel telur yang matang dan sperma untuk mencegah kehamilan (Lilestina, 2011).

2.3.2

Beberapa cara kontrasepsi sebagai usaha medik dalam keluarga berencana. Cara kontrasepsi yang dapat di gunakan : 1. Pantang berkala 2. Kondom 3. Kontrasepsi hormonal 4. AKDR 5. Sterilisasi 6. Vasektomi 7. Tubektomi 8. Implant 9. Coitus interuptus

2.4 2.4.1

Kontrasepsi DMPA Defenisi Depo Medroxy progesterone Asetat ( DMPA ) Kontrasepsi suntikan DMPA di temukan oleh Upjohn Company di

Amerika Serikat yang berasal dari hormon alamiah progesterone. Depo Medroxy progesterone asetat (DMPA) tersedia dalam larutan

mikrokristaline, mengandung 150 mg DMPA yang di berikan setiap 3 bulan dengan cara suntik intramuscular (di daerah bokong). DMPA di pakai lebih dari 90 negara, telah digunakan selama kurang lebih dari 20

tahun dan sampai saat ini akseptornya berjumlah kira kira 5 juta wanita (Hartanto, 2010).

2.4.2. Cara Kerja Obat ini menghalangi terjadinya Ovulasi, mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lender rahim tipis, membuat endometrium menjadi kurang baik/layak untuk berimplementasi dari ovum yang telah di buahi, selain itu juga merubah kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopi.

2.4.3. Efektifitas Efektifitas nya yang tinggi, dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikannya di lakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah di tentukan, cocok untuk ibu ibu yang menyusui bayi nya.

2.4.4. Efek samping Gangguan haid yang berupa amenore, spotting ( bercak darah ) dan meroragia, seperti halnya kontrasepsi hormonal lainnya, maka di jumpai pula pada keluhan mual,sakit kepala, pening, menggigil, berat badan bertambah, depresi, keputihan, efek samping berat jarang di jumpai kadang kala ibu mengeluh libido berkurang.

2.5

Keuntungan Suntik KB DMPA a. Sangat efektif.

10

b. Pencegahan kehamilan jangka panjang. c. Tidak mengandung estrogen, sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah. d. Tidak memiliki pengaruh terhadap produksi ASI. e. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri. f. Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopouse.

2.6

Kerugian suntik KB DMPA a. Haid yang tidak teratur b. Peningkatan berat badan c. Di perlukan penyuntikan teratur d. Tidak ada perlindungan terhadap penyakit menular seksual atau HIV e. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan f. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian penggunaan

2.7

Waktu Pemberian Suntik KB DMPA 1. Pasca Persalinan (Post partum) a) Hari ke 3-5 Post partum b) Sesudah air susu ibu berproduksi c) 6-8 minggu pasca bersalin, asal dipastikan bahwa ibu tidak hamil atau melakukan koitus. 2. Pasca Keguguran (Post Abortus) a) Segera setelah selesai kuretase b) 30 pasca abortus asalkan ibu belum hamil lagi

11

3. Dalam Masa Interval a) Pada hari 1-5 haid b) Pada jadwal waktu yang diperhitungkan

2.8

Indikasi Pemakaian Kontrasepsi Suntik KB DMPA 1. Menginginkan penjaragan kehamilan untuk paling sedikit 1 tahun 2. Memerlukan kontrasepsi yang bebas estrogen 3. Untuk ibu yang menyusui 4. Kontrasepsi kerja lama yang sangat efektif dengan senggama

2.9

Kontraindikasi Suntik KB DMPA 1. Tersangka hamil 2. Adanya tanda tanda tumor / keganasan 3. Adanya riwayat penyakit jantung, hati, tekanan darah tinggi, kencing manis 4. Kanker payudara 5. Penyakit kardio vaskuler yang berat 6. Karsinoma traktus genitalia Disamping itu WHO juga menganjurkan untuk : a. Mempertimbangkan kontra- indikasih yang berlaku untuk POK. Pada wanita dengan diabetes atau riwayat diabetes selama kehamilan, harus dilakukan follow-up dengan teliti, karena dari beberapa percobaan laboratorium ditemukan bahwa DMPA mempengaruhi metabolism.

2.10 Cara Pemberian Kontrasepsi Suntik KB DMPA

12

1) Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung gelembung udara pada (depo provera). Apabila terdapat endapan putih pada dasar ampul, upayakan menghilangkannya dengan menghangatkannya.

Kontrasepsi suntik tidak perlu di dinginkan. 2) Suntikan secara intramuskular dalam di (daerah gluteal). Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. 3) Devo provera (3 ml/150 mg 1 ml/ 150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12 minggu).

2.11 Efek Samping dan Cara Penanggulangan KB Suntik DMPA 1. Gangguan Haid a) Gejala & Keluhan Terdapat beberapa istilah bagi gangguan haid : a. Amenore adalah tidak datangnya haid selama akseptor mengikuti suntikan KB selama 3 bulan berturut turut atau lebih b. Spotting adalah bercak bercak perdarahan di luar haid yang terjadi selama akseptor mengikuti KB suntik. b) Penanggulangannya a. Pelayanan konseling Memberikan penjelasan kepada ibu yang menggunakan suntik DMPA bahwa pemakaian suntikan dapat menyebabkan gejalagejala tersebut dan gejala-gejala tersebut adalah akibat pengaruh hormonal suntikan. Biasanya gejala-gejala pendarahan tidak

13

berlangsung lama. Bila terjadi amenore, berikan penjelasan dengan baik. Apabila pasangan tidak bias menerima dan menginginkan haid setiap bulan sebaiknya ganti cara kontrasepsi lainnya. b. Apabila pendarahan terus berlanjut atau setelah tidak haid namun kemudian terjadi pendarahan, maka perlu dicari penyebab pendarahan tersebut. Obatilah penyebab perdarahan tersebut dengan cara yang sesuai. 2. Deperesi a. Gejala & Keluhan Rasa lesu tidak bersemangat untuk melakukan aktifitas sehari-hari b. Penanggulangannya Jelaskan kepada Ibu guna menghindari perasaan bersalah dari calon akseptor, terapi psikologis bagi yang menderita depresi.

3. Perubahan Berat Badan a. Gejala & Keluhan Berat badan bertambah atau turun beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah pemakaian suntikan KB b. Penanggulangan Jelaskan kepada Ibu bahwa kenaikan berat badan tersebut adalah salah satu efek samping pemakaian suntikan KB, akan tetapi kenaikan berat badan tidak selamanya disebabkan oleh suntikan KB tersebut.

14

4. Pusing dan Sakit kepala a. Gejala & Keluhan Rasa berputar / sakit dikepala, yang dapat terjadi pada satu sisi atau kedua sisi atau seluruh bagian kepala. Biasanya bersifat sementara. b. Penanggulangan Jelaskan secara jujur kepada calon akseptor bahwa kemungkinan tersebut mungkin ada, tetapi jarang terjadi. Biasanya bersifat sementara. Pemberian anti prostaglandin atau obat mengurangi keluhan misalnya : Asetosal 500 mg 3 x 1 tablet/hari atau paracetamol 500 mg 3 x 1. Bila tidak ada perubahan ganti cara kontrasepsi non hormonal.

2.12 Pelayanan Suntikan KB Dapat Dilaukan a. Rumah Sakit atau Rumah Sakit Bersalin b. Puskesmas atau Balai Kesehatan Masyarakat/Poliklinik Swasta / Poliklinik Pemerintah c. Puskesmas Keliling d. Dokter atau Bidan Swasta

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1

Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian merupakan kerangka konsep yang ingin

diamati atau diukur ketika penelitian dilakukan ( Notoadmodjo, 2010 ). Kerangka konsep dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) Di Klinik Kasih Ibu Kec. Delitua Kab. Dali Serdang Tahun 2013 yaitu : Pengetahuan Ibu tentang kontrasepsi suntik DMPA (Depo Medroxy Progesteron Asetat)

3.2 3.2.1

Defenisi Operasional Pengetahuan Pengetahuan adalah kemampuan seseorang ibu dalam

menyelesaikan suatu masalah dari tidak tahu menjadi tahu dengan mencari informasi, sehingga mendapat kesimpulan dari penyelesaian masalah tersebut. 3.2.2 Ibu Ibu adalah seorang wanita yang melahirkan bayi hidup dan sehat yang memiliki rasa kasih sayang dalam merawat, mendidik anak anaknya supaya tumbuh dewasa dengan berprilaku yang baik.

15

16

3.2.3

Kontrasepsi Kontrasepsi adalah suatu alat yang dapat mencegah atau menunda kehamilan dengan menggunakan obat yang dapat menghambat terjadinya pembuahan yang diberikan dengan suntikan melalui bokong (Intra Muskular) dengan menggunakan spuit.

3.2.4

Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) Adalah obat yang diberikan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 150 mg DMPA, yang mengandung progesterone dan bagus untuk ibu menyusui dan diberikan melalui Intra Muskuar (IM).

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1

Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif sederhana,

juga bertujuan mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) di Klinik Kasih Ibu Kec. Delitua Kab. Deli Serdang Tahun 2013.

4.2 4.2.1

Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Klinik Kasih Ibu Kec. Delitua Kab. Deli Serdang Tahun 2013.

4.2.2

Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian di mulai pada bulan pada tanggal Mei Juni 2013.

4.3 4.3.1

Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, apabila seorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitian merupakan penelitian populasi (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah semua ibu yang menggunakan metode KB di Klinik Kasih Ibu Kec. Delitua Kab. Deliserdang

17

18

Tahun 2013. Maka peneliti menetapkan sampel dengan kriteria sebagai berikut : a. Ibu yang menggunakan KB b. Ibu yang bersedia menjadi responden c. Ibu yang dapat berkomunikasih dengan baik dan dapat membaca 4.3.2 Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan di teliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (A.Aziz, 2007). dalam penelitian ini menggunakan metode accidental sampling yang

dilakukan pada ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) yang datang secara kebetulan di Klinik Bersalin Kasih Ibu di Kec. Delitua Kab. Deli Serdang Tahun 2013 dengan jumlah responden 36 orang.

4.4

Pertimbangan Etik Adapun pertimbagan etik dari penelitian antara lain a) Penelitian mendapat rekomendasi dari Direktris Akademi Kebidanan Delihusada Delitua. b) Penelitian mendapat izin dari Klinik Kasih Ibu untuk melakukan penelitian dengan memberi rekomendasi dari direktris Akademi Kebidanan Delihusada Delitua. c) Lembar persetujuan ini di berikan kepada responden yang diberi dengan tujuan untuk memberi kebebasan kepada responden untuk menentukan ke

19

ikut sertaan dalam penelitiannya serta responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian. d) Kuesioner yang akan di gunakan oleh peneliti di berikan kepada kepada responden yang akan di teliti setelah responden menandatangani lembar persetujuan penelitian. e) Peneliti juga harus merahasiakan data data tentang responden yang lengkap tetapi hanya mencantumkan inisial saja.

4.5

Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan skala Gutment yaitu skala yang

menggunakan pernyataan benar, salah (A. Aziz, 2007). Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri. Responden cukup memilih dan memberikan tanda checklist ( ) untuk setiap jawaban yang di anggap tepat oleh responden. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang kontrasepsi suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) yang terdiri dari 20 pernyataan. 4.6 Metode Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang di lakukan dengan mengajukan permohonan izin kepada institusi pendidikan yaitu dengan memberikan penjelasan singkat tentang kuesioner tersebut sehingga di peroleh data tentang kontrasepsi suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA). 4.7 Pengolahan Data a) Proses Editing

20

Pemeriksaan data untuk menyesuaikan terhadap apa yang seharusnya pengisian terhadap kuesioner dan pemeriksaan terhadap ukuran ukuran dan kejelasan data harus dilakukan sedini mungkin. b) Proses Coding Proses untuk memberikan kode pada jawaban jawaban responden atau ukuran ukuran yang diperoleh dari unit analisis sesuai dengan rancangan awalnya. c) Proses Tabulating Proses membuat tabel tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti ( Notoatmodjo, 2010 ).

4.8

Aspek Pengukuran Data Aspek pengukuran data yang digunakan dengan kategori baik, cukup,

kurang, terlebih dahulu menentukan kriteria ( tolak ukuran ) yang akan di jadikan penelitian pengukuran pengetahuan. Jumlah keseluruhan pernyataan terdiri 20 pernyatan positif terdiri dari 14 soal, dari nomor (1, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20) dan pernyataan negatif terdiri dari 6 soal, dari nomor (2, 4, 7, 9, 12, 18). Pernyataan positif bila dijawab skornya 1, bila jawabannya salah skornya 0, pernyataan negatif bila dijawab benar skornya 0, bila dijawab salah skornya 1. 1. Baik Jika total skornya 76% - 100%, yaitu responden dapat menjawab

pertanyaan yang benar sebanyak 16 20 soal. 2. Cukup Jika total skornya 56% - 75%, yaitu responden dapat menjawab pertanyaan benar sebanyak 12 15 soal.

21

3. Kurang Jika total skornya 40% - 55% yaitu responden hanya dapat menjawab pertanyaan benar 8 11 soal ( Nursalam, 2008 ) Persentase : Menurud Setiadi 2007 untuk menghitung total skor dari setiap pengetahuan dalam presentase di gunakan rumus :
Jumlah jawaban yang benar x100% Jumlah soal

4.9

Analisis Data Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan melihat presentase yang

terkumpul dan disajikan dalam tabel tabel distribusi frekuensi. Kemudian di anjurkan membahas penelitian teori dan keputusan yang ada sehingga dapat diambil suatu kesimpulan.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1

Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang Gambaran

Pengetahuan Ibu tentang Kontrasepsi Suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) di Klinik Kasih Ibu Kec. Delitua Kab. Deli Serdang Tahun 2013 kepada 36 responden didapatkan hasil bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 17 orang (47,22%).

5.2

Data Demografi Distribusi Pengetahuan responden Tentang Kontrasepsi Suntik

Tabel 5.2.1

Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) dari segi umur di Klinik Kasih Ibu Kec. Delitua Kab. Deli Serdang Tahun 2013. No 1 2 3 4 5 Umur 20 23 tahun 24 27 tahun 28 31 tahun 32 35 tahun 36 38 tahun Jumlah Frekuensi 4 8 13 9 2 36 Persentase (%) 11,11% 22,22% 36,11% 25% 5.56% 100%

Analisa Data : Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berusia 20 23 tahun ada 4 orang (11,11%), 24 27 tahun ada 8 orang (22,22% ), 28 31 tahun ada 13 orang (36,11%), 32 35 tahun ada 9 orang (25%), dan 36 38 tahun ada 2 orang (5,56%).

22

23

Tabel 5.2.2

Distribusi pengetahuan Responden tentang Kontrasepsi Suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) dari segi pendidikan di Klinik Kasih Ibu Kec. Delitua Kab. Deli Serdang Tahun 2013.

No

Pendidikan a. SMP b. SMA c. SMK d. S-1 Jumlah

Frekuensi 9 16 5 6 36

Persentase ( %) 25% 44.44% 13.89% 16.67% 100%

Analisa Data : Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan SMP ada 9 orang (25%), berpendidikan SMA ada 16 orang (44.44%), berpendidikan SMK ada 5 orang (13.89%), dan berpendidikan PT ada 6 orang (16.67%)

5.3

Data Pengetahuan Distribusi pengetahuan Responden tentang Kontrasepsi Suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) di Klinik Kasih Ibu Kec. Delitua Kab. Deli Serdang Tahun 2013.

Tabel 5.3.1

No 1 2 3 Analisa Data

Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah

Jumlah Responden 5 14 17 36

Persentase (%) 13,89% 38,89% 47,22% 100 %

24

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 5 orang (13,89%), pengetahuan cukup sebanyak 14 orang (38,89% ), dan pengetahuan kurang 17 orang (47,22%).

5.4

Pembahasan Setelah dilakukan penelitian yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu

Tentang Kontrasepsi Suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) di Klinik Kasih Ibu Kec. Delitua Kab. Deli Serdang Tahun 2013 dengan jumlah responden 36 orang maka diperoleh hasil sebagai berikut : Dari tabel 5.3.1 dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 5 orang (13,9%), pengetahuan cukup sebanyak 14 orang (38,9%), dan pengetahuan kurang 17 orang (47,22%). Dari tabel 5.2.1 dapat dilihat bahwa responden yang berpendidikan SMP ada 9 orang (25%), berpendidikan SMA ada 16 orang (44.44%), berpendidikan SMK ada 5 orang (13.89%), dan berpendidikan PT ada 6 orang (16.67%). Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoadmodjo (2007), yang menyatakan bahwa pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung mendapatkan informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan yang tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Menurut asumsi peneliti berdasarkan penelitian tersebut bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

25

Dari tabel 5.2.2 dapat dilihat bahwa responden yang berusia 20 23 tahun ada 4 orang (11,11%), 24 27 tahun ada 8 orang (22,22% ), 28 31 tahun ada 13 orang (36,11%), 32 35 tahun ada 9 orang ( 25%), dan 36 38 tahun ada 2 orang (5,56%). Menurut Notoadmodjo (2007), usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola piker seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik. Menurut asumsi peneliti berdasarkan penelitian tersebut bahwa semakin bertambahnya usia akan semakin berkembang pula pola pikir seseorang.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat ditarik

kesimpulan bahwa Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi Suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) di Klinik Kasih Ibu Tahun 2013 Kec. Delitua Kab. Deli Serdang kepada 36 responden, yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 5 orang (13.89%) selebihnya responden yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 31 orang (86.11%). Dari data ini peneliti mengetahui masih banyak ibu yang belum mengetahui tentang kontrasepsi Suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA).

6.2 6.2.1

Saran Bagi Ibu Diharapkan kepada ibu agar meningkatkan pengetahuan tentang keuntungan, kerugian maupun efek samping kontrasepsi suntik dari tenaga kesehatan sehingga ibu dapat memahami tentang kontarsepsi suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA).

6.2.2

Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan mahasiswa/mahasiswi tentang kontrasepsi suntik Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) Di Klinik Kasih Ibu Kec. Delitua Kab. Deli Serdang Tahun 2013.

26

27

6.2.3

Bagi Peneliti Di harapkan kepada peneliti untuk selanjutnya melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi sehingga mendapat hasil yang akurat dan baik.

You might also like