Professional Documents
Culture Documents
Pusat Listrik
Saluran Transmisi
Gardu Induk
JTM
Jaringan Distribusi
Gardu Distribusi
PLTU 150 kV
Subsistem Distribusi GI
Subsistem Distribusi GI
PLTGU
GI
Subsistem Distribusi
150 kV PLTG GI
Subsistem Distribusi
GI Subsistem Distribusi
GI Subsistem Distribusi
GI
PLTA
Masing masing Subsistem Distribusi TIDAK ADA HUBUNGAN Masing-masing Listrik satu sama lain 2
Air
Q m3/det)
Generator
B d Bendungan PLTA Mrica Mi di Jawa J T Tengah h dengan d kapasitas 3 x 60,3 MW dimana tampak Bendungan beserta Pelimpasannya (sisi kiri) dan Gedung PLTA beserta Air Keluarnya (sisi kanan).
Bendungan B d W d k PLTA Saguling Waduk S li 4 x 175 MW dimana di tampak Rock Fill Dam (sisi kiri) dan Pelimpasan (bagian tengah) serta Pintu Air untuk pengamanan Dam.
SALURAN TERBUKA
PINTU PENGATUR
SUNGAI
SALURAN TERTUTUP
PIPA PESAT
PERLENGKAPAN PEMELIHARAAN
REGULATOR TURBIN
KATUP UTAMA
SUNGAI
PIPA PEMBUANGAN
TURBIN
TEKANAN TINGGI UAP
TURBIN
TEKANAN SEDANG TURBIN
TURBIN
KONDENSOR
PEMBAKAR
Coal Yard PLTU Suralaya 4 x 400 MW dan 3 x 600 MW di Jawa Barat dimana tampak Conveyor Pengangkut Batu Bara dan Cerobong.
PLTU Paiton milik PLN 2 x 400 MW di Jawa Timur dimana tampak Intake Air, Conveyor Batu Bara, Ketel Uap, dan Cerobong.
Ruang Bakar
Generator
Turbin Gas buatan Alstom tipe GTX 100 dengan daya keluar 100 MW dimana yang tampak di depan adalah sisi gas buang.
G
P Pr
G
P Pr
G
P Pr
TG
KU
TG
KU
TG
KU
GB
GB HU
GB
HA Pr
TU
Air Laut
Skema sebuah Blok PLTGU yang terdiri dari 3 Unit PLTG dan sebuah Unit PLTU
HU : Header Uap, Kd : Kondensor, Pr : Poros, HA : Header Air, G : Turbin Gas, TU : Turbin Uap, KU : Ketel Uap, G : Generator, GB : Gas Buang, P : Pompa
10
Heat-Recovery Steam Generator PLTGU Tambak Lorok Semarang dari Unit PLTG 115 MW.
11
Hujan
12
PMS
PMS
PMT
Poros Generator Kabel
TA
TT
Generator
Terminal Generator Terminal Kabel Pondasi Saluran Kabel
Tiang Penyangga
Permukaan Tanah
Di depan dan di belakang PMT harus selalu ada PMS PMS, karena posisi pisau-pisau sakelar PMT tidak tampak. Posisi pisau-pisau PMS harus tampak
13
14
REL TUNGGAL
Saluran Keluar
Rel
PMS Seksi
GI
G2
G3
Tr Rel PS
G4
G5
Pusat Listrik dengan sebuah Rel Tunggal yang menggunakan PMS Seksi.
Tr = Transformator, PMS Seksi = Saklar Pemisah Seksi, PS = Pemakaian Sendiri, G = Generator
15
Lanjutan 2.2.
REL GANDA PMT TUNGGAL
Saluran Keluar
1 2
Rel
PMT Kopel
G1
G2
G3
Trafo Pemakaian Sendiri
16
Lanjutan 2.2.
REL GANDA PMT GANDA
Rel
S l Saluran Keluar K l
2 G1 G2 G3
Transformator Pemakaian Sendiri
Pusat Listrik dengan Rel Ganda dan Dua PMT (PMT Ganda).
17
Lanjutan 2.2.
REL GANDA PMT 1,5
Rel
A1 A2 A3 Saluran Keluar A4
AB1
AB2
AB3
AB4
B1
B2
B3
B4
2 G1 G2 G3
Transformator Pemakaian Sendiri
18
2.3. MACAM SAKELAR TEGANGAN TINGGI 1. Pemutus Tenaga (PMT), Curcuit Breaker. M Mampu memutus t Arus A Gangguan. G 2 Pemutus Beban (PMB) 2. (PMB), Load Break Switch. Mampu memutus Arus Beban 3. Pemisah (PMS), Disconnecting Switch. Dioperasikan tanpa arus. Posisi pisau-pisau Sakelar harus tampak.
19
1. Gerakan harus cepat 2. Gerakan tidak boleh ragu-ragu 3 Kontak-kontak 3. Kontak kontak harus elastis 4 Mempunyai sifat Self Cleaning 4.
20
PMT UDARA
21
Lanjutan 2.5.
PMT MINYAK BANYAK
Kontak Diam
Konduktor Batang Penggerak Bushing Bantalan Udara Minyak Kontak Diam Kontak Bergerak
Pegas
Kontak Bergerak
Konstruksi ruang g pemadaman p PMT Minyak Banyak secara sederhana. Konstruksi kontak-kontak PMT Minyak Banyak secara sederhana.
22
Lanjutan 2.5.
PMT MINYAK SEDIKIT
Gases Under Pressure
23
Lanjutan 2.5.
PMT GAS SF6
Kontak Diam Nozel Pengarah Gas SF 6
Aliran Gas SF6 Kontak Gas SF6 Bergerak Arah Gerak Kontak
PMT SF6 500 kV buatan BBC di PLN Sektor TET 500 kV Gandul.
24
Lanjutan 2.5.
PMT UDARA TEKAN
Blast Valve
Interrupter
Interrupter
Air Receiver
Penampung udara (air receiver), ruang pemutus t (interrupter), (i t t ) dan d katup k t penghembus (blast valve) Air Blast Circuit Breaker
Air Blast Circuit Breaker without closing l i resistor i t chamber h b (PMT Udara Ud Tekan yang tidak menggunakan resistor) 500 kV di GI Ungaran.
25
Lanjutan 2.5.
PMT DENGAN MEDAN MAGNET
Pemotong Busur
Kontak Diam
Medan Magnet
Kontak Gerak
26
Lanjutan 2.5.
G
PMT HAMPA
S
M T
27
(a)
ef eg
d
to
t1 t2 if t3
Waktu (t)
(b)
1 (berhasil)
Inti Busur Plasma Gas Panas
ef 2 (gagal)
Proses terjadinya busur listrik pada kontak-kontak sakelar K.J = Kontak Jalan K T = Kontak Tetap K.T
L
PMT F
0
eg
C
t (waktu)
ef
Pemulihan derajat isolasi PMT (kurva 1 dan kurva 2) serta Transient Recovery Voltage : ef Skema 1 fasa dari saluran Transmisi
28
TA C
+ PMT TC IT
Bagan rangkaian listrik untuk sistem proteksi (prinsip kerja relai elektromekanik).
A = Kumparan Imbas TA = Transformator Arus B = Elektromagnet untuk menutup kontak C C = Kontak penutup rangkaian kumparan imbas D = Pal penutup kontak yang terletak pada keping imbas, berputar bersama keping imbas E = Kontak-kontak yang ditutup oleh pal D TC = Trip Coil yang menjatuhkan PMT IT = Instantaneous Trip
29
Konduktor Pandangan Depan Isolator Kontak Diam Kontak Bergerak Engsel Engkol
Kontak Diam Engkol Ganjal Roda Penggerak Kontak Bergerak Kumparan untuk Penahan Ganjal Arah Roda Penggerak Roda Penggerak Kumparan Trip Konduktor Pandangan Depan Isolator Engsel
Pegas Tarik
Kumparan untuk memasukkan PMT Penahan Ganjal Arah a Roda oda Penggerak Roda Penggerak Ganjal Roda Penggerak Kumparan Trip
P h Ganjal Penahan G j l
Penahan Ganjal
penggerak PMT yang menggunakan pegas dalam d l keadaan k d PMT tertutup dilihat dari sisi depan.
Mekanisme penggerak PMT yang k pegas d dalam l keadaan k d menggunakan PMT terbuka dilihat dari sisi depan.
Mekanisme penggerak PMT yang k pegas dilih dilihat dari d i sisi i i menggunakan samping.
30
+
OCR TA K1 K3 K9 MA K2
+ 120 V +
Al Alarm
GFR
PMT
TC
Merah
CC Hijau
K10
Tombol Reset
_ _ 120 V
K4
K5
K6 K7
K8
P Pengawatan t Sekunder S k d sebuah b h Saluran S l Tegangan T Tinggi Ti i yang diproteksi di t k i dengan d Relai Arus Lebih dan Relai Gangguan Hubung Tanah.
TA = Transformator Arus, TT = Transformator Tegangan, PMT = Pemutus Tenaga OCR = Relai Arus Lebih, GFR = Relai Gangguan Hubung Tanah, TC = Trip Coil CC = Closing Cl i C Coil, il MA = Magnetic M ti Alarm, Al ----- = menggambarkan b k h hubungan b mekanis k i Kontak-kontak K3 dan K9 hanya menutup apabila ditekan. Apabila tidak ditekan maka akan membuka.
31
A1 A12
B1 B11
GI B
A2 A21 A22
B2 B21
Prosedur Pembebasan Tegangan pada Penghantar No. 1 antara Pusat Listrik A dan GI B.
32
1. 2. 3 3. 4 4.
Masukkan PMT Kopel Masukkan PMS No. 2 B k PMS No. Buka N 1 (Uj (Ujung-ujung j PMS t tegangannya sama karena PMT Kopel Masuk) Buka PMT Kopel
Catata : Catatan A. Harus ada Engineer yang menjamin bahwa PMT Kopel boleh dimasukkan B. Langkah 2 dan Langkah 3 tidak boleh terbalik
34
2.
3 3.
4. 5.
R Di Pusat Listrik : = Untuk memblokir Gangguan Hubung Tanah = Untuk menghemat Tingkat Isolasi Dasar Gardu Distribusi
Di Jaringan Tegangan Menengah (JTM) : R = Untuk membatasi Arus Hubung Tanah, melindungi Kabel Tanah
JTR
Di Gardu Distribusi (GD) : = Untuk memblokir Gangguan Hubung Tanah = Untuk mengusahakan agar kawat Netral potensialnya mendekati potensial tanah
APP IR
36
R = Tahanan Pentanahan Vs = Tegangan Sentuh Vl = Tegangan Langkah Makin tinggi nilai R makin tinggi nilai Vs (kurva 2) Nilai Vl dipengaruhi oleh besarnya arus hubung tanah
37
3.10 TIMBULNYA TEGANGAN SENTUH DAN TEGANGAN LANGKAH 1. Sewaktu ada sambaran Petir 2. Sewaktu ada Gangguan Hubung Tanah 3 Sewaktu sentuh makin besar kalau nilai 3. tahanan tanah tinggi 4. Tegangan langkah makin besar kalau arus gangguan g gg hubung g tanah tinggi gg 5. Bagaimana tubuh manusia yang paling peka : J t Jantung
38
1. Batang g Pentanahan
2. Pelat Tembaga g
3. Anyaman y
39
40
Lanjutan 3.12.
KABEL 150 kV
41
1. Berdasarkan Analisa Rekaman Data : a. Tahanan Isolasi b. Analisa gas minyak Trafo c. Pemutusan arus PMT d. Pengamatan Partial Di h Discharge e. Suhu bantalan Generator/Motor 2. Analisa Foto Sinar Infra Merah 3 Analisa Foto Ultra Violet 3.
42