Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Dari sekian banyak komuditas perikanan di Indonesia, lele dapat dikatakan sebagai jenis ikan
yang sangat populer di masyarakat. Konon ikan lele sudah dibudidayakan sejak puluhan tahun yang
lalu mulai pembenihan sampai pembesaran. Namun akhir-akhir ini budidaya ikan lele mulai banyak
ditemukan kendala. Banyaknya kendala tersebut menyebabkan petani lele mencari solusi untuk
mengatasi masalah tersebut
V. PENEBARAN BENIH
a. Benih yang baik : Ukuran benih seragam, gerakan lincah, tidak cacat, tidak ada yang
menggantung di permukaan air, warna kehitaman
b. Padat tebar benih ukuran 3 – 5 cm sebanyak 50 – 100 ekor/m3. Makin besar benih padat tebar
makin jarang agar gerakan leluasa
c. Penebaran benih :
• Kantong benih berisi benih dimasukkan ke kolam agar suhu sesuai suhu kolam dibiarkan
mengapung 5 – 10 menit
• Kantong benih dibuka, masukkan air kolam sedikit demi sedikit (sekitar setengah vol air
kantong) dan biarkan 5 – 10 menit
• Bila diperkirakan suhu air dalam kantong dan air kolam sudah sama benih bisa mulai
dituangkan dalam kolam.
• Benih akan keluar dengan sendirinya bila dituangkan ke dalam kolam
• FCR dari program pakan tersebut diatas mencapai 0,9 – 1,0 bila lebih dari itu berarti pemberian
pakan berlebih
• Pemberian pakan tambahan seperti ayam yang dibakar dulu bisa menekan biaya pakan, namun
perlu diperhatikan perubahan kondisi air dalam kolam.
VIII. PANEN
• Panen dilakukan setelah ikan mencapai berat 100 – 150 gr (Size 10). Biasanya setelah masa
pemeliharaan 2,5 bulan (75 – 80 hari)
• Panen bisa dilakukan bertahap (diambil sebagian) ataupun panen total. Namun untuk panen
bertahap beresiko ikan tersisa stres yang menyebabkan berkurangnya SR
• Setelah panen selesai untuk kolam tanah sebaiknya dikeringkan dahulu sebelum diolah tananya
untuk siklus berikutnya. Sedangkan kolam permanen juga dikeringkan dahulu namun kalau
penebaran berikutnya masih lama sebaiknya kolam direndam agar tidak rusak (bocor)
ANALISA USAHA
Secara sederhana analisa usaha pembesaran ikan lele per penebaran 1000 ekor di kolam adalah
sebagai berikut :
Benih :
1000 ekor ukuran 3 cm @ Rp. 25,- = Rp. 25.000,-
Pakan
FF 999 10 kg @ Rp 7.400 = Rp. 74.000
781.220 kg @ Rp. 4.500 = Rp. 90.000
781 50 kg @ Rp. 4.400 = Rp.220.000
= Rp. 384.000,-
Total Biaya Operasional = Rp.409.000,-
Hasil penjualan
SR 80 % Size 10 = 80 kg @ Rp. 7.000 / kg = Rp. 560.000,-
FAKTOR PENDUKUNG
• Pakan
• Obat-obatan
• Peralatan Budidaya
KOLAM
1. Kolam Induk :
disesuaikan dengan jumlah induk yang akan dipijahkan
Ukuran : 3 x 4 m2 atau 3 x 5 m2
2. Kolam Pemijahan/ Pendederan :
dibuat dengan kontruksi khusus, dan
umumnya digunakan sebagai kolam pemijahan dan pendederan
Ukuran : 2 x 3 m2 atau 2 x 2 m2
Pipa
pemasukan
air
75 Bak Benih
cm
Selokan
10 cm
5 cm Pipa
pembuangan
air
Tampak Atas
Pipa
pemasukan Bak
air Benih
Selokan
Pipa
pengeluaran
air
SELEKSI INDUK
• Asal Usul Induk Jenis dan Keturunan
• Induk Harus Sehat
• Tidak Cacat
• Berat Ideal 800-1200 gr untuk betina dan 1000 gr untuk jantan
• Induyk Jantan dan Betina dipisahkan untuk memudahkan kematangan gonad dan rotasi
pemijahan
PEMIJAHAN
1. METODE/ CARA PEMIJAHAN
- Tradisional/ Alami
- Semi Tradisional
- Buatan
2. Pemeriksaan Kematangan Godad
Ciri-Ciri:
Betina : Kelamin tidak menonjol, perut buncit
dan lembek
Jantan : Kelamin menonjol, perut ramping
Betina Jantan
3. KOLAM PEMIJAHAN
• Jenis kolam dapat berupa beton, terpal atau bak viber
• Kolam Ukuran 2 x 1 x 0,75 cm
• Ketinggian air 25 – 30 cm
• Kakaban dibuat dari ijuk yang diapit bambu
• Kakaban harus bersih dan seteril
• Untuk 1 pasang induk dapat menggunakan 3 – 4 buah dengan panjang 1 m
FASE PENDEDERAN I
• Merupakan fase paling kritis
• Keberhasilan hidup sekitar 10 – 30 % dari jumlah benih yang ada
• Pada fase ini benih dipelihara selama 15 hari kemudian digridding sesuai ukuran
PENDEDERAN II
• Benih dipisahkan berdasarkan ukuran
• Kepadatan benih harus sesuai luas kolam
• Pakan buatan yang diberikan disesuaikan dengan besar lubang mulut dengan kandungan
protein 30 – 40 %
• Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 7 – 8 % dari berat badan dengan pemberian pakan
secara ad libitum
• Benih hasil pendederan II siap dipasarkan
PEMASARAN
• Pada umumnya sistem penjualan benih berdasarkan ukuran panjang
• Harga dihitung per ekor