You are on page 1of 5

BUDIDAYA SAPI KEREMAN

PENDAHULUAN

Kebutuhan daging untuk konsumsi penduduk Indonesia dirasa semakin

meningkat setiap tahunnya sesuai dengan kenaikan jumlah penduduk, tetapi dilain pihak

pengadaan daging sapi setiap saat dirasa menurun. Bermacam-macam usaha telah

dilakukan untuk usaha pengdaan sapi ini baik dengan jalan mengimpor bibit sapi,

peningkatan daya reproduksi maupun pengembangan daerah peternakan diluar Jawa.

Disamping itu pengadaan daging yang berkualitas baik yang biasa dikonsumsi oleh hotel

dan restoran masih banyak diimpor dari luar negeri. Daging tersebut jelas kualutasnya

terjamin, maka harganya menjadi mahal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan atas.

Salah satu usaha peningkatan pengadaan daging sapi baik dalam jumlah maupun

kualitasnya adalah dengan usaha sapi kereman. Sapi kereman adalah sapi jantan yang

dipelihara dalam kandang tertentu, tidak dipekerjakan tetapi hanya diberi makan dengan

nilai nutrisi yang optimal untuk menaikkan berat badan dan kesehatan sapi yang

maksimal. Dengan pemeliharaan sistem ini, daging yang dihasilkan akan lebih lunak

walaupun kandungan lemaknya menjadi sedikit lebih tebal. Bila dibandingkan dengan

sapi yang dipekerjakan atau sapi yang lebih tua, kualitasnya jauh berbeda. Sapi sistem

kereman bobotnya lebih mantap, kualitas dagingnya sangat baik dan harga jualnya pun

tinggi.

Dalam usaha pemeliharaan sapi kereman ada beberapa faktor yang sangat

mempengaruhi produksinya, yakni jenis bangsa sapi, umur, penyediaan makanan baik

hijauan maupun konsentrat, penanggulangan penyakit, penanganan pesca panen dan

pemasaranya. Faktor-faktor tersebut sangat penting dan saling mempengaruhi dalam

perolehan keuntungan. Bangsa sapi yang dikerem biasanya bervariasi bergantung dari

tersedienya ternak di daerah tersebut, sedangkan unur biasanya diambil dari sapi yang

bgelum dewasa.

1
BANGSA SAPI UNTUK DIKEREM

Bermacam-macam bangsa sapi dapat dipelahara secara kereman, baik sapi tipe

pedaging (beef catle) maupun sapi perah (dayri catle). Bangsa sapi untuk digemukkan

idealnya harus dipilih dari sapi-sapi yang mempunyai penampilan baik yaitu secara

genetis badannya besar. Tujuan dari usaha sapi kereman ini adalah memproduksi karkas

dengan berat yang optimum, mutu daging yang dan mudah dijual dengan harga yang

tinggi, sehingga petani ternak sapi kereman dapat memperoleh keuntungan yang

maksimal.

Tabel 1 Berat sapih anak sapi umur 200 hari yang dipelihara ditempat ketinggian yang

berbeda (dalam Kg)

Bangsa Dataran tingi


Charolais 227

Simmental 222

Devon 221

Lincoln red 215

Sussex 207

Limousin 204

Hereford 194

Angus 182

Jenis bangsa sapi yang dikerem di Indonesia sangat bervariasi bergantung pada

sapi yang tersedia, terutama pada sapi sapi yang dikerem secara tradisional.

Bangsa Pertambahan berat (Kg/hari) Berat akhir (Kg)


Madura 0,60 324,3

Ongol 0,75 395,3

Bali 0,66 395,7

Grati 0,90 334,7

425,4

2
SISTEM PERKANDANGAN

Dalam memulai suatu usaha sapi kereman, pencarian lokasi yang tepat untuk

mendirikan kandang perlu dilakukan secara cermat. Faktor-faktor yang perlu

diperhatikan dalam suatu usaha sapi kereman dengan sistem intensif adalah faktor

lingkungan yang meliputi pemeliharaan kondisi lingkungan, pengadaan pakan ternak

dan tenaga kerja. Lingkungan yang paling ideal aadalah daerah yang letaknya jauh dari

daerah pemukiman penduduk tetapi sarana pengangkutannya mudah dicapai oleh

kendaraan. Daerah ini dipilih karena sarana pembuangan limbah mudah dilakukan serta

pakan ternak dan tenaga kerja cukup tersedia.

Tujuan utama dari pendirian kandang adalah melindungi hewan dari hujan dan

sengatan matahari yang dapat mempengaruhi pertumguhan dan kesehatannya. Di

samping itu keseimbangan energi dari hewan sangat dipengaruhi oleh suhu, pertukaran

udara, kelembaban, makanan, kebasahan dan kelembaban lantai kandang dan ketebalan

kulit dari hewan itu sendiri.

Pembuatan kandang sapi kereman harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:

1. luas kandang

berapa meter persegi luas kandang yang diperlukan untuk memelihara sapi yang

dapat leluasa bergerak. Dalam hal ini perlu diperhitungkan pertumbuhan sapi bila

sapi tersebut dipelihara sejak umur muda.

2. lantai kandang

dapat dibuat agak miring, dibuat dari semen atau tanah biasa. Bila dibuat dari semen

sebaiknya diberi alas jerami dibaeahnya supaya lantai agak lunak.

3. tempat makanan

dibuat memanjang sepanjang kandang dan sapi dapat mengeluarkan kepalanya untuk

mengambil makanan yang diberikan.

4. tenpat minuman

dapat ditaruh diember plastik atau dari bahan lain, digantung setinggi 80 cm dari

lantai untuk menghindari kontaminasi dari makanan dan desakan sapi

3
5. ventilasi udara

kandang dibuat dengan tembok keliling yang terbuka dan atap diberi ventilasi.

PAKAN TERNAK

Pakan ternak untuk sapi kereman merupakan faktor yang penting untuk

meningkatkan produksinya. Seperti halnya unsur nutrisi pada manusia, pakan ternak

yang baik adalah pakan yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan

meneral. Protein adalah unsur utama dalam pemeliharaan organ tubuh dan pertumbuhan,

sedangkan karbohidrat banyak bergunna untuk proses metabolisme zat-zat makanan,

baik untuk membantu proses enzimatik maupun pembentukan organ-organ tubuh.

Pakan konsentrat yang diberikan biasanya berupa campuran beberapa

macam biji-bijian, dedak, gandum, bungkil kedelai, jagung dan beberapa macam bahan

lainnya yang jumlahnya bervariasi untuk setiap jenisnya. Pakan tersebut merupakan

sumber utama karbohidrat, lemak dan protein. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan

mineral perlu ditambah garam, tepung tulang maupun tepung ikan. Pakan dari konsentrat

tentu lebih mahal dari pada pakan hijauan, maka rasio dalam pencampurannya perlui

diperhitungkan dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Apabila terjadi kenaikan harga

beberapa jenis bijia maka rasio pencampurannya perlu diubah dan disesuaikan tetapi

tidak mengurangi nilai gizi yang dikandungnya.

Tabel . beberapa spesies rumput yang tumbuh di daerah tropis dan kandungan

proteinnya.

Nama Rumput Kondisi Bahan Kering Kandungan Nutrisi (% BK)

(%)
Protein Kasar Abu
Gajah Segar 20 9-13,2 14

Hay - 15,1 12,1

Silase 23,5 6,8 13,7

St. Lucia Segar 30,4 4,0 11,7

Hay 91,4 8,6 10,6

4
Pangola Segar 30,2 3,9-11,6 9,2

Guinei Segar 30,6 7,8 8,4

1. Hay

a. Hay adalah pakan hijauan yang diawetkan secara tradisional dengan

jalan dikeringkan di bawah sinar matahar. Sistem ini biasanya dilakukan

pada musim kemarau di daerah yang kurang curah hujannya. Tujuan

membuat hay adalah untuk persediaan pakan pada waktu rumput sulit

tumbuh (musim dingin di daerah subtropis/musim kemarau panjang di

daerah tropis). Dengan jalan pengeringan ini kadar air dalam rumput

akasn berkurang sehingga akan mencegah tumbuhnya mikroorganisme

pembusuk dan juga menghambat proses enzimatis dari tanaman itu

sendiri. Dalam proses pengeringan ini terjadi perubahan kandungan zat

nutrisi didalamnya.

You might also like