You are on page 1of 4

Nama Nim

: Raden Mochamad Arry Resturiadhi : 03091001132

Respon Akhir Laboratorium Bahan/Beton 2009 Kampus Indralaya

1. Sebutkan praktikum di Laboratorium Bahan/Beton yang anda kuasai?


Jawab : Ada 11 Judul praktikum yang saya lakukan di laboratorium dan harus saya kuasai, yaitu : 1. Pemeriksaan Berat Volume Agregat Kasar dan Agregat Halus 2. Analisis Saringan Agregat Halus 3. Analisis Saringan Agregat Kasar 4. Pemeriksaan Zat Organik pada Agregat Halus 5. Pemeriksaan Kadar Lumpur dalam Agregat Halus 6. Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar dan Halus 7. Pemeriksaan Specific Gravity dan Penyerapan Agregat Kasar dan Halus 8. Perencanaan Campuran Beton / Job Mixer Formula (JMF) 9. Slump 10. Berat Isi Beton 11. Kuat Tekan Beton

2. Jelaskan apa yang anda kuasai mengenai praktikum tersebut!


Jawab : 1. Pemeriksaan Berat Volume Agregat Kasar dan Agregat Halus Praktikum ini bertujuan agar kita dapat menentukan berat volume dari agregat kasar dan agregat halus yang digunakan sebagai bahan campuran. Baik dengan cara padat dan digemburkan.

2. Analisis Saringan Agregat Halus Praktikum ini bertujuan agar kita dapat mengetahui agregat halus yang akan digunakan zona gradasi halus, sedang atau kasar. Sehingga dapat ditentukan bahwa agregat halus tersebut dapat digunakan atau tidak.

3. Analisis Saringan Agregat Kasar Praktikum ini bertujuan agar kita dapat mengetahui ukuran agregat kasar yang berupa batu split sebanyak 2500gr. Sehingga dapat ditentukan bahwa agregat kasar tersebut layak digunakan atau tidak.

4. Pemeriksaan Zat Organik Pada Agregat Halus Praktikum ini bertujuan agar kita dapat menentukan kadar zat organik yang ada dalam pasir. Sehingga dapat ditentukan bahwa agregat halus tersebut dapat digunakan atau tidak.

5. Percobaan Kadar Lumpur dalam Agregat Halus Praktikum ini bertujuan agar kita dapat menentukan apakah kandungan lumpur dalam pasir melampaui batas ambang kandungan lumpur yaitu 5%. Sehingga dapat ditentukan bahwa agregat halus tersebut dapat digunakan (memenuhi syarat) atau tidak.

6. Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar dan halus Praktikum ini bertujuan agar kita dapat mengetahui persentase air yang terkandung dalam agregat tersebut.

7. Pemeriksaan Specific Gravity dan Penyerapan Agregat Halus dan Kasar Praktikum ini bertujuan agar kita dapat menentukan berat jenis bulk ,berat jenis kering permukaan jenuh(SSD), berat jenis semu dan penyerapan dari agregat halus dan kasar.

8. Perencanaan Campuran Beton(JMF) Praktikum ini bertujuan agar kita dapat menentukan proposi antara air, semen, agregat kasar dan agregat halus yang nantinya akan di pakai dalam campuran beton tersebut. Sehingga apakah perencaan campuran tersebut dapat melampaui kuat uji beton yang direncanakan.

9. Slump Praktikum ini bertujuan agar kita dapat menghitung nilai slump dari pencampuran beton yang direncanakan dan apakah masuk dalam zona slump yang direncanakan,

10. Pengujian Kuat Tekan Beton Praktikum ini bertujuan agar kita dapat mengetahui kekuatan tekan beton yang telah dibuat dan di rawat di laboratorium berdasarkan Job Mixer Formula (JMF) yang telah ditentukan terlebih dahulu.

3. Apa yang anda lakukan selama praktikum di Laboratorium Bahan/Beton?


Jawab : Selama saya melakukan praktikum di Laboratorium Bahan/Beton, Saya melakukan percobaanpercobaan yang ada di dalam modul secara keseluruhan, mulai dari percobaan berat volume agregat kasar dan halus, kadar air agregat kasar dan halus, analisa saringan agregat kasar dan halus, kadar lumpur aagregat halus, zat organik pada agregat kasar dan halus, ssd agregat kasar dan halus. Percobaan yang telah kami lakukan tersebut dilakukan agar kamidapat menentukan proposi pencampuran beton yang akan kami lakukan nantinya.

4. Hal apa yang anda dapat simpulkan dari praktikum yang telah anda laksanakan?
Jawab : Yang dapat saya simpulkan :

Saya dapat mengetahui proposi antara semen, air, agregat kasar dan agregat halus untuk pembuatan beton yang ideal untuk mendapatkan kuat tekan beton yang diinginkan. Pada saat penuangan agregat, halus dilakukan dengan penuangan yang sedekat mungkin agar agregat halus tidak jatuh keluar wadah. Saat melakukan pengujian nilai slump, nilai slump beton dapat digunakan apabila : Beton dapat dikerjakan dengan baik, tidak terjadi pemisahan dengan adukan, mutu beton yang disyaratkan masih memenuhi. Kadar lumpur dapat lebih kecil dari kadar yang telah disayaratkan seperti 4,464 seperti hasil pengujian yang telah kami lakukan.

You might also like