You are on page 1of 5

Character building DR.H.RAUF ACHMAD SUE,M.

Si DEKAN FAKULTAS TEHNIK UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

CB 3 adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik manusia dengan SDA/Lingkungan SDA (Sumber Daya Alam) terdiri dari : SDA yang dapat diperbaharui (Renewable) SDA yang tidak dapat diperbaharui (Un Renewable) Renewable terdirit : 1. tumbuhan 2. binatang 3. manusia Un Renewable : 1. Gas 2. Udara 3..Air 4. Minyak 5. Tambang 6. Angin

Sifat diturunkan dari kedua orang tua kita

Pembangunan Karakter

Siapa dan bagaimana memotivasi ?

Kedua Tanggung Jawab Mencakup Asas Ilmuan Kebenaran Kejujuran Tanpa Kepentingan Langsung Menyandarkan kepada kekuatan Argumentasi Rasional Obyektif Kritis Terbuka Pragmatis Netral

Ilmu dan Moral Genus Pengetahuan

Dalam kaitan antara ilmu dgn kehidupan berbangsa dan bernegara ada 3 tesis yg diajukan ; Ilmu merpk alat untuk mewujutkan tujuan politis secara effektif dan alamiah yang menunjang demokrasi Asas moral yg terkandung dlm kegiatan keilmuan menunjang karakter bangsa secara positif Sikap politik formal ilmuan yang berorientasi kepentingan nasional menunjang terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Ingat ilmu bukan satu-satunya alat mewujutkan tujuan politis.

Profesor Ace Partiredja dlm pidato pengukuhan Guru Besar Ekonomi mengdambahkan timbulnya ilmu ekonomi yang tidak mengajarkan kesarahkahan. Beliau mengharapkan agar sistem pendidikan kita menghasilkan ilmuan disamping cerdas dan trampil juga mempunyai moral yang luhur. Pada dasarnya pengetahuan disusun dalam dua golongan yaitu ; Pertama, pengetahuan tentang kehidupan sebagaimana adanya Kedua, pengetahuan bagaimana seharusnya

Ilmu, Agama dan Seni Ilmu merupakan pengetahuan yang berupaya untuk mendeskripsikan alam dan kehidupan sebagaimana adanya. Dengan tujuan menemukan penjelasan yg memungkinkan manusia untuk dapat meramalkan dan mengontrol obyek. Pada dasarnya ia tidak dapat melawan kebenaran yang merupakan kodrat alam, sebab mereka yang percaya Tuhan, kodrat alam yg merupakan ciptaan Tuhan mrpk hukum yg mencerminkan kehendak pencipta Nya.

Agama merupakan sumber pengetahuan tentang moral yaitu penilaian mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Dalam mencapai tujuan tertentu, maka bagi mereka yang beragama, tidak semua itu diperkenankan, tidak berlaku kaidah tujuan menghalalkan cara Pada hakekatnya agama memberikan petunjuk tentang tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam kehidupan serta kriteria mengenai cara yang baik untuk mencapai tujuan tersebut.

Agama tidak mengajarkan cara untuk mencapai sasaran tujuannya tetapi mempelajari alam dan isinya agar dapat digunakan. Ilmu adalah pengetahuan yang dapat diandalkan dalam upaya manusia untuk mempelajari alam dan dengan menyadarkan kepada akal dan pancaindera maka ilmu telah berhasil sebagian rahasia alam. Moral yang diajarkan agama bersifat abadi yang tidak berubah dari masa kemasa, sedangkan ilmu tidak abadi.

Ilmu memberikan teknologi yg merupakan teori ilmiah dalam memecahkan berbagai masalah sesuai dgn perkembangan masyarakatnya. Teknologi merupakan alat memberikan kemudahan bagi manusia dalam kehidupannya. Ilmu dan teknologi ini, dlm penggunaan nya haruslah disesuaikan dengan moral agama. Ilmu sendiri tidak berwenang menentukan hidup manusia, dan tidak semua cara dihalalkan untuk mencapai tujuan itu. Ilmu dan teknologi berubah dari waktu kewaktu, tetapi tidak demikian dgn moral agama abadi selamanya.

Dapat dinyatakan ilmu(sebagai alat) tanpa agama (sebagai kompas) tidaklah membawa manusia kearah kebaikan dan kebahagiaan. Dilain pihak agama tanpa ilmu, tujuan tanpa peralatan untuk mewujutkakannya, merupakan utopia. Seni, Manusia disamping memberikan penilaian tentang apa yang dianggapnya baik dan buruk juga memberikan penilaian ttg apa yang dianggap indah dan jelek.Cabang yg membahas hal ini adalah estetika, atau juga disebut filsafat seni. Ilmu memberikan pengetahuan ttg apa yg benar dan salah maka agama dan moral memberikan pengetahuan ttg apa yang baik dan buruk.

Lalu apa manfaat pengetahuan yg diberikan seni. Seni menghadirkan realita dlm bentuk lain yg berbeda dengan ilmu dan etika. Jika ilmu menghadapkan realita dlm bentuk abstraksi berupa formula yg bersifat universal dan impersonal maka sebaliknya menghadirkan pengalaman pribadi yang bersifat personal. Seni mengungkapkan pengalaman pribadi yg bersifat unik dlm interaksi manusia dgn realitas kehidupan. Seni mengungkapkan realitas dlm wujudnya yg lebih asli, jadi berlainan dgn ilmu yg ungkapan nya berifat reduksi. Ilmu memperkecil format realitas menjadi formula yg merupakan abstraksi realitas;

Seni sebaliknya meng blow-up realitas dalam bentuk pengalaman pribadi yg sangat intens. Jadi ilmu maupun seni mempermak realitas menjadi artifak sesuai dgn hakikat dan kegunaan masing-masing.

Bagi ilmu mencoba mereduksi realitas menjadi konsepsi yg bersifat universal lalu apa yg dicoba untuk diungkapkan oleh seni? Bagi dunia keilmuan maka realitas itu adalah gejala yg mewujut lewat stimulus terhadap syaraf-syaraf indera. Didunia keilmuan mempergunakan otak dan pancaindera untuk menganalisis gejala ini lewat sarana yg berupa bahasa. Realitas dalam dunia Seni adalah lebih dari sekedar gejala dan sarana yg dipergunakan utk menggumulinya tdk terbatas pd bahasa. Seni mempergunakan sarana lain seperti bunyi, bentuk, dan gerakan sebagai sarana ekspresi estetis. Lewat medium estetis ini digelarkan pengalaman manusia dg berbagai aspeknya.

Berbeda dgn pendekatan ilmiah bersifat impersonal dalam menemukan kebenaran yg bersifat universal maka seni mendasarkan kepada pengalaman pribadi. Seni bertujuan mengungkapkan nilai-nilai kemanusian yg bersifat universal. Lewat pengalaman pribadi orang lain maka manusia dapat menemukan esensi pengalaman yang sama pada diri masing-masing.

You might also like