You are on page 1of 9

Taksonomi Bloom (Bloom, 1956)

Penilaian
Add Your Title

Sintesis Analisis Aplikasi Pengetahuan Seperti: menyebut kan, menentukan, menunjuk kan, mengingat kembali, mendefinisi kan Kefahaman Seperti: mengguna kan, menerap kan Seperti: memban dingkan, mengklasi fikasikan, mengkatego rikan, menganalisis

Seperti: membeza kan, mengubah, memberi contoh, mengira kan, mengambil kesimpulan

Seperti: menghu bungkan, mengem bangkan, mengorganis asikan, menyusun

Seperti: menafsir kan, menilai, memutus kan membuat kesimpulan

Revised Taksonomy Bloom (Anderson&Krathwohl, 2001)


Creating
Add Your Title

Evaluating Analyzing Applying Remembering recognising, recalling Understanding interpreting, exemplying classifying, summarizing, inferring, Comparing, explaining executing, implementing differentiati ng, organizing, attributing

checking, critiquing

generating, planning, producing

Anderson and Krathwohls (2001) revision of the original Blooms taxonomy (Bloom & Krathwohl, 1956)
Table 1 :The Knowledge Dimension classifies four types of knowledge that learners may be expected to acquire or construct concrete knowledge factual Conceptual procedural knowledge of terminology abstract knowledge metacognitive

ranging from concrete to abstract (Table 1). knowledge of knowledge of subjectstrategic knowledge
classifications and categories specific skills and algorithms

knowledge of specific details and elements

knowledge of principles and generalizations

knowledge of subjectspecific techniques and methods

knowledge about cognitive tasks, including appropriate contextual and conditional knowledge
self-knowledge

knowledge of theories, models, and structures

knowledge of criteria for determining when to use appropriate procedures

Revised Blooms taxonomy


Table 2. The Cognitive Processes dimension categories & cognitive processes and alternative names

lower order thinking skills remembering


recognizing identifying recalling retrieving

higher order thinking skills applying


executing carrying out implementing using

understanding
interpreting clarifying paraphrasing representing translating exemplifying illustrating instantiating classifying categorizing subsuming summarizing abstracting generalizing inferring concluding extrapolating interpolating predicting comparing contrasting mapping matching explaining constructing models

analyzing
differentiating discriminating distinguishing focusing selecting organizing finding coherence integrating outlining parsing structuring attributing deconstructing

evaluating
checking coordinating detecting monitoring testing critiquing judging

creating
generating hypothesizing planning designing producing constructing

The Structure of Observed Learning Outcomes (SOLO)


SURFACE (PERMUKAAN) Aras rendah (meningkatkan kuantiti)
unistructural ( guna 1 fakta atau idea sahaja) multistructural (guna 2 atau lebih fakta atau idea tapi tidak berkait antara satu sama lain)

DEEP (DALAM) Aras tinggi (perubahan kualiti)


relational (fakta atau idea berkait antara satu lain) extended abstract (penggunaan prinsip, peraturan set data, idea yang berkaitan dengan makna yang menyeluruh)

Taksonomi Bloom bukan hanya satu-satunya model taksonomi pembelajaran, malah ada satu lagi model taksonomi yang dikembangkan oleh Biggs dan Collis (1982), iaitu taksonomi Structure of Observed Learning Outcome (SOLO). Taksonomi SOLO merupakan taksonomi tujuan pembelajaran yang membagi kemampuan pelajar menjadi empat tahap kemampuan. Tahap-1 (unistruktural) menunjuk pada sebuah kemampuan pelajar pada satu isu konseptual dan pelajar merespon masalah dengan satu alternatif penyelesaian. Tahap-2 (multistruktural) menunjuk pada suatu kemampuan memahami sesuatu tidak dalam kerangka sistem, atau memahami beberapa komponen tetapi pemahaman pada masing-masing komponen tersebut bersifat terpisah. dan merespon masalah dengan dua atau lebih alternatif penyelesaian. Tahap-3 (relasional) menunjuk pada suatu kemampuan mengintegrasikan secara konseptual beberapa idea yang dimiliki. Tahap-4 (extended abstract) menunjuk pada suatu kemampuan konseptualisasi pada tahap yang lebih luas melebihi dari apa yang telah diajarkan; atau kemampuan melakukan generalisasi sesuatu pada konteks baru.

JENIS STIMULUS
DAPAT MENGGUNAKAN TAKSONOMI SOLO (Biggs & Collis, 1982) (THE STRUCTURED OF OBSERVED LEARNING OUTCOME) ATAU STRUKTUR HASIL PEMBELAJARAN YANG DAPAT DIPERHATIKAN

JENISNYA: 1. SOAL UNISTRUKTURAL (U): MENGGUNAKAN SATU INFORMASI (FAKTA) YANG JELAS DAN LANGSUNG DARI STIMULUS. 2. SOAL MULTISTRUKTURAL (M): MENGGUNAKAN DUA INFORMASI (FAKTA) ATAU LEBIH DAN TERPISAH YANG TERMUAT DALAM STIMULUS. 3. SOAL RELASIONAL (R): MENGGUNAKAN SUATU PEMAHAMAN DARI DUA INFORMASI ATAU LEBIH (FAKTA) YANG TERMUAT DALAM STIMULUS. 4. SOAL ABSTRAK DIPERLUAS (E): MENGGUNAKAN PRINSIP UMUM YANG ABSTRAK ATAU HIPOTESIS YANG DITURUNKAN DARI INFORMASI DALAM STIMULUS.

Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom (1956) mengklasifikasikan pembelajaran kepada domain kognitif, afektif dan psikomotor. Manakala Biggs & Collis, (1982) memperkenalkan Taksonomi SOLO (Structure of the Observed Learning Outcomes) yang menyediakan cara yang sistematik untuk menilai prestasi murid dalam proses penguasaan ilmu. Dalam domain kognitif terdapat pemeringkatan pembelajaran yang disenaraikan oleh Bloom bermula dengan peringkat pengetahuan, kefahaman, aplikasi, analisis, sintisis dan penilaian. Adalah menjadi tanggungjawab seseorang guru untuk menentukan pengukuran prestasi murid berdasarkan hasil pembelajaran mengikut kesesuaian tahap dan topik sesuatu pembelajaran. Guru seharusnya mengambil kira tentang strategi yang harus digunakan untuk menjana pemikiran murid yang lebih kritis dan kreatif ke arah mewujudkan murid yang lebih bersifat global tanpa hanya menumpukan kepada hafalan fakta sahaja. Amatlah penting bagi guru membuat perancangan dan merangka aktiviti yang sesuai untuk murid melaksanakannya ke arah penjanaan minda kritis, kreatif dan inovatif. Sama ada penilian tersebut berbentuk objektif, struktur atau esei bukanlah isunya dalam menentukan ketajaman minda murid, tetapi strategi yang digunakan untuk menguasai ilmu tersebut mengikut domain pembelajaran yang dikemukan oleh Bloom atau Biggs.

Taksonomi Bloom
Oleh itu dalam proses pengajaran dan pembelajaran seseorang guru harus kreatif merancangan pelbagai strategi dengan mengambil kira pelbagai teori dalam pembelajaran. Inilah masanya bagai guru-guru menyemak semula teori-toeri pembelajaran yang banyak memberi panduan dan bimbingan ke arah merancang aktiviti pembelajaran yang mampu mewujudkan persekitaran pembelajaran yang lebih berkesan. Strategi penjanaan minda kreatif dan kreatif dengan menggunakan pelbagai alat pemikir (mind tools) yang dicadangkan oleh ahli pemikir Edward De Bono misalnya harus mampu difahami oleh guru untuk diaplikasi dan disesuaikan di bilik darjah. Peta pemikiran yang baru diperkenalkan oleh KPM dan AIM perlu disebarluaskan penggunaannya di sekolah. Penguasaan ilmu dan kemahiran dalam bidang ICT yang merupakan salah satu aspek kemahiran guru di abad ke 21 serta kemampuan mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran merupakan satu nilai tambah untuk dilaksanakan dan mampu membuka minda murid untuk mereka berfikir di luar kotak sepertimana yang dihasratkan oleh pihak Kementerian Pelajaran Malaysia. Justeru, dapatlah diperkatakan bahawa kecemerlangan murid bukanlah hanya bergantung kepada prestasi mereka dalam peperiksaan sahaja tetapi banyak bergantung kepada proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Tanpa perubahan dan inisiatif guru untuk melaksanakan pembelajaran secara lebih bermakna, apa sahaja sistem yang diperkenalkan oleh pihak atasan mungkin tidak akan mampu mencapai hasrat dan aspirasi negara.

You might also like