You are on page 1of 7

LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

OLEH 1. MEYLVILINDA AGUSTIN ABIA 2. NI PUTU PRASETIA ASTUTI 3. NI PUTU INDRAYANTI 4. AYU DIAN RATNA UTAMI 5. NI KADEK NARI ARIESTA DEWI (P07120009006) (P07120009007) (P07120009008) (P07120009009) (P07120009010)

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES DENPASAR 2012

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH I. Kajian Teori A. Pengertian Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri/cita-cita/harapan langsung menghasilkan perasaan berharga (Budi Ana Keliat, 1998). Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai suatu yang berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan diri sendiri, gagal menyesuaikan tingkah laku dengan cita-cita, hilang kepercayaan (Stuart dan Sundeen, 1998). B. Faktor Predisposisi dan Prespitasi 1. Faktor Predisposisi a. Faktor yang memiliki harga diri meliputi pendataan orang lain, harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis. b. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah peran seks, tuntutan peran kerja, harapan peran kultural. c. Faktor yang mempengaruhi identitas personal, meliputi ketidak percayaan orang tua tekanan dari kelompok sebaya, perubahan dalam stuktural sosial. 2. a. dan psikologis kehidupannya. b. mengalaminya sebagai frustasi Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana individu Faktor Presipitasi Trauma seperti penganiayaan seksual atau menyaksikan kejadian yang mengancam

c. kelahiran dan kematian d.

Transisi Peran situasi adalah terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui Transisi peran sehat sakit akibat

pergeseran dari keadaan sehat ke sakit dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran bentuk, penampilan, fungsi tubuh, perubahan fisik berhubungan dengan tumbang normal moral dan prosedur medis keperawatan C. Tanda dan Gejala Menurut Stuart dan Sundeen , tanda dan gejala yang ditemukan pada individu harga diri rendah : 1. Mengejek dan mengkritik diri sendiri. 2. Merendahkan atau mengurangi martabat 3. Rasa bersalah dan khawatir 4. Manifestasi fisik 5. Menunda keputusan 6. Gangguan berhubungan 7. Menarik diri dari realitas 8. Merusak diri 9. Merusak atau melukai orang lain Menurut Stuart dan Sundeen (1990) perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah adalah mengkritik diri sendiri atau orang lain, gangguan dalam berhubungan, rasa diri penting berlebihan, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, mudah tersinggung, atau berlebihan, perasaan takut mengenal tubuhnya ketegangan peran yang dirasakan, pandangan hidup yang pesmis, keluhan, pandamngan hidup yang berlebihan, penolakan terhadap kemampuan sosial, menjauh diri secara sosial, pengurungan diri, penyalahgunaan zat D. Penatalaksanaan dan Tindakan Keperawatan Menurut Stuart dan Sundeen (1998) penatalaksanaan pada klien dengan gangguan konsep diri berfokus pada tingkat penilaian kognitif terhadap kehidupan yang terdiri dari : 1. Persepsi 2. Kesadaran klien akan emosi dan perasaan 3. Menyadari masalah dan perubahan sikap

Prinsip asuhan keperawatan yang diberikan terlihat dari kemajuan klien meningkatkan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya yaitu : 1. Meluaskan kesadaran diri yaitu dengan meningkatkan hubungan keterbukaan dan saling percaya. 2. Menyelidiki dan mengeksplorasi diri (self exploration) yaitu membantu klien untuk menerima perasaan dan pikirannya. 3. Perencanaan realita (realita planing) membantu klien bahwa hanya saja di yang dapat merubah bukan rang lain. 4. Tanggung jawab bertindak (comitment to action) membantu klien melakukan tindakan yang perlu untuk merubah respon maladaptif dan mempertahankan respon adaptif. E. RENTANG RESPON

Respon Adaftif HD Tinggi II. Asuhan Keperawatan A. Pengkajian HD Sedang

Respon Maladaftif HD Rendah

Pengkajian yang dilakukan adalah untuk mencari data fokus yang mengejek, mengkritik diri sendiri, merendahkan martabat, menolak kemampuan yang dimiliki, rasa bersalah khawatir menghukum diri sendiri, mengalami gejala fisik, gangguan penggunaan zat, menunda keputusan/ dalam menmgambil keputusan, sulit bergaul, menarik diri dari realita, cemas, panas, cemburu, kebenaran, dan penilaian diri sendiri . a. Pohon masalah Kerusakan interaksi sosial (menarik diri)

Harga diri rendah

Ideal diri tidak tercapai

b.

Diagnosa Keperawatan 1. Harga diri rendah 2. Ideal diri tidak tercapai 3. Kerusakan interaksi sosial

c. Perencanaan Perencanaan terdiri dari 3 aspek yaitu tujuan umum, tujuan khusus dan rencana perawatan Tujuan Umum : Klien memiliki harga diri tinggi. a. Tujuan Khusus 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya. Intervensi : Beri salam dan panggil nama Rasional : awal di prainteraksi, membina hubungan menuju hubungan saling percaya. Sebut nama perawat sambil jabat tangan Rasional Rasional : termasuk dalam pra interaksi : Penerimaan mulak akan kontrak akan meningkatkan Jelaskan kontak yang akan dibuat harga diri klien Beri rasa aman dan sikap empati Rasional Rasional b. : Menyatakan bahwa ia bermakna : Meningkatkan harga diri Ciptakan lingkungan yang aman dan komunikasi terbuka Tujuan Khusus 2 Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. Intervensi : Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien. c. Tujuan Khusus 3

Klien

Mampu

membuat

rencana

kegiatan

sehari-hari

dan

kemampuannya yang bisa dilakukan DCRS Intervensi : Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih bisa digunakan selama sakit d. Tujuan Khusus 4 Mampu melaksanakan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Intervensi : Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan e. Tujian Khusus 5 Klien mampu melaksanakan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya. Intervensi : Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan f. Tujuan Khusus 6 Klien dapat memnafaatkan sistem pendukung yang ada Intervensi : Berikan pendidikan kesehatan kepada klien cara merawat klien g. Tujuan Khusus 7 Klien mampu memanfaatkan obat dengan benar Intervensi : Berikan obat sesuai program dokter pada klien dengan prinsip 6 benar. d. Implementasi Implementasi keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan.Pada saat akan melaksanakan tindakan keperawatan, perawat membuat membuat kontrak dengan klien yang isinya menjelaskan apa yang akan dikerjakan dan peran serta yang diharapkan dari klien. Dokumentasikan semua tindakan yang telah dilaksnakan beserta respon klien. e. Evaluasi

Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan SOAP, sebagai pola pikir. S : Respon subjektif klien terhadap tindakan kepertawatan yang telah dilaksanakan. O : Respon objektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Dapat diukur denganmengobservasi perilaku klien pada saat tindakan dilakukan, atau menanyakan kembali apa yang telah diajarkan atau memberi umpan balik sesuai dengan hasil observasi A : Aanalisis ulang atas data subjektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah masalah masih tetap atau muncul masalah baru atau ada data yang kontradiksi dengan masalah yang ada. P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisis pada respon klien yang terdiri dari tindaak lanjut klien dan tindak lanjut oleh perawat.

You might also like