You are on page 1of 2

Penerapan Model Keterpaduan Sistem Transportasi dan Logistik Dalam Menunjang Sistem Logistik Nasional

Irwan Dharmawan

Pendahuluan Sistem Logistik Nasional Memiliki peran strategis dalam kemajuan ekonomi nasional dan juga sebagai sarana pemersatu bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena mampu menyelaraskan dan mensinkronkan kemajuan antar sektor ekonomi dan antar wilayah demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang menyeluruh sekaligus menjadi benteng bagi kedaulatan dan ketahanan ekonomi nasional (national economic authority and security). Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan kondisi serta letak geografis yang strategis, semestinya mampu menjadikan Indonesia sebagai pemasok sumber daya dan hasil industri olahannya. Selain itu jumlah penduduk yang besar merupakan potensi besar untuk menjadi pasar yang besar dalam rantai pasok global. Untuk itu diperlukan sistem logistik nasional yang terintegrasi, efektif dan efisien dalam mendukung peranan tersebut. Pada kenyataannya, kinerja sistem logistik nasional belum optimal, karena masih rendahnya tingkat penyediaan infrastruktur, masih banyaknya pungutan tidak resmi, masih tingginya waktu pelayanan operasional di pelabuhan yang menyebabkan terhambatnya pelayanan ekspor-impor, dan masih terbatasnya kapasitas dan jaringan penyedia jasa logistik nasional. Permasalahan-permasalahan tersebut yang dapat mengakibatkan kelangkaan stok dan fluktuasi harga kebutuhan bahan pokok masyarakat, serta terjadinya gap disparitas harga pada daerah perbatasan, terpencil dan terluar yang cukup tinggi. Selanjutnya, hal tersebut mempengaruhi kinerja sektor logistik nasional. Berdasarkan survei yang dilakukan Bank Dunia, peringkat Indeks Kinerja Logistik Indonesia (Logistic Performance Index / LPI) tahun 2012 menempati urutan ke-59 dari 155 negara yang disurvei dengan skor 2,94, mengalami peningkatan dibandingkan hasil survei yang dipublikasikan di tahun 2010, yaitu peringkat ke-75 dengan skor 2,74. Salah satu indikator peningkatan Indeks Kinerja Logistik ini adalah adanya peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur transportasi, dimana terdapat pengembangan pelabuhan Belawan dan beberapa pelabuhan baru yang telah beroperasi. Namun, kinerja logistik nasional masih perlu ditingkatkan, salah satunya dengan membenahi infrastruktur transportasi dan logistik. Infrastruktur transportasi memiliki peran dan fungsi dalam memperlancar arus barang secara efektif dan efisien yang merupakan faktor penting dalam mewujudkan konektivitas lokal (local connectivity), konektivitas nasional (national connectivity), dan konektivitas global (global connectivity). Dengan mempertimbangkan letak dan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan disatukan dengan laut, maka perlu diterapkan Konsep Logistik Maritim Indonesia.

Sumber : 1. Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional; 2. Connecting to Compete 2012: Trade Logistics in the Global Economy, World Bank 2012.

3.

You might also like