Professional Documents
Culture Documents
Pokok bahasan :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pekerjaan sosial dan kemiskinan Globalisasi dan kemiskinan Definisi dan indikator kemiskinan Konsep dan dimensi kemiskinan Teori-teori kemiskinan Faktor-faktor penyebab kemiskinan Strategi penanggulangan kemiskinan menurut perspektif pekerjaan sosial 8. Kemiskinan di negara-negara berkembang 9. Kecenderungan kemiskinan di Indonesia 10. Evaluasi program kemiskinan yang diterapkan di Indonesia 11. Studi kasus pemberdayaan masyarakat miskin
METODE PERKULIAHAN
Ceramah
Aturan main
Toleransi keterlambatan 15 menit Komponen penilaian : 1. Kehadiran : 75 % 2. UAS : 40 % 3. UTS : 30 % 4. Tugas : 20 % 5. Keaktifan : 10 %
Pembagian Tugas
Kelompok 1 Pokok bahasan 1 Kelompok 2 Pokok bahasan 2 Kelompok 3 Pokok bahasan 3 Kelompok 4 Pokok bahasan 4 Kelompok 5 Pokok bahasan 5 Kelompok 6 Pokok bahasan 6 Kelompok 7 Pokok bahasan 7 Kelompok 8 Pokok bahasan 8 Kelompok 9 Pokok bahasan 9 Kelompok 10 Pokok bahasan 10 Kelompok 11 Pokok bahasan 11
KEBERFUNGSIAN SOSAL Kapabilitas menjalankan peranan Sosial di lingkungannya : Masyarakat secara umum Lingkungan terdekat Diri sendiri
PERANAN PEKSOS
TANGGUNG JAWAB : Pemenuhan kebutuhan : Fisik, Mental spiritual, Emosional Konsep diri
K.S. ADAPTIF
K.S. MALADAPTIF
MASOS KEMISKINAN
IMF WB WTO
433 dr 500 Di Neg Maju
Modal produksi
Distribusi/ Promosi Filosofi
Investasi
Gaya hidup
Multinas Transnas
Prinsip ekonomi
EKONOMI
Pasar bebas
Kapital
VS
Pemerintah/ Negara
Dikebiri
BUDAYA
Kebebasan Berkarya
VS
Budaya Lokal
POLITIK
Isu-isu Global
Invasi
Boikot
HANKAM
Bentuk Koalisi
Perlombaan Senjata
Anggaran Kemisk ?
INFO TAMBAHAN
Biaya operasional perang Irak per hari sebesar 186 juta dolar AS. Atau sekitar Rp 1.674 triliun Perang Irak dimulai dari tanggal 20 Maret 2003
Orang terkaya saat ini (11 Maret 2008) Warren Buffet, Inverstor AS, dengan kekayaan pribadi sebesar 62 miliar dolar AS. Atau sekitar Rp 570,4 triliun.
Menggeser Miliarder Microsoft, Bill Gates ke urutan tiga orang terkaya di dunia.
KEMISKINAN
DEFINISI KEMISKINAN
1. Parsudi Suparlan (1984) Suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung tampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan, kehidupan sosial, dan rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang miskin.
5. Ajit Ghose & Keith Griffin (1980) Kelaparan, kekurangan gizi, ditambah pakaian dan perumahan yang tidak memadai, tingkat pendidikan yang rendah, tidak atau sedikit sekali kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang elementer, dan lain-lain.
6. Bandley R. Schiller (1979) Ketidaksanggupan untuk mendapatkan barangbarang dan pelayanan-pelayanan yang memadai untuk memenuhi kebutuhankebutuhan sosial yang terbatas.
9. Andre Bayo Ala (1996) Sedikit atau tdk adanya nilai-nilai utama yg berhasil diakumulasikan oleh si aktor secara sah sehingga kebutuhannya akan nilai-nilai tersebut tdk terpenuhi secara layak atau memadai. Atau secara singkat : adanya gap atau jurang antara nilai-nilai utama yang diakumulasikan dengan pemenuhan kebutuhan akan nilai tersebut secara layak.
Standar
Layak Memadai
Berapa?
Ukuran/ Indikator
Sayogya (1971)
Tk pengeluaran ekuivalen beras per orang per thn (kg) - Miskin - Miskin sekali - Paling miskin
Kebutuhan gizi minimum per orang per hari - Kalori - Protein (gram)
Ginneken (1969)
2.000 50
Anne Booth
Kebutuhan gizi minimum per orang per hari - Kalori - Protein (gram)
2.000 40
Kebutuhan gizi minimum per orang per hari (Rp) Kebutuhan gizi minimum per orang perhari (US $) - Konsumsi per kapita per hari - Pengeluaran per kapita per bulan Pengeluaran per kapita per bulan (Rp) 125 95
24.000
Sayogya (1984) Pengeluaran per kapita per bulan Bank Dunia (1984)
Garis Kemiskin- Pengeluaran per kapita per tahun : an Internasional - US $ (1970) - US $ varitas daya beli Interim Report (1976) Ahlualia (1975) Tingkat perdapatan per kapita per tahun (US $)
75 200
50
75
KEMISKINAN
KONSEP?
Kekurangan
Ketidaksanggupan
+/- ?
Ketidaksamaan
Jurang/Gap
50 %
I
BEBAS DR KEMISK. 0 % KEMISK. 100% MARGINAL
II
100% 0% BGK
NILAI (PENDAPATAN)
PEMENUHAN KEBUT.
IV
50 %
III
Sandang
Ekonomi (Material)
Kebutuhan dasar
Pangan Papan Kesehatan Nilai budaya kemisk : Apatis Apolitis Fatalistik Ketidakberdayaan
Tdk memiliki
DIMENSI
Sosial Budaya
Struktural (Politik)
TEORI-TEORI
KEMISKINAN
TEORI-TEORI KEMISKINAN
1
KULTURAL Ditanam Miskin Pemerintah otoriter, koruptor Masy. Feodalistis Penjajah Lahir Pribadi : Nrimo, pasrah Daya juang rendah Masa bodoh Malas Wujudnya : Apatis Fatalis Inverior Dependensi
Tak Berdaya
2
STRUKTURAL Warisan/keturunan Ex.: Perkawinan antar keluarga miskin
Miskin
Tak Berkesempatan
3
INTERAKSIONAL
Miskin
Tak berkesudahan
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN 1. Tidak tersedia kesempatan kerja (Menganggur tdk memperoleh penghasilan) 2. Upah gaji dibawah standar minimum 3. Produktivitas kerja yang rendah 4. Ketiadaan aset 5. Diskriminasi seks dalam upah kerja 6. Tekanan harga (harga ditetapkan oleh pembeli) 7. Penjualan tanah (untuk kepentingan konsumtif) (Dawam Rahardja, 1995:146-147)
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI JAWA BARAT 1. Pembayaran Yang idak adil 2. Lapangan kerja sempit 3. Faktor geografis (keterisolasian) 4. Populasi berlebih 5. Korupsi terhadap program-program pemberdayaan kemiskinan 6. Dominasi aset oleh golongan kaya 7. Kesenjangan sosial (Dede Mariana, PR, 25 Maret 2008)
PEKSOS
KAPABILITAS 1. Meningkatkan kemampuan orang memenuhi kebutuhan 2. Menjangkau & mengelola sumber dan kesempatan 3. Mengatur dan mengorganisasi aspirasi-aspirasi
PROSES PEMBERDAYAAN TUJUAN STRATEGI 1. Pemungkinkan(suasana+iklim berkemb 2. Penguatan (penget + keteramp) 3. Penyokogan (bimb + dukungan)
KEGIATAN 1. Motivasi (makna kebersamaan klp, lbg) 2. Peningkatan kesadaran & pelatihan kemampuan (Diklat vokasional) 3. Manajemen diri (mengatur diri sendiri) 4. Mobilisasi sumber (himpun, alokasi, gnakan) 5. Pembangunan dan pengembagan jaringan (keanggotaan+dukungan)
PENDAMPINGAN
ORANG LUAR
PAKAR & AKTIFIS LSM Campur tangan terlalu luas dari negara dlm kehidupan masy. Umum Masy miskin mau membangun apabila diberi kebebasan KEMISKINAN
PEJABAT
Kemiskinan adalah budaya Tidak memiliki etos kerja, jiwa wiraswasta, dan pendidikan rendah
DARI DALAM Deprivation trap (Jebakan kekurangan) 1. Kemiskinan itu sendiri 2. Kelemahanfisik 3. Kterasingan 4. Kerntanan 5. Ketidakberdayaan
SIAPA YG MEMBANGUN ?
INDUSTRIALISASI
FASILITAS MODERN
Deregulasi Perusahaan Rakyat menyumbang (Tanah, tenaga kerja murah) Pelibatan : Pemda + Keamanan
TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER A. Temukan 1 (satu) keluarga miskin di masyarakat B. Galilah informasi yang bisa memberikan gambaran tentang : 1. Identitas keluarga miskin, meliputi : a. Nama kepala keluarga : b. Umur : c. Pendidikan terakhir : d. Pekerjaan : e. Alamat : f. Jumlah tanggungan (sajikan dalam bentuk tabel)
No. Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Status
2. Besarnya pendapatan perbulan 3. Penggunaan/pengelolaan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan 4. Kondisi kehidupan keluarga (menu makan, tempat tinggal, pakaian, alat transportasi, MCK, sumber air bersih, sanitasi lingkungan, penerangan) 5. Kondisi fisik/kesehatan anggota keluarga 6. Komunikasi dan relasi dengan lingkungan masyarakat (keterlibatan dalam kehidupan bermasyarakat) 7. Aset yang dimiliki 8. Keterjangkauan (akses) terhadap sumber pelayanan kebutuhan dasar
C. Setelah mendapatkan gambaran yang memadai tentang keluarga miskin tersebut, maka lakukanlah telaahan/analisis/asesmen dengan menggunakan konsep-konsep yang sudah dikaji, meliputi : 1. Indikator apa yang digunakan sebagai ukuran untuk mengatakan keluarga tersebut miskin. 2. Definisi kemiskinan mana yang dipandang sesuai dengan kondisi keluarga miskin tersebut ? 3. Dimensi kemiskinan apa saja yang terkait dengan keluarga miskin tersebut ? 4. Teori kemiskinan nama yang sejalan dengan kondisi keluarga miskin tersebut ? 5. Apa faktor-faktor penyebab kemiskinan dari keluarga miskin tersebut ? 6. Keluarga miskin tersebut termasuk dalam jenis kemiskinan yang mana ? D. Tugas ini merupakan tugas individu, dikumpulkan paling lambat tanggal UTS melalui Pengamat Ujian bersangkutan.
GUNAKAN 5 W+1H : 1. WHAT = APA ? 2. WHY = KENAPA ? 3. WHO = SIAPA ? 4. WHEN = KAPAN ? 5. WHERE = DIMANA ? 6. HOW = BAGAIMANA ?
P.B. 1 3 : Peksos & Kemiskinan WHAT Globalisasi & Kemiskinan Definisi & Indikator kemiskinan
5W+1H
WHY
P.B. 4 6 : Konsep & Dimensi Teori Kemiskinan Faktor penyebab
HOW
P.B. 8 - 9 Terutama di Negara Berkembang termasuk Indonesia
MSLH KEMISK
WHERE
WHO
P.B. 4 Multi Dimensional Lintas Sektoral Lintas Departemen Siapa Leading sector ?
WHEN
WHAT
P.B. 1 3 : Peksos & Kemiskinan Globalisasi & Kemiskinan Definisi & Indikator kemiskinan
PEKERJAN SOSIAL
MASOS KEMISKINAN
GLOBALISASI
LIBERALISASI
MASALAH KEMISKINAN
50 %
I
BEBAS DR KEMISK. 0 % KEMISK. 100% MARGINAL
II
100% 0% BGK
NILAI (PENDAPATAN)
PEMENUHAN KEBUTUHAN
IV
50 %
III
WHY
Kekurangan
Ketidaksanggupan
KONSEP? Ketidaksamaan Jurang/Gap
Ekonomi (Material) Kebutuhan dasar
Sandang Pangan Papan Kesehatan Nilai bud kemisk : Apatis Apolitis Fatalistik Ketidakberdayaan
DIMENSI
Sosial Budaya
Struktural (Politik)
Tdk memiliki
kekuatan politik Struktur sosial paling rendah
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN 1. Tidak tersedia kesempatan kerja (Menganggur tdk memperoleh penghasilan) 2. Upah gaji dibawah standar minimum 3. Produktivitas kerja yang rendah 4. Ketiadaan aset 5. Diskriminasi seks dalam upah kerja 6. Tekanan harga (harga ditetapkan oleh pembeli) 7. Penjualan tanah (untuk kepentingan konsumtif) (Dawam Rahardja, 1995:146-147)
1 KULTURAL
TEORI-TEORI KEMISKINAN
2 STRUKTURAL 3 INTERAKSIONAL
WHO
P.B. 4 Multi Dimensional Lintas Sektoral Lintas Departemen Siapa Leading sector ?
MULTI DIMENSINAL
DEPSOS
UJUNGNYA : KESOS
P.B. 3 WHEN Indikator kemiskinan VARIABEL KELUARGA MISKIN (BLT/SLT, 2006) Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang 10 m Lantai bangunan tempat tinggal dari tanah/bambu/kayu Dinding bangunan dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah Buang air besar di tempat umum Sumber penerangan bukan listrik Sumber air minum tak terlindungi/sungai/air hujan Jenis bahan bakar memasak dari kayu/arang Tidak pernah membeli daging/ayam/susu dalam satu minggu Makan anggota rumahtangga satu kali dalam sehari Tidak pernah membeli pakaian baru dalam satu tahun Tidak pernah berobat ke puskesmas/poliklinik/jika sakit Tidak memiliki pekerjaan utama Pendidikan tertinggi kepala keluarga SD/MI ke bawah Tidak memiliki barang senilai Rp 500.000, Tidak pernah menerima kredit usaha (UKM/KUKM) setahun lalu
P.B. 8 - 9 Terutama di Negara Berkembang WHERE termasuk Indonesia KRISIS ENERGI KETERBATASAN TEKNOLOGI MANUSIA & ALAM
DUA KRISIS
KRISIS PANGAN
TEORI MALTHUS
KEBIJAKAN EKONOMI
MEMUPUK MODAL
KONGLOMERASI
KESENJANGAN
HOW
P.B. 7, 10, 11 Strategi penanggulangan Evaluasi program Studi kasus pemperdayaan CONTOH : - BLT - BOS - RASKIN - ASKESGAKIN
PROGRAM SSN/JPS
Simtomik
MEMBERI : IKAN
3 KLASTER PROGRAM
PROGRAM : PNPM
Infeksi
PROGRAM : KUR
Suplemen