You are on page 1of 52

Drs.

Djoko Surono MM Kasi Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Bidang Mapenda Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Surabaya, 6 Agustus 2011

PEMBUKAAN UUDNRI TAHUN 1945 ALINEA KE 4 Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa..... UUDNRI TAHUN 1945 (AMANDEMEN KE II) PASAL 28C AYAT 1 Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari Ilmu pengetahuan dan tehnologi, Seni dan Budaya, demi meningkatkan kwalitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia UUDNRI TAHUN 1945 (AMANDEMEN KE IV) PASAL 31 AYAT 1 Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan , AYAT 2 Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya , AYAT 3 pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta ahlaq mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang undang.

UURI No. 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL : 1. PASAL 5 AYAT 1 Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. 2. PASAL 6 AYAT 2 Setiap warga negara bertanggungjawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan, 3. PASAL 8 Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan , pelaksanaan, pengawasan, dan evaluai program pendidikan,

6. PASAL 55 AYAT 2 Penyelenggaraan pendidikan ....... mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dan evaluasi pendidikan serta manajemen dan pendanaannya sesuai dengan standar nasional . 7. PASAL 35 AYAT 1 SNP terdiri atas Standar Isi, Proses, Kompetensi Lulusan, Tenaga Kependidikan, Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, Pembiayaan, dan Penialaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. 8. AYAT 4 Ketentuan mengenai SNP sebagaimana dimaksud ayat 1 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

STANDAR ISI : PERMENDIKNAS 22 TAHUN 2006 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN : PERMENDIKNAS 23 TAHUN 2006 STANDAR PROSES : PERMENDIKNAS 41 TAHUN 2007 STANDAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN : PERMENDIKNAS 12 TAHUN 2007 (PENGAWAS), 13 TAHUN 2007 (KEPALA), 16 TAHUN 2007 (KWALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU), 18 TAHUN 2007 (SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN), 24 TAHUN 2008 (TENAGA ADMINISTRASI), 25 TAHUN 2008 (TENAGA PERPUSTAKAAN), 26 TAHUN 2008 (TENAGA LAB), 44 TAHUN 2009 (PENGELOLAAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM PAKET A, B, DAN C), 43 TAHUN 2009 (ADMINISTRASI PENDIDIKAN PADA PROGRAM PAKET A, B, DAN C)

STANDAR SARPRAS : PERMENDIKNAS 24 TAHUN 2007 STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN : PERMENDIKNAS 19 TAHUN 2007 DAN 50 TAHUN 2007 (STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMDA) STANDAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN : PP. 48 TAHUN 2008 (PENDANAAN PENDIDIKAN), PERMENDIKNAS 7 TAHUN 2009 ( PEMBERIAN BANTUAN KEPADA LEMBAGA PEND. NONFORMAL DAN INFORMAL. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN : PERMENDIKNAS 20 TAHUN 2007

PP No 19 Tahun 2005

SNP

BAB XV PENJAMINAN MUTU Pasal 91


(1) Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. (2) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan. (3) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas.

Acuan SPMP SPM : 14 oleh Pemda, 13 oleh Satuan Pendidikan (Permendiknas No. 15 Tahun 2010 ) SNP : 8 Standar (PP. No. 19 Tahun 2005)

BAN S/M

STANDAR INTERNASIONAL

A B

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Peningkatan berkelanjutan

C
D
(Belum terakreditasi)
*)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

SPMP*)

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

KERANGKA WAKTU CAPAIAN SPM-SNP

SNP
SPM

Cita-cita tingkat minimal layanan pendidikan; Sesuai dengan PP 19/2005

Satuan Pendidikan jenjang Dasar dan Menengah, meliputi Taman Kanakkanak/RA, SD/MI ,SMP/MTS, SMA/MA dan SMK Penyelenggara Satuan Pendidikan Penyelenggara sekolah-madrasah (TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SLB dan Perguruan Tinggi) milik masyarakat adalah Yayasan. Penyelenggara sekolah (TK, SD, SMP, SMA dan SMK) milik pemerintah adalah pemerintah kabupaten/kota. Penyelenggara sekolah (SLB) milik pemerintah adalah pemerintah Provinsi. Penyelenggara madrasah (RA, MI, MTs, MA, dan Perguruan Tinggi) milik pemerintah adalah pemerintah.

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam : 1. Direktorat Pendidikan Madrasah 2. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren 3. Direktorat Pendidikan Tinggi Islam 4. Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah

Arah pembangunan Pendidikan Islam periode 2010-2014 difokuskan pada peningkatan mutu, relevansi pendidikan dan daya saing serta peningkatan tata kelola. Sedangkan peningkatan akses dilakukan guna mendukung fokus utama tersebut.

Mencetak Generasi Islami yang Berakhlak Mulia, Cerdas, dan Kompetitif

1.

Mengembangkan Pendidikan Keagamaan Islam berbasis tafaqquh fi aldin bertradisikan pengajian dan kajian, kearifan lokal, berwatak kewirausahaan, serta berwawasan kebangsaan dan lingkungan, agar mampu mengembangkan potensi peserta didik dalam berpikir, berkarya, serta proaktif dalam merespons perkembangan teknologi. Mengembangkan madrasah yang mampu menghasilkan lulusan yang Islami, unggul dalam ilmu pengetahuan, bersikap mandiri, dan berwawasan kebangsaan; dengan proses penyelenggaraan yang bertumpu pada prinsip good governance dan pemberdayaan masyarakat agar sanggup menyediakan layanan pendidikan bagi anak usia madrasah.
Menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam pada satuan pendidikan terhadap seluruh peserta didik beragama Islam dengan mengedepankan nilai keislaman, kualitas pendidikan, penanaman keimanan dan ketakwaan, pembentukan akhlak mulia dan sikap toleran, dengan penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2.

3.

4.

Mengembangkan Pendidikan Tinggi Islam yang memiliki basis budaya riset sehingga mampu menghasilkan lulusan yang unggul dalam mengintegrasikan keilmuan dengan nilai keislaman, dilandasi penyelenggaraan pendidikan yang selaras dengan prinsip good governance, terintegrasi dengan pembinaan kepribadian, dan pengembangan jaringan akademis. Meningkatkan kualitas manajerial dan tata kelola pendidikan Islam yang Islami berdasarkan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan efisiensi; serta memiliki rancangan pengembangan yang visioner. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan guna memberikan masukan kepada pengambil keputusan dalam merumuskan kebijakan peningkatan mutu Pendidikan Islam; Menumbuhkan budaya pengawasan dan upaya preventif dengan pendekatan nilai-nilai keagamaan untuk menjadi fondasi bagi pengawasan melekat.

5.

6.

7.

Pengelolaan pembangunan pendidikan Islam mengacu pada beberapa prinsip: Memberikan perhatian pada peningkatan mutu guru sebagai faktor kunci keberhasilan pendidikan Islam; Melakukan pemihakan pada kelompok masyarakat miskin dan berprestasi; Menerapkan perlakuan yang sama kepada satuan-satuan pendidikan Islam negeri dan swasta; Memperkuat ciri khas keagamaan dan lifeskills sebagai faktor keunggulan minimal seluruh satuan pendidikan Islam; Mengoptimalkan peran pendidikan Islam dalam pengembangan keagamaan, kesejahteraan sosial serta kesatuan dan persatuan bangsa; Mengembangkan kemitraan dengan masyarakat dan institusi yang mendukung pembangunan pendidikan. Mengelola sumber daya pendidikan secara efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.

1.

2.

3.

Mutu; penyelenggaraan dan pengelolaan madrasah umumnya belum melahirkan lulusan berkualitas. Pendidik; sebagian besar tenaga pendidik dan kependidikan belum berkualifikasi dan Berkompetensi sesuai dengan tuntutan perundang-undangan. Sarana prasarana; belum memadainya sarana dan prasana pada sebagian besar madrasah.

4. Kurikulum; dalam menginplementasikan standar isi masih menghadapi keterbatasan-keterbatasan, seperti kita tahu dalam penerapan kurikulum pada saat yang lalu guru tinggal melaksanakan, tetapi sekarang guru adalah sebagai designer. Tingkat keefektifan masih menemui keterbatasan, mungkin disebabkan karena kualitas/SDM guru sendiri. 5. manajemen; penyelenggaraan dan pengelolaan madrasah, yang 91,4% swasta, umumnya belum dikelola dengan manajemen yang profesional. 6. Status; belum sepenuhnya percaya diri dalam pengelolaan dan penyelenggaraan dan terbatasnya peluang penegerian (Madrasah Negeri, yang telah memenuhi standar minimal, hanya 8,6% ).

Perlunya penekanan pada peningkatan kompetensi guru dalam hal : Penyusunan, pengembangan, dan implementasi Silabi dan RPP (Dokumen 2 KTSP). Hal ini karena masih ada madrasah yang belum memiliki dokumen KTSP dan bahkan banyak madrasah yang memiliki dokumen KTSP (1 dan 2) dari copy paste. Serta belum semua guru menjadikan silabus dan RPP sebagai panduan pembelajaran secara fungsional. Pengembangan Strategi Pembelajaran yang variatif (tidak cenderung monoton / ceramah) Tehnik Menentukan Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) sesuai dengan realitas dan Kriteria yang ada ( Kompleksitas, Daya Dukung, dan Intake) serta Strategi dalam mengoptimalkan pencapaian KKM.

Melakukan evaluasi baik Evaluasi proses maupun evaluasi hasil serta melakukan analisis hasil test dan ditindaklanjuti dengan program pengayaan atau remedi Peningkatan motivasi guru dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Mengembangkan bahan ajar sesuai dengan SK-KD dan Indikator yang ada Kemampuan pengembangan pembelajaran berbasis ICT. Mengintegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam pembelaran sesuai dengan Mapel yang diampu.

Fokus Kinerja Kunci, Sasaran Pembangunan, Indikator Capaian Kinerja Pendidikan Madrasah Tahun 2014
Jenis Pendidikan Fokus kinerja kunci
Peningkatan mutu pendidikan

Sasaran Pembangunan
Tersusunnya standarisasi program dalam penanaman nilai dasar keislaman dan kompetensi siswa

Indikator Capaian kinerja 2014

PAUD / Raudhatul Athfal

Lulusan sesuai Standar Kompetensi Tersedianya 8 Standar Nasional Pendidikan bagi


RA

70 % RA memenuhi 8 standar nasional pendidikan. Terbangunnya 33 RA Unggulan Adanya RA di daerah-daerah terpencil khusunya di
Maluku Utara, Maluku, Sulawesi Utara, DIY dan Bali Maluku Utara

Akses untuk daerah marginal Profesionalitas pelayanan

Terjangkaunya RA oleh kelompok marginal Meningkatnya profesionalitas pengelolaan

Semua RA memiliki standar pelayanan


administrasi.

Semua RA memiliki laporan keuangan yang sudah


memenuhi standar audit. Semua RA melaksanakan Manajemen Berbasis Madrasah (MBM

MI dan MTs

Peningkatan mutu pendidikan

Terwujudnya keunggulan komparatif dalam kebiasaan hidup Islami

Semua MI dan MTs telah memiliki kurikulum


Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Tersedia pedoman 8 standar nasional pendidikan


berbasis Islami bagi MI dan MTs. Semua lulusan MI dan MTs dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi Semua MI/MTs diakreditasi oleh BAS, dengan 50% diantaranya terakreditasi minimal B. Sebanyak 60% MI/MTs telah memenuhi 8 standar nasional pendidikan (SNP).

Peningkatan akses untuk masyarakat marginal atau terpencil

Meningkatnya akses layanan pendidikan dasar untuk semua

Terbangun dan berfungsinya MI/MTs satu atap di


daerah terpencil khususnya di Papua, Sulut, Bali, NTT, Sumbar, Jambi Terbangun dan berfungsinya 50 MI/MTs satu atap unggulan di daerah perbatasan negara (border area)

Jenis Pendidikan

Fokus kinerja kunci


Peningkatan pelayanan akademik

Sasaran Pembangunan
Meningkatnya profesionalitas pelayanan

Indikator Capaian kinerja 2014

Semua MI/MTs telah memiliki standar pelayanan


administratif dan akademik

Laporan keuangan MI/MTs memenuhi standar


audit Semua MI/MTs melaksanakan MBM

MA

Peningkatan mutu pendidikan

Meningkatnya keunggulan komparatif dan kompetitif lulusan khususnya dalam bidang keagamaan Islam

Semua MA telah memiliki kurikulum KTSP Semua MA diakreditasi oleh BAP, dengan 50 % di
antaranya terakreditasi minimal B. Sebanyak 70% MA telah memenuhi standar SNP Semua MA model menjadi MA Bertaraf internasional 75 % MAN mempunyai program agama

Meningkatnya daya saing dalam memasuki perguruan tinggi atau dunia kerja;

Lulusan MA memiliki pemahaman dan


pengamalan keagamaan yang baik melalui DIMA (Development and improvement MAdrasah Aliyah) Nilai rata-rata hasil UN mencapai 6,50 Sebanyak 50% lulusan MA melanjutkan ke PT Sebanyak 25% diterima di dunia kerja. Berdirinya 20 VOTRAMA (Vocasional and Training for Madrasah Aliyah) Terbangun dan berfungsinya 33 Madrasah Aliyah Bertaraf Internasional

Peningkatan akses untuk masyarakat marginal Peningkatan pelayanan akademik

Terjangkaunya oleh masyarakat marginal Meningkatnya profesionalitas pelayanan dan kemandirian pengelolaan.

Terbangunnya MA di daerah marginal khususnya


Papua, Sulut, Bali, NTT, Sumbar, Jambi, sebanyak 7%.

Semua MA telah memiliki standar pelayanan


administratif dan akademik

Laporan keuangan MA memenuhi standar audit Semua MA melaksanakan Manajemen Berbasis


Madrasah (MBM)

Fokus Kinerja Kunci, Sasaran Pembangunan, Indikator Capaian Kinerja Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Islam
Komponen
Kualifikasi Kompetensi dan Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Fokus kinerja kunci


Standardisasi Kualifikasi Pendidikan, Kompetensi dan Profesionalisme Pendidik

Sasaran
Terwujudnya pendidik sesuai standar kualifikasi pendidikan pada semua satuan pendidikan Islam.

Indikator Capaian Kinerja 2014


Semua guru memenuhi standar kualifikasi akademik minimal sarjana ( S-1 ) pada semua satuan pendidikan Islam. Semua dosen PTAI memenuhi standar kualifikasi akademik dengan gelar magister (S-2) dan 40 % bergelar doktor (S-3). Semua guru pada satuan pendidikan Islam telah tersertifikasiSemua dosen pada PTAI memiliki sertifikat profesi. Semua guru pada seluruh satuan pendidikan Islam pernah mendapat pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tuntutan kompetensi yang dibutuhkan minimal 1 kali Semua dosen PTAI pernah mendapat pendidikan dan pelatihan pembelajaran dan penelitian minimal 2 kali

Terwujudnya pendidik yang memiliki sertifikasi profesi Meningkatnya kompetensi pendidik pada semua satuan pendidikan Islam

Standardisasi Kualifikasi Pendidikan, Kompetensi dan Profesionalisme Tenaga Kependidikan

Terwujudnya tenaga kependidikan sesuai standar kualifikasi pendidikan pada semua satuan pendidikan Islam

Semua pengawas pada pendidikan Islam memiliki kualifikasi akademik minimal S1.Semua kepala satuan pendidikan (madrasah dan kependidikan Islam) memiliki kualifikasi akademik minimal S1Semua satuan pendidikan memiliki pustakawan dengan kualifikasi pendidikan S1Semua satuan pendidikan memiliki laborant dengan kualifikasi pendidikan minimal S1
Semua pengawas pada pendidikan Islam pernah mendapatkan diklat minimal 2 kali. Semua kepala satuan pendidikan (madrasah dan kependidikan Islam) pernah mendapatkan diklat yang terkait dengan kebutuhan minimal 1 kali. Semua pustakawan pernah mendapatkan pelatihan minimal 1 kaliSemua laborant pernah mendapatkan diklat minimal 1 kali. Semua staff dalam satuan pendidikan Islam pernah mendapatkan diklat yang dibutuhkan minimal 1 kali.

Terwujudnya tenaga kependidikan yang memiliki standar kompetensi dan profesionalisme

Penataan regulasi madrasah Percepatan Akreditasi Madrasah Kualifikasi dan Sertifikasi Guru Peningkatan kompetensi Kepala Madrasah Peningkatan kompetensi pengawas Rintisan madrasah bertaraf internasional Peningkatan kualitas infrastruktur madrasah Peningkatan capaian nilai UN Pengembangan madrasah berbasis perencanaan Pengembangan teknologi Informasi Peningkatan kapasitas tata kelola

Jenjang MI

2010 3.500

2011 3.800

2012 3.900

2013 3.900

2014 3.063

Jumlah 18.163

MTs MA
Jumlah

2.000 950

2.500 950

2.200 900

2.023 870

2.000 818

10.723 4.488

6.450

7.250

7.000

6.793

5.881 33.374

12.8%

MAS 87.2% 10% N = 5.897

MTsS 90% 7.1% N = 14.022

MIS 92.9%

24/09/2013

N = 22.239 Ditpenmad_Dit_PI

28

RA = 5.722 MI = 6.718 (MIN = 146 MIS = 6.572) MTs = 2.764 (MTsN = 183 MTsS = 2.581) MA = 1.193 (MAN =90 MAS = 1.103) JUMLAH TOTAL = 16.397

Jumlah Guru Madrasah se-Jatim


RA 12% MA 14%

MTS 30%

MI 44%

24/09/2013

30

Kualifikasi Guru Madrasah se-Jatim


S2, 4,192, 2% S3, 34, 0%

S1, 96,600, 52% Non S1, 87,138, 46%

24/09/2013

Ditpenmad_Dit_PI

31

24/09/2013

32

Penyelenggaraan madrasah dilakukan oleh masyarakat dan hanya sebagian kecil yang dikelola pemerintah (negeri).
Jumlah Madrasah Ibtidaiyah 22.239 Negeri : 1.675 (7.53%) Swasta : 20.564 Jumlah Madrasah Tsanawiyah 14.022 Negeri : 1.418 (10.11%) Swasta : 12.604 Jumlah Madrasah Aliyah 5.897 Negeri : 748 (12.68%) Swasta : 5.149

32.9%

Qualified

67.1%

Under-Qualified

N = 513.193

24/09/2013

Ditpenmad_Dit_PI

34

15.9%

PNS No-PNS 84.1%

N = 513.193

24/09/2013

Ditpenmad_Dit_PI

35

KEUNGGULAN DAN KEMANDIRIAN MADRASAH/SEKOLAH TERLETAK PADA 7 KEKUATAN YANG HARUS DIBANGUN ( Muhaimin )
1. 2. Memiliki guru yang mempunyai kompetensi, dedikasi dan komitmen yang tinggi. Memiliki siswa yang berprestasi: Siswa berprestasi lahir dari proses pembelajaran yang kreatif dan efektif. Madrasah harus dapat menciptakan siswa berprestasi yang dapat membawa nama baik madrasah di tingkat nasional maupun internasional. Mengembangkan sumber belajar yang tidak hanya berpusat pada guru. Memiliki budaya madrasah yang kokoh Memiliki seorang tokoh panutan di madrasah, yang selalu menekankan pada anak didiknya bahwa hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya. Ia menumbuhkembangkan sikap kasih sayang, keikhlasan, kejujuran, keagamaan, serta suasana kekeluargaan sebagai roh pendidikan, yakni merupakan napas kehidupan di setiap lini, lorong, dan sudut pendidikan. Memiliki motivasi yang tinggi untuk mampu bersaing. Kebersamaan yang erat dari berbagai komponen yang ada di dalam komunitas madrasah. Semua harus saling melengkapi dan bekerjasama dalam membangun madrasah melalui suatu sistem yang utuh dan sistemik agar madrasah tetap unggul.

3. 4. 5.

6. 7.

1. 2. 3.

4.
5. 6. 7. 8.

9.

Visi dan misi yang jelas Kepala sekolah yang profesional Guru yang profesional Lingkungan belajar yang kondusif Ramah siswa Manajemen yang kuat Kurikulum yang luas tapi seimbang. Penilaian dan pelaporan prestasi siswa yang bermakna Pelibatan masyarakat yang tinggi

37 9/24/2013

Sekolah mempunyai visi dan Misi yang jelas


Visi dan misi memuat: Harapan tinggi dari siswa dan guru. Dorongan kepada siswa untuk belajar, bekerja, berbuat dan mengeluarkan kemampuan terbaik. Mengarahkan pengembangan intelektual, sosial, emosional dan fisik siswa secara maksimal. Menekankan pentingnya pengembangan kecakapan hidup, nilai-nilai positif dan keterampilan interpersonal. Pengakuan bahwa setiap siswa adalah individu berbeda, mempunyai latar belakang, kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Penghargaan dan sambutan yang positif atas keragaman latar belakang siswa. Penekanan bahwa pendidikan adalah usaha & tanggung-jawab bersama antara guru, siswa, dan orang tua.

9/24/2013

38

Memiliki kualifikasi memadai, kompeten, berpengalaman. Memimpin secara efektif dan menjalankan visi misi untuk membina & memajukan masyarakat sekolah Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan mutu sekolah. Mengelola sumber & bahan dengan bijaksana. Mampu bekerja sama dengan guru dan siswa. Mampu bekerja sama dengan orang tua, komite, masyarakat dan badan terkait lainnya. Meningkatkan moral staf sekolah Meningkatkan belajar berkesinambungan dan melakukan pengembangan diri.
39 9/24/2013

Kualifikasi memadai dan kompeten Mempunyai sikap positif dan moral yang tinggi. Mendorong siswa untuk mencapai prestasi tinggi. Mengembangkan keterampilan berfikir kritis pemecahan masalah, dan kreatifitas siswa. Peka terhadap kebutuhan siswa. Menegakkan disiplin. Mengundang partisipasi orang tua. Melakukan belajar kerkesinambungan dan pengembangan profesi. Semua staf guru: 1. Mempunyai keterampilan yang luas termasuk keterampilan dalam mata pelajaran. 2. Dapat bekerja sama dan bekerja sebagai anggota tim

40 9/24/2013

Lingkungan yang dapat menstimulasi siswa untuk betah belajar dan beraktivitas.

Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam organisasi intra sekolah. Mempunyai aturan-aturan yang sensible, yang jelas dan dapat diterapkan/ dilaksanakan Mendukung kebijakan pengelolaan perilaku yang efektif yang ditopang oleh sistem pelayanan siswa yang efektif
41

Bersih, aman, nyaman dan hangat/ramah.

Tempat bagi semua orang untuk saling memperhatikan dan saling mendukung melalui hubungan yang positif. Mempromosikan rasa saling memiliki dan kebanggaan terhadap sekolah.

9/24/2013

Mendukung pengembangan potensi & kemampuan siswa secara maksimal.

Peka terhadap kebutuhan dan latar belakang individual siswa.


Berhubungan dengan community support service and resources yang tersedia di luar sekolah.

Menangani kesulitan yang dialami siswa secara efektif dan efisien.

9/24/2013

42

Memberdayakan potensi dan sumber sekolah secara efektif Mengembangkan program dan refleksi dengan warga sekolah secara efektif Mendasarkan pada perencanaan, pengembangan program, refleksi diri dan pengambilan keputusan secara kolaboratif. Mendukung supervisi staf dan pengembangan profesi. Luwes dalam mengorganisasi pembelajaran siswa dengan cara yang bervariasi.
43 9/24/2013

Memberikan berbagai pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan untuk semua mata pelajaran. Memonitor aspek prestasi akademik, sosial, kepribadian, dan perkembangan fisik siswa. Memastikan bahwa siswa mengembangkan sikap yang positif thd belajar. Membantu siswa mengembangkan kecakapan hidup seperti percaya diri, memotivasi diri dan mengembangkan disiplin diri.

9/24/2013

44

Memberi informasi akurat dan jelas tentang prestasi belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran dan perkembangan kemampuan sosial siswa. Mengarahkan guru untuk menggunakan berbagai pendekatan mengajar yang paling sesuai.

Mengidentifikasi masalah belajar siswa dan cara menyelesaikannya bersama-sama dengan orang tua.
Mengijinkan orang tua untuk mengobservasi dan memahami kemajuan belajar siswa. Melakukan berbagai cara untuk mendukung pembelajaran efektif dan upaya meningkatkan rasa percaya diri siswa.
45

9/24/2013

Mendorong orang tua untuk berkunjung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah. Menekankan pentingnya kemitraan antara orang tua dan guru untuk memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik. Sekolah dan guru tanggap terhadap pertanyaan, sudut pandang, kekhawatiran orang tua. Sekolah membentuk jaringan kerja yang luas dengan mayarakat, termasuk dengan sekolah lain, dunia usaha/bisnis, LSM, atau organisasi pemerintahan yang lainnya.

9/24/2013

46

MASALAH DEMORALISASI YANG HARUS DIANTISIPASI

Meningkatnya tindak kekerasan atau pertengkaran di kalangan remaja. Makin maraknya pacaran yang melampaui batas-batas norma agama, dan bahkan ada di antara yang telah melakukan hubungan seksual sebelum nikah

MASALAH DEMORALISASI YANG HARUS DIANTISIPASI

Makin maraknya anak-anak dan remaja yang gemar bermain play station, sehingga membuat mereka lupa untuk selalu ber-dzikir ke hadirat Allah, lalai sholat tetap pada waktu, dan tidak lagi gemar membaca Al-Quran dan berdoa.

MASALAH DEMORALISASI YANG HARUS DIANTISIPASI

Makin maraknya anak-anak dan remaja yang gemar melihat gambar-gambar porno dan atau menonton film dan situs porno
Membudayanya ketidakjujuran dan rasa tidak hormat anak kepada orang tua dan guru di kalangan anak-anak dan remaja.

MASALAH DEMORALISASI YANG HARUS DIANTISIPASI

Menurunnya semangat belajar, etos kerja, kedisiplinan, dan kecenderungan untuk menperoleh hidup yang mudah tanpa kerja keras
Menurunnya rasa tanggung jawab anakanak dan remaja, baik terhadap diri, keluarga, lingkungan masyarakat, maupun bangsa dan negara..

MASALAH DEMORALISASI YANG HARUS DIANTISIPASI

8 9

Membudayanya nilai materialisme (materialism, hedonism) di kalangan anak-anak dan para remaja. Makin maraknya penggunaan narkoba serta minuman alkohol di kalangan para remaja.

You might also like