Professional Documents
Culture Documents
Djoko Surono MM Kasi Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Bidang Mapenda Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Surabaya, 6 Agustus 2011
PEMBUKAAN UUDNRI TAHUN 1945 ALINEA KE 4 Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa..... UUDNRI TAHUN 1945 (AMANDEMEN KE II) PASAL 28C AYAT 1 Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari Ilmu pengetahuan dan tehnologi, Seni dan Budaya, demi meningkatkan kwalitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia UUDNRI TAHUN 1945 (AMANDEMEN KE IV) PASAL 31 AYAT 1 Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan , AYAT 2 Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya , AYAT 3 pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta ahlaq mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang undang.
UURI No. 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL : 1. PASAL 5 AYAT 1 Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. 2. PASAL 6 AYAT 2 Setiap warga negara bertanggungjawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan, 3. PASAL 8 Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan , pelaksanaan, pengawasan, dan evaluai program pendidikan,
6. PASAL 55 AYAT 2 Penyelenggaraan pendidikan ....... mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dan evaluasi pendidikan serta manajemen dan pendanaannya sesuai dengan standar nasional . 7. PASAL 35 AYAT 1 SNP terdiri atas Standar Isi, Proses, Kompetensi Lulusan, Tenaga Kependidikan, Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, Pembiayaan, dan Penialaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. 8. AYAT 4 Ketentuan mengenai SNP sebagaimana dimaksud ayat 1 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
STANDAR ISI : PERMENDIKNAS 22 TAHUN 2006 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN : PERMENDIKNAS 23 TAHUN 2006 STANDAR PROSES : PERMENDIKNAS 41 TAHUN 2007 STANDAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN : PERMENDIKNAS 12 TAHUN 2007 (PENGAWAS), 13 TAHUN 2007 (KEPALA), 16 TAHUN 2007 (KWALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU), 18 TAHUN 2007 (SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN), 24 TAHUN 2008 (TENAGA ADMINISTRASI), 25 TAHUN 2008 (TENAGA PERPUSTAKAAN), 26 TAHUN 2008 (TENAGA LAB), 44 TAHUN 2009 (PENGELOLAAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM PAKET A, B, DAN C), 43 TAHUN 2009 (ADMINISTRASI PENDIDIKAN PADA PROGRAM PAKET A, B, DAN C)
STANDAR SARPRAS : PERMENDIKNAS 24 TAHUN 2007 STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN : PERMENDIKNAS 19 TAHUN 2007 DAN 50 TAHUN 2007 (STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMDA) STANDAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN : PP. 48 TAHUN 2008 (PENDANAAN PENDIDIKAN), PERMENDIKNAS 7 TAHUN 2009 ( PEMBERIAN BANTUAN KEPADA LEMBAGA PEND. NONFORMAL DAN INFORMAL. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN : PERMENDIKNAS 20 TAHUN 2007
PP No 19 Tahun 2005
SNP
Acuan SPMP SPM : 14 oleh Pemda, 13 oleh Satuan Pendidikan (Permendiknas No. 15 Tahun 2010 ) SNP : 8 Standar (PP. No. 19 Tahun 2005)
BAN S/M
STANDAR INTERNASIONAL
A B
Peningkatan berkelanjutan
C
D
(Belum terakreditasi)
*)
SPMP*)
SNP
SPM
Satuan Pendidikan jenjang Dasar dan Menengah, meliputi Taman Kanakkanak/RA, SD/MI ,SMP/MTS, SMA/MA dan SMK Penyelenggara Satuan Pendidikan Penyelenggara sekolah-madrasah (TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SLB dan Perguruan Tinggi) milik masyarakat adalah Yayasan. Penyelenggara sekolah (TK, SD, SMP, SMA dan SMK) milik pemerintah adalah pemerintah kabupaten/kota. Penyelenggara sekolah (SLB) milik pemerintah adalah pemerintah Provinsi. Penyelenggara madrasah (RA, MI, MTs, MA, dan Perguruan Tinggi) milik pemerintah adalah pemerintah.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam : 1. Direktorat Pendidikan Madrasah 2. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren 3. Direktorat Pendidikan Tinggi Islam 4. Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah
Arah pembangunan Pendidikan Islam periode 2010-2014 difokuskan pada peningkatan mutu, relevansi pendidikan dan daya saing serta peningkatan tata kelola. Sedangkan peningkatan akses dilakukan guna mendukung fokus utama tersebut.
1.
Mengembangkan Pendidikan Keagamaan Islam berbasis tafaqquh fi aldin bertradisikan pengajian dan kajian, kearifan lokal, berwatak kewirausahaan, serta berwawasan kebangsaan dan lingkungan, agar mampu mengembangkan potensi peserta didik dalam berpikir, berkarya, serta proaktif dalam merespons perkembangan teknologi. Mengembangkan madrasah yang mampu menghasilkan lulusan yang Islami, unggul dalam ilmu pengetahuan, bersikap mandiri, dan berwawasan kebangsaan; dengan proses penyelenggaraan yang bertumpu pada prinsip good governance dan pemberdayaan masyarakat agar sanggup menyediakan layanan pendidikan bagi anak usia madrasah.
Menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam pada satuan pendidikan terhadap seluruh peserta didik beragama Islam dengan mengedepankan nilai keislaman, kualitas pendidikan, penanaman keimanan dan ketakwaan, pembentukan akhlak mulia dan sikap toleran, dengan penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2.
3.
4.
Mengembangkan Pendidikan Tinggi Islam yang memiliki basis budaya riset sehingga mampu menghasilkan lulusan yang unggul dalam mengintegrasikan keilmuan dengan nilai keislaman, dilandasi penyelenggaraan pendidikan yang selaras dengan prinsip good governance, terintegrasi dengan pembinaan kepribadian, dan pengembangan jaringan akademis. Meningkatkan kualitas manajerial dan tata kelola pendidikan Islam yang Islami berdasarkan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan efisiensi; serta memiliki rancangan pengembangan yang visioner. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan guna memberikan masukan kepada pengambil keputusan dalam merumuskan kebijakan peningkatan mutu Pendidikan Islam; Menumbuhkan budaya pengawasan dan upaya preventif dengan pendekatan nilai-nilai keagamaan untuk menjadi fondasi bagi pengawasan melekat.
5.
6.
7.
Pengelolaan pembangunan pendidikan Islam mengacu pada beberapa prinsip: Memberikan perhatian pada peningkatan mutu guru sebagai faktor kunci keberhasilan pendidikan Islam; Melakukan pemihakan pada kelompok masyarakat miskin dan berprestasi; Menerapkan perlakuan yang sama kepada satuan-satuan pendidikan Islam negeri dan swasta; Memperkuat ciri khas keagamaan dan lifeskills sebagai faktor keunggulan minimal seluruh satuan pendidikan Islam; Mengoptimalkan peran pendidikan Islam dalam pengembangan keagamaan, kesejahteraan sosial serta kesatuan dan persatuan bangsa; Mengembangkan kemitraan dengan masyarakat dan institusi yang mendukung pembangunan pendidikan. Mengelola sumber daya pendidikan secara efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.
1.
2.
3.
Mutu; penyelenggaraan dan pengelolaan madrasah umumnya belum melahirkan lulusan berkualitas. Pendidik; sebagian besar tenaga pendidik dan kependidikan belum berkualifikasi dan Berkompetensi sesuai dengan tuntutan perundang-undangan. Sarana prasarana; belum memadainya sarana dan prasana pada sebagian besar madrasah.
4. Kurikulum; dalam menginplementasikan standar isi masih menghadapi keterbatasan-keterbatasan, seperti kita tahu dalam penerapan kurikulum pada saat yang lalu guru tinggal melaksanakan, tetapi sekarang guru adalah sebagai designer. Tingkat keefektifan masih menemui keterbatasan, mungkin disebabkan karena kualitas/SDM guru sendiri. 5. manajemen; penyelenggaraan dan pengelolaan madrasah, yang 91,4% swasta, umumnya belum dikelola dengan manajemen yang profesional. 6. Status; belum sepenuhnya percaya diri dalam pengelolaan dan penyelenggaraan dan terbatasnya peluang penegerian (Madrasah Negeri, yang telah memenuhi standar minimal, hanya 8,6% ).
Perlunya penekanan pada peningkatan kompetensi guru dalam hal : Penyusunan, pengembangan, dan implementasi Silabi dan RPP (Dokumen 2 KTSP). Hal ini karena masih ada madrasah yang belum memiliki dokumen KTSP dan bahkan banyak madrasah yang memiliki dokumen KTSP (1 dan 2) dari copy paste. Serta belum semua guru menjadikan silabus dan RPP sebagai panduan pembelajaran secara fungsional. Pengembangan Strategi Pembelajaran yang variatif (tidak cenderung monoton / ceramah) Tehnik Menentukan Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) sesuai dengan realitas dan Kriteria yang ada ( Kompleksitas, Daya Dukung, dan Intake) serta Strategi dalam mengoptimalkan pencapaian KKM.
Melakukan evaluasi baik Evaluasi proses maupun evaluasi hasil serta melakukan analisis hasil test dan ditindaklanjuti dengan program pengayaan atau remedi Peningkatan motivasi guru dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Mengembangkan bahan ajar sesuai dengan SK-KD dan Indikator yang ada Kemampuan pengembangan pembelajaran berbasis ICT. Mengintegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam pembelaran sesuai dengan Mapel yang diampu.
Fokus Kinerja Kunci, Sasaran Pembangunan, Indikator Capaian Kinerja Pendidikan Madrasah Tahun 2014
Jenis Pendidikan Fokus kinerja kunci
Peningkatan mutu pendidikan
Sasaran Pembangunan
Tersusunnya standarisasi program dalam penanaman nilai dasar keislaman dan kompetensi siswa
70 % RA memenuhi 8 standar nasional pendidikan. Terbangunnya 33 RA Unggulan Adanya RA di daerah-daerah terpencil khusunya di
Maluku Utara, Maluku, Sulawesi Utara, DIY dan Bali Maluku Utara
MI dan MTs
Jenis Pendidikan
Sasaran Pembangunan
Meningkatnya profesionalitas pelayanan
MA
Meningkatnya keunggulan komparatif dan kompetitif lulusan khususnya dalam bidang keagamaan Islam
Semua MA telah memiliki kurikulum KTSP Semua MA diakreditasi oleh BAP, dengan 50 % di
antaranya terakreditasi minimal B. Sebanyak 70% MA telah memenuhi standar SNP Semua MA model menjadi MA Bertaraf internasional 75 % MAN mempunyai program agama
Meningkatnya daya saing dalam memasuki perguruan tinggi atau dunia kerja;
Terjangkaunya oleh masyarakat marginal Meningkatnya profesionalitas pelayanan dan kemandirian pengelolaan.
Fokus Kinerja Kunci, Sasaran Pembangunan, Indikator Capaian Kinerja Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Islam
Komponen
Kualifikasi Kompetensi dan Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sasaran
Terwujudnya pendidik sesuai standar kualifikasi pendidikan pada semua satuan pendidikan Islam.
Terwujudnya pendidik yang memiliki sertifikasi profesi Meningkatnya kompetensi pendidik pada semua satuan pendidikan Islam
Terwujudnya tenaga kependidikan sesuai standar kualifikasi pendidikan pada semua satuan pendidikan Islam
Semua pengawas pada pendidikan Islam memiliki kualifikasi akademik minimal S1.Semua kepala satuan pendidikan (madrasah dan kependidikan Islam) memiliki kualifikasi akademik minimal S1Semua satuan pendidikan memiliki pustakawan dengan kualifikasi pendidikan S1Semua satuan pendidikan memiliki laborant dengan kualifikasi pendidikan minimal S1
Semua pengawas pada pendidikan Islam pernah mendapatkan diklat minimal 2 kali. Semua kepala satuan pendidikan (madrasah dan kependidikan Islam) pernah mendapatkan diklat yang terkait dengan kebutuhan minimal 1 kali. Semua pustakawan pernah mendapatkan pelatihan minimal 1 kaliSemua laborant pernah mendapatkan diklat minimal 1 kali. Semua staff dalam satuan pendidikan Islam pernah mendapatkan diklat yang dibutuhkan minimal 1 kali.
Penataan regulasi madrasah Percepatan Akreditasi Madrasah Kualifikasi dan Sertifikasi Guru Peningkatan kompetensi Kepala Madrasah Peningkatan kompetensi pengawas Rintisan madrasah bertaraf internasional Peningkatan kualitas infrastruktur madrasah Peningkatan capaian nilai UN Pengembangan madrasah berbasis perencanaan Pengembangan teknologi Informasi Peningkatan kapasitas tata kelola
Jenjang MI
2010 3.500
2011 3.800
2012 3.900
2013 3.900
2014 3.063
Jumlah 18.163
MTs MA
Jumlah
2.000 950
2.500 950
2.200 900
2.023 870
2.000 818
10.723 4.488
6.450
7.250
7.000
6.793
5.881 33.374
12.8%
MIS 92.9%
24/09/2013
N = 22.239 Ditpenmad_Dit_PI
28
RA = 5.722 MI = 6.718 (MIN = 146 MIS = 6.572) MTs = 2.764 (MTsN = 183 MTsS = 2.581) MA = 1.193 (MAN =90 MAS = 1.103) JUMLAH TOTAL = 16.397
MTS 30%
MI 44%
24/09/2013
30
24/09/2013
Ditpenmad_Dit_PI
31
24/09/2013
32
Penyelenggaraan madrasah dilakukan oleh masyarakat dan hanya sebagian kecil yang dikelola pemerintah (negeri).
Jumlah Madrasah Ibtidaiyah 22.239 Negeri : 1.675 (7.53%) Swasta : 20.564 Jumlah Madrasah Tsanawiyah 14.022 Negeri : 1.418 (10.11%) Swasta : 12.604 Jumlah Madrasah Aliyah 5.897 Negeri : 748 (12.68%) Swasta : 5.149
32.9%
Qualified
67.1%
Under-Qualified
N = 513.193
24/09/2013
Ditpenmad_Dit_PI
34
15.9%
N = 513.193
24/09/2013
Ditpenmad_Dit_PI
35
KEUNGGULAN DAN KEMANDIRIAN MADRASAH/SEKOLAH TERLETAK PADA 7 KEKUATAN YANG HARUS DIBANGUN ( Muhaimin )
1. 2. Memiliki guru yang mempunyai kompetensi, dedikasi dan komitmen yang tinggi. Memiliki siswa yang berprestasi: Siswa berprestasi lahir dari proses pembelajaran yang kreatif dan efektif. Madrasah harus dapat menciptakan siswa berprestasi yang dapat membawa nama baik madrasah di tingkat nasional maupun internasional. Mengembangkan sumber belajar yang tidak hanya berpusat pada guru. Memiliki budaya madrasah yang kokoh Memiliki seorang tokoh panutan di madrasah, yang selalu menekankan pada anak didiknya bahwa hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya. Ia menumbuhkembangkan sikap kasih sayang, keikhlasan, kejujuran, keagamaan, serta suasana kekeluargaan sebagai roh pendidikan, yakni merupakan napas kehidupan di setiap lini, lorong, dan sudut pendidikan. Memiliki motivasi yang tinggi untuk mampu bersaing. Kebersamaan yang erat dari berbagai komponen yang ada di dalam komunitas madrasah. Semua harus saling melengkapi dan bekerjasama dalam membangun madrasah melalui suatu sistem yang utuh dan sistemik agar madrasah tetap unggul.
3. 4. 5.
6. 7.
1. 2. 3.
4.
5. 6. 7. 8.
9.
Visi dan misi yang jelas Kepala sekolah yang profesional Guru yang profesional Lingkungan belajar yang kondusif Ramah siswa Manajemen yang kuat Kurikulum yang luas tapi seimbang. Penilaian dan pelaporan prestasi siswa yang bermakna Pelibatan masyarakat yang tinggi
37 9/24/2013
Visi dan misi memuat: Harapan tinggi dari siswa dan guru. Dorongan kepada siswa untuk belajar, bekerja, berbuat dan mengeluarkan kemampuan terbaik. Mengarahkan pengembangan intelektual, sosial, emosional dan fisik siswa secara maksimal. Menekankan pentingnya pengembangan kecakapan hidup, nilai-nilai positif dan keterampilan interpersonal. Pengakuan bahwa setiap siswa adalah individu berbeda, mempunyai latar belakang, kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Penghargaan dan sambutan yang positif atas keragaman latar belakang siswa. Penekanan bahwa pendidikan adalah usaha & tanggung-jawab bersama antara guru, siswa, dan orang tua.
9/24/2013
38
Memiliki kualifikasi memadai, kompeten, berpengalaman. Memimpin secara efektif dan menjalankan visi misi untuk membina & memajukan masyarakat sekolah Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan mutu sekolah. Mengelola sumber & bahan dengan bijaksana. Mampu bekerja sama dengan guru dan siswa. Mampu bekerja sama dengan orang tua, komite, masyarakat dan badan terkait lainnya. Meningkatkan moral staf sekolah Meningkatkan belajar berkesinambungan dan melakukan pengembangan diri.
39 9/24/2013
Kualifikasi memadai dan kompeten Mempunyai sikap positif dan moral yang tinggi. Mendorong siswa untuk mencapai prestasi tinggi. Mengembangkan keterampilan berfikir kritis pemecahan masalah, dan kreatifitas siswa. Peka terhadap kebutuhan siswa. Menegakkan disiplin. Mengundang partisipasi orang tua. Melakukan belajar kerkesinambungan dan pengembangan profesi. Semua staf guru: 1. Mempunyai keterampilan yang luas termasuk keterampilan dalam mata pelajaran. 2. Dapat bekerja sama dan bekerja sebagai anggota tim
40 9/24/2013
Lingkungan yang dapat menstimulasi siswa untuk betah belajar dan beraktivitas.
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam organisasi intra sekolah. Mempunyai aturan-aturan yang sensible, yang jelas dan dapat diterapkan/ dilaksanakan Mendukung kebijakan pengelolaan perilaku yang efektif yang ditopang oleh sistem pelayanan siswa yang efektif
41
Tempat bagi semua orang untuk saling memperhatikan dan saling mendukung melalui hubungan yang positif. Mempromosikan rasa saling memiliki dan kebanggaan terhadap sekolah.
9/24/2013
9/24/2013
42
Memberdayakan potensi dan sumber sekolah secara efektif Mengembangkan program dan refleksi dengan warga sekolah secara efektif Mendasarkan pada perencanaan, pengembangan program, refleksi diri dan pengambilan keputusan secara kolaboratif. Mendukung supervisi staf dan pengembangan profesi. Luwes dalam mengorganisasi pembelajaran siswa dengan cara yang bervariasi.
43 9/24/2013
Memberikan berbagai pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan untuk semua mata pelajaran. Memonitor aspek prestasi akademik, sosial, kepribadian, dan perkembangan fisik siswa. Memastikan bahwa siswa mengembangkan sikap yang positif thd belajar. Membantu siswa mengembangkan kecakapan hidup seperti percaya diri, memotivasi diri dan mengembangkan disiplin diri.
9/24/2013
44
Memberi informasi akurat dan jelas tentang prestasi belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran dan perkembangan kemampuan sosial siswa. Mengarahkan guru untuk menggunakan berbagai pendekatan mengajar yang paling sesuai.
Mengidentifikasi masalah belajar siswa dan cara menyelesaikannya bersama-sama dengan orang tua.
Mengijinkan orang tua untuk mengobservasi dan memahami kemajuan belajar siswa. Melakukan berbagai cara untuk mendukung pembelajaran efektif dan upaya meningkatkan rasa percaya diri siswa.
45
9/24/2013
Mendorong orang tua untuk berkunjung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah. Menekankan pentingnya kemitraan antara orang tua dan guru untuk memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik. Sekolah dan guru tanggap terhadap pertanyaan, sudut pandang, kekhawatiran orang tua. Sekolah membentuk jaringan kerja yang luas dengan mayarakat, termasuk dengan sekolah lain, dunia usaha/bisnis, LSM, atau organisasi pemerintahan yang lainnya.
9/24/2013
46
Meningkatnya tindak kekerasan atau pertengkaran di kalangan remaja. Makin maraknya pacaran yang melampaui batas-batas norma agama, dan bahkan ada di antara yang telah melakukan hubungan seksual sebelum nikah
Makin maraknya anak-anak dan remaja yang gemar bermain play station, sehingga membuat mereka lupa untuk selalu ber-dzikir ke hadirat Allah, lalai sholat tetap pada waktu, dan tidak lagi gemar membaca Al-Quran dan berdoa.
Makin maraknya anak-anak dan remaja yang gemar melihat gambar-gambar porno dan atau menonton film dan situs porno
Membudayanya ketidakjujuran dan rasa tidak hormat anak kepada orang tua dan guru di kalangan anak-anak dan remaja.
Menurunnya semangat belajar, etos kerja, kedisiplinan, dan kecenderungan untuk menperoleh hidup yang mudah tanpa kerja keras
Menurunnya rasa tanggung jawab anakanak dan remaja, baik terhadap diri, keluarga, lingkungan masyarakat, maupun bangsa dan negara..
8 9
Membudayanya nilai materialisme (materialism, hedonism) di kalangan anak-anak dan para remaja. Makin maraknya penggunaan narkoba serta minuman alkohol di kalangan para remaja.