You are on page 1of 23

MANAJEMEN KEUANGAN

DOSEN : Dr. MEINA WULANSARI, SE.,M.Si RUSDAYANTI ASMA, SE.,M.Si

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini Memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar manajemen keuangan, metoda dan teknik-teknik pengelolan keuangan perusahaan yang berkaitan dengan keputusan investasi dan pembelanjaan yang bersifat jangka pendek.

Tujuan Mata Kuliah


Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan konsep-konsep dasar manajemen keuangan yang berkaitan dengan investasi, pembelanjaan jangka pendek dan mampu menerapkan metoda atau teknik pengelolaan keuangan perusahaan serta mampu mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan masalah keuangan perusahaan yang bersifat jangka pendek.

SUMBER BACAAN
Brigham Dan Houston, 2010, Dasardasar manajemen Keuangan, Salemba Empat Mamduh M. Hanafi, 2006, Manajemen Keuangan, BPFE. Brealey, Richard A, Myers, Stewart C, Allen, Franklin, 2006, Corporate Finance, Mc. Graw-Hill International Edition. Buku-Buku manajemen keuangan

Pokok Bahasan
Perte. ke 1 Overview Manajemen Keuangan Pokok Bahasan Sumber Bacaan J.F. Houston dan Eugene F. Brigham, 2010

Lingkungan Keuangan

J.F. Houston dan Eugene F.


Brigham, 2010

3&4

Analisis Laporan Keuangan

J.F. Houston dan Eugene F.

Brigham, 2010
5 Struktur Modal/Financial Leverage (jangka pendek) J.F. Houston dan Eugene F. Brigham, 2010

6&7

Financial Forecasting

J.F. Houston dan Eugene F. Brigham, 2010 Mid Semester

Perencanaan dan Pengendalian Keuangan Kebijakan Modal Kerja

J.F. Houston dan Eugene F. Brigham, 2010

10 11

J.F. Houston dan Eugene F. Brigham, 2010

Manajemen Kas dan J.F. Houston dan Eugene F. Brigham, 2010 Sekuritas

12 & 13 Manajemen piutang

J.F. Houston dan Eugene F. Brigham, 2010

14

Manajemen Persediaan J.F. Houston dan Eugene F. Brigham, 2010

15

Pembelanjaan pendek

jangka J.F. Houston dan Eugene F. Brigham, 2010 Ujian Akhir Semester

16

Penilaian

Nilai Akhir diperoleh dari gabungan hasil : Kehadiran (minimal 80%) Tugas : 30 % Ujian Mid Semester : 30 % Ujian Akhir Semester : 40 %

PERTEMUAN PERTAMA OVERVIEW MANAJEMEN KEUANGAN

BAB 1 OVERVIEW MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan bisa didefinisikan sebagai pengelolaan fungsi-fungsi keuangan perusahaan.

Tugas manajer keuangan mengalami transformasi dari fokus mencari pendanaan (financing) menjadi tugas yang lebih kompleks mencakup perencanaan dan alokasi sumberdaya dalam perusahaan.

Secara garis besar, fungsi-fungsi perusahaan bisa dikelompokkan ke dalam empat fungsi, yaitu: (1) Fungsi Pemasaran (2) Fungsi Keuangan (3) Fungsi Produksi (4) Fungsi Personalia Keempat fungsi tersebut merupakan fungsi pokok suatu perusahaan.

Fungsi-fungsi manajemen bisa dipecah ke dalam beberapa hal: (1) Perencanaan (Planning) (2) Pengorganisasian (Organizing) (3) Staffing (4) Pelaksanaan (5) Pengendalian Manajemen keuangan dengan demikian bisa diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, staffing, pelaksanaan, dan pengendalian fungsi-fungsi keuangan.

1.

2.

Fungsi Manajemen Keuangan Manajer keuangan mencari dana dari pasar keuangan dengan jalan menerbitkan sekuritas atau memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan. Pada dasarnya ada dua jenis sekuritas/instrumen dasar, yaitu: saham dan hutang. Saham merupakan bentuk kepemilikan sedangkan hutang merupakan pinjaman. Sisi kanan neraca keuangan meringkaskan sumber dana yang diperoleh oleh manajer keuangan Dana tersebut kemudian diinvestasikan oleh manajer keuangan, membeli aset yang bisa menghasilkan kembalian. Sisi kiri neraca keuangan meringkaskan aset yang diperoleh manajer keuangan, dengan menggunakan dana yang diperoleh pada langkah 1 di atas

3. Aset tersebut menghasilkan kembalian (keuntungan) 4a. Sebagian dana tersebut dikembalikan ke pasar keuangan melalui medium yang berbeda-beda. Untuk pemegang saham, perusahaan membagikan dividen, sementara untuk pemegang hutang perusahaan membagikan bunga dan mengembalikan pinjaman pokok hutang 4b. Sebagian kembalian (tingkat keuntungan) ditanamkan kembali oleh manajer keuangan ke dalam perusahaan. Kebijakan dividen akan membicarakan seberapa besar keuntungan dibagikan ke pemegang saham. Dengan demikian manajer keuangan perlu memahami bagaimana kerja pasar keuangan,

MANAJER KEUANGAN SEBAGAI JEMBATAN ANTARA PASAR KEUANGAN DENGAN PERUSAHAAN

2
OPERASI PERUSAHAAN MANAJER KEUANGAN

1 PASAR KEUANGAN

4a

4b 1: MENGUMPULKAN DANA 2: INVESTASI DANA 3: INVESTASI MENGHASILKAN 4: DISTRIBUSI KEUNTUNGAN ATAU REINVEST

TUJUAN MANAJAMEN KEUANGAN


Untuk mengambil keputusankeputusan yang benar manajer keuangan menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang membantu mencapai tujuan tersebut. Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan

Perusahaan sebagai Serangkaian Kontrak Perusahaan bisa dilihat sebagai satu rangkaian kontrak antara pihak-pihak yang berkaitan. Misal, karyawan menandatangani kontrak untuk bekerja di perusahaan. Bank memberi pinjaman berdasarkan kontrak yang tertentu dengan perusahaan. Manajer dikontrak oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan agar perusahaan tersebut menghasilkan aliran kas yang bisa meningkatkan nilai perusahaan, yang dengan demikian meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Pemegang saham itu sendiri tidaklah homogen, ada pemegang saham mayoritas, pemegang saham minoritas. Keduanya tidak harus mempunyai tujuan yang konsisten satu sama lain, yang berarti mempunyai potensi konflik.

JENIS KONFLIK KEAGENAN


Biasanya ada tiga jenis konflik keagenan yang sering dibicarakan di literatur keuangan, yaitu: (1) Konflik antara pemegang saham dengan manajer, (2) Konflik antara pemegang saham dengan pemegang hutang, dan (3) Konflik antara pemegang saham mayoritas dengan minoritas.

Konflik antara Pemegang Saham dengan Manajer

Manajer disewa oleh pemegang saham untuk menjalankan perusahaan, agar perusahaan mencapai tujuan pemegang saham, yaitu memaksimumkan nilai perusahaan (kemakmuran pemegang saham). Menjadi pertanyaan apakah manajer akan bertindak konsisten dengan tujuan memakmurkan pemegang saham, tujuan yang dibebankan oleh pemegang saham kepada manajer? Jawab: Tidak Selalu. Karena itu ada potensi konflik antara Manajer dengan Pemegang Saham. Manajer bisa mempunyai agenda sendiri yang tidak konsusten dengan agenda memaksimumkan kemakmuran pemegang saham

Donaldson, seorang peneliti di Amerika Serikat, menyebutkan dua motivasi dasar manajer: Survival manajer berusaha menguasai sumberdaya agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan Independensi atau Kecukupan diri Manajer ingin mengambil keputusan yang bebas dari tekanan pihak luar, termasuk dari pasar keuangan. Manajer tidak suka mengeluarkan saham, karena akan mengundang campur tangan pihak luar. Sebaliknya manajer akan lebih suka menggunakan dana yang dihasilkan secara internal.

Konflik antara Pemegang Saham dengan Pemegang Hutang

Pemegang saham, melalui manajer, bisa mengambil keuntungan atas pemegang hutang. Konflik tersebut bisa terjadi karena pemegang saham dengan pemegang hutang mempunyai struktur penerimaan (pay off) yang berbeda. Pemegang hutang memperoleh pendapatan yang tetap (yaitu bunga) dan kembalian pinjamannya, sedangkan pemegang saham memperoleh pendapatan diatas kelebihan atas kewajiban yang perlu dibayarkan ke pemegang hutang. Jika nilai perusahaan berada dibawah nilai kewajiban hutang, pemegang hutang berhak atas semua nilai perusahaan. Jika nilai perusahaan naik di atas nilai hutang, pemegang saham berhak atas kelebihan tersebut. Perbedaan struktur pay-off tersebut bisa menyebabkan perbedaan perilaku.

Konflik antara Pemegang Saham Mayoritas dengan Pemegang Saham Minoritas


Pemegang saham tidak bersifat homogen. Karena pemegang saham tersebut berlainan, maka akan ada potensi konflik antar pemegang saham. Dalam situasi tersebut ada dua jenis pemegang saham: mayoritas (pendiri) dan minoritas (publik). Publik dikatakan minoritas karena, meskipun jumlah mereka barangkali banyak, jumlah suara atau saham mereka lebih kecil dibandingkan dengan jumlah saham pendiri.

Konflik-konflik Lainnya masih ada banyak kontrak-kontrak lain di perusahaan, yang berarti ada potensi konflik antar pihak-pihak lain dalam perusahaan. Sebagai contoh, ada potensi konflik antara karyawan dengan manajer, antara satu departemen (misal pemasaran) dengan departemen lain (misal produksi).

You might also like