You are on page 1of 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN BLOK ENDOKRIN METABOLISME (ENMET) PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH (METODE GOD-PAP)

Oleh : Kelompok 4

Nama Anggota : Lannida Stefanus Ariyanto W. Yefta Prasthiti Dewi H. Annisa Fatimah Mulia Sari Tri Ujiana Sejati G1A011008 G1A011015 G1A011066 G1A011067 G1A011099 G1A011112 G1A011113

Asisten Saddam Husein saputra (G1A010)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEDOKTERAN PURWOKERTO 2012

HALAMAN PENGESAHAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH (METODE GOD-PAP)

Oleh : Kelompok 4

Nama Anggota : Lannida Stefanus Ariyanto W. Yefta Prasthiti Dewi H. Annisa Fatimah Mulia Sari Tri Ujiana Sejati G1A011008 G1A011015 G1A011066 G1A011067 G1A011099 G1A011112 G1A011113

disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian praktikum Biokimia Blok Endokrin Metabolisme Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

diterima dan disahkan, Purwokerto, Oktober 2012

Asisten,

Saddam Husein Saputra G1A010

BAB I PENDAHULUAN

A. Judul Pemeriksaan Glukosa Darah Metode GOD-PAP B. Hari dan Tanggal Sabtu, 13 Oktober 2012 C. Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa akan dapat mengukur kadar glukosa darah dengan metode GOD-PAP. 2. Mahasiswa akan dapat menyimpulkan hasil pemeriksaan glukosa darah pada saat praktikum setelah membandingkannya dengan nilai normal. 3. Mahasiswa akan dapat melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang berkaitan kadar glukosa darah abnormal (patologis) dengan bantuan hasil praktikum yang dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukogenesis Glukoneogenesis adalah proses merubah prekursornon karbohidrat menjadi glukosa atau glikogen. Substrat utamanya adalah asam-asam amino gukogenik, laktat, gliserol dan propionat. Hati dan ginjal adalah jaringan glukogenik utama. Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan glukosa tubuh jika karbohidrat dari makanan atau cadangan glikogen kurang memadai (Murray, 2009). Proses glukoneogenesis melibatkan glikolisis, siklus asam sitrat serta beberapa reaksi khusus. Dengan enzim-enzim tertentu, beberapa reaksi dari glukoneogenesis memungkinkan merupakan pembalikan dari reaksi-reaksi pada glikolisis. Beberapa enzim tersebut adalah : 1. Enzim fruktosa 1,6-bifosfatase Fruktosa 1,6-bifosfatase merupakan katalis untuk reaksi fruktosa 1,6-bifosfat menjadi fruktosa 6-fosfat. Keberadaan enzim ini

menentukan apakah suatu enzim mampu membentuk glukosa tidak saja dari piruvat, tetapi juga dari triosafosfat. Enzim ini terdapat di hati, ginjal dan otot rangka, tetapi mungkin tidak ditemukan di otot jantung dan otot polos (Murray, 2009). 2. Enzimglukosa 6-fosfat Glukosa 6-fosfat mengkatalisis perubahan glukosa 6-fosfat menjadi glukosa. Enzim ini terdapat di hati dan ginjal, tetapi tidak di otot dan

jaringan adiposa, akibatnya tidak dapat mengekspor glukosa ke dalam aliran darah (Murray, 2009). Perubahan piruvat menjadi oksaloasetat merupakan reaksi yang irreversible. Oleh karena itu, terdapat mekanisme lain dalam tubuh untuk mengubah oksaloasetat menjadi glukosa melalui perubahan oksaloasetat menjadi fosfoenolpiruvat, yakni senyawa yang dirubah oleh piruvat karboksilase menjadi piruvat dalam proses glikolisis. Perubahan

oksaloasetat menjadi fosfoenol piruvat ini dikatalisis oleh enzim fosfoenol piruvat karboksilase (Murray, 2009). Beberapa reaksi khusus berperan dalam penyiapan prekursorprekursor glukoneogenesis. Prekursor-prekursor ini akan mengalami glukoneogenesis dengan perubahan menjadi senyawa-senyawa yang

terdapat dalam pembalikan glikolisis. Asam lemak glukogenik akan diubah terlebih dahulu menjadi propionate kemudian masuk kedalam siklus asam sitrat melalui siklus asam sitrat. Gliserol dibebaskan dari jaringan adipose melalui lipolisis lipoprotein trasilgliserol dalam keadaan kenyang; gliserol dapat digunakan untuk re-esterifikasi asam lemak bebas menjadi triasilgliserol di jaringan adipose atau hati, atau menjadi substrat untuk glukoneogenesis di hati.Asam-asam amino glukogenik masuk kedalam jalur glukoneogenesis melalui beberapa pintumasuk yang berbeda. Beberapa masuk melalui perubahan menjadi piruvat dan zat-zat antara dalam siklus asam sitrat yakni suksinil co-A, ketoglutarat dan fumarat (Murray, 2009).

B. Maintance Glukosa Darah C. Integrasi Glukosa

BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan 1. Alat a. Spuit 3 cc b. Tourniquet c. Vacum med d. Sentrifugator e. Tabung reaksi 3 ml f. Rak tabung reaksi g. Mikropipet (10 l-100 l) h. Mikropipet (100 l-1000 l) i. Yellow tip j. Blue tip k. Spektrofotometer 2. Bahan a. Sample (serum) b. Reagen GOD

B. Tata urutan praktikum 1. Persiapan sampel : a. Diambil darah probandus sebanyak 3 cc dengan menggunakan spuit.

b. Darah dimasukkan ke dalam vaccum med dan disentrifugasi dengan kecepatan 4000 rpm salama 10 menit, kemudian diambil serumnya untuk sampel. 2. Sampel (serum) sebanyak 10 l kemudian dicampur dengan reagen GOD sebanyak 1000 l. 3. Campuran diinkubasi selama 10 menit dalam suhu ruangan (20-25 C), kemudian diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm.

C. Nilai Normal Kadar glukosa serum atau plasma : 75-115 mg/dl. Kadar Gula Darah Sesaat Kadar Gula Darah Puasa : 120-140 mg/dl. : 80-100 mg/dl.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Probandus Nama Usia Jenis kelamin : Lannida : 19 tahun : Perempuan

Kadar glukosa darah : 70 mg/dl Interpretasi : Kurang dari normal

B. Pembahasan Praktikum pemeriksaan kadar glukosa darah dilakukan dengan mengambil darah probandus sebanyak 3cc melalui vena mediana cubiti. Kemudian darah dimasukan ke dalam vacummed tanpa EDTA dan biarkan 10 menit sampai darah membeku. Kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 4000 rpm selama 10 menit, kemudian diambil serumnya untuk sample sebanyak 10l dan tambahkan reagen GOD sebanyak 1000l. Tabung diinkubasi selama 10 menit kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm. Brdasarkan hasil pemeriksaan, didapatkan kadar glukosa dalam darah probandus 70 mg/dl yang berarti kurang dari normal. Ada beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan hasil yang kurang dari nomal. Beberapa kesalahan yang mungkin terjadi saat praktikum adalah :

1. Faktor praktikan, misalnya praktikan belum sempat untuk mendpatkan asupan glukosa yang cukup. 2. Faktor alat-alat praktikum, misalnya alat yang digunakan masih terkontaminasi zat-zat lain sehingga hasil praktikum kurang akurat. 3. Faktor metode atau teknis, misalnya waktu atau masa inkubasi yang tidak sesuai dengan ketentuan.

C. Aplikasi Klinis 1. Hipoglikemi a. Definisi Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah berada di bawah normal hingga dibawah 60 mg/dl. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi puasa,100180 mg/dl pada kondisisetelahmakan. Hal ini dapat berakibat fatal terhadap seluruh tubuh yang membutuhkan glukosa untuk proses metabolismenya, terutama otak dan sistem saraf. Hipoglikemia dapat terjadi pada penderita DM yang diobati dengan insulin atau preparat oral akibat kesalahan atau ketidaktepatan dosis insulin. Hipoglikemia dapat terjadi setiap saat, bisanya sering terjadi sebelum makan, terutama jika menunda makan atau jika tidak makan makanan kecil. Hipoglikemia ringan akan merangsang sistem saraf simpatis dan menyebabkan berkeringat, tremor, takikardi, palpitasi, gelisah, dan lapar. Hipoglikemia sedang menunjukkan gejala ketidakmampuan berkonsentrasi, sakit kepala,

perubahan emosional, penglihatan ganda, dan mengantuk sebagai akibat kerusakan fungsi sistem saraf pusat. Sedangkan kerusakan sistem saraf pusat yang lebih jauh terjadi pada hipoglikemia berat yang dapat menyebabkan kejang bahkan hilang kesadaran atau koma (Cryer, 2005). b. Etologi Menurut Susanto (2007), hipoglikemia dapat terjadi pada penderita Diabetes dan Non Diabetes dengan etiologi sebagai berikut : Pada Diabetes : 1) Overdose insulin 2) Asupan makanan (tertunda atau lupa, terlalu sedikit, output yang berlebihan, muntah diare, diet berlebihan) 3) Aktivitas berlebihan 4) Gagal ginjal 5) Hipotiroid Pada Non Diabetes : 1) Peningkatan produksi insulin 2) Paska aktivitas 3) Konsumsi makanan yang sedikit kalori 4) Konsumsi alkohol 5) Paska melahirkan 6) Post gastrectomy

7) Penggunaan obat-obatan dalam jumlah besar (contoh: salisilat, sulfonamide)

BAB V KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA Cryer, Philip E. 2005. Perspectives In Diabetes Mechanisms Of HypoglycemiaAssociated Autonomic Failure And Its Component Syndromes In Diabetes. Diabetes, Vol. 54, December 2005. Murray, Robert K., Daryl K. Granner and Victor W. Rodwell. 2009. Biokimia Harper. Jakarta : EGC. Susanto, Rudy. 2007. Hipoglikemia. Bagian IKA FK Undip/RS Dr.Kariadi, Semarang.

You might also like