You are on page 1of 20

KEWIRAUSAHAAN & KEUNGGULAN KOMPETITIF UKM

DI SUSUN OLEH ACHMAD F HATONY AKBAR F RAMDANI DADIN MARSAL LUTFI P ERDANA NANDA REZA AZHARI

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan dan rahmat dan karuniaNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul :

KEWIRAUSAHAAN & KEUNGGULAN KOMPETITIF USAHA KECIL MENENGAH


Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah SWT, kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik materi maupun penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan baik. Kami berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.

Jakarta, 25 September 2013

Tim Presentasi 3

2|Page

DAFTAR ISI

Judul -------------------------------------------------------------------------------- 1 Kata Pengantar -------------------------------------------------------------------- 2 Daftar Isi -------------------------------------------------------------------------- 3 Bab I Pendahuluan --------------------------------------------------------------- 5 I.A. Latar Belakang ------------------------------------------------------------- 5 I.B. Tujuan Penulisan ----------------------------------------------------------- 5 I.C. Manfaat Penulisan ---------------------------------------------------------- 5 I.D. Pengumpulan Data ---------------------------------------------------------- 5 BAB II Pembahasan ------------------------------------------------------------- 6 II.A. Pengertian Kewirausahaan ----------------------------------------------- 6 II.B. Karakteristik Wirausahawan --------------------------------------------- 7 II.C. Pengertian Usaha Kecil Menengah -------------------------------------- 8 II.D. Ciri-Ciri Usaha Kecil Menengah ---------------------------------------- 9 II.E. Keunggulan Usaha Kecil Menengah ------------------------------------ 10 II.F. Kelemahan Usaha Kecil Menengah ------------------------------------- 11 II.G. Faktor Penghambat Perkembangan Usaha Kecil Menengah -------- 12 II.H. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuka UKM------- 13 II.I. Jenis jenis Usaha Kecil Menengah ------------------------------------- 16 II.J. Perundang-Undangan Yang Mengatur Usaha Kecil Menengah ----- 17

3|Page

II.K. Pengertian Keunggulan Kompetitif ------------------------------------- 17 III. Studi Kasus ------------------------------------------------------------------- 18 PENUTUP ------------------------------------------------------------------------- 20 Daftar Pustaka -------------------------------------------------------------------- 20

4|Page

BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang


Usaha Kecil Menengah merupakan bagian penting dari suatu perekonomian daerah, bahkan suatu negara, Indonesia salah satunya. Saat ini UKM sedang dikembangkan oleh pemerintah guna menggenjot perekonomian Indonesia yang tidak stabil, dan merupakan salah satu strategi pemerintah dalam menghadapi pasar bebas ASEAN yang tidak lama lagi akan berlangsung. Tetapi, saat ini Indonesia masih kekurangan para pelaku bisnis Usaha Kecil Menengah, dikarenakan minimnya pengetahuan dan daya saing produk dibandingkan negara lain, untuk itu makalah ini dibuat dengan tujuan dapat menambah ilmu dan pengetahuan para pebisnis Usaha Kecil Menengah agar lebih produktif dan dapat bersaing lebih kompetitif lagi didunia bisnis Usaha kecil menengah.

I.B. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami selaku mahasiswa Mercu Buana dengan harapan bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, serta untuk mengidentifikasi permasalahan yang sering dihadapi para Wirausahawan dalam memulai dan menjalani usahanya.

I.C. Manfaat Penulisan


Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada kami dan mahasiswa lain untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam Ilmu Bisnis terutama dibidang Usaha Kecil Menengah.

I.D. Pengumpulan Data


Data penulisan makalah ini diperoleh dari artikel internet.

5|Page

BAB II PEMBAHASAN II.A. Pengertian Kewirausahaan


Kewirausahaan adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.

Pengertian Kewirausahaan menurut beberapa ahli :


Harvey Leibenstein (1968, 1979) mengemukakan, kewirausahaan mencakup kegiatankegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya. Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan. Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa: Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

6|Page

II.B. Karakteristik Wirausahawan


Menurut pendapat Bygrave ciri-ciri atau karakteristik wirausahawan dikenal dengan istilah 10D, yaitu:

a) Dream (Visi ke Depan)


Seorang wirausahawan harus mempunyai visi atau pandangan ke masa depan untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan visinya.

b) Decisiveness (Keputusan dengan Cepat)


Seorang wirausahawan adalah orang yang dapat bekerja dengan cepat dalam menghasilkan sesuatu. Selain itu juga dapat membuat suatu keputusan dengan cepat, tepat dan penuh perhitungan, agar berhasil dalam mengembangkan usahanya.

c) Doers (Melaksanakan Keputusan)


Seorang wirausahawan dalam mengambil keputusan akan langsung menindaklanjuti. Kegiatannya dilaksanakan secepat mungkin dengan penuh perhitungan. Ia tidak mau menunda kesempatan yang baik dalam menjalankan bisnisnya.

d) Determination (Penentuan/Kebulatan Tekad)


Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian, rasa tanggung jawab, dan tidak mudah menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang mustahil untuk diatasi.

e) Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausahawan harus mempunyai dedikasi (mengutamakan pekerjaan) yang tinggi terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara waktu. Ia melaksanakan pekerjaannya tanpa kenal lelah. Semua perhatiannya dipusatkan untuk kegiatan bisnisnya.

f) Devotion (Mencintai Pekerjaan)


Seorang wirausahawan harus mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong keberhasilan yang efektif untuk menjual produknya.

7|Page

g) Details (Dapat Memerinci)


Seorang wirausahawan sangat memperhatikan faktor-faktor yang sangat rinci terhadap apa yang terjadi selama menjalankan kegiatan usahanya. Dia tidak mengabaikan faktor-faktor yang kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.

h) Destiny (Bertanggung Jawab atas Nasib Usahanya)


Seorang wirausahawan bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau bergantung pada orang lain.

i) Dollars (Kekayaan)
Seorang wirausahawan tidak mengutamakan pada pencapaian kekayaan. Motivasinya bukan karena masalah uang. Dia berasumsi jika berhasil dalam bisnisnya, maka ia pantas mendapat laba, bonus, atau hadiah.

j) Distribute (Membagi-bagi)
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bisnisnya.

II.C. Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM)


Apa yang disebut Usaha Kecil Menengah ? Usaha Kecil Menengah adalah sebuah bangunan usaha yang berskala kecil. Umumnya, ia dimiliki oleh perseorangan maupun kelompok. Bidang yang digarap oleh Usaha Kecil Menengah antara lain: toko kelontong, salon kecantikan, restoran, kerajinan, dan lain-lain. Biasanya usaha tersebut digagas oleh satu atau dua orang pendiri. Definisi UKM itu sangat berbeda di tempat yang berlainan. Berbagai negara memiliki definisi mereka sendiri mengenai ukuran bisnis yang bisa dikategorikan sebagai usaha kecil menengah. Dengan pengkategorian tersebut, jenis bisnis skala kecil ini memiliki hak dan kewajiban khusus berkaitan dengan legalitas status perusahaan dan besaran pajak yang harus dibayarkan pada pemerintah. Di Australia, batas jumlah pekerjanya ialah 15 (lima belas) orang. Sedangkan di Amerika Serikat, bisnis jenis ini bisa mempekerjakan hingga 500 karyawan. Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.

8|Page

II.D. Ciri-Ciri Usaha Kecil Menengah


Berikut ciri-ciri Usaha Kecil Menengah menurut UU No.9 Tahun 1995 :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah). 3. Milik Warga Negara Indonesia. 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar. 5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Contoh Usaha Kecil :


1. Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja. 2. Pedagang di pasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya.

3. Pengrajin industri makanan dan minuman, industri mebel, kayu dan rotan, industri alatalat rumah tangga, industri pakaian jadi dan kerajinan tangan. 4. Peternakan ayam, itik dan perikanan 5. Koperasi berskala kecil

Ciri-Ciri Usaha Menengah


1. Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain: bagian keuangan, bagian pemasaran, dan bagian produksi. 2. Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan unutk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan. 3. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada jamsosek, pemeliharaan kesehatan, dll. 4. Sudah memiliki segala persyaratanlegalitas antara lain: izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan, dll. 5. Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbangkan. 6. Pada umumnya telah memiliki sumberdaya manusia yang terlatih dan terdidik. 9|Page

Contoh Usaha Menengah :


1. Usaha pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah. 2. Usaha perdagangan (grosir) termasuk ekspor dan impor. 3. Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar provinsi. 4. Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam. 5. Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.

II.E. Keunggulan Usaha Kecil Menengah (UKM)


Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dibandingkan dengan usaha besar antara lain: 1. Fleksibilitas Operasional Usaha kecil menengah biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-masing anggotanya memiliki wewenang untuk menentukan keputusan. Hal ini membuat UKM lebih fleksibel dalam operasional kesehariannya. Kecepatan reaksi bisnis ini terhadap segala perubahan (misalnya: pergeseran selera konsumen, trend produk, dll.) cukup tinggi, sehingga bisnis skala kecil ini lebih kompetitif.

2. Kecepatan Inovasi Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk. Dengan tidak adanya hirarki pengorganisasian dan kontrol dalam UKM, produk-produk dan ide-ide baru dapat dirancang, digarap, dan diluncurkan dengan segera. Meski ide cemerlang itu berasal dari pemikiran karyawan bukan pemilik kedekatan diantara mereka membuat gagasan tersebut cenderung lebih mudah didengar, diterima, dan dieksekusi.

3. Struktur Biaya Rendah Kebanyakan usaha kecil menengah tidak punya ruang kerja khusus di kompleks-kompleks perkantoran. Sebagian dijalankan di rumah dengan anggota keluarga sendiri sebagai pekerjanya. Hal ini mengurangi biaya ekstra (overhead) dalam operasinya. Lebih jauh lagi, usaha menengah kecil juga menerima sokongan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan bank dalam bentuk kemudahan pajak, donasi, maupun hibah. Faktor ini berpengaruh besar bagi pembiayaan dalam pembentukan dan operasional mereka.

10 | P a g e

4. Kemampuan Fokus di Sektor yang Spesifik UKM tidak wajib untuk memperoleh kuantitas penjualan dalam jumlah besar untuk mencapai titik balik (break even point BEP) modal mereka. Faktor ini memampukan usaha kecil menengah untuk fokus di sektor produk atau pasar yang spesifik. Contohnya: bisnis kerajinan rumahan bisa fokus menggarap satu jenis dan model kerajinan tertentu dan cukup melayani permintaan konsumen tertentu untuk bisa mencapai laba. Berbeda dengan industri kerajinan skala besar yang diharuskan membayar biaya sewa gedung dan gaji sejumlah besar karyawan sehingga harus selalu mampu menjual sekian kontainer kerajinan untuk menutup biaya operasional bulanannya saja.

II.F. Kelemahan Usaha Kecil Menengah (UKM)


1. Kesulitan pemasaran Hasil dari studi lintas Negara yang dilakukan oleh James dan Akarasanee (1988) di sejumlah Negara ASEAN menyimpulkan salah satu aspek yang terkait dengan masalah pemasaran yang umum dihadapi oleh pengusaha UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan pengusaha-pengusaha besar dan impor, maupun dipasar ekspor.

2. Keterbatasan Finansial UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.

3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah satu kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru.

11 | P a g e

4. Masalah Bahan Baku Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia. Terutama selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap dolar AS.

5. Keterbatasan teknologi Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global. Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.

II.G. Faktor Penghambat Perkembangan Usaha Kecil Menengah


Permasalahan yang dihadapi oleh UKM dapat dibagi ke dalam faktor Internal dan faktor Eksternal yaitu antara lain meliputi: 1. Faktor Internal Kurangnya Permodalan

Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup. Sumber Daya Manusia yang Terbatas

Keterbatasan SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh pada manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang secara optimal. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Usaha Kecil

Jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi rendah maka produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif. 12 | P a g e

2. Faktor Eksternal Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif dengan Kebijaksanaan Pemerintah

Untuk menumbuhkembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Terlihat dari masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan pengusaha besar. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha

Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usaha. Terbatasnya Akses Pasar

Akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapt dipasarkan Secara kompetitif baik dipasar nasional maupun iternasional.

II.H. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuka UKM


Lima hal ini merupakan hal-hal yang menentukan sukses tidaknya usaha anda. Berikut rincian dari hal-hal yang harus anda perhatikan saat memulai usaha anda, seperti dikutip dari dibawah ini :

1. Konsumen
Konsumen adalah hal utama yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha karena mereka adalah urat nadi dalam semua bisnis. Konsumen juga lah yang memberi anda omzet supaya perusahaan anda terus bergerak. Pepatah lama mengatakan, "bisnis tidak akan jalan tanpa ada sesuatu yang terjual" itu sangat benar adanya bagi pelaku usaha. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam mempertahankan dan menggaet konsumen baru. Salah satunya adalah seperti di bawah ini :

Iklan

Dalam memulai usaha, anda harus mulai menyebarkan luaskan bisnis tersebut supaya banyak orang tahu. Caranya dengan memasang iklan. Tempat dan medianya bisa apa saja, seperti koran lokal, iklan radio, brosur yang dikirim dari rumah ke rumah, laman situs pribadi, iklan baris dan lain sebagainya.

13 | P a g e

Promosi

Banyak para pelaku usaha yang memberikan promosi di awal-awal membangun bisnisnya. Biasanya, promosi dilakukan memakai kupon potongan harga atau hadiah langsung jika mencapai pembelian di harga tertentu. Efektivitas program seperti ini tergantung kepada target konsumen dan hadiah yang diberikan.

Brosur dari rumah ke rumah

Menyebarkan brosur dengan cara dari rumah ke rumah bisa efektif nan efisien. Cara ini paling banyak dilakukan di awal-awal anda membangun bisnis dengan target konsumen masyarakat sekitar.

Diskon

Cara yang paling klasik dalam menggaet dan mempertahankan konsumen. Supaya anda tidak terlalu rugi dalam memberikan potongan harga, usahakan ada syarat khusus terlebih dahulu. Salah satu yang efektif adalah dengan syarat jika si konsumen berhasil membawa calon pembeli maka akan diberi diskon. Dengan demikian, lambat laun jumlah konsumen anda akan selalu bertambah.

Patenkan Merek

Dengan mematenkan merek, maka keberadaan dan reputasi produk anda akan lebih meningkat di mata konsumen. Hal ini banyak digunakan oleh perusahaan besar tetapi juga bisa efektif untuk usaha kecil jika mampu. Sayangnya, hal ini cenderung menjadi proses yang berkelanjutan dan biayanya cukup mahal.

Bagian Pelayanan Konsumen

Dengan menyediakan bagian pelayanan konsumen sangatlah penting bagi semua pelaku usaha. Jika tidak cukup sumber daya, si pemilik bisnis bisa sekaligus merangkap posisi ini. Yang penting, keluhan dan kepuasan konsumen bisa terdeteksi dengan baik. Tapi hati-hati, cara costumer service berkomunikasi dengan konsumen bisa mengangkat atau menghancurkan citra perusahaan.

Jaringan

Mengembangkan jaringan bisa berujung pada bertambahnya konsumen. Caranya, anda bisa mengikuti pameran atau bergabung dalam sebuah asosiasi. Dalam sebuah asosiasi anda bisa berbagi pengalaman dan mencari ide-ide baru.

14 | P a g e

2. Arus Kas
Arus kas yang lancar dan sehat kadang lebih penting ketimbang ozmet dalam usaha yang baru berdiri. Anda harus bisa mengatur keseimbangan antara arus dana keluar dan masuk. Arus kas yang tidak seimbang bisa memberikan kejutan yang kurang enak di bisnis anda ke depan. Salah satunya adalah kekurangan biaya untuk bayar karyawan, telat bayar kredit ke bank sampai kurang dana untuk bayar pajak. Kejutan-kejutan seperti ini yang biasanya menghancurkan bisnis anda secara perlahan-lahan. Ad baiknya anda rencakan pengeluaran dan pemasukan dalam satu atau dua bulan ke depan, sehingga jika ada kejutan di tengah jalan anda masih punya waktu untuk bertindak sehingga pada akhirnya arus kas anda masih tetap positif. Dalam membuat prediksi arus kas, anda harus terlebih dahulu memperkirakan omzet yang akan masuk, lalu bandingkan dengan ongkos operasional perusahaan anda. Atur sedemikian rupa sehingga proyeksi arus kasnya tetap positif.

3. Kredit
Sebuah pinjaman dari bank ataupun tempat lain merupakan salah satu instrumen yang bisa dimanfaatkan anda untuk beberapa alasan, seperti di bawah ini: Mencicil berbagai keperluan operasional anda tanpa menggunakan uang sendiri, sehingga arus kas anda bisa diputar untuk digunakan di pos lain. Bisa mendapatkan diskon dengan membeli barang dalam jumlah banyak. Contohnya, jika salah satu vendor memberi anda jangka waktu pelunasan dalam 30 hari, tapi jika langsung dibayar kas anda bisa dapat diskon 2%. Maka segeralah ke bank dan ajukan pinjaman. Lebih mudah mengatur arus kas. Memiliki akses ke sebuah pinjaman saat dibutuhkan sangatlah membantu terutama dalam menutup kebutuhan antara arus kas keluar dan masuk.

15 | P a g e

4. Kredibilitas
Salah satu kelemahan yang biasa melanda perusahaan kecil baru berkembang adalah kurangnya kredibilitas. Sehingga, saat berniat bergerak maju ke cakupan yang lebih luas biasanya kalah duluan oleh kompetitor yang lebih besar. Para pelanggan setianya mungkin saja tahu mengenai perusahaan ini dengan baik, mulai dari jumlah dan kompetensi karyawan, kelangsungan bisnisnya hingga kurang mantapnya posisi merek secara nasional. Presentasi secara profesional, testimoni dari konsumen, sertifikasi pemerintah dan referensi dan promosi dari mulut ke mulut oleh konsumen bisa membantu anda mengangkat kredibilitas perusahaan. Kredibilas juga bisa dibentuk dengan cara si pemilik perusahaan terjun langsung ke lapangan dan melayani konsumen.

5. Modal
Modal yang cukup tinggi akan sangat membantu perusahaan saat anda ingin berekspansi, seperti menyewa gedung, beli peralatan atau kendaraan operasional atau bahkan mengakuisisi perusahaan kecil lainnya. Dengan adanya hubungan baik dengan bank, ditambah dengan rekam jejak kredit yang cukup baik bisa menjadi sumber modal yang mudah dicairkan

II.I. Jenis jenis Usaha Kecil Menengah


Ada 3 jenis usaha yang bisa dilakukan oleh UKM untuk menghasilkan laba. Ketiga jenis usaha tersebut adalah : Usaha Manufaktur (Manufacturing Business) Adalah usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. Contohnya adalah konveksi yang menghasilkan pakaian jadi atau pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir dan sebagainya. misal Bisnis Boneka Horta IPB, Bisnis Ukiran Jepara, Bisnis Daur Ulang, Bisnis Garmen & Tekstil

Usaha Dagang (Merchandising Business) Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual semua kebutuhan misal Kue Lapis Bogor Sangkuriang, Roti Buaya Jakarta

16 | P a g e

Usaha Jasa (Service Business) Adalah usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing, searching, blogging atau yang lainnya. Misal Laundry Kiloan, Salon Kecantikan, Foto Copy, Car Wash.

II.J. Perundang-Undangan Yang Mengatur Usaha Kecil Menengah


1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian. 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang KUKM 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian

II.K. Pengertian Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan yang dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi atau perusahaan lainnya, untuk mendapatkan sesuatu. Dengan contoh, perusahaan memasarkan produk dengan memanfaatkan pelayanan yang berfokus pada pelanggan sesuai dengan nilai unggul perusahaan dalam berkompetisi dengan perusahaan pesaing. Terdapat empat kebutuhan pokok untuk sumber daya yang harus dipenuhi dalam mencapai keunggulan bersaing yang berkesinambungan yaitu : 1. Nilai, dengan nilai tambah yang dimiliki akan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. 2. Keunikan diantara perusahaan sejenis dan pesaing potensial. Jika suatu perusahaan memiliki keunikan tersendiri maka akan semakin meningkat keunggulan bersaing yang dimilikinya diantara pesaing. 3. Tidak dapat ditiru dengan sempurna. Perusahaan dengan produk yang tidak dapat ditiru pesaingnya dengan sempurna telah memiliki nilai tambah dalam mencapai keunggulan bersaing. 4. Harus tidak ada strategi yang sama yang dapat menggantikan sumber daya. Jika tidak ada strategi yang dapat menggantikan sumber daya maka suatu perusahaan akan mencapai keunggulan bersaing tersendiri (Setiawan, 2006).

17 | P a g e

III. Studi Kasus

Founder Jenis Usaha Alamat Email Contact

: Rizka Wahyu Romadhona, 28 Tahun : Home Industri Kue Lapis Sangkuriang : Jl.Tanah Baru Simpang Pomad Bogor : lapisbogoronline@gmail.com : 0813-1851-2735

Kisah ini bermula dari seorang perantau dari Surabaya yang bernama Rizka Wahyu Romadhona yang ingin sukses dari usahanya sendiri, kemudian dia memiliki ide untuk membuka usaha bakso, saat ia menjalani usaha tersebut usahanya tak kunjung berkembang, bahkan bangkrut. Saat itu dia memikirkan ide lagi yang mungkin membuat usahanya bisa laku, karna tinggal dikota bogor dia sadar bahwa kota ini merupakan tujuan wisata lokal yang cukup ramai dikunjungu, dan dia mengetahui bahwa masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan setelah bepergian dari tempat wisata pasti mereka membeli dan membawa buah tangan atau oleh-oleh, kemudian dia terpikir membuat kue, dia berpikir bahwa ia berasal dari surabaya maka diapun membuat kue khas surabaya, yaitu kue lapis surabaya. Namun ia ingin menciptakan kue yang mempunyai ciri khas bagi produknya tetapi dengan bahan baku yang mudah didapat dan produk yang mudah dikenal oleh masyarakat bogor. Terlintas dipikirannya bahwa kota bogor mempunyai komoditi pertanian yang terkenal yaitu tales, lalu dia mulai menggabungkan antara Kue Lapis Surabaya tetapi dengan bahan baku Tales, lalu terciptalah Kue Lapis Sangkuriang, dan nama sangkuriang tersebut diambil karna masayarakat bogor sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut dan agar masyarakat bogor mudah mengenal dan mengingat produknya.

18 | P a g e

Pada awal perintisan usaha, dia memulai dengan modal hanya RP.500.000,- dan alat yang meminjam dari mertuanya. Dan pada saat itu ia hanya mampu menjual 4 box Kue Lapis Sangkuriang per-hari, namun dengan keuletan, Inovasi dan konsistensi yang kuat terus-menerus akhirnya sekarang usahanya mampu maju dan berkembang, dan saat ini dia mampu menjual hingga 3400 box per-hari, dan dari hasil usahanya sekarang dia mampu membuka 2 outlet yaitu dikota Bogor Jawa Barat dan di Parung, Bogor Jawa Barat. Adapun ciri khas yang menjadi Keunggulan kompetitif Kue Lapis Sangkuriang bogor adalah sebagai berikut : 1. Bahan dasar berbahan talas, yang merupakan komoditas khas Bogor. 2. Logo Produk bergambar Sangkuriang sebagai ikon daerah sunda yang sedang memegang tales 3. Terdapat tempat dan keterangan pariwisata lokal yang ada dibogor yang terdapat didalam box Kue tersebut. 4. Tekstur kue lapis lembut, memiliki aroma yang khas, serta warna yang menarik dan berbeda dari kue lapis yang lain. 5. Memiliki varian rasa, seperti coklat, keju, blueberry, dan green tea 6. Pemesanan dapat dipesan via email di lapisbogoronline@gmail.com Contoh jenis makanan yang tersedia di Lapis Bogor Sangkuriang:

Blueberry

Coklat

Green Tea

Keju

19 | P a g e

PENUTUP
Kesimpulan yang bisa kita tarik dari materi diatas adalah : Sebelum memulai usaha kita sebelumnya harus tahu resikonya. Kita harus mengenal betul bidang keahlian bisnis kita. Keuletan, Inovasi, Semangat Pantang Menyerah dan Loyalitas Total terhadap usaha kita. Mengerti keinginan konsumen dan pasar agar dapat berkembang. Mempunyai visi terhadap usaha kita. Mempunyai karakteristik atau ciri khas pada produk kita baik pada kemassan, bahan dasar cara pengolahan dan lain sebagainya tergantung bisnis yang kita keluti. Pemasaran yang baik dan tepat. Sehat dalam mengelola keuangan usaha.

DAFTAR PUSTAKA
Artikel Internet Kementerian Koperasi Indonesia lapisbogoronline@gmail.com

20 | P a g e

You might also like