Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH ACHMAD F HATONY AKBAR F RAMDANI DADIN MARSAL LUTFI P ERDANA NANDA REZA AZHARI
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan dan rahmat dan karuniaNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul :
Tim Presentasi 3
2|Page
DAFTAR ISI
Judul -------------------------------------------------------------------------------- 1 Kata Pengantar -------------------------------------------------------------------- 2 Daftar Isi -------------------------------------------------------------------------- 3 Bab I Pendahuluan --------------------------------------------------------------- 5 I.A. Latar Belakang ------------------------------------------------------------- 5 I.B. Tujuan Penulisan ----------------------------------------------------------- 5 I.C. Manfaat Penulisan ---------------------------------------------------------- 5 I.D. Pengumpulan Data ---------------------------------------------------------- 5 BAB II Pembahasan ------------------------------------------------------------- 6 II.A. Pengertian Kewirausahaan ----------------------------------------------- 6 II.B. Karakteristik Wirausahawan --------------------------------------------- 7 II.C. Pengertian Usaha Kecil Menengah -------------------------------------- 8 II.D. Ciri-Ciri Usaha Kecil Menengah ---------------------------------------- 9 II.E. Keunggulan Usaha Kecil Menengah ------------------------------------ 10 II.F. Kelemahan Usaha Kecil Menengah ------------------------------------- 11 II.G. Faktor Penghambat Perkembangan Usaha Kecil Menengah -------- 12 II.H. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuka UKM------- 13 II.I. Jenis jenis Usaha Kecil Menengah ------------------------------------- 16 II.J. Perundang-Undangan Yang Mengatur Usaha Kecil Menengah ----- 17
3|Page
II.K. Pengertian Keunggulan Kompetitif ------------------------------------- 17 III. Studi Kasus ------------------------------------------------------------------- 18 PENUTUP ------------------------------------------------------------------------- 20 Daftar Pustaka -------------------------------------------------------------------- 20
4|Page
5|Page
6|Page
e) Dedication (Pengabdian)
Seorang wirausahawan harus mempunyai dedikasi (mengutamakan pekerjaan) yang tinggi terhadap bisnisnya, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara waktu. Ia melaksanakan pekerjaannya tanpa kenal lelah. Semua perhatiannya dipusatkan untuk kegiatan bisnisnya.
7|Page
i) Dollars (Kekayaan)
Seorang wirausahawan tidak mengutamakan pada pencapaian kekayaan. Motivasinya bukan karena masalah uang. Dia berasumsi jika berhasil dalam bisnisnya, maka ia pantas mendapat laba, bonus, atau hadiah.
j) Distribute (Membagi-bagi)
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bisnisnya.
8|Page
3. Pengrajin industri makanan dan minuman, industri mebel, kayu dan rotan, industri alatalat rumah tangga, industri pakaian jadi dan kerajinan tangan. 4. Peternakan ayam, itik dan perikanan 5. Koperasi berskala kecil
2. Kecepatan Inovasi Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk. Dengan tidak adanya hirarki pengorganisasian dan kontrol dalam UKM, produk-produk dan ide-ide baru dapat dirancang, digarap, dan diluncurkan dengan segera. Meski ide cemerlang itu berasal dari pemikiran karyawan bukan pemilik kedekatan diantara mereka membuat gagasan tersebut cenderung lebih mudah didengar, diterima, dan dieksekusi.
3. Struktur Biaya Rendah Kebanyakan usaha kecil menengah tidak punya ruang kerja khusus di kompleks-kompleks perkantoran. Sebagian dijalankan di rumah dengan anggota keluarga sendiri sebagai pekerjanya. Hal ini mengurangi biaya ekstra (overhead) dalam operasinya. Lebih jauh lagi, usaha menengah kecil juga menerima sokongan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan bank dalam bentuk kemudahan pajak, donasi, maupun hibah. Faktor ini berpengaruh besar bagi pembiayaan dalam pembentukan dan operasional mereka.
10 | P a g e
4. Kemampuan Fokus di Sektor yang Spesifik UKM tidak wajib untuk memperoleh kuantitas penjualan dalam jumlah besar untuk mencapai titik balik (break even point BEP) modal mereka. Faktor ini memampukan usaha kecil menengah untuk fokus di sektor produk atau pasar yang spesifik. Contohnya: bisnis kerajinan rumahan bisa fokus menggarap satu jenis dan model kerajinan tertentu dan cukup melayani permintaan konsumen tertentu untuk bisa mencapai laba. Berbeda dengan industri kerajinan skala besar yang diharuskan membayar biaya sewa gedung dan gaji sejumlah besar karyawan sehingga harus selalu mampu menjual sekian kontainer kerajinan untuk menutup biaya operasional bulanannya saja.
2. Keterbatasan Finansial UKM di Indonesia menghadapi dua masalah utama dalam aspek finansial antara lain: modal (baik modal awal maupun modal kerja) dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan output jangka panjang.
3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) Keterbatasan sumber daya manusia juga merupakan salah satu kendala serius bagi UKM di Indonesia, terutama dalam aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, control kualitas, akuntansi, mesin-mesin, organisasi, pemprosesan data, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru.
11 | P a g e
4. Masalah Bahan Baku Keterbatasan bahan baku dan input-input lain juga sering menjadi salah satu masalah serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi UKM di Indonesia. Terutama selama masa krisis, banyak sentra-sentra Usaha Kecil dan Menengah seperti sepatu dan produk-produk textile mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku atau input lain karena harganya dalam rupiah menjadi sangat mahal akibat depresiasi nilai tukar terhadap dolar AS.
5. Keterbatasan teknologi Berbeda dengan Negara-negara maju, UKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi tradisonal dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya membuat rendahnya jumlah produksi dan efisiensi di dalam proses produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat serta kesanggupan bagi UKM di Indonesia untuk dapat bersaing di pasar global. Keterbatasan teknologi disebabkan oleh banyak faktor seperti keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi, dan keterbatasan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru.
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup. Sumber Daya Manusia yang Terbatas
Keterbatasan SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh pada manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang secara optimal. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Usaha Kecil
Jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi rendah maka produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif. 12 | P a g e
2. Faktor Eksternal Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif dengan Kebijaksanaan Pemerintah
Untuk menumbuhkembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Terlihat dari masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan pengusaha besar. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usaha. Terbatasnya Akses Pasar
Akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapt dipasarkan Secara kompetitif baik dipasar nasional maupun iternasional.
1. Konsumen
Konsumen adalah hal utama yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha karena mereka adalah urat nadi dalam semua bisnis. Konsumen juga lah yang memberi anda omzet supaya perusahaan anda terus bergerak. Pepatah lama mengatakan, "bisnis tidak akan jalan tanpa ada sesuatu yang terjual" itu sangat benar adanya bagi pelaku usaha. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam mempertahankan dan menggaet konsumen baru. Salah satunya adalah seperti di bawah ini :
Iklan
Dalam memulai usaha, anda harus mulai menyebarkan luaskan bisnis tersebut supaya banyak orang tahu. Caranya dengan memasang iklan. Tempat dan medianya bisa apa saja, seperti koran lokal, iklan radio, brosur yang dikirim dari rumah ke rumah, laman situs pribadi, iklan baris dan lain sebagainya.
13 | P a g e
Promosi
Banyak para pelaku usaha yang memberikan promosi di awal-awal membangun bisnisnya. Biasanya, promosi dilakukan memakai kupon potongan harga atau hadiah langsung jika mencapai pembelian di harga tertentu. Efektivitas program seperti ini tergantung kepada target konsumen dan hadiah yang diberikan.
Menyebarkan brosur dengan cara dari rumah ke rumah bisa efektif nan efisien. Cara ini paling banyak dilakukan di awal-awal anda membangun bisnis dengan target konsumen masyarakat sekitar.
Diskon
Cara yang paling klasik dalam menggaet dan mempertahankan konsumen. Supaya anda tidak terlalu rugi dalam memberikan potongan harga, usahakan ada syarat khusus terlebih dahulu. Salah satu yang efektif adalah dengan syarat jika si konsumen berhasil membawa calon pembeli maka akan diberi diskon. Dengan demikian, lambat laun jumlah konsumen anda akan selalu bertambah.
Patenkan Merek
Dengan mematenkan merek, maka keberadaan dan reputasi produk anda akan lebih meningkat di mata konsumen. Hal ini banyak digunakan oleh perusahaan besar tetapi juga bisa efektif untuk usaha kecil jika mampu. Sayangnya, hal ini cenderung menjadi proses yang berkelanjutan dan biayanya cukup mahal.
Dengan menyediakan bagian pelayanan konsumen sangatlah penting bagi semua pelaku usaha. Jika tidak cukup sumber daya, si pemilik bisnis bisa sekaligus merangkap posisi ini. Yang penting, keluhan dan kepuasan konsumen bisa terdeteksi dengan baik. Tapi hati-hati, cara costumer service berkomunikasi dengan konsumen bisa mengangkat atau menghancurkan citra perusahaan.
Jaringan
Mengembangkan jaringan bisa berujung pada bertambahnya konsumen. Caranya, anda bisa mengikuti pameran atau bergabung dalam sebuah asosiasi. Dalam sebuah asosiasi anda bisa berbagi pengalaman dan mencari ide-ide baru.
14 | P a g e
2. Arus Kas
Arus kas yang lancar dan sehat kadang lebih penting ketimbang ozmet dalam usaha yang baru berdiri. Anda harus bisa mengatur keseimbangan antara arus dana keluar dan masuk. Arus kas yang tidak seimbang bisa memberikan kejutan yang kurang enak di bisnis anda ke depan. Salah satunya adalah kekurangan biaya untuk bayar karyawan, telat bayar kredit ke bank sampai kurang dana untuk bayar pajak. Kejutan-kejutan seperti ini yang biasanya menghancurkan bisnis anda secara perlahan-lahan. Ad baiknya anda rencakan pengeluaran dan pemasukan dalam satu atau dua bulan ke depan, sehingga jika ada kejutan di tengah jalan anda masih punya waktu untuk bertindak sehingga pada akhirnya arus kas anda masih tetap positif. Dalam membuat prediksi arus kas, anda harus terlebih dahulu memperkirakan omzet yang akan masuk, lalu bandingkan dengan ongkos operasional perusahaan anda. Atur sedemikian rupa sehingga proyeksi arus kasnya tetap positif.
3. Kredit
Sebuah pinjaman dari bank ataupun tempat lain merupakan salah satu instrumen yang bisa dimanfaatkan anda untuk beberapa alasan, seperti di bawah ini: Mencicil berbagai keperluan operasional anda tanpa menggunakan uang sendiri, sehingga arus kas anda bisa diputar untuk digunakan di pos lain. Bisa mendapatkan diskon dengan membeli barang dalam jumlah banyak. Contohnya, jika salah satu vendor memberi anda jangka waktu pelunasan dalam 30 hari, tapi jika langsung dibayar kas anda bisa dapat diskon 2%. Maka segeralah ke bank dan ajukan pinjaman. Lebih mudah mengatur arus kas. Memiliki akses ke sebuah pinjaman saat dibutuhkan sangatlah membantu terutama dalam menutup kebutuhan antara arus kas keluar dan masuk.
15 | P a g e
4. Kredibilitas
Salah satu kelemahan yang biasa melanda perusahaan kecil baru berkembang adalah kurangnya kredibilitas. Sehingga, saat berniat bergerak maju ke cakupan yang lebih luas biasanya kalah duluan oleh kompetitor yang lebih besar. Para pelanggan setianya mungkin saja tahu mengenai perusahaan ini dengan baik, mulai dari jumlah dan kompetensi karyawan, kelangsungan bisnisnya hingga kurang mantapnya posisi merek secara nasional. Presentasi secara profesional, testimoni dari konsumen, sertifikasi pemerintah dan referensi dan promosi dari mulut ke mulut oleh konsumen bisa membantu anda mengangkat kredibilitas perusahaan. Kredibilas juga bisa dibentuk dengan cara si pemilik perusahaan terjun langsung ke lapangan dan melayani konsumen.
5. Modal
Modal yang cukup tinggi akan sangat membantu perusahaan saat anda ingin berekspansi, seperti menyewa gedung, beli peralatan atau kendaraan operasional atau bahkan mengakuisisi perusahaan kecil lainnya. Dengan adanya hubungan baik dengan bank, ditambah dengan rekam jejak kredit yang cukup baik bisa menjadi sumber modal yang mudah dicairkan
Usaha Dagang (Merchandising Business) Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual semua kebutuhan misal Kue Lapis Bogor Sangkuriang, Roti Buaya Jakarta
16 | P a g e
Usaha Jasa (Service Business) Adalah usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing, searching, blogging atau yang lainnya. Misal Laundry Kiloan, Salon Kecantikan, Foto Copy, Car Wash.
17 | P a g e
: Rizka Wahyu Romadhona, 28 Tahun : Home Industri Kue Lapis Sangkuriang : Jl.Tanah Baru Simpang Pomad Bogor : lapisbogoronline@gmail.com : 0813-1851-2735
Kisah ini bermula dari seorang perantau dari Surabaya yang bernama Rizka Wahyu Romadhona yang ingin sukses dari usahanya sendiri, kemudian dia memiliki ide untuk membuka usaha bakso, saat ia menjalani usaha tersebut usahanya tak kunjung berkembang, bahkan bangkrut. Saat itu dia memikirkan ide lagi yang mungkin membuat usahanya bisa laku, karna tinggal dikota bogor dia sadar bahwa kota ini merupakan tujuan wisata lokal yang cukup ramai dikunjungu, dan dia mengetahui bahwa masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan setelah bepergian dari tempat wisata pasti mereka membeli dan membawa buah tangan atau oleh-oleh, kemudian dia terpikir membuat kue, dia berpikir bahwa ia berasal dari surabaya maka diapun membuat kue khas surabaya, yaitu kue lapis surabaya. Namun ia ingin menciptakan kue yang mempunyai ciri khas bagi produknya tetapi dengan bahan baku yang mudah didapat dan produk yang mudah dikenal oleh masyarakat bogor. Terlintas dipikirannya bahwa kota bogor mempunyai komoditi pertanian yang terkenal yaitu tales, lalu dia mulai menggabungkan antara Kue Lapis Surabaya tetapi dengan bahan baku Tales, lalu terciptalah Kue Lapis Sangkuriang, dan nama sangkuriang tersebut diambil karna masayarakat bogor sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut dan agar masyarakat bogor mudah mengenal dan mengingat produknya.
18 | P a g e
Pada awal perintisan usaha, dia memulai dengan modal hanya RP.500.000,- dan alat yang meminjam dari mertuanya. Dan pada saat itu ia hanya mampu menjual 4 box Kue Lapis Sangkuriang per-hari, namun dengan keuletan, Inovasi dan konsistensi yang kuat terus-menerus akhirnya sekarang usahanya mampu maju dan berkembang, dan saat ini dia mampu menjual hingga 3400 box per-hari, dan dari hasil usahanya sekarang dia mampu membuka 2 outlet yaitu dikota Bogor Jawa Barat dan di Parung, Bogor Jawa Barat. Adapun ciri khas yang menjadi Keunggulan kompetitif Kue Lapis Sangkuriang bogor adalah sebagai berikut : 1. Bahan dasar berbahan talas, yang merupakan komoditas khas Bogor. 2. Logo Produk bergambar Sangkuriang sebagai ikon daerah sunda yang sedang memegang tales 3. Terdapat tempat dan keterangan pariwisata lokal yang ada dibogor yang terdapat didalam box Kue tersebut. 4. Tekstur kue lapis lembut, memiliki aroma yang khas, serta warna yang menarik dan berbeda dari kue lapis yang lain. 5. Memiliki varian rasa, seperti coklat, keju, blueberry, dan green tea 6. Pemesanan dapat dipesan via email di lapisbogoronline@gmail.com Contoh jenis makanan yang tersedia di Lapis Bogor Sangkuriang:
Blueberry
Coklat
Green Tea
Keju
19 | P a g e
PENUTUP
Kesimpulan yang bisa kita tarik dari materi diatas adalah : Sebelum memulai usaha kita sebelumnya harus tahu resikonya. Kita harus mengenal betul bidang keahlian bisnis kita. Keuletan, Inovasi, Semangat Pantang Menyerah dan Loyalitas Total terhadap usaha kita. Mengerti keinginan konsumen dan pasar agar dapat berkembang. Mempunyai visi terhadap usaha kita. Mempunyai karakteristik atau ciri khas pada produk kita baik pada kemassan, bahan dasar cara pengolahan dan lain sebagainya tergantung bisnis yang kita keluti. Pemasaran yang baik dan tepat. Sehat dalam mengelola keuangan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel Internet Kementerian Koperasi Indonesia lapisbogoronline@gmail.com
20 | P a g e