You are on page 1of 25

KEJANG DEMAM

dr. Hadia Angriani, SpA

SUB. BAGIAN NEUROLOGI ANAK BIKA FK UNHAS / RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO

KEJANG DEMAM
Obyektif Jenis kejang demam Pemeriksaan yang diperlukan Mengatsi kejang Pencegahan rekurensi Pengobatan demam Pencegahan kejang demam

Prognosis

KEJANG DEMAM
Kejang demam kompleks Lama > 15 menit Fokal Multipel (berulang dalam 24 jam)

Kejang demam sederhana


Selain kejang demam kompleks
3

Apakah diperlukan pemeriksaan ?

Pungsi lumbal EEG Laboratorium lain Pencitraan

Pungsi lumbal pada kejang demam


Menyingkirkan atau menegakkan diagnosis

meningitis
Tergantung pengalaman dokter Pada kejang demam pertama Umur < 12 bln : harus dilakukan Umur 12 18 bln : harus dipikirkan

Umur > 18 bln : tidak dianjurkan, kecuali ada


gejala meningitis atau kecurigaan infeksi intrakranial
5

EEG
Tidak berguna untuk : Memperkirakan berulangnya kejang Memperkirakan epilepsi di kemudian hari

Paroksismalitas pada 20 % (Sofijanov, 1992)


Paroksismalitas pada 3 % (Stores, 1991)

Tidak direkomendasikan pada kejang sederhana


(Am Academy Ped, 1996)
6

Laboratorium lain
Hanya atas indikasi
Demam :

Darah tepi rutin, urine


Dehidrasi : Na, K, Cl, Mg, Ca, P Glukosa
7

Pencitraan
Tidak rutin Status konvulsivus Anoksia hipokampus, neokorteks, talamus,

serebelum

?? Sklerosis mesial temporal .. epilepsi parsial kompleks


8

Mengatasi kejang
Diazepam intravena

Diazepam rektal
Diulang sesuai situasi-kondisi bila kejang belum berhenti

Lain
Phenytoin iv 15-20 mg/kg/bolus Lorazepam iv/buccal Midazolam nasal spray Valproate 30 mg/kg/kali
9

KEJANG DEMAM
Livingstone 1954 Konsensus 1980 Sekarang Am Acad Ped, 1999

Simple FC Epilepsi Trig.off by fever

Pengobatan rumat/tidak

Kebanyakan tanpa obat rumat

Luminal

Luminal

Luminal Valporate Terapi Intermiten


10

Klasifikasi kejang demam (Livingstone, 1954)


Tidak dipakai lagi Konsensus 1980 Kasus yang perlu pengobatan rumat Tidak dipakai lagi

11

Pengobatan rumat dengan antikonvulsan


Teoritis : Mencegah rekurensi ? Mencegah epilepsi ? Hanya untuk kasus dgn kelainan neurologis yg nyata Asam valproat 20-40 mg/kg/hr

Phenobarbital 4-5 mg/kg/hari


Kejang fokal (Sofyan Ismael)
12

AAP

Anak dgn kejang demam 1-2 kali tidak


memerlukan pengobatan antikonvulsan rumat atau intermiten Edukasi orang tua sangat penting
13

Pencegahan kejang intermiten

Kombinasi : Antipiretik Diazepam

14

Pengobatan demam
Tingginya demam Ada ambang batas Mempengaruhi rekurensi Jarak antara demam kejang 44% kejang terjadi dalam 1 jam 13% setelah 24 jam Antipiretik Tidak menurunkan risiko kejang demam

Memberi rasa enak pada pasien

15

Pengobatan demam
Ibuprofen & parasetamol 10 mg/kg : Ibuprofen menurunkan demam 0,50C lebih

banyak & lebih cepat dibandingkan parasetamol Ibuprofen 10-mg/kg parasetamol 15-mg/kg

16

Pencegahan kejang intermiten


Diazepam oral 4 kali per hari 0,5 mg/kg/hari dibagi 4 dosis atau 0,2 mg 0,3 mg/kg/kali 44% pengurangan kejang Diazepam rektal 4 kali per hari

0,5 mg/kg, 3 kali sehari


Not mandatory but advisable
17

Pencegahan kejang intermiten


Valproate 30 mg/kg/hr

Clobazam 5-20 mg per hari


Tidak berguna untuk pengobatan intermiten

Phenobarbital
4 mg/kgBB kadar tercapai dalam 2-3 mgg

Carbamazepine
Phenytoin
18

Prognosis kejang kembali

Kejang demam sederhana Umur < 12 bulan : 50% Umur > 12 bulan : 30% Kejang demam kompleks Rekurensi sederhana : 58,8% Rekurensi kompleks : 41,2%
19

Kejang kembali frekuensi demam dan profilaksis


Grup 1 : Demam > 4 kali per tahun Grup 2 : Demam < 4 kali per tahun Tanpa profilaksis Grup 1 : Grup 2 = 78% : 17% Profilaksis diazepam intermiten Grup 1 : Grup 2 = 30% : 6%
20

Risiko berulangnya kejang demam


Umur < 15 bln Epilepsi saudara kandung Kejang demam keluarga kandung Awal kejang demam kompleks Episode demam frekuen 50% berulang bila ada 2 faktor 80% berulang bila ada 3 faktor
21

Berapa banyak menjadi epilepsi ?


Populasi : 1,4% Kejang demam sederhana : 2-4% Kejang demam kompleks Multipel 4% Lama Fokal 6% 29%
22

Risiko terjadinya epilepsi


Status neurologis abnormal Epilepsi pd orang tua atau saudara kandung Kejang demam kompleks Satu gejala Dua gejala Tiga gejala 6-8% 17-22% 49%
23

Komplikasi
Penelitian 2 populasi besar : Tidak menyebabkan kematian

Pasca status konvulsivus :


Dpt terjadi epilepsi, MR, kelainan motorik hanya pd sedikit kecil kasus
24

Kesimpulan
Kejang demam tidak berbahaya Umumnya tidak memerlukan pemeriksaan penunjang Sering berulang / rekuren Komplikasi, risiko, epilepsi, kematian sangat kecil Pengobatan rumat hanya kasus dgn kelainan neurologis yg nyata

Pencegahan kejang intermiten dgn antipiretik &


diazepam Edukasi orang tua sangat penting
25

You might also like