You are on page 1of 3

Serotonin adalah neurotransmitter monoamina yang terutama ditemukan padagastrointestinal (GI) saluran dan sistem saraf pusat (SSP).

Sekitar 80 persen dari totalserotonin tubuh manusia terletak dalam sel-sel enterochromaffin di usus, di mana didigunakan untuk mengatur gerakan usus. Sisanya disintesis di neuron serotonergik diSSP di mana ia memiliki berbagai fungsi, termasuk regulasi suasana hati, seleramakan, tidur, kontraksi otot, dan beberapa fungsi kognitif, termasuk memori danbelajar, dan dalam trombosit darah di mana ia membantu untuk mengatur hemostasisdan darah pembekuan.Serotonin (5-hidroksi-tryptamine, atau 5 -HT) adalah neurotransmitter monoamin disintesis dalam sistem saraf pusat. Serotonin diyakini memainkan bagianpenting dari biokimia depresi , gangguan bipolar dan kecemasan . Hal ini jugadiyakini berpengaruh pada seksualitas. Serotonin diambil secara lisan tidak masuk ke jalur serotonin otak. Karena seperti kimia pengatur penting, penghalang darah-otak mencegah serotonin dalam aliran darah dari langsung mempengaruhi tingkatserotonin dalam otak. Namun, asam amino triptofan dan metabolitnya 5-hydroxytryptophan - yang serotonin disintesis dari - yang mampumelintasi penghalang darah-otak. Bahan kimia ini sudah tersedia sebagai suplemenmakanan dan dapat menjadi agen serotonergik efektif.Cara lain untuk bekerja di sekitar penghalang darah-otak mencakup berbagai obat-obatan psikiatri yang mempengaruhi tingkat serotonin tidak langsung, termasuk MAO inhibitor, antidepresan trisiklik, dan SSRI. Kategori terakhir meliputifluoxetine antidepresan terkenal (nama dagang: Prozac Serotonin merupakan monoamine neurotransmitter. Secara biokimia serotonin merupakan derivat dari tryptophan. Serotonin banyak ditemukan di saluran gastrointestinal (GI), trombosit, dan dalam sistem saraf pusat. Serotonin dikenal sebagai kontributor untuk perasaan sejahtera (bahagia), sehingga dikenal juga sebagai hormon kebahagiaan meskipun serotonin bukanlah hormon. Sekitar 80 persen dari total serotonin dalam tubuh manusia terdapat pada sel enterochromaffin di usus yang digunakan untuk mengatur gerakan usus. Sisa yang 20 persen disintesis dalam neuron serotonergik dalam sistem saraf pusat dimana serotonin memiliki banyak fungsi. Fungsi tersebut daintaranya mengatur mood, nafsu makan, tidur, serta kontraksi otot. Serotonin juga memiliki beberapa fungsi kognitif, termasuk dalam memori (daya ingat) dan belajar. Serotonin disekresikan dari sel enterochromaffin yang kemudian menuju ke darah. Secara aktif serotonin diambil oleh trombosit darah untuk kemudian disimpan . Ketika menggumpal, trombosit akan mengeluarkan simpanan serotonin yang berfungsi sebagai vasokonstriktor dan membantu mengatur hemostasis dan pembekuan darah.

Serotonin juga berkontribusi dalam pertumbuhan beberapa jenis sel yang turut berperan dalam penyembuhan luka. Diantara semua fungsi itu, fungsi utama serotonin adalah sebagai neurotransmitter pada susunan saraf pusat di otak. Bila tingkat serotonin di otak berubah, perilaku seseorang juga akan berubah. Kadar Serotonin Rendah Serotonin dengan kadar normal akan memunculkan perasaan bahagia, tetapi pada waktu tubuh mengalami stres yang berlebihan, tubuh akan mulai menggunakan serotonin lebih banyak untuk mengkompensasi kondisi tersebut. Akibat kondisi stres yang meningkat, tubuh tidak mampu menghasilkan serotonin lebih banyak untuk mengganti jumlah serotonin yang terpakai. Tubuh akan mengalami resesi yang dapat mengakibatkan depresi ringan hingga sedang. Semakin rendah kadar serotonin pada otak, maka depresi akan semakin parah. Berikut adalah gejala kadar serotonin rendah: Mengalami kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi Tugas terkecil bisa tampak seperti sebuah tugas yang sangat besar. Mengalami kelelahan kronis Mengalami gangguan nafsu makan Mengalami gangguan tidur Gairah seksual yang rendah Harga diri rendah Menarik diri dari lingkungan sosial Serotonin Syndrome Serotonin Syndrome adalah kondisi yang ditemukan ketika kadar serotonin di otak terlalu tinggi. Sebagian besar orang mungkin akan berpikir dan menganggapnya sebagai hal yang baik karena serotonin akan menjaga tubuh dalam kondisi yang bahagia. Tapi ternyata tidak demikian. Ketika seseorang menjalani perawatan untuk mengobati deperesi, sebagian besar obat antidepresan akan meningkatkan kadar serotonin di otak. Sebagai contoh, jika seseorang minum obat untuk mengobati migren dan pada saat yang bersamaan juga mengonsumsi obat antidepresan, maka kedua obat tersebut akan berinteraksi dan memicu serotonin syndrome.

Akibat paling parah, kondisi ini dapat menyebabkan kematian dan gejala-gejalanya bisa terjadi dalam hitungan menit. Berikut adalah gejala-gejala serotonin syndrome: Jantung berdetak dengan cepat Mengalami halusinasi Mengalami diare dan muntah Perubahan tekanan darah Kehilangan koordinasi Jadi, ketika seseorang mengalami depresi, hal terbaik yang harus dilakukan adalah segera menemui dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat serta menghindari penggunaan obat yang tidak berdasarkan petunjuk dokter.[]

You might also like