You are on page 1of 19

HIRARC

HIRARC
Hazard Identification : Identifikasi sumber bahaya Risk Assesment Pengkajian Risiko Risk Control Pengendalian Risiko : :

HI
Hazard Identification : Identifikasi sumber bahaya

Langkah dasar untuk mengetahui potensi bahaya yang ada Ditulis segala bahaya yang mungkin timbul sekecil apapun risikonya. Gunakan segala metode untuk mencari potensi bahaya yang ada

Teknik Penyusunan HI

Review of all acitivities and processes Review of legal requirements (UU, Kepres, PerMen, dll) Review of energy sources (nuklir, dll) Brainstorming Inspection Profesional Judgement Incident recall (ingatan ttg KK) etc

HAZARD
(POTENSI BAHAYA)
Suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan/ kerugian berupa cidera, penyakit akibat kerja, kerusakan atau ketidak mampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan

ACCIDENT RATIO STUDY


Frank Bird,Jr

MATI / LUBER 1 10 30 600 LURING KERUSAKAN MATERIAL INSIDEN TANPA LUKA ATAU KECELAKAAN

Type-type BAHAYA (HAZARD)


Fisik (suara, getaran, radiasi, suhu, tekanan, listrik, dll) Kimia (ledakan, bahan mudah terbakar, karat, racun, gas, dll) Biologi (virus, obat2an, serangga, racun tanaman/binatang, dll) Ergonomi (gerakan terus menerus, duduk kelamaan, design peralatan salah, kurang cahaya/ventilasi, kelembaban tidak terkontrol, dll).

BAHAYA u/ Peralatan (HAZARDS TO EQUIPMENT)

Virus komputer, Tegangan listrik yang naik turun, Tikus Korosi Angin kencang Petir Gempa bumi, dll

HIRARC
Risk Assesment Pengkajian Risiko :

RISIKO = Kemungkinan x Keparahan

1 Tidak berbahaya

2 Berbahaya

3 Sangat berbahaya

4 Sangat berbahaya sekali

1 Sangat kecil
2 MUNGKIN

1 Trivial risk
2 Trivial risk

2 Trivial risk
4 Medium risk

3 Tolerable risk
6 Medium risk

4 Medium risk
8 Substansial risk

3 Sangat mungkin
4 Sangat besar kemungkina nnya

3 Tolerable risk
4 Medium risk

6 Medium risk
8 Substansial risk

9 Substansial risk
12 Intolerable risk

12 Intolerable risk
16 Intolerable risk

HIRARC
Risk Control Pengendalian Risiko :

RISIKO sebaiknya dikendalikan berdasar hirarkinya

Hirarki Pengendalian Risiko


1. Mengendalikan RISIKO agar tidak terjadi, dengan cara : Design and Process Changes (merubah disain/metode kerja, misalnya pengelasan tangki BBM dilaksanakan dalam keadaan kosong, mengganti kompor gas dengan kompor listrik, dsb), Engineering Control (pasang pagar pengaman/railing, tutup pelindung, ventilasi, dll), Administrative & Procedural Controls (Pasang rambu dilarang masuk, dilarang merokok, dsb), Safety Equipment (limit switch, R alarm, etc)

Hirarki Pengendalian Risiko


2. Bila RISIKO mempunyai kemungkinan terjadi, dipakai alat pelindung diri (Personal Protective Equipment/APD) sebagai pengendali risiko. Pemakaian APD ini sifatnya represip, sehingga tidak menjamin proteksi pemakai. APD merupakan upaya terakhir cara-cara di atas.

Hirarki Pengendalian Risiko


3. APD tidak menjamin keselamatan dan keamanan pemakai, hanya mereduksi RISIKO, sehingga perlu pengontrolan pekerjaan terhadap Prosedur Kerja (SOP) yang berlaku, diberikan pendidikan dan pelatihan yang memadai, dan harus ada Perencanaan Darurat (Unit PMK, Paramedic, Ambulance, dll). Terakhir bila perlu dilakukan transfer risiko, misalnya dengan cara asuransi terhadap tenaga kerja, alat maupun bangunan.

Contoh HIRARC

Yang Harus Dilakukan


Kontrol Risiko dilakukan dengan Safety Patrol (Inspeksi K3). Safety Patrol dilaksanakan 3x, yaitu : Pagi hari, saat sebelum pekerjaan dimulai Di Puncak pekerjaan (biasanya siang hari) Di akhir pekerjaan (15 menit sebelum selesai) Rapat K3 yang membahas hasil temuan Safety Patrol

Yang Sering Terjadi

Pengendalian Risiko kebanyakan langsung pada PEMAKAIAN APD Belum memperhatikan potensi bahaya atas tamu maupun yang dibawa tamu Identifikasi bahaya tidak memperhatikan penyakit akibat kerja (kesehatan kerja)

UU, PerMen, SKB Menteri, Porfesional Judgement, dll

Dokumen Kontrak (item pek) Inspeksi K3

HIRARC
Prosedur K3 Rapat K3 Kebijakan K3 Audit K3 Sasaran K3 Program K3

Perbaikan/ Pencegahan

REVIEW

SELESAI
Terima Kasih
Civil Expo 05

You might also like