You are on page 1of 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Usaha ini yang berjudul Pemanfaatan Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Dalam Meningkatkan Nilai Kandungan Iodium Dan Serat Pangan Pada Es Campur dan Puding tepat pada waktunya. Shawalat beriring salam tak lupa pula kami sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan proposal ini, baik itu motivasi, semangat serta ilmu pengetahuan yang telah penulis terima saat ini.

Proposal ini masih banyak memiliki kekurangan oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kesalahan yang ada dalam menyusun laporan kedepannya. Semoga proposal ini bisa bermanfaat dan menjadi pedoman kelak di tengah-tengah masyarakat Indonesia serta pembanguna motivasi bagi kami untuk menyusun proposal lain yang lebih baik dan bermanfaat. Amin.

Darusssalam 26 Mei 2013

Kelompok 1

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perairan Indonesia yang merupakan 70 persen dari wilayah Nusantara, mempunyai garis pantai lebih dari 81.000 km dengan 13.667 pulau, memiliki potensi rumput laut yang cukup besar. Potensi rumput laut cukup melimpah dan meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002 produksi rumput laut mencapai 223.080 ton, pada tahun 2003 mencapai 231.927 ton, pada tahun 2004 mencapai 397.964 ton, dan meningkat menjadi 1.341.141 ton pada tahun 2006 (Departemen Pertanian 1988, diacu dalam Wirjatmadi et al., 2002). Masyarakat Indonesia yang menggunakannya sebagai bahan pangan sumber serat dan yodium masih rendah jika di bandingkan dengan potensi dan konsumsi masyarakat dunia lainnya. Oleh karena itu hal tersebut merupakan peluang yang sangat potensial bagi pengembangan teknologi pangan yang memanfaatkan rumput laut untuk menghasilkan produk olahan yang berkualitas cukup tinggi bagi jenis-jenis makanan yang banyak digemari oleh masyarakat luas. Salah satu masalah gizi yang cukup dominan terjadi pada masyarakat Indonesia adalah masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) (gangguan akibat kekurangan iodium). Defisiensi iodium dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, retardasi mental, penurunan tingkat kecerdasan (IQ), kretin/kerdil, kematian perinatal, kematian bayi, bisu, tuli dan gondok. Maka perlu diupayakan pemanfaatan rumput laut secara optimal, yaitu melalui pendekatan ketersediaan dan konsumsi pangan (food based approach). Dengan demikian diperlukan pengembangan teknologi pangan yang memanfaatkan rumput laut untuk menghasilkan produk olahan yang berkualitas, diantaranya dengan mengkombinasikan rumput laut pada makanan yang digemari masyarakat. Salah satu jenis makanan yang banyak digemari masyarakat adalah es campur dan puding.

B. KARAKTERISTIK 1. Iodium Serta Serat Rumput Laut ( Echema cotonii ) Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah (Rhodophyceae) dan berubah nama menjadi Kappaphycus alvarezii karena karaginan yang dihasilkan termasuk fraksi kappa-karaginan. Maka jenis ini secara taksonomi disebut Kappaphycus alvarezii (Doty 1986). Nama daerah cottonii umumnya lebih dikenal dan biasa dipakai dalam dunia perdagangan nasional maupun internasional. Klasifikasi Eucheuma cottonii ( Doty 1986). adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Rhodophyta Kelas : Rhodophyceae Ordo : Gigartinales Famili : Solieracea Genus : Eucheuma Species : Eucheuma alvarezii Ciri-ciri Eucheuma cottonii adalah thallus dan cabang-cabangnya berbentuk silindris atau pipih, percabangannya tidak teratur dan kasar (sehingga merupakan lingkaran) karena ditumbuhi oleh nodulla atau spine untuk melindungi gametan. Ujungnya runcing atau tumpul berwarna coklat ungu atau hijau kuning. Spina Eucheuma cottonii tidak teratur menutupi thallus dan cabang-cabangnya. Permukaan licin, cartilaginous, warna hijau, hijau kuning, abau-abu atau merah. Penampakan thallus bervariasi dari bentuk sederhana sampai kompleks. Menurut Winarno (1990) kandungan iodium pada rumput laut yaitu 0.1-0.8 % pada ganggang coklat dan 0.1-0.15% pada ganggang merah. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya masalah GAKI di negara Jepang dan Cina yang erat kaitannya dengan kebiasaan masyarakat mengkonsumsi rumput laut dalam jumlah banyak (Winarno, F.G. 1996).

2. Es Campur Es campur adalah salah satu minuman khas Indonesia yang cara membuat nya dengan mencampurkan berbagai jenis bahan dalam sirup manis. Bahan yang dijadikan bahan biasanya berasa manis atau masam. Es campur dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia dengan rasa dan bahan yang berbeda. Oleh karena itu daerah asal dari es campur sulit ditentukan. Adapun bahan atau isi dari minuman tersebut bervariasi berdasarkan daerah pembuatannya. Bahan-bahan yang umum dijumpai adalah : Roti Kolang-kaling Dawet Buah alpukat Buah nangka Buah nenas Cincau hitam (Anonim, 2013) 3. Puding Puding adalah nama untuk berbagai hidangan penutup yang umumnya dibuat dari bahan-bahan yang direbus, dikukus, atau dipanggang. Istilah puding juga dipakai untuk berbagai jenis pai berisi lemak hewan, daging, atau buah-buahan yang dipanggang. Puding dengan bahan baku susu (yogurt), tepung maizena, tapioka, atau telur

dihidangkan setelah didinginkan lebih dulu. Puding seperti ini rasanya manis dengan perisa coklat, karamel, vanila, atau buah-buahan. Puding agar-agar dibuat dengan

mencampur agar-agar bersama susu, tepung maizena, atau telur kocok. Puding agar-agar sering dihidangkan dengan saus yang disebut vla. Tepung puding instan memudahkan orang membuat puding karena hanya perlu dicampur susu atau air panas.

Di

Indonesia

terdapat

berbagai

jenis

puding

rasa

tradisional

yang

memakai kelapa muda, gula suji dan daun pandan.

merah, santan, tapai ketan Buah-buahan yang

hitam, dipakai

atau

campuran daun untuk puding

misalnya: jeruk, nanas, sirsak, mangga, atau markisa (Anonim, 2013).

C. RUMUSAN MASALAH

Rumput laut yang memiliki kandungan iodium pada rumput laut yaitu 0.1-0.8 % pada ganggang coklat dan 0.1-0.15% pada ganggang merah dan serat yang cukup tinggi. Kekurangan iodium dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, retardasi mental, penurunan tingkat kecerdasan (IQ), kretin/kerdil, kematian perinatal, kematian bayi, bisu, tuli dan gondok dan penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan kurangnya konsumsi makanan yang berserat.pembuluh darah, penyakit kanker usus besar, diabetes mellitus, batu empedu, konstipasi serta penyakit-penyakit lainnya yang berhubungan dengan obesitas. Oleh karena itu hal tersebut merupakan peluang yang sangat potensial bagi pengembangan teknologi pangan yang memanfaatkan rumput laut untuk menghasilkan produk olahan yang berkualitas cukup tinggi bagi jenis jenis makanan yang banyak digemari oleh masyarakat luas.

D. MANFAAT Manfaat dari penulisan proposal ini antara lain : a. Melatih kemampuan penulis menganalisa masalah berdasarkan fakta dan data yang tersedia yang disesuaikan dengan pengetahuan yang diperoleh di kuliah. b. Agar masyarakat mengetahui kandungan iodium dan serat yang terdapat pada rumput laut.

E. TUJUAN Tujuan yang di harapkan dalam proposal Pemanfaatan Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Dalam Meningkatkan Nilai Kandungan Iodium Dan Serat Pangan Pada Es Campur dan Puding ini antara lain :

a. Memanfaatkan rumput laut sebagai salah satu potensi perairan terbesar di Indonesia menjadi produk yang berkualitas dan memiliki nilai gizi yang tinggi. b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya konsumsi iodium dan serat yang dibutuhkan. c. Meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap rumput laut yang diharapkan mampu mengatasi masalah GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium) dan kekurangan serat. d. Menciptakan produk modifikasi yang bebas dari bahan kimia berbahanya seperti formalin,borax,pemutih dll. e. Menciptakan diversifikasi produk es campur dan puding rumput laut yang memiliki kualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. f. Melatih mahasiswa dalam berinovasi dan menciptakan ide-ide kreatif yang berguna bagi masyarakat. g. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di perkuliahan.

F. LOKASI Pelaksanaan kegiatan ini akan di kembangkan di daerah Kota Banda Aceh, yang berlokasi di daerah Darussalam dan Ulee Lheu. G. KEBUTUHAN DAN ASPEK KEUANGAN Demi terlaksananya kegiatan usaha ini maka kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain lemari es, bahan baku (rumput laut, es campur dan puding), perkakas dan sebuah toko/bangunan, sedangkan aspek keuangan yang dibutuhkan meliputi biaya investasi, biaya transportasi dan biaya untuk tenaga kerja.

H. ANALISA KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG dan ANCAMAN 1. Kekuatan Harga terjangkau untuk semua kalangan Kualitas dan Mutu yang terjamin Kebersihan dari rumput laut Manfaat yang di berikan oleh produk 2. Kelemahan Manajemen tradisional Sarana dan prasarana sederhana Sumberdaya manusia yang masih rendah Pemasaran yang masih terbatas 3. Peluang Pemasaran yang masih luas Munculnya usaha baru Cocok untuk usaha kelas bawah dan menengah 4. Ancaman Munculnya pesaing baru

I. PENUTUP Demikian rancangan proposal yang disusun dalam rangka untuk memenuhi persyaratan mengikuti kegiatan Kapal Pemuda Nusantara (KPN) pada tahun 2013 serta pihak-pihak yang memerlukan bagi pemilik sebagai acuan dalam pengembangan bisnis berwirausaha.

You might also like