Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Perilaku Organisasi adalah telaah dan penerapan tentang bagaimana orangorang bertindak
di dalam organisasi. Perilaku Organisasi adalah sarana manusia bagi keuntungan manusia.
Perilaku Organisasi dapat diterapkan secara luas dalam perilaku orangorang di semua jenis
organisasi, seperti bisnis, pemerintahaan, sekolah, dan organisasi jasa.
Apapun organisasi itu, ada kebutuhan untuk memahami perilaku organisasi
Unsur pokok dalam perilaku organisasi adalah orang, struktur, teknologi, dan
lingkungan tempat organisasi beroperasi. Apabila orangorang berkgabung dalam suatu
organisasi untuk mencapai tujuan, diperlukan jenis struktur tertentu. Orangorang juga
menggunakan teknologi untuk membantu penyelesaian pekerjaan, jadi ada interaksi antara
orang, struktur, dan teknologi, seperti yang terlihat dalam gambar 11. Disamping itu, unsur
unsur tersebut dipengaruhi oleh lingkungan luar, dan unsur itu juga mempengaruhinya.
Masingmasing unsur perilaku organisasi itu akan diulas secara ringkas.
Orang Orangorang membentuk system sosail intern organisasi. Mereka terdiri dari
orangorang dan kelompok, serta kelompokkelompokbesar, termasuk juga kelompok kecil.
Selain itu ada juga kelompok tidak resmi dan informal, serta berbagai kelompok yang lebih
resmi dan formal. Semua kelompok itu dinamis. Kelompok “terbentuk”, berubah, dan
bercerai berai. Dewasa ini organisasi manusia tidak sama dengan organisasi yang serupa
dimasa lampau, atau sehari sebelumnya. Orangorang adalah makhluk hidupyang berjiwa,
berpikiran, dan berperasaan yang menciptakan organisasi untuk mencapai tujuan mereka.
Organisasi dibentuk untuk melayani manusia, dan bukan sebaliknya orang hidup untuk
melayani organisasi.
Teknologi Teknologi menyediakan sumber daya yang digunakan orangorang untuk bekerja
dan sumber daya itu mempengaruhi tugas yang mereka lakukan. Mereka tidak dapat
menghasilkan banyak hal dengan tangan kosong ; jadi mereka mendirikan
bangunan,merancang mesin, menciptakan proses kerja, dan merakit sumber daya. Teknologi
yang dihasilkan menimbulkan pengaruh signifikan atas hubungan kerja. Lini perakitan tidak
sama dengan laboratorium penelitian, dan pabrik baja tidak memiliki kondisi kerja yang sama
dengan rumah sakit. Teknologi yang besar berguna sebagai sarana memungkinkan manusia
melakukan lebih banyak pekerjaan dengan kualitas yang lebih baik. Tetapi teknologi juga
menghambat orangorang dalam berbagai cara. Teknologi mengandung kerugian dan juga
maslahat bagi manusia.
Lingkungan Semua organisasi beroperasi di dalam lingkungan luar. Organisasi tidak berdiri
sendiri. Ia merupakan bagian dari system yang lebih besar yang memuat banyak unsur lain,
seperti pemerintah, keluarga, dan organisai lainnya. Semua unsur ini saling mempengaruhi
dalam suatu system yang rumit yang menjadi corak hidup sekelompok orang. Suatu
organisasi, seperti pabrik atau sekolah, tidak dapat menghindar dari pengaruh lingkunga luar.
Lingkungan luar mempengaruhi sikap orangorang, mempengaruhi kondisi kerja, dan
menimbulkan persaingan untuk memperoleh sumber daya dan kekuasaan. Oleh sebab itu,
lingkungan luar harus dipertimbangkan untuk menelaah perilaku manusia dalam organisasi.
Orang
Lingkungan
Luar
Organisasi
Struktur Teknologi
Gambar Unsur pokok dalam organisasi
Sudut Pandang Administrasi
Semua orang dalam organisasi berurusan dengan upaya meningkatkan perilaku organisasi.
Juru tulis, masinis, dan manajer bekerja dengan orangorang dan karenanya mempengaruhi
kualitas perilaku kehidupan dalam organisasi. Akan tetapi, para manajer cenderung memiliki
tanggung jawab lebih besar, karena merekalah yang mengambil keputusan yang
mempengaruhi banyak orang dalam organisasi, dan hamper seluruh aktivitas mereka sehari
hari berorientasi manusia. Para manajer mewakili system administrasi, atau system
manajemen, dan peranan mereka adalah mendayagunakan perilaku oraganisasi untuk
meningkatkan hubungan orangorganisasi, seperti yang terlihat dalam Gambar. Para manajer
berusaha menciptakan iklim yang kondusif untuk memotivasi orangorang, bekerja sama
secara produktif, dan mejadi orangorang yang lebih efektif.
Apabila perilaku organisasi berhasil diterapkan, ia menjadi system imbalan rangkap
tiga ( triple reward system ) dimana tujuan manusia, organisasi, dan masyarakat menyatu.
Orangorang merasa lebih puas dalam pekerjaan apabila terwujud kerja sama dan kerja tim.
Mereka belajar, tumbuh, dan memberikan kontribusi. Organisasi juga lebih berhasil, karena
beroperasi secara lebih efektif. Kualitas meningkat dan kerugian menyusut. Barangkali yang
memperoleh maslahat terbesar dari system imbalan rangkap tiga adalah masyarakat itu
sendiri, karena ia dapat memperoleh produk dan pelayanan lebih baik, warga negara lebih
baik, dan iklim kerja sama dan kemajuan. Dengan demikian, semua pihak mengalami
kemenangan.
Tujuan
manusia
Hubungan
Tujuan
Sistem Perilaku Orang
Organisasi
organisasi
Administrasi organisasi Yg lebih baik
Tujuan
Masyarakat
Gambar Sistem Administrasi dalam organisasi
KONSEP DASAR FILOSOFI
Setiap bidang ilmu social ( atau bahkan ilmu fisika ) memiliki landasan konsep
dasar filosofis yang mempedomani perkembangannya. Sebagai contoh, dalam akutansi,
konsep dasar adalah bahwa “untuk setiap debet akan ada kredit”. Seluruh system akuntansi
rangkap di bangun di atas filsafat ini pada saat ia menggantikan pembukuan tunggal
bertahuntahunyang lalu. Dalam fisika, filsafat dasarnya adalah bahwa semua unsure alam
seragam. Hukum gaya berat berlaku sama di Tokyo dan London, dan hydrogen atom di
Moskow identik dengan hydrogen atom di Washington, D.C. Akan tetapi, hal serpa tidak
dapat dikemukakan bagi manusia.
Seperti yang terlihat dalam Gambar 14, perilaku organisasi bersangkutpaut dengan
seperangkat konsep dasar di sekitar hakikat manusia dan organisasi. Ikhtisar semua gagasan
tersebut akan disajikan dalam halaman berikutnya, dan gagasan itu kemudian akan
dikembangkan lebih lanjut dalam babbab berikutnya.
Hakikat manusia
Dalam kaitannya dengan manusia, ada empat asumsi dasar : perbedan individu, orang
seutuhnya, perilaku yang termotivasi, dan nilai orang ( martabat manusia )
Perbedaan individu Orangorang memiliki banyak kesamaan ( mereka merasa senang, atau
sedih karena kehilangan seseorang yang dicintai ), tetapi setiap orang dalam dunia ini juga
berbeda secara individual. Pada perbukitan Greenland terhampar jutaan butiran salju yang
tipis; namun kita cukup yakin bahwa masingmasing berbeda. Di atas bumi hidup jutaan
orang yang rumit yang juga tidak sama ( dan kita memperkirakan bahwa semua hal yang
mengikuti akan berbeda )! Masingmasing orang berbeda satu sama lain, barangkali dalam
jutaan hal, sama halnya dengan sidik jari manusia yang tidak serupa, sepanjang yang kita
ketahui semua perbedaan itu biasanya cukup penting. Sebagai contoh, bayangkan sel otak
seseorang yang jumlahnya jutaan dengan jutaan pula kemungkinan kombinasi hubungan
serta kepingan pengalaman yang dapat dismpan di dalamnya. Semua orang berbeda. Ini
adalah fakta yang didukung ilmu.
Gagasan tentang perbedaan individu semula berasal dari psikologi. Sejak saat
dilahirkan, setiap orang membawa keunikan masingmasing, dan pengalaman individu setiap
kelahirannya cenderung membuat orang semakin berbeda. Perbedaan individu berarti bahwa
manajemen dapat memperoleh motivasi terbesar di kalangan para pegawai dengan
memperlakukan mereka secara berbeda. Apabila bukan karena perbedaan individu tentunya
dapat diterapkan standar tertentu yang berlaku untuk semua orang dalam hal pengelolaan
pegawai, dan hanya diperlukan kata putus ( judgement )minimum. Perbedaan individu
mensyaratkan bahwa keadilan dan kepantasan perlakuan terhadap para pegawai seyogyanya
bersifat individual, jadi tidak bersifat statistic. Keyakinan bahwa masingmasing orang
berbeda satu sama lain secara khas diacu sebagai Hukum Perbedaan Individu.
Apabila manajer mempraktekkan perilaku organisasi, ia bukan saja sedang berusaha
mengembangkan pegawai lebih baik, tetapi ia juga ingin mengembangkan orang dalam
hubungannya dengan pertumbuhan dan pemenuhan ( fulfillment ). Penelitian
mengungkapkan bahwa pekerjaan sedikitnya memang membentuk orangorang ketika
mereka melaksanakannya, sehingga manajer perlu memperhatikan dampaknya atas diri orang
iru secara keseluruhan. Selain menjadi pegawai dalam perusahaan tertentu, mereka juga
menjadi anggota dalam berbagai organisasi lainnya, dan mereka memainkan banyak peran di
luar perusahaan. Apabila pegawai dapat ditingkatkan sebagai manusia seutuhnya, maka
maslahat yang diperoleh akan meluas melampaui batas lingkungan perusahaan ke dalam
masyarakat yang lebih besar dimana pegawai bertempat tinggal.
Perilaku termotivasi Dari Psikologi kita mengetahui bahwa perilaku normal memiliki sebab
tertentu. Sebab ini mungkin berkaitan dengan kebutuhan seseorang dan / ataukonsekuensi
yang timbul dari tindakan. Dalam hal kebutuhan, orangorang tidak termotivasi oleh halhal
yang mereka anggap harus kita miliki tetapi oleh halhal yang kita inginkan. Bagi orang lain,
kebutuhan seseorang mungkin tidak relistik., tetapi mereka masih dapat mengendalikannya.
Kenyataan ini menimbulkan dua cara pokok memotivasi orang. Hal itu dapat menunjukkan
mereka bahwa tindakan tertentu akan meningkatkan pemenuhan kebutuhan mereka, atau
dapat berakibat menurunnya pemenuhan kebutuhan apabila mereka mengikuti arah tindakan
yang tidak diinginkan. Jelas sekali jalan kea rah meningkatnya pemenuhan kebutuhan
merupakan pendekatan yang lebih baik.
Motivasi merupakan hal yang penting bagi penyelenggaraan organisasi. Tidak jadi
soal betapapun banyak mesin dan peralatan yang dimiliki organisasi, hal itu tidak akan
berfungsi apabila tidak digunakan dengan baik oleh orangorang yang telah dimotivasi.
Bayangkan sejenak sebuah lokomotif yang tegak di stasiun kereta api. Semua
rel dan peralatan berfungsi dengan baik ; jadwal dan rute perjalanan telah ditetapkan;
tujuan telah ditentukan; tiket telah terjual; dan para penumpang telah menduduki
tempat masingmasing. Tidak jadi soal betapapun baiknya semua persiapan ini telah
dilakukan, kereta api itu tidak dapat bergerak seincipun kea rah stasiun berikutnya
kecuali apabila mesin uap telah difungsikan yaitu, apabila kekuatan motif telah
dipasok. Demikian juga, dalam organisasi motivasi menghidupkan kekuatan untuk
tetap menggerakkan organisasi.
Nilai orang (martabat manusia) Konsep ini berbeda dari tiga unsur lainnya karena lebih
mengandng filsafat etis ketimbang kesimpulan semantic. Konsep ini menegaskan bahwa
orangorang perlu dibedakan dari factor produksi lainnya karena mereka memang lebih tinggi
dari semua hal dalam alam semesta. Oleh karena itu, mereka ingin dihormati sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai manusia dan seyogyanya diperlakukan seperti itu. Setiap
pekerjaan, betapapun sederhananya, memberikan hak kepada orang yang melakukannya
untuk memperoleh penghormatan dan pengakuan selayaknya atas aspirasi dan kemapuan
mereka. Konsep martabat manusia menolak gagasan kunyang memandang para pegawai
segabai alat.
Filsafat etis tercermin dalam nurani umat manusia yang diperkuat oleh pengalaman
orangorang dalam semua kategori usia. Hal itu berkaitan dengan konsekuensi tindkan kita
bagi diri kita sendiri dan bagi orang lain. Ia mengakui bahwa kehidupan mengandung tujuan
menyeluruh dan menerima integritas pribadi setiap orang. Karena perilaku oraganisasi
selamanya melibatkan orangorang, dalam setiap tindakan tercakup filsafat etis melalui
berbagai cara. Keputusan manusia tidak dapat, dan seyogyanya tidak, dipisahkan dari nilai
nilai.
Hakikat organisasi
Dalam hal organisasi, asumsi yang penting adalah bahwa organisasi merupakansistem social
dan dibentuk atas dasar kepentingan bersama.
Sistem social Dari sosiologi kita mengetahui bahwa organisasi adalah system social;
konsekuensinya, aktivitas organisasi diatur oleh hokum social dan hokum psikologi. Sama
halnya dengan manusia yang meiliki kebutuhan psikologis, organisasi juga meiliki peran dan
status social. Perilaku organisasi dipengaruhi oleh dorongan kelompok dan individu di dalam
organisasi. Nyatanya, terdapat dua jenis system social yang tegak berdampingan dalam
organisasi. Satu di antaranya adalah system social formal (resmi), dan yang lain adalah
system social informal.
Eksistensi sitem social menyiratkan bahwa lingkungan organisasi merupakan
sesuatu yang berubah secara dinamis, dan bukan seperangkat hubungan yang statis seperti
yang tergambar dalam bagan organisasi. Semua bagian system itu saling bergantung dan
saling mempengaruhi. Segala sesuatunya berkaitan dengan segala sesuatu yang lain.
Gagasan system social menyediakan kerangka untuk menganalisis asyu perilaku
organisasi. Gagasan ini membantu dalam memahami dan menanggulangi berbagai masalah
perilaku organisasi.
Kepentingan bersama Kepentingan bersama diungkapkan melalui pernyataan. “Organisasi
memerlukan orangorang, dan orangorang membutuhan organisasi.” Organisasi memiliki
tujuan manusiawi. Organisasi dibentuk dan dipertahankan atas dasar kebersamaan
kepentingan di kalangan anggotanya. Orangorang memandang organisasi sebagai sarana
orang untuk membantu mencapai tujuan mereka, sedangkan organisasi membutuhkan orang
orang untuk embantu pencapaian tujuan organisasi. Apabila tidak ada kebersamaan, tidak
masuk akal mencoba membentuk kelompok dan membina kerja sama, karena tidak ada
landasan yang sama untuk membangun. Seperti yang terlihat dalam Gambar 15, kepentingan
bersama menyediakan tujuan tinggi (superordinate goal) yang memadukan semua upaya
orangorang dan kelompok. Hasilnya, mereka terdorong menanggulangi masalah organisasi
dan bukan sebaliknya saling menjegal satu sama lain.
Tujuan Pegawai
Pegawai
Tujuan tinggi
Pencapaian
Yg timbul dari Tujuan
Kepentingan bersama
bersama
Tujuan Organisasi
Organisasi
Kepentingan bersama menghasilkan tujuan tinggi bagi pegawai & organisasi
PROFIL KEPRIBADIAN
Sanguin Phlegmatis
Koleris Melankolis
Kepribadian Sanguinis (Ekstrovert, berbicara, optimis)
Emosi sanguinis
Kepribadian yang menarik
Suka berbicara
Rasa humor yang tinggi
Pandai menyampaikan ideide/terobosan baru dengan jelas dan menarik
Emosional dan demonstratif
Antusias dan ekspresif
Periang dan penuh semangat
Penuh rasa ingin tahu
Mudah diubah
Cepat dalam membuat keputusan
Sanguinis di pekerjaan
Sukarelawan untuk tugas
Memikirkan kegiatan baru
Tampak hebat dipermukaan
Kreatif dan Inovatif
Punya energi dan antusiasme
Mulai dengan cara cemerlang
Mengilhami orang lain untuk ikut
Mempesona orang lainuntuk bekerja
Kepribadian
Melankolis
(Introvert, pemikir, pesimis)
Emosi Melankolis
Mendalam dan penuh pikiran
Analitis
Serius dan tekun
Cenderung jenius
Berbakat dan kreatif
Artistik atau musikal
Filosofis dan puitis
Menghargai Keindahan
Perasa terhadap orang lain
Suka berkorban
Suka Berkorban
Idealis
Melankolis di pekerjaan
Berorentasi jadwal
Perfeksionis, standar tinggi
Sadar perincian
Gigih dan cermat
Tertip dan terorganisasi
Teratur dan rapi
Ekonomis
Kepribadian
Koleris
(Ekstrovert, Pelaku, Optimis)
Emosi Koleris
Berbakat pemimpin
Dinamis dan aktif
Sangat memerlukan perubahan
Berkemauan kuat dan tegas
Prinsipnya apa yang seharusnya
Tidak emosional
Tidak mudah patah semangat
Bebas dan mandiri
Cenderung otoriter
Koleris di pekerjaan
Berorentasi target
Terorganisasi dengan baik
Bergerak cepat untuk bertindak
Mendelegasikan pekerjaan
Menekankan pada hasil
Membuat target
Merangsang kegiatan
Berkembang karena saingan
Tidak perlu teman
Unggul dalam keadaan darurat
Kepribadian
Phlegmatis
(Introvert, Pengamat, Pesimis)
Emosi Phlegmatis
Kepribadian rendah hati
Mudah bergaul dansantai
Diam, tenang, sabar
Hidup konsisten
Tenang tetapi cerdas, simpatik
Menyembunyikan emosi
Menghindari konflik
Bahagia menerima kehidupan
Phlegmatis di pekerjaan
Cakap dan mantap
Damai dan mudah sepakat
Menjadi penengah masalah
Menghindari konflik
Baik dibawah tekanan
Mudah diajak bergaul
Tidak suka menyinggung
Pendengar yang baik
Menyenangkan
Lambat dalam membuat keputusan
POLA MOTIVASI
Setiap orang cenderung mengembangkan pola motivasi tertentu sebagai hasil dari lingkungan
budaya tempat orang itu hidup. Pola ini merupakan sikap yang mempengaruhi cara orang
orang memandang pekerjaan dan menjalani kehidupan mereka. Empat pola motivasi yang
sangat penting adalah prestasi, afiliasi, kompetensi dan kekuasaan.
Banyak minat terhadap pola motivasi tersebut dihasilkan dari hasil penelitian David
C.McClelland dari Universitas Harvard. Hasil penelitiannya menyingkapkan bahwa pola
motivasi orangorang mencerminkan lingkungan budaya dimana mereka hidup keluarga,
sekolah, agama, dan buku yang mereka baca. Dalam semua Negara umumnya, satu atau dua
pola motivasi cenderung lebih kuat dikalangan karyawan Karen mereka telah tumbuh dewasa
dengan latar belakang yang sama.
Motivasi Prestasi
Motivasi prestasi (achievement motivation) adalah dorongan dalam diri orangorang untuk
mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan. Orang yang
memiliki dorongan ini ingin berkembang dan tumbuh, serta ingin maju menelusuri tangga
keberhasilan. Penyelesaian sesuatu merupakan hal yang penting demi penyelesaian itu
sendiri, tidak untuk imbalan yang menyertainya
Sejumlah karakteristik menunjukkan pegawai yang orientasi prestasi. Merka
bekerja keras apabila mereka memandang bahwa mereka akan memperoleh kebanggaan
pribadi atas upaya mereka.
Motivasi afiliasi
Motifasi afiliasi (affiliation motivation) adalah dorongan untuk berhubungan dengan orang
orang atas dasar social. Perbandingan antara pegawai yang bermotivasi karena prestasi
dengan pegawai yang bermotivasi karena afiliasi menggambarkan bagaimana kedua pola itu
mempengaruhi perilaku. Orangorang yang bermotivasi prestasi bekerja lebih keras apabila
penyelia mereka menyediakan penilaian rinci tentang perilaku kerja mereka. Akan tetapi
orangorang yang bermotivasi afiliasi bekerja lebih baik apabila mereka dipuji karena sikap
dan kerja sama mereka menyenagkan. Orangorang yang bemotivasi prestasi memilih
pembantunya yang berkemampuan teknis, dan kurang memperhatikan perasaan pribadi
tentang mereka; tetapi, mereka yang bermotivasi afiliasi cenderung memilih sekeliling
mereka. Mereka menerima kepuasan batin karena berada di lingkungan sahabat, dan mereka
menginginkan keleluasan untuk membina hubungan ini dalam pekerjaan.
Salah satu penelitian telah dilakukan terhadap 400 karyawan dan penyelia industri.
Telaah itu melaporkan bahwa yang bermotivasi prestasi dan bermotivasiafiliasi tidak
menyukai tugas yang terstruktur dan menginginkan otonomi pekerjaan yang lebih
besar. Akan tetapi, alas an mereka sangat berbeda.
Para karyawan yang berorientasi prestasi tidk menyukai tugas yang terstruktur
karena pekerjaan mereka kurang menantang dan kurang memberi peluang untuk
mengambil keputusan. Sebaliknya, para karyawan yang berorientasi afiliasi tidak
menyukai tugas yang terstruktur karena tugas seperti itu membatasi kebebasan
mereka untuk mengadakan hubungan dengn temanteman dan bermasyarakat dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Motivasi kompetensi
Motivasi kompetensi (competence motivation) adalah dorongan untuk mencapai keunggulan
kerja, meningkatkan ketrampilan pemecahan masalah, dan berusaha keras untuk inovatif.
Orangorang yang bermotivasi kompetensi juga mengharapkan adanya hasil yang berkualitas
tinggi dari rekan mereka dan mungkin terasa tidak sabar apabila orangorang yang bekerja
dengan mereka tidak melakukan pekerjaan dengan hasil yang baik.
Motivasi kekuasaan
Motivasi kekuasaan (power motivation) adalah dorongan untuk mempengaruhi orangorang
dan mengubah situasi. Orangorang yang bermotivasi kekuasaan ingin menimbulkan dampak
pada organisasi dan mau memikul resiko untuk melakukan hal itu. Apabila kekuasaan telah
diperoleh, hal itu mungkin digunakan secara konstruktif atau mungkin juga destruktif.
Orangorang yang bermotivasi kekuasaan merupakan manajer yang istimewa
apabila dorongan itu lebih tertuju pada kekuasaan lembaga ketimbang kekuasaan pribadi.
Kekuasaan lembaga adalah kebutuhan untuk mempengaruhi perilaku orangorang demi
kebaikan organisasi secara keseluruhan. Dengan kata lain, orangorang ini mencari
kekuasaan melalui sarana resmi, menduduki jabatan kepemimpinan melalui prestasi yang
berhasil, dan karenanya diterima oleh orang lain. Akan tetapi, apabila dorongan itu tertuju
pada kekuasaan pribadi, orang yang bersangkutan cenderung menjadi pemimpin organisasi
yang tidak berhasil.