Professional Documents
Culture Documents
1. 2. 3.
FSH-RH (follicle stimulating hormone - releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH LH-RH (luteinizing hormone- releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin
1.
Masa menstruasi Berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
2.
Masa proliferasi Dimulai dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3.
Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)
SIKLUS MENSTRUASIPage 7
Pada setiap siklus haid FSH dikeluarkan oleh Lobus anterior hipofisis yang menyebabkab beberapa folikel primer berkembang dalam ovarium. Folikel primer berkembang menjadi folikel de Graaf yang membuat esterogen, Esterogen menekan FSH, sehingga lobus anterior hipofisis mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua yaitu LH (luteinizing hormone) Produksi FSH dan LH dipengaruhi RH (relasing hormones) yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis Dibawah pengruh RH folikel de graff semakin lama semakin matang dan makin banyak mengeluarkan likuor folikuli yang mengandung esterogen. Esterogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium menyebabkan endometrium tumbuh (menebal) yang disebut masa proliferasi Dibawah pengaruh LH folikel de graff menjadi lebih matang, mendekati permukaan ovarium, dan kemudian terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, terbentuklah korpus rubrum(berwarna merah) yang akan menjadi korpus luteum (berwarna kuning). Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron. Hormon progesteron mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berlekuk-lekuk dan bersekresi (masa sekresi) Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi yang menyebabkan kadar esterogen dan progesteron menurun, sehingga terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang nekrotik, yang disebut masa mestruasi. Bilamana ada pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum dipertahankan dan berkembang menjadi korpus luteum graviditatis
SIKLUS MENSTRUASIPage 9