You are on page 1of 41

Ringkasan Disertasi

PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES SYSTEM (MIS)


(Studi pada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur)

DISERTASI

Oleh: ENI PURWATI NIM. FO150710

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2011 1

Ringkasan Disertasi

PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES SYSTEM (MIS)


(Studi pada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur)

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Doktor dalam Program Dirosah Islamiyah Konsentrasi Pendidikan Islam

Oleh ENI PURWATI NIM. FO150710

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2011 2

PERSETUJUAN DISERTASI INI TELAH DISETUJUI Pada tanggal 21 Juli 2011

Peneliti ENI PURWATI NIM. FO150710

Oleh PROMOTOR

PROF. Dr. H. IMAM BAWANI, MA.

PROMOTOR

PROF. Dr. H. MUHAIMIN, MA.

PERSETUJUAN TIM PENGUJI


Disertasi ini telah diuji dalam tahap pertama pada tanggal 12 Agustus 2011 dan dianggap layak untuk diuji dalam tahap kedua Tim Penguji: 1. Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si. (Ketua) :

2.

Prof. Dr. H. M. Ridlwan Nasir, MA. (Sekretaris)

3.

Prof. Dr. H. Imam Bawani, M.A. (Promotor/Penguji)

4.

Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. (Promotor/Penguji)

5.

Prof. Dr. H. Mujamil Qomar, M.A. (Penguji Utama)

6.

Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag. (Penguji)

7.

Masdar Hilmy, M.A. Ph.D. (Penguji)

PENGESAHAN DIREKTUR
Disertasi ini telah diuji dalam tahap pertama pada tanggal 12 Agustus 2011 dan dianggap layak untuk diuji dalam tahap kedua Tim Penguji: 1. Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si. (Ketua) :

2.

Prof. Dr. H. M. Ridlwan Nasir, MA. (Sekretaris)

3.

Prof. Dr. H. Imam Bawani, M.A. (Promotor/Penguji)

4.

Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. (Promotor/Penguji)

5.

Prof. Dr. H. Mujamil Qomar, M.A. (Penguji Utama)

6.

Prof. Dr. Abd. Haris, M.Ag. (Penguji)

7.

Masdar Hilmy, M.A. Ph.D. (Penguji)

Surabaya, 25 Agustus 2011 Direktur

Prof. Dr. H.M. Ridlwan Nasir, MA. NIP. 195008171981031002

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Mengetahui, dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada hamba-Nya. S}alawat dan salam terlimpah kepada Rasu>lullah Muh}ammad Saw. beserta keluarganya, inspirator penulis dalam menjalankan aktivitas. Disertasi ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si. selaku Rektor IAIN Sunan Ampel, Prof. Dr. H. M. Ridlwan Nasir, MA, selaku Direktur Pascasarjana IAIN Sunan Ampel beserta para Asisten Direktur dan stafnya, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi program S3 pada PPS IAIN Sunan Ampel. Demikian juga kepada seluruh Tata Usaha dan karyawan PPS IAIN Sunan Ampel yang telah memberikan pelayanan kemudahan administrasi sejak penulis masuk kuliah hingga terselesaikannya penyusunan disertasi ini. 2. Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA. dan Prof. Dr. H. Muhaimin, MA. selaku promotor. Beliau berdua dengan kepakaran yang melekat dan kesibukannya yang sangat padat telah berkenan meluangkan waktu dan memberikan kontribusi bagi terwujudnya disertasi ini. 3. Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si., Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA., Prof. Dr. H. Muhaimin, MA., Prof. Dr. H. Bisri Affandi, MA., Prof. Dr. H. Amin Abdullah, MA., Mr. Backley, MA., Prof. Dr. Mohammad Sholeh, M.Pd, PNI., Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, M.Si., dan Prof. Dr. H. Muchlas Samani, M.Pd., yang telah memberikan bekal ilmu dan wawasan bagi penulis selama masa perkuliahan. 4. Bapak Munif Chatib, SH. MA., selaku Direktur SMP YIMI Full Day School Gresik sekaligus Konsultan Pendidikan MTs. YIMA Bondowoso, Ibu Gamar, M.Pd., selaku Direktur MTs. YIMA Bondowoso, beserta para Guardian Angel, para Bapak /Ibu 6

Guru, dan para staf administrasi SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, serta berkenan memberikan data yang penulis perlukan hingga disertasi ini terselesaikan. 5. Teman-teman seprofesi, Bapak/Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel dan teman-teman mahasiswa S3 angkatan 2007 program Dirosah Islamiyah Pendidikan Islam PPS IAIN Sunan Ampel, yang telah memberi, dukungan, dan harapan serta doa kepada penulis untuk segera menyelesaikan disertasi ini. 6. Ayahanda Muhammad Kaelani (almarhum) dan ibunda Umi Kalsum (almarhumah) yang telah membesarkan dan memberikan dasar-dasar utama pendidikan yang sangat penting dalam melanjutkan kehidupan yang lebih bermakna. Akhirnya penghargaan tulus kepada suami tersayang Drs. M. Furqon, M.Si., yang selalu memfasilitasi dan memotivasi dalam penyelesaian studi ini. Tiga jagoanku terkasih, ananda Ahmad Fatih Jauhari, M. Numan El Fakhri, M. Alfan Nashrullah, yang telah memberi kehangatan dalam keluarga dan penyemangat hidup. Terima kasih anak-anakku, disertasi ini kupersembahkan untuk kalian, semoga kalian menjadi pecinta ilmu, hamba ilmu, dan dapat meraih cita-cita terbaik. Tentunya masih banyak pihak yang turut berjasa dalam penyelesaian disertasi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan, Jaza>kumulla>h ah}san al-Jaza>``. Akhir kata hanya kepada Allah Swt. penulis berserah diri, memohon tambahan rahmat dan karuniaNya, semoga ilmu yang telah penulis peroleh mendapat Rida-Nya dan menjadi ilmu yang berkah dan manfaat. A>mi>n. Surabaya, Agustus 2011 Penulis, Eni Purwati

PEDOMAN TRANSLITERASI Transliterasi Arab-Indonesia Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya adalah sebagai berikut. No Arab Indonesia Arab Indonesia 1. t} 2. b z} 3. t 4. th gh 5. j f 6. h} q 7. kh k 8. d l 9. dh m 10 r n 11 z w 12 s h 13 sh 14 s} y 15 d} Sumber: Kate L. Turabian, A Manual of Writers of Term Paper, Theses, and Disertations (Chicago and London: The University of Chicago Press, 1987) Untuk menunjukkan bunyi panjang (madd) dengan cara menuliskan tanda coretan di atas a>, i>, dan u> ( , dan ) . Bunyi hidup dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung dua huruf ay dan au seperti layyinah, lawwamah. Untuk kata yang berakhiran ta marbutah dan berfungsi sebagai sifat (modifier) atau mudaf ilayh ditranliterasikan dengan ah, sedang yang berfungsi sebagai mud}af ditransliterasikan dengan at

ABSTRAK
Judul : Pendidikan Islam Berbasis Multiple Intelligences System (Studi pada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur) : Eni Purwati/FO 150710 : - Prof. Dr. H. Imam Bawani, M.A. - Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. : Multiple Intelligences System, input, proses, output.

Peneliti/NIM Promotor Kata Kunci

Penelitian ini bertolak dari satu pertanyaan: Bagaimana pengelolaan Pendidikan Islam berbasis Multiple Intelligences System (MIS) di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur? Secara rinci penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan: Bagaimana pengelolaan input, proses, dan output pendidikan berbasis MIS di kedua lembaga pendidikan Islam tersebut? Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, pengamatan partisipatif, dan telaah terhadap dokumen. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Simpulan penelitian adalah: (1) Input siswa; tanpa tes, jumlah yang diterima berdasarkan daya tampung kelas yang disediakan untuk anak normal dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), kemudian diadakan tes Multiple Intelligences Research (MIR). Input guru; syarat utama adalah bersedia terus belajar dan komitmen, dilaksanakan dengan tes tulis, praktik (microteaching), dan wawancara. (2) Proses pembelajaran; guru menyusun lessonplan berdasarkan hasil MIR dan SOP, melaksanakan pembelajaran dengan strategi multiple intelligences berbasis cara kerja otak, dan mengevaluasi/menilai kompetensi siswa, didampingi oleh konsultan Guardian Angel. (3) Output siswa; kompetensi siswa meliputi kognitif, psikomotor, dan afektif, yang dinilai berdasarkan penilaian otentik dengan konsep ipsative-discovery ability. Output guru; kompetensi guru dinilai berdasarkan 4 komponen (hasil belajar siswa, lessonplan, kreativitas, dan perilaku guru). Setiap semester siswa dan guru menerima raport. Raport guru berfungsi sebagai penentu prestasi yang berkonsekuensi pada kenaikan pangkat dan gaji.

ABSTRACT Title : Multiple Intelligences System based Islamic Education (A Study on Junior High School YIMI Gresik and Islamic Junior High School YIMA Bondowoso, East Java) : Eni Purwati : - Prof. Dr. H. Imam Bawani, M.A. - Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A. : Multiple Intelligences System, input, proses, output.

Researcher Promotors Keywords

This research is conducted to answer main question: How is the management of Islamic Education based on Multiple Intelligences System (MIS) in Junior High School YIMI Gresik and Islamic Junior High School YIMA Bondowoso East Java? This research seeks to answer questions: How to manage the inputs, process, and outputs of MIS-based education in those two Islamic educational institutions? This research is necessary to conduct qualitative research using a descriptive approach. The data was collected through in-depth interviews, participant observation, and review of documents. The data that had been collected were analyzed using qualitative data analysis techniques. The conclusions of this research are: (1) The student input; without tests, the number of accepted enrollment is based on the capacity of the classes provided for normal children and Children with Special Needs (ABK), then held test of Multiple Intelligences Research (MIR). The teacher input; the main requirement for teachers is a willingness to keep learning and make commitment, teachers were selected through written tests, teaching practice (microteaching), and interviews. (2) The process of learning; teachers designed lesson plan based on the results of MIR and SOP, implement learning with multiple intelligences strategy-based the brain works, and evaluated/ assessed the students' competencies, accompanied by a consultant "Guardian Angel". Other than teaching, teachers continue to upgrade themselves through some professional development programs. (3) Students output; student competence including cognitive, psychomotor, and affective domains were evaluated using the authentic assessment that focuses on ipsative-discovery ability. Teachers output, teacher competence was assessed that was based on four components (student learning outcomes, lesson plan, creativity, and teacher behavior). Each semester students and teachers received report cards. Teacher report cards serve as measurement of teacher achievement that has a consequence in the promotion and salary.

10

: )

( : : .

. : . : : . . . (1) : . )( (2) . . " " (3) . . ) ( . . .

11

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR. 1 HALAMAN PRASYARAT 2 PERSETUJUAN PROMOTOR 3 PERSETUJUAN TIM PENGUJI 4 PENGESAHAN DIREKTUR.. 5 UCAPAN TERIMA KASIH 6 PEDOMAN TRANSLITERASI 8 ABSTRAK 9 DAFTAR ISI 12 BAG. I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 13 B. Rumusan Masalah19 C. Tujuan Penelitian 19 D. Kegunaan Penelitian 20 E. Metode Penelitian 20 : HASIL PENELITIAN A. Simpulan 24 B. Implikasi Hasil Penelitian 26 C. Saran-saran 29 30 36

BAG. II

DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP

12

BAGIAN I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara filosofis, pendidikan nasional memandang manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya, makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya dan makhluk sosial dengan segala tanggung jawabnya yang hidup di tengah-tengah masyarakat global dengan segala tantangannya. Dari filosofi pendidikan nasional itulah pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Untuk mewujudkan cita-cita mulia pendidikan, diperlukan sistem pembelajaran yang representatif, yaitu sistem yang mampu mengelola peserta didik mulai dari input, proses, dan output berbasis pemenuhan kebutuhan dan pengembangan potensi setiap unsur yang terdapat di dalam diri manusia. Apabila kebutuhan-kebutuhan manusia dapat terpenuhi, baik kebutuhan jasmani, akal, ruh maupun kebutuhan berinteraksi, maka akan tercipta keseimbangan yang akan berdampak pada kebahagiaan dan kedamaian. Menurut Izz al-Di>n alTamimy, keseimbangan yang sempurna merupakan tujuan hakiki pendididikan Islam.2 Kenyataannya, pendidikan terutama di Indonesia belum mampu melakukan penyeimbangan dan pengembangan terhadap potensipotensi yang terdapat dalam diri anak didik. Memang aturan-aturan penyelenggaraan pendidikan sudah mulai tertata terutama setelah
1

Depdiknas, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 (Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Balitbang, 2004), 4. 2 Izz al-Di>n al Tamimy, Kitab al-Karam wa al-Ju>d wa al-Sakha>` al-Nufus. (Beirut: Da>r ibn H}azm. 1991), 37, dan Shaikh Muhammad Said Murshi. Fann Tarbiyah alAwla>d fi al-Isla>m dalam al-Gazira (terj). Seni Mendidik Anak (Jakarta: Arroyah, 2001), 7.

13

dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).3 Namun demikian sistem penyelenggaraan pendidikan yang digunakan belum ada perubahan yang signifikan sehingga masih banyak sekolah/madrasah yang beberapa elemen sistem pendidikannya masih kurang sejalan dengan "sistem pendidikan yang proporsional". Proporsional, tidak hanya sekadar seimbang, tetapi juga manusiawi, yakni mampu mengembangkan potensi-potensi fitrah manusia. Secara teoretis, sistem pendidikan yang tidak proporsional tersebut terdapat pada alur pendidikan, mulai dari input, proses, dan output. Input adalah bagaimana pandangan sekolah/madrasah terhadap penerimaan siswa baru. Bagaimana memandang kondisi anak didik dalam kaitannya dengan hak mereka untuk dapat bersekolah dan menerima pendidikan. Proses adalah bagaimana pelaksanaan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif. Hal ini terletak pada strategi pembelajaran yang berkaitan dengan relasi antara guru dan anak didik. Sedangkan output adalah bagaimana proses pengambilan nilai (assessment) terhadap aktivitas pembelajaran yang adil dan manusiawi sehingga didapat hasil pembelajaran yang otentik dan terukur. Pola umum sekolah/madrasah di Indonesia yang membuka pendaftaran sebanyak-banyaknya, kemudian mengadakan tes seleksi. Misalnya, dari 350 pendaftar, yang diterima hanya 100 siswa-siswi. Siapakah 100 siswa-siswi tersebut? Pastinya mereka adalah yang menduduki peringkat 1 sampai 100 dari 350 calon siswa-siswi atau mungkin yang mampu menyumbang dana dalam jumlah besar kepada sekolah/madrasah. Lalu, bagaimana nasib 250 siswa-siswi yang tidak lolos? Stigma sebagai anak yang gagal masuk sekolah favorit akan terus melekat seumur hidup dan membayang dalam pikiran selamanya.
3

Dalam UU nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan menyatakan bahwa penyelenggaraan pembelajaran haruslah dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

14

Tentu yang berani mendaftar di sekolah favorit adalah anak-anak yang IQ-nya normal dan secara fisik juga normal, padahal anak-anak Indonesia masih banyak yang berkebutuhan khusus (ABK),4 lantas ke mana anak-anak ABK mendapatkan pendidikan? Sekolah/madrasah secara umum tidak mau menerima ABK, sedangkan SLB belum tentu di setiap kabupaten/kecamatan ada. Pada hal mereka yang ABK adalah anak-anak Indonesia yang berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 70 tahun 2009, tidak diperbolehkan adanya diskriminasi bagi ABK terkait masalah pendidikan.5 Akan tetapi kenyataan di negeri ini masih sedikit sekali sekolah/madrasah yang bersedia mendidik mereka, sehingga mayoritas ABK masih belum mendapatkan pendidikan yang layak. Bagi anak-anak yang diterima di sebuah sekolah/madrasah, kemudian dikelompok-kelompokkan menjadi beberapa rombongan belajar sesuai dengan kapasitas ruangan kelas yang tersedia. Namun masih banyak sekolah/madrasah yang membagi kelas mereka berdasarkan kemampuan kognitifnya, biasanya kelas A untuk anak yang paling pintar, kelas B untuk anak yang dibawahnya, dan demikian seterusnya, hingga kelas terakhir adalah untuk anak bodoh. Disadari atau tidak pembagian kelas yang demikian berarti sekolah/madrasah telah memberi label kepada anak didik kelompok anak pandai dan kelompok anak bodoh yang sangat berpengaruh kepada psikologis mereka, terutama pada kelompok anak bodoh.
4

Pencapaian rata-rata angka partisipasi kasar di jenjang SMP/MTs secara nasional 2009/2010 mencapai 98,11 persen atau di atas target 95 persen. Artinya, masih ada sekitar 1,89 persen penduduk usia SMP yang tidak sekolah. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional, jumlah siswa SMP sederajat sekitar 12 juta siswa. Jakarta, Kompas 4 Pebruari 2011. 5 Tentang pendidikan ABK, Direktur Pembinaan Pendidikan Luar Biasa Kementrian Pendidikan Nasional, Ekodjatmiko Sukarso mengeluhkan terkait perhatian pemerintah terhadap anak-anak berkebutuhan khusus di Indonesia yang masih minim. Dari 324.000 ABK, baru 75.000 anak yang sudah tersentuh, sedangkan sisanya sebanyak 249.000 belum tersentuh pendidikan. Harian Joglo Semar, Suara Pasoepati, Solo 3-2-2011.

15

Konsekuensinya, semangat anak didik di kelas ini untuk maju dan berhasil relatif kecil sebab sedari awal mereka sudah dicap sebagai siswa yang "bodoh" oleh sekolah, teman-teman, masyarakat, bahkan sering kali oleh orangtua mereka sendiri. Sekolah/madrasah seperti ini menurut Thomas Amstrong adalah sekolah yang telah terkena virus tracking.6 Dalam pelaksanaan pembelajaran, mayoritas guru masih cenderung mendominasi waktu belajar siswa dengan kegiatankegiatan yang sifatnya penjelasan dengan ceramah. Guru-guru yang sudah lulus sertifikasi pada menolak untuk mengikuti diklat/ workshop/seminar, karena merasa hal tersebut tidak diperlukan lagi. Ini sungguh sangat ironis, ketika para guru sudah tidak mau belajar lagi, dan merasa bahwa ilmunya sudah cukup untuk menjadi guru karena sudah lulus sertifikasi. Padahal sekolah/madrasah dapat berhasil apabila didukung oleh kualitas guru yang profesional. Menjadi guru profesional berarti menjadi guru yang tidak pernah berhenti belajar.7 Aset terbesar dan paling bernilai di sebuah sekolah/madrasah adalah guru yang berkualitas. Sebaik apapun kurikulumnya, sulit berhasil apabila tidak dijalankan dengan strategi pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan mampu menginspirasi anak didiknya",8 Kendala bagi dunia pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah prestasi anak didik hanya diukur dari kemampuan kecerdasan intelektual yang menekankan pada kemampuan matematika dan bahasa.

Tracking adalah pengelompokan siswa ke dalam beberapa kelas berdasarkan kemampuan kognitifnya. Output tracking adalah pembagian kelas menjadi kelas untuk anak pintar dan kelas untuk anak bodoh. Virus ini merupakan virus yang terdapat di hampir semua sekolah, terutama sekolah favorit. Thomas Amstrong, Awakening Genius in The Classroom (Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development, 1994), 175. 7 Thomas Amstrong, Awakening Genius ,177. 8 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia, Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2009), 109.

16

Kecerdasan intelektual tidak hanya mencakup dua parameter tersebut di atas, tetapi juga harus dilihat dari aspek kinestis, musical, visual-spasial, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.9 Jenis-jenis kecerdasan intelektual tersebut dikenal dengan sebutan kecerdasan jamak (Multiple Intelligences) yang diperkenalkan oleh Howard Gardner pada tahun 1983. Gardner mengatakan bahwa kita cenderung hanya menghargai orang-orang yang memang ahli di dalam kemampuan logika (matematika) dan bahasa. Kita harus memberikan perhatian yang seimbang terhadap orang-orang yang memiliki talenta (gift) di dalam kecerdasan yang lainnya seperti artis, arsitek, musikus, ahli alam, designer, penari, terapis, entrepreneurs, dan lainlain.10 Sangat disayangkan bahwa saat ini banyak anak-anak yang memiliki talenta (gift), kurang bahkan tidak mendapatkan penghargaan di sekolah/madrasahnya. Banyak sekali anak yang pada kenyataannya dianggap sebagai anak yang Learning Disabled atau ADD (Attention Deficit Disorder), atau Underachiever, atau yang disebut Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada saat pola pemikiran mereka yang unik tidak dapat diakomodasi oleh sekolah/madrasah. Pihak sekolah/madrasah hanya menekankan pada kemampuan logika (matematika) dan bahasa. Hal ini berarti pula bahwa sistem pendidikan yang dilaksanakan oleh guru-guru di sekolah/madrasah masih tetap mementingkan kemampuan logika (matematika) dan bahasa, dan jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka anak didik yang tidak memiliki kedua kecerdasan tersebut akan dianggap bodoh, tidak diperhatikan potensipotensi dan kecerdasan-kecerdasan lain yang dimilikinya, sehingga sekolah/madrasah hanya mampu mengembangkan potensi sebagian
9

Pada tahun 1983 Gardner memperkenalkan 8 jenis kecerdasan, yaitu: matematikalogika, bahasa, kinestik, music, visual-spasial, interpersonal, intra personal, dan naturalis. Pada tahun 1999 dengan perkembangan pemikirannya, Gardner menambahkan satu kecerdasan lagi yaitu kecerdasan eksistensial. Howard Gardner, Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk) (Batam: Interaksara, 2003), 23. 10 Gardner, Multiple Intelligences, 25.

17

anak didik saja, belum mampu mengembangkan seluruh potensi dan kecerdasan (selain logika dan bahasa) yang dimiliki anak didik secara komprehensip. Untuk memperbaiki pendidikan di negeri ini, maka berbagai potensi dan kecerdasan yang dimiliki anak wajib digali, dikembangkan, dan diarahkan dengan baik oleh orang tua, keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat, pemerintah dan negara untuk mencetak generasi unggul dan sukses hidup di tengah persaingan global. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menyelenggarakan pendidikan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, bakat, minat dan kecerdasannya yang berbeda-beda. Menyelenggarakan pendidikan yang memanusiakan anak, memperlakukan anak dengan ramah dan dapat mempersiapkan dan mengembangkan potensi (fit}rah) manusia sebagai hamba Allah di dunia dan khali>fatullah di muka bumi yang merupakan tujuan utama pendidikan Islam.11 Menyadari akan berbagai peristiwa di atas terdapat lembaga pendidikan Islam yang telah berusaha untuk membenahi sistem pendidikannya melalui Pendidikan berbasis Multiple Intelligences System (MIS), yaitu merupakan suatu sistem pendidikan mulai dari input, proses dan output yang sangat menghargai setiap potensi anak didik. Dalam MIS guru dipantik menjadi inspirator bagi anak didik yang siap menghantarkan mereka untuk menemukan kompetensi terbaik lebih awal dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral kemanusiaan. Di Jawa Timur, terdapat beberapa lembaga pendidikan yang telah menggunakan MIS dalam memproses pendidikannya.12 Di
11

Tujuan utama pendidikan Islam adalah mendidik manusia ciptaan Allah, sebagaimana yang dikehendaki Allah dalam al-Qura>n surat adz-Dha>riya>t ayat 56 dan QS al-Baqarah ayat 30. 12 Lembaga pendidikan di Jawa Timur yang telah menggunakan MIS diantaranya: YIMI Gresik, YIMA Bondowoso, yayasan al-Abror Bangil, yayasan Mutiara Ilmu Bangil, yayasan al-Kautsar Malang, TK Bina Bangsa Sidoarjo, yayasan al-Khairiyah Surabaya, SD Islam Sabilillah Sidoarjo. Informasi diperoleh dari bagian administrasi PT Nextworldview, Graha Pangeran lt. 10 Surabaya.

18

antara beberapa lembaga pendidikan tersebut terdapat dua lembaga pendidikan yang telah menerapkan pendidikan berbasis Multiple Intelligences System (MIS) lebih dari 5 tahun untuk jenjang pendidikan menengah yaitu SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso. Berangkat dari latar belakang masalah di atas, penelitian ini akan difokuskan pada Pengelolanan Input, Proses, dan Output Pendidikan Islam Berbasis Multiple Intelligences System (MIS) (Studi pada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur) sebagai upaya pembenahan dan pengembangan sistem pendidikan di sekolah/madrasah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini terdapat satu pertanyaan mayor: Bagaimana pengelolaan Pendidikan Islam berbasis Multiple Intelligences System (MIS) di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur? Secara rinci penelitian ini berusaha menjawab tiga pertanyaan minor: 1. Bagaimana pengelolaan input pendidikan berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso? 2. Bagaimana proses pendidikan berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso? 3. Bagaimana output pendidikan berbasis Multiple Intelligences System (MIS) di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan Pendidikan Islam berbasis Multiple Intelligences System (MIS) di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso Jawa Timur, dengan tiga ruang lingkup yaitu: 1. Pengelolaan input sistem pendidikan berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso. 19

2. Proses pendidikan berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso. 3. Output pendidikan berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso. D. Kegunaan Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian pendidikan berbasis MIS pada sekolah Islam ini: Pertama, dapat memberikan kontribusi dalam perumusan sistem pendidikan Islam yang inovatif dan aplikatif berbasis tuntutan zaman sesuai dengan perkembangan psikologi dan kecerdasan anak didik yang sedang mempersiapkan masa depan untuk profesi yang akan dipilihnya. Kedua, dapat merumuskan sistem pendidikan yang berkualitas, yang dapat membantu siswa-siswi segera menemukan kondisi akhir terbaiknya. Ketiga, sebagai rujukan bagi guru dan praktisi pendidikan dalam menggali potensi/kecerdasan siswa-siswinya untuk mendesain pembelajaran sesuai dengan gaya belajar mereka. Dan kempat, dapat digunakan oleh para penanggung jawab pendidikan sebagai panduan untuk meningkatkan penjaminan mutu pendidikan. E. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode deskriptif, 13 metode penelitian yang digunakan untuk pencarian fakta pada obyek yang alamiah dengan interpretasi yang tepat.14 Penelitian kualitatif cenderung memiliki karateristik antara lain: mempunyai natural setting sebagai sumber data langsung,
13

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD ( Bandung: Alfabeta, 2008), 1. Lihat juga Desain Penelitian Sosial (format kualitatif dan Kuantitatif), 4. Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada), 2. 14 Whitney dalam Anselm Strauss & Corbin Juliet (terj), Dasar-dasar Penelitian Kualitatif Tata Langkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet ke 2, 2007), 2.

20

peneliti merupakan instrument kunci (key instrument), bersifat deskriptif, lebih memperhatikan proses dari pada product, cenderung menganalisis data secara induktif, dan meaning (makna) adalah hal yang esensial di dalamnya.15 Penelitian kualitatif disebut juga penelitian dengan pendekatan naturalistik, karena situasi lapangan penelitian bersifat natural atau wajar, apa adanya, tanpa dimanipulasi, diatur dengan eksperimen atau test. Melalui pendekatan kualitatif, diharapkan terangkat gambaran mengenai aktualitas, realitas sosial dan persepsi sasaran penelitian tanpa tercemar oleh pengukuran formal. 2. Prosedur Penelitian Prosedur kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu: a. Tahap persiapan 1) Menentukan subyek penelitian. Subyek utama penelitian adalah informan kunci (key informants) yang dapat memberi informasi kepada peneliti data yang terkait dengan sistem rekrutmen siswa dan guru baru, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian, dan kompetensi siswa dan guru. Subyek utama penelitian ini adalah direktur, kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah, konsultan pendidikan, guru dan siswa-siswi sebagai pelaku utama pendidikan. Untuk mendapatkan data dan hasil penelitian secara komprehensip, peneliti juga melibatkan para orang tua dan komite sekolah/madrasah. 2) Pengembangan dan penyusunan instrumen pengumpulan data baik untuk wawancara, observasi, dan dokumentasi. b. Tahap pelaksanaan 1) Penggalian dan pengumpulan data melalui:

15

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), 28-29.

21

wawancara kepada subyek penelitian, untuk mendapatkan data tentang komitmen pimpinan dan guru dalam menjalankan konsep sekolah/madrasah unggul berbasis MIS terkait input, proses, dan output. b) observasi/pengamatan terhadap pelaksanakan tes MIR, konsultasi lesson plan, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi dan penilaian siswa dan guru. c) dokumentasi sebagai bukti atas terlaksananya MIS di sekolah/madrasah yang diperoleh: - dari Tata Usaha berupa; profil sekolah/madrasah, hasil tes MIR, daftar rombongan belajar, absensi guru, dan pedoman penyelenggaraan pendidikan. - dari Konsultan Pendidikan (Guardian Angel) berupa; lesson plan, SOP konsultasi lesson plan, rubrik penilaian siswa dan guru, hasil karya guru, daftar nilai guru, dan rapor guru. - dari Guru berupa; daftar nilai perkembangan kecerdasan siswa, hasil karya siswa, rapor siswa. 2) Screening data. Data yang telah diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, diklasifikasi antara SMP YIMI dan MTs. YIMA. Kemudian diseleksi, dan dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan permasalahan yang dicari (input, proses, output). c. Tahap analisis data 1) Selama di lapangan, data dianalisis secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, dengan kegiatan: a) Reduksi data; merangkum, memilih hal-hal pokok, dan memfokuskan pada tema utama dalam permasalahan. b) Display data; penyajian dan pengorganisasian data secara logis-sistematis c) Verifikasi data; menarik simpulan dari data-data yang telah disajikan secara bertahap hingga menjadi temuantemuan penelitian. 22

a)

2)

3)

Setelah selesai di lapangan, simpulan-simpulan yang didapat dari tahap sebelumnya, selanjutnya dilakukan analisis dengan teknik deskriptif-eksploratif, dan menggunakan metode induktif-kualitatif. Yakni diawali dengan mengungkapkan kenyataan-kenyataan yang bersifat khusus berdasarkan pendapat dan tindakan subyek penelitian dalam melaksanakan MIS, kemudian diikuti dengan mengungkapkan kenyataan-kenyataan yang bersifat umum berdasarkan konsep Pengelolaan Pendidikan Islam dan konsep Multiple Intellegences System sehingga dapat disimpulkan dan dirumuskan sebagai temuan penelitian. Pengecekan kredibilitas data dengan teknik: a) Persistent observation; untuk memahami gejala/peristiwa yang mendalam, dilakukan pengamatan secara berulang-ulang. b) Triangulasi (triangulation); mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dengan triangulasi sumber dan teknik. c) Member check; diskusi teman sejawat (peer reviewing) secara langsung pada saat wawancara dan secara tidak langsung dalam bentuk penyampaian rangkuman hasil wawancara yang sudah ditulis oleh peneliti. d) Referential adequacy checks; pengecekan kecukupan referensi dengan mengarsip data-data yang telah terkumpul selama penelitian di lapangan.

23

BAGIAN II HASIL PENELITIAN A. Simpulan Berdasarkan fokus penelitian, penyajian data, temuan penelitian, dan pembahasan temuan penelitian, kesimpulan hasil penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Pengelolaan input pendidikan berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso dilaksanakan dengan pendidikan inklusi dengan paradigma education for all; a) Sistem rekrutmen siswa baru tanpa tes, jumlah siswa baru yang diterima dibatasi jumlah daya tampung kelas yang disediakan. b) Siswa-siswi yang diterima di sekolah/madrasah tidak hanya anak normal saja, akan tetapi juga menerima anak yang berkebutuhan khusus (ABK). c) Setiap tahun menjelang dimulainya tahun ajaran baru diadakan tes Multiple Intelligences Research (MIR) untuk semua siswa. Tujuan MIR adalah untuk pengelompokan rombongan belajar, pedoman bagi guru untuk menyusun lesson plan, dan pedoman bagi orang tua untuk mengarahkan pendidikan anak sejalan dengan MIS di sekolah/madrasah. d) Untuk melaksanakan pembelajaran berbasis MIS yang mampu mengubah dari kondisi siswa negatif ke kondisi positif dengan berbagai jenis kecerdasan dan kondisi siswa, dilaksanakan rekrutmen guru berkualitas, dengan syarat utama; bersedia terus belajar dan memiliki komitmen. rekrutmen diselenggarakan melalui tes tulis, praktik (microteaching), dan wawancara. 2. Proses pembelajaran berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso ini dilaksanakan dengan;

24

a) Penyusunan lesson plan berdasarkan hasil MIR dan SOP konsultasi lesson plan, dengan memperhatikan 8 kecerdasan tertinggi, gaya belajar, dan kondisi siswa. b) Penggunaan strategi multiple intelligences dalam pembelajaran didasarkan pada cara kerja otak secara holistic activiteis dan whole brain dengan variasi metode, aktivitas, tugas, dan teaching aids yang disesuaikan dengan jenis kecerdasan dan kondisi siswa. c) Materi pembelajaran dikaitkan dan diaplikasikan dengan kehidupan nyata sehari-hari, untuk menumbuh-kembangkan kepedulian lingkungan dan sosial yang berujung pada peningkatan kecerdasan spiritual menuju Islamic Character Building. d) Waktu kerja guru di sekolah/madrasah 50-60 % untuk mengajar dan 40-50 % untuk menyusun perangkat pembelajaran, konsultasi dengan GA, dan koreksi tugas siswa. e) Sekolah/madrasah bekerjasama dengan yayasan dan komite, memfasilitasi pendidikan dan pelatihan guru secara rutin, minimal 6 kali dalam 1 tahun. Materi pendidikan dan pelatihan disesuaikan dengan maping need assessment yang telah diusulkan oleh para guru. f) Menciptakan suasana kondusif dan nyaman dalam pembelajaran. Menyediakan shadow teacher dan guru piket sebagai pendamping ABK dalam proses pembelajaran. g) Dalam pelaksanaan pembelajaran guru dikonsultani oleh seorang konsultan Guardian Angel, yang bertugas membimbing penyusunan lesson plan, mengobservasi kelas, memberi feedback, dan menilai kompetensi guru. 3. Output pendidikan berbasis Multiple Intelligences System di SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso dilaksanakan dengan konsep Penilaian Otentik dan Isaptive. a) Penilaian kompetensi siswa, meliputi ranah kognitif (daya pikir/pemahaman materi), psikomotorik (produk/karya hasil belajar), dan afektif (sikap/respon siswa selama pembelajaran). 25

b) Siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran satu tema, di remidi dan diberi soal-soal lain hingga siswa mampu menjawab sesuai dengan apa yang dia bisa. c) Penilaian kompetensi guru meliputi: hasil belajar siswa, kualitas lesson plan, kreativitas, dan perilaku/kinerja. Penilaian tersebut sesuai dengan profesionalisme guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. d) Setiap semester siswa dan guru menerima rapor. Rapor guru berfungsi sebagai ukuran tingkat profesionalitas dan penentu prestasi yang berkonsekuensi pada kenaikan pangkat dan gaji. B. Implikasi Hasil Penelitian 1. Implikasi Teoritis. Penelitian ini secara teoritis berimplikasi pada perubahan paradigma dari teori kecerdasan Multiple Intelligences, sebuah teori psikologi yang digagas oleh Howard Gardner, psikolog dari Harvard University tahun 1983, dengan delapan macam kecerdasan, yakni (1) kecerdasan verbal/ linguistik, (2) logika matematik, (3) visual/spasial, (4) music/rhythmic, (5) bodi/kinestetik, (6) interpersonal, (7) intrapersonal, dan (8) naturalistic. Dalam dunia pendidikan 8 kecerdasan tersebut telah dijadikan alat tes Multiple Intelligences Research (MIR) untuk mengetahui kecerdasan tertinggi dan gaya belajar anak didik, sedangkan dalam proses pembelajaran, dijadikan sebagai strategi untuk membantu mempercepat menemukan kondisi akhir terbaik anak didik, yakni sebuah profesi yang akan menghasilkan kemanfaatan dan keuntungan dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat tanpa ada hubungannya dengan ketuhanan/kecerdasan spiritual. Namun dalam penerapan pengelolaan pendidikan Islam berbasis MIS di SMP YIMI dan MTs. YIMA ini ditemukan bahwa 8 kecerdasan tersebut adalah suatu strategi yang digunakan dalam memproses pembelajaran dengan menggunakan whole brain (cara 26

kerja otak) sebagai penggalian potensi anak didik yang akan menjadi profesi/kemampuan akhir terbaiknya. Sedangkan tujuan utamanya adalah kecerdasan spiritual. Cerdas spiritual sebagai tujuan utama dibuktikan dengan; waktu pembelajaran pukul 06.30 08.00 WIB secara rutin untuk pengembangan spiritual quotient dengan mengaji al-Qura>n, adanya mata pelajaran Islamic Character Building sebagai kurikulum muatan lokal, memproses pembelajaran dengan memperhatikan kecerdasan tertinggi masing-masing siswa dikaitkan dengan penyadaran fungsi manusia sebagai hamba Allah yang peduli dengan sosial dan lingkungan sekitar, serta memberi penilaian kepada siswa dan guru dengan penilaian otentik yang mengutamakan aspek afektif perubahan perilaku positif. Kecerdasan spiritual dibelajarkan dengan cara, menambahkan minimal 1(satu) rumusan indikator hasil belajar dalam lesson plan sebagai penghujung kompetensi siswa dalam setiap tema pembelajaran. Rumusan indikator yang sesuai dengan pendidikan Islam adalah adanya kaitan antara tema pelajaran dengan eksistensi keberadaan manusia sebagai hamba Allah dan khali>fatullah. Adanya tambahan indikator yang mencerminkan kecerdasan spiritual, otomatis akan berdampak pada metode, bentuk aktivitas pembelajaran dan teaching aids yang digunakan. Demikian juga dalam SOP konsultasi lesson plan dan instrument penilaian, harus ditambahkan rumusan yang jelas tentang ketercapaian kecerdasan spiritual ini. Perubahan paradigma teori kecerdasan Gardner dengan hasil penelitian melahirkan paradigma baru bahwa, pada hakekatnya tujuan utama pengelolaan pendidikan Islam adalah kecerdasan spiritual, sedangkan cara untuk mencapai tujuan utama tersebut melalui Multiple Intelligences System (MIS). Sehingga terjadi perubahan dari tema Pendidikan Islam Berbasis MIS menjadi Pendidikan Islam Berbasis Kecerdasan Spiritual melalui MIS.

27

2. Implikasi Praktis. Implikasi praktis hasil penelitian Pengeloaan Pendidikan Islam berbasis Multiple Intelligences System (MIS) pada lembaga pendidikan Islam adalah: a. Membantu para owner, para pemilik lembaga pendidikan/yayasan dan warga sekolah/madrasah lainnya untuk memahami konsep Multiple Intelligences System dan aplikasinya di dalam dunia pendidikan dari pengelolaan input, proses belajar, dan output secara komprehensip. b. Membantu para direktur dan kepala sekolah/madrasah dapat memahami indikator dari sekolah unggul (the great school) dan cara untuk mewujudkannya menjadi kenyataan. c. Membantu guru memahami paradigma proses belajar mengajar yang benar dengan mengetahui bagaimana proses kerja otak dikaitkan dengan proses pembelajaran, dapat membuat lesson plan dan mengaplikasikannya sesuai dengan strategi Multiple Intelligences. d. Hasil MIR; (1) membantu guru memahami gaya mengajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa, dan menguasai berbagai strategi mengajar untuk menghadapi kecerdasan siswa yang majemuk, (2) membantu orang tua dalam mendidik dan mengarahkan anakanaknya sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya, (3) membantu siswa menemukan kondisi akhir terbaiknya sejak dini yang bermanfaat untuk dirinya, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. e. Membantu guru dapat memberikan penilaian otentik dan obyektif kepada siswa sesuai dengan jenis kecerdasan dan kompetensinya. f. Adanya penilaian dan raport guru, memantik guru terus belajar dan berkreatifitas untuk meningkatkan kualitas profesionalismenya. g. Memberikan acuan yang jelas dan sistematis kepada para pengawas dan pengendali mutu pendidikan dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan. 28

A. Saran-Saran 1. Kepada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso a. Agar tetap mempertahankan prestasi dan kualitas pendidikan yang telah diraihnya, dan terus meningkatkan kualitas lulusannya, karena masyarakat telah menaruh kepercayaan terhadap SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso, yang mampu bersaing dengan lembaga pendidikan negeri/swasta di kabupaten masing-masing. b. Melakukan studi banding ke sekolah/madrasah yang telah menyelenggarakan pendidikan inklusi yang lebih maju, untuk sharing pengalaman sekaligus memacu semangat guru dalam menjalankan tugas mulia, memberikan yang terbaik bagi anak didiknya. 2. Kepada Konsultan dan Pengendali Mutu Pendidikan a. Bersama guru menambah kajian-kajian tentang pembelajaran berbasis cara kerja otak, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ditemukan oleh para pakar neuroscientist dan pendidikan Islam. b. Bersama yayasan, direktur, kepala sekolah/madrasah, dan komite sekolah mereview pedoman penyelenggaran pendidikan, dan merumuskan kembali SOP sesuai dengan tujuan utama pendidikan Islam (kecerdasan spiritual) 3. Kepada Kementerian Agama a. Sebagai pembina pendidikan madrasah, diharapkan segera mengakses layanan pendidikan madrasah inklusi, terutama untuk ABK. b. Memfasilitasi tumbuh kembangnya pendidikan inklusi di madrasah 4. Kepada Peneliti lain. Agar diadakan penelitian lanjutan ke lembaga-lembaga pendidikan Islam lain yang mampu mengungkap lebih luas tentang keberhasilan pengelolaan pendidikan dengan Multiple Intelligences System.

29

DAFTAR PUSTAKA Al-Abra>shi, Muh}ammad 'At}iyah. At-Tarbiyyah Al-Isla>miyah. Kairo: Da>r al Ma>rif, 1985. Agustian, Ary Ginanjar. Emotional Spritual Quotient (ESQ). Jakarta: PT Arga, 2002. Albrecht, Karl. The Power Minds at Work; Organizational Intelligence in Action. Ner York: AMACOM, 2002. Amstrong, Thomas. Awakening Genius in The Classroom. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development, 1994. ______, Multiple Intelligences in the Classroom. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development, 1992. Arifin, M. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara,1993. ______, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum. Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 1996. Bakhtiar, Wardi. Laporan Penelitian Perkembangan Pesantren di Jawa Barat. Bandung: Balai Penelitian IAIN Sunan Gunung Djati,1990. Balbaki, Munir. Al-Mawrid; a Modem English-Arabic Dictionary. Beirut: Dar al-Ilmi Lilmalayin, 1988. Bloom, Benyamin S. Taxonomy of Educational Objective. New York: Hand Book II, 1976. Bodenhamer, Bob G. and Hall, L. Michael. The Users Manual For The Brain. British Library: Crown House Publishing Limited, 1999. Bogdan, Robet L. dan Sari Kuop Biklen, Qualitative Research For Education: An Introduction To Theory And Methods. Boston: Allyn and Bacon, 1982.

30

Buzan, Tony. The Power of Creative Intelligence; 10 ways to tap into your creative genius. Thorsons: Harper Collins Publisher, 2001. Chatib, Munif. Sekolahnya Manusia, Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2009. _____, Gurunya Manusia, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2011. DePorter, Bobby dan Hernacki, Mike. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung : Kaifa, 1999, 87. Dhofir, Zamaksari. Tradisi Pesantren Tentang Pandangan Hidup Kiai. Jakarta: LP3ES,1982. Djiwandono, Sri Esti Wuryani. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia, 2008. Elain, B. Johnson. Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press, Inc. Asage Publication Company Thousand Oaks, 2002. Fadlullah, Dinamika Sistem Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Diadit Media, 2008. Faisal, Sanapiah. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang: Yayasan Asah, Asih, Asuh,1990. Gardner, Howard. Development and Education of the Mind. New York: Basic Books, 1992. ______. Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. New York: Basic Books, 1983. ______. Intelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21st Century. New York: Basic, 2000. ______. Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York: Basic, 1993. Gronlund NE, Measurement and Evaluation in Teaching. New York: MacMillan Publishing, 1976. Hanifudin, Ringkasan Disertasi Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis MMultiple Intellegences (MI), (Studi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang SMP. 31

Surabaya: Program Doktor Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, 2010. Hasan, Abdul Ali, At-Tarbiyah al-Isla>miyah fi < al-Qura>n. Mesir: Da>r al-Fikr al-Araby,1978. Hickman, Brynie, Faith. Brain Sense: The Science of the Senses and How We Process the World Around Us. New York: AMACOM, 2010. Hoerr, Thomas R. Becoming Multiple Intelligences. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development, 2000. Homby, AS. Oxfort Advanced Learners Dictionary of Current English, editor by Jonathan Crowther. New York: Oxford University Press, 1995. Al Jamaly, Fad}il Muh}ammad. Dira>sah Muqa>ranah fit-Tarbiyah alIsla>miyah. Kairo: Da>r al-Maa>rif, 1984. Jannah, Miftahul. Implementasi Multiple Intelligences System pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Yayasan Islam Malik Ibrahim (YIMI) Full Day School Gresik Jawa Timur. Surabaya: Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, 2009. Jensen, Eric. Brain-Based Learning; The New Paradigm of Teaching, Second Edition. California: Corwin Press, 2008. _____. Theaching with the Brain in Mind, 2nd Edition. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development Alexandria, 2005. Langgulung, Hasan, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam. Bandung: al-Ma'arif, 1980. Lincoln dan Guba, Effective Evaluation, Improving the Usefulness of Evaluation Results Through Responsive and Naturalistic Approach. San Fransisco: Yossey-Bass, Inc,1985. Mahdi bin Ibrahim, Amanah dalam Manajemen. Jakarta: Pustaka alKautsar, 1997. Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2008.

32

Malik Fadjar, A. Visi Pembaruan Pendidikan Islam. Jakarta: LP3NI, 1998. Malik Fadjar, A. Madrasah dan Tantangan Modernitas. Bandung: Mizan, Cet. 2, 1999. Manullang, Marihot AMH. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE, 2002. Marshal, Catherine and Rossman, Grethchen B. Designing Qualitative Research, Second Edition. London: Sage Publications, 1995. Martinis Yamin, Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta: GP Press, 2009. Muhajir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif . Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000. Mujib, Abdul. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006. Mulyadi, Seto. Taman Pendidikan Anak Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003. Mulyasa, E. Kurikukulum Tingkat Satuan Pendidikan: Suatu Panduan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007. Muttaqin, Imamul. Analisis Multiple Intelligences dalam Pendidikan Agama Islam di SD Islam Sabilillah Sidoarjo Jawa Timur. Yogyakarta: Pascasarjana Universitas Islam Sunan Kalijaga, 2009. Na>s}ih} Ulwa>n, Abdullah. Tarbiyah al-Awla>d fi al-Isla>m. Kairo: Da>r as-Sala>m, 1997. Nakosteen, Mehdi. Kontribusi Islam atas Dunia Intelektual Barat: Deskripsi Analisis Abad Keemasan Islam, Edisi Indonesia. Surabaya: Risalah Gusti: 1996. Nurwadjah, Ahmad. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan: Hati yang Selamat hingga Kisah Luqman. Bandung: Marja, 2007. Pasiak, Taufik. Brain Management for Self Improvement. Bandung: Mizan, 2007. ______, Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Quran. Bandung: PT.Mizan Pustaka, 2004. 33

Prabhakar, Samson. Toward an education for Peace with Justice: Problems and Prospects dalam Bangalore Teological Forum, India : United Theological college, Vol. XXV No. 4 & Vol. XXVI No. 1 Dec 1993 & March 1994. Prasetyono, D.S. Metode Membuat Anak Cerdas Sejak Dini. Yogyakarta: Garailmu, 2008. Purwanto. Panduan Praktis; Mengajar Berbasis Multiple Intelligences, terj. judul asli Profesionals Guide; Teaching with Multiple Intelligences. Bandung: Nuansa, 2007. Qardhawi, Yusuf. Al-Quran Bicara tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Gema Insani Press, 1998. Rakhmat, Jalaluddin. Belajar Cerdas; Belajar Berbasis Otak, Bandung: Mizan Learning Center, 2007. Said Murshi, Shaikh Muh}ammad.Fann Tarbiyah al-Awla>d fi alIsla>m dalam al-Gazira (terj). Seni Mendidik Anak. Jakarta: Arroyah, 2001. Salim, Bairus. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences ; Telaah dari Sudut Pandang Pendidikan Islam dalam Antologi Kajian Islam, seri 13. Surabaya: Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Press, 2008. Strauss, Anselm & Juliet, Corbin (terj), Dasar-dasar Penelitian Kualitatif Tata Langkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet ke 2, 2007. Sugiono, Metodologi Penelitian Adminstrasi. Bandung: CV Alfabeta, 2005. Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003. ______. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004. Sylwester, R. A Celebration of Neurons: An Educators Guide to the Human Brain, Alexandria, VI: Association for Supervison and Curriculum Development, 1995. Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994. 34

Al-Tamimy, Izz al-Di>n. Kitab al-Karam wa al-Ju>d wa al-Sakha>` alNufus. Beirut: Da>r ibn H}azm. 1991. Thorndike R.L, & Hagen E., Measurement & Evaluation in Psychology and Education. Toronto: John Wiley and Sons Inc.,1992. Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005. Zidayat, Ma`an. Al-Mawsu>a>t al-Falsafiyah al-`Arabiya>t, Riyad: Inma> al-`Arabi>, 1986. Zohar, Danah and Marshall, Ian. SQ: Spiritual Intelligence the Ultimate Intelligence. London: Vloomsbury Publishing, 2000. The Readers Digest Great Encyclopedic Dictionary. Vol. 2. London: Oxford University Press, 1970. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: pusat Bahasa Depdiknas, 2008. ______, Naskah Akademik Sertifikasi Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: P2TK Ditjen Dikti, 2008. ______, Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah ______, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Balitbang, 2004. ______, Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (life skill). Jakarta: Depdiknas, 2009. ______, Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan Jakarta: Depdiknas, 2005. ______, Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005, Undang-undang Guru dan Dosen. Jakarta: Cemerlang, 2005. ______, Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Jakarta: Depdiknas, 2007 ______, Permendiknas nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Jakarta: Depdiknas, 2009 35

RIWAYAT HIDUP Identitas Diri Nama Tempat/Tanggal Lahir Jenis Kelamin Warga Negara Agama NIP Pangkat/Golongan Jabatan Fungsional Bidang Keahlian Tempat Dinas PT Alamat Telp./Faks. Alamat Rumah Telp. E-mail Status Perkawinan Nama Suami Nama Anak : ENI PURWATI : Ponorogo, 21 Desember 1965 : Perempuan : Indonesia : Islam : 196512211990022001 : Pembina Tingkat I (IV/b) : Lektor Kepala : Psikologi Agama : Fakultas Tarbiyah IAIN Supel Ampel : Jl. Jend. Ahmad Yani 117 Surabaya : 031-8437893 / 031-8437893 : Bulak Rukem 6/20 Wonokusumo Semampir Sby : 031-3766434 Hp. 0817309910 - 081231424411 : eni_furqon@yahoo.co.id : Kawin : Drs. Muhammad Furqon, M.Si. : 1. Ahmad Fatih Jauhari 2. Muhammad Numan El Fakhri 3. Muhammad Alfan Nashrullah

Riwayat Pendidikan Jenjang Dasar Menengah Atas Strata 1 (S-1) Strata 2 (S-2) Strata 3 (S-3) Tempat Pendidikan SDN Coper Jetis Ponorogo MTs. Al-Islam Joresan Ponorogo MA Al-Islam Joresan Ponorogo Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya Jurusan/ Bidang Studi IPS Pendidikan Bahasa Arab Pendidikan Islam Pendidikan Islam Tahun Lulus 1977 1981 1984 1989 1999 2011

36

Pelatihan Profesional Tahun Pelatihan 2007 Training (Short Course) Manejemen Pendidikan bagi Guru dan Kepala Sekolah Pesantren Indonesia 2007 Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) bagi Profesional 2007 Workshop Course Design 2007 2008 Workshop Strategi dan Model Pembelajaran di Perguruan Tinggi Workshop Penguatan Kapasitas Dosen PGMI Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Workshop Penulisan Bahan Perkuliahan TOT Bahasa Arab PTAI Workshop e-learning Workshop Penelitian dan Statistik Pendidikan TOT Universitas Bahan Perkuliahan PGMI Extension Program Guardian Angel Konsultan Sekolah berbasis Multiple Intelligences Short Course Pengembangan Metodologi Penelitian di Perguruan Tinggi TOT Manajemen Pendidikan Madrasah

Penyelenggara The University of Leeds Inggris (United Kingdom)

2008 2008 2008 2009 2009 2009 2010

The ESQ WAY Ary Ginanjar Agustian Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Surabaya Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Surabaya Learning Assistence Program for Islamic Schools (LAPIS) PGMI- Australia Indonesia Partnership Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Surabaya LAPIS-PGMI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Depag RI Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Surabaya Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Surabaya LAPIS-PGMI PT Nextworldview Education Center Surabaya Melbourne University Australia

2010

2010

MEDP- PT Innerindo Dinamika Jakarta

37

Pengalaman Mengajar Mata Kuliah Ilmu Jiwa Agama Psikologi Belajar Jenjang S-1 S-1 Institusi/Jurusan/Program Fakultas Tarbiyah/ PAI dan PBA Fakultas Tarbiyah/ PAI STAI YPB-WI/ PAI Tahun s/d 1995 s/d 2004 2000 s/d sekarang 2008 s/d sekarang 1993 s.d sekarang 2007 s/d sekarang 2009 s/d sekarang 2010 s/d sekarang 2008 s/d sekarang

PPL 1 (Microteaching) Evaluasi Pembelajaran PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Strategi Pembelajaran PAI Perencanaan Pembelajaran PAI

S-1 S-1 S-1 S-1 S-1

Fakultas Tarbiyah/ PBA dan PAI Fakultas Tarbiyah/ PBA Fakultas Tarbiyah/PGMI STAI YPB-WI/ PAI STAI YPB-WI/ PAI

Pengalaman Penelitian Tahun Judul Penelitian 2007 Pengarusutamaan Gender di IAIN Sunan Ampel Surabaya 2007 Problematika Pernikahan Sirri dan Solusinya di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur 2008 Pendidikan Ramah Anak Di Kecamatan Wonocolo Surabaya (Analisis UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Dan Pendidikan Islam) 2010 Madrasah Unggul Bebasis Multiple Intelligence di Jawa Timur 2011 Pendidikan Islam Berbasis Multiple Intelligences System (Studi pada SMP YIMI Gresik dan MTs. YIMA Bondowoso)

Sumber Dana DIPA IAIN Sunan Ampel Departemen Agama RI

DIPA IAIN Sunan Ampel

DIPA IAIN Sunan Ampel Mandiri

38

Karya Tulis Ilmiah A. Jurnal Tahun Judul 2007 Problematika Pernikahan Sirri dan Solusinya di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur 2007 Dira>sah Muqa>ranah bayna Tarjamah Jawiyah wa Tarjamah Fauriyah fi Taallumi Lughoh Arobiyah bi Mahad Salafiyah Sidoarjo 2007 Pendidikan Tanpa Kekerasan Perspektif Pendidikan Islam

Jurnal ISTIQRO Jurnal Penelitian Islam Indonesia Depag RI NUN WAL QALAM Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Studi Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel PARAMEDIA Journal of Islamic Thought and Bibliography Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel NUN WAL QALAM Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Studi Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Supel PARAMEDIA Journal of Islamic Thought and Bibliography Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Jurnal Pemikiran dan Pendidikan EL-BANAT, STAI YPB-WI Surabaya

2008

At Tawa>zunu bayna al Rajuli wa al Mar`ati fi al Isla>m

2009

Meningkatkan Kecerdasan Emosi Anak Usia Dini dalam Pendidikan Islam Implementasi Mastery Learning pada Proses Pembelajaran PAI

2011

B. Buku Tahun 2009 Judul Bahan Perkuliahan Psikologi Belajar Bahan Perkuliahan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran PAI Pendidikan Ramah Anak di Bentuk Buku/Penerbit/ISBN Buku Teks/ A.Printa Surabaya/ ISBN: 978-979-25-6205-7 Buku Teks/ A.Printa Surabaya/ ISBN: 978-979-25-6206-4 Hasil Penelitian/ IAIN

2010

2009

39

2010

Kecamatan Wonocolo Surabaya (Analisis Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pendidikan Islam) Madrasah Unggul Berbasis Multiple Intelligences di Jawa Timur

Press/ ISBN: 978-602-8895-03-3

Hasil Penelitian/ IAIN Press/ ISBN: 978-602-9047-13-4

Peserta Konferensi/Seminar/Lokakarya/Simposium Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara 2007 Sosialisasi Undang-undang Komisi Perlindungan Perlindungan Anak bagi Guru Anak Indonesia Lintas Agama 2007 Seminar Hasil Penelitian Direktorat Jenderal Kompetitif Terpadu Pendidikan Tinggi Islam Depag RI 2007 Simposium Regional Pendidikan Kerjasama antara LAPIS Dasar Sekolah Islam di Indonesia Australia-Indonesia, UIN Menjembatani Celah Visi 2025 Syarif Hidayatullah, dan Depag RI 2007 Seminar Nasional Pendidikan Fakultas Tarbiyah IAIN Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen Sunan Ampel Surabaya 2007 Seminar Arah Kebijakan Lembaga Penelitian IAIN Penelitian dan Penjaminan Sunan Ampel Surabaya Kualitas Penelitian 2008 Lokakarya Pengembangan Kurikulum KOPERTAIS Wilayah IV Tingkat Satuan Pendidikan Tinggi Surabaya Agama Islam Swasta 2008 Semiloka Penelitian Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel 2008 Halaqah Pendidikan Nasional 2008 Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel 2008 Seminar Nasional Sita Harta Marital Pusat Informasi dan Kajian dalam Sistem Hukum di Indonesia Islam (PIKI) IAIN Sunan Ampel 2009 Konsorsium Dosen Profesi Fakultas Tarbiyah IAIN Supel

40

Kegiatan Profesional/Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun Kegiatan 2007 Nara Sumber Seminar Nasional Manajemen Pendidikan bagi Pimpinan dan Guru Pesantren di Pesantren Putri AlMawaddah Ponorogo Jatim 2007 Nara Sumber Seminar Manajemen Pendidikan bagi Pimpinan dan Guru Pesantren di Pesantren Qamarul Huda Bagu Lombok Tengah NTB 2008 Nara Sumber Seminar dan Workshop Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sertifikasi Guru di Pondok Pesantren Nurul Huda Surabaya 2008 Nara Sumber Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diselenggarakan oleh MGMP-PAI SMP Kabupaten Bangkalan Madura 2008Nara Sumber Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) sekarang dalam Jabatan LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel 2009 Nara Sumber Strategi Peningkatan Kreatifitas Guru PAI bagi Widyaswara Kemenag Jawa Timur di Balai Diklat Kemenag Jatim 2010 Nara Sumber Peningkatan Kompetensi Guru PAIS oleh Balai Diklat Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur di Batu Malang 2010 Nara Sumber Sosialisasi Permendiknas Standar Pelayanan Minimal Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan bagi Kepala RA dan MI, yang diselenggarakan oleh Mapenda Kanwil Kemenag Jatim 2011 Nara Sumber Peningkatan Kompetensi Guru PAIS yang diselenggarakan oleh LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Penghargaan/Piagam Tahun Bentuk Penghargaan 2006 Satyalancana Karya Satya Organisasi Profesi/Ilmiah Nama Organisasi Pusat Studi Gender IAIN Sunan Ampel Lembaga Penelitian IAIN Sunan Ampel Pusat Kajian dan Pengembangan Madrasah (PKPM) IAIN Sunan Ampel

Pemberi Presiden Republik Indonesia

Jabatan Wakil Ketua Tim Ahli Ketua

Tahun 2004-2007 2007-2010 2011-Sekarang

Surabaya, Juli 2011 Eni Purwati

41

You might also like