You are on page 1of 10

03010277 Wella Rusni 03011178 Marisa Alfianty 03011186 Meiria Sari 03011198 M.Dejandra Rasyana 03011199 M.

Yoga Ryananda I 03011200 Munfika Maulida 03011201 Mustafidah 03011208 Nancy Edison 03011210 Narjas Syam 03011242 Rayni Anugrah 03011245 Reynaldi Syarifu R. 03011246 Reynold Yusmar P. Benu 03011254 Rifrita Fransisca Halim

Identifikasi Data Keluhan Utama


Riwayat Pasien

KEADAAN UMUM PEMERIKSAAN LAIN

Nama anak :Keadaan umum Riwayat persalinan : Umur anak : 11 bulan Keluhan Utama ::: compos Diare danmentis Campak Kesadaran lahir 2200 gram Berat Jenis kelamin : Laki-laki Panjang lahir : 46 buruk cm : Status gizi : Gizi Identitas Orang Tua Tambahan Keluhan Jumalah anak : 5 : Anak ke - i : 5 Antopometr Riwayat kesehatan keluarga: Berat badan : 5600 gram Diasuh neneknya yang sering batuk dan Panjang badan : 60 cm mendapat pengobatan dari Puskesmas Pemeriksaan Laboratorium secara teratur. Status Generalis Hb : 6 gr% (Normal : 10-13gr%) Riwayat imunisasi: Ekremitas Tidak terdapat Belum pernah bawah: divaksinasi oedem (-) Riwayat pola makan anak: Ibu meninggal dunia 2 hari setelah melahirkan, sehingga tidak mendapatkan ASI

Riwayat kehamilan Kehamilan cukup Identitas Anak : bulan

ANAMNESIS TAMBAHAN : ANAMNESIS TAMBAHAN PERHITUNGAN STATUS GIZI ANAK

Indeks yang Batas status Dalam ini menentukan diagnosa pada gizi pasien ini, perlu dilakukan Berikut adalah perhitungan anak menurut No Sebutan Status Gizi WHO NCHS dipakai anamnesis tambahan, meliputi : dihitung berdasarkan skor ZPengelompokan : 1 BB/U < -3 SD Gizi buruk Diare Bayi lelaki BB 5,6 kg TB 60 cm - 3 s/d <-2 SD dan Gizi kurang 1. Frekuensi defekasi, konsistensi, warna feses BB/U = (BB yg diukur BB standard WHO atau Nilai Median) 2. Median Sejak kapan diare (Nilai Nilaimulai padamengalami -1 SD) - 2 s/d +2 SD Gizi baik 3. Volume = feses (5,6 9,9) = - 4,3 SD > +2 SD Gizi lebih Campak 2 TB/U (9,9 8,9)< -3 SD Sangat Pendek 1. Apakah bayi mengalami demam dan timbul bercak merah ? - 3 s/d <-2 SD Pendek 2. Sejak timbul demam dan kemerahan TB/U kapan = (TB yg diukur TB standard WHO atau? Nilai Median) - 2 s/d +2 SD 3. Median Letak awal muncul ? Normal (Nilai Nilai pada kemerahan -1 SD) 4. Terjadi = perubahan warna tidak ? (60 73,1) SD atau >= +2-4,6 SD ruam Tinggi 5. Apa orang disekitarnya yang menderita (73,1 70,3) 3 ada BB/TB < -3 SD Sangat Kurus campak dan melakukan kontak ? Dari hasil penghitungan skor dapat bahwa pasien - 3Z s/d <-2 SD diinterpretasikan Kurus Gizi Buruk gizi buruk berdasarkan penghitungan BB/U dan sangat mengalami - 2 s/d +2 SD Normal 1. Kebiasaan makan sebelumTB/U. sakit pendek berdasarkan perhitungan > +2 SD Gemuk 2. Jumlah makanan atau minuman yang didapat dalam beberapa hari terakhir

KANDUNGAN

PERBEDAAN
ASI

ASI
Susu Formula

Dalam Global Strategi For Infant and Kurang akan AA&DHA 1. Mengandung Lemak : laktoferin lemak sangat penting dalam memberikan asupan energy Young Feeding , WHO/UNICEF yang baik untuk usus Child Tidak dapat diserap sempurna kepada bayi, jugamerekomendasikan membantu bayi dalam mengatur suhu empat hal ada penting Lisosim sebagai enzimdan antimikroba Laktoferin dan lisosim tidak tubuhnya. Ada dua lemak yang terkandung diotak dalam harus dilakukan yaitu pertama Kaya protein pembangun tubuh macam danyang otak Protein pembangun tubuh dan kurangASI yaitu lemak linoleat dan asam alda linoleat yang nantinya akan 1. Memberikan Air Susu Ibu kepada bayi Mengandung laktosa dan kaya akan protease dan Kurang akan laktosa dan oligosakarida diproses yang oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHAtidak yang dominan segera waktu 30 terkandung menit setelah oligosakarida meningkatkan kesehatan usus dalam bahkan beberapa membantu pertumbuhan bayi otak lahir, bayi. Tidak ada kolesterol 2. Laktosa : laktosa yang berperan membangun system 2. kedua dalam memberikan hanya Air Susu syaraf dan juga asupan energy bagi bayisaja untuk beraktifitas. Laktosa Ibu (ASI) atau pemberian ASI akan Selain memiliki peranan penting dalam proses tumbuh kembang, ASI diolah oleh tubuh menjadisecara galaktosa dansejak glukosa sebagai Eksklusif lahir sampaibahan bayi juga memiliki nilai ekonomi, efek anti bakteri serta nutrisi pada ASI utama pertumbuhan saraf. berusia 6 bulan, mampu memenuhi kebutuhan dalam proses tumbuh kembang 3. Oligosakarida : oligisakarida adalah bahan bioaktif yang 3. ketiga memberikan makanan seorang anak. ASI juga dapat mempererat hubungan antara ibu dan terkandung di dalam ASI yang memiliki fungsi sebagai prebiotik, pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) anak serta dapat menjaga kesehatan ibu itu sendiri zat ini dapat meningkatkan jumlah bakteri baik yang hidup di sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 dalam pencernaan bayi secara bulan. alami. 4. Protein : protein adalah zat utama dalam pembentukan struktur 4. keempat meneruskan pemberian ASI otak bayi sehingga dapatsampai meningkatkan kecerdasan bayi. anak berusia 24 bulan atau lebih
Kaya akan AA&DHA

IMUNISASI
Di Indonesia terdapat vaksinasi wajib oleh Program Pengembangan Imunisasi (PPI) yang terdiri dari : (3) a). Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin) Pemberian imunisasi BCG diberikan hanya sekali sebelum bayi berumur 2 bulan. b). Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Imunisasi terhadap 3 jenis penyakit tersebut dipasarkan dalam 3 jenis kemasan, yaitu : dalam bentuk kemasan tunggal khusus bagi tetanus, dalam bentuk kombinasi DT (Difteri dan Tetanus), dan dalam bentuk kombinasi DPT (dikenal sebagai vaksin tripel). Imunisasi DPT ini biasanya diberikan sebanyak 3 kali yaitu : DPT 1, DPT 2, dan DPT 3 c). Imunisasi Polio Dapat diberikan melalui suntikan (inaevantet poliomyelitis vaccine) dan melalui mulut (oral poliomyelitis vaccine). d). Imunisasi Campak Campak pertama pada usia lebih dini 6-9 bulan e). Imunisasi Hepatitis Imunisasi Hepatitis ini diberikan sebanyak 3 kali yaitu Hepatits B1, Hepatits B2, Hepatits B3

Faktor Pertumbuhan

Pertumbuhan Intrauterine

Usia Kehamilan

Faktor Resiko Premature & IUGR


Bayi Bayi KMK IUGR

Perbedaan

Faktor heredo-konstitusionil Kulit tipis dan mengkilap Umur bayi dapat cukup, kurang atau Germinal Embrional Fetus 1.1. Faktor Ibu/Maternal 1. 1.Faktor Ibu/Maternal 2. Tulang rawan telinga lunak, karena lebih bulan tetapi beratnya kurang dari Penetapan Usia Kehamilan Jenis kelamin Hipertensi, berpenyakit ginjal kronis, Riwayat melahirkan prematur belum terbentuk sempurna 2500gram perokok, penderita antara diabetes lain mellitus Ada beberapa untuk menentukan 2. usia kehamilan, : Keluarga malnutrisi, memiliki cara kelainan uterus, 3. Lanugo (rambut halus) masih banyak Gerakan cukup aktif, tangis cukup berat, toksemia, hipoksia ibu, gizi perdarahan antepartum, hipertensi, 1. HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) Umur ditemukan terutama pada punggung kuat peminum alcohol buruk, berpenyakit jantung/kronik lainnya, trauma, 4. Jaringan payudara belum terlihat, 3. . Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis 2. Pemeriksaan Leopold stress, merokok serta bekerja berlebihan 2.4. Faktor Uterus bulan dan Plasenta puting masih berupa titik Bila kurang jaringan payudara Pemeriksaan Leopold I, bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri Faktor lingkungan Gangguan pada uterus atau plasenta, 5. Pada bayi perempuan labia mayora kecil, puting kecil. Bila cukup bulan 2. bagian Faktor Janin dan lain yang pada bagian fundus uteri a.Faktor Fase Fetus prenatal (Janin ) terdapat belum menutupi labia minora 5. kelainan Payudara danpembuluh puting sesuai darah masa (hemangioma), insersi tali pusat cacat bawaan, hidramnion ketuban pecah Pemeriksaan Leopold IIskrotum , bertujuan untuk menentukan 6. Pada bayi laki-laki belum kehamilan Giz janin i (defisiensi sendiri vitamin, tumbuh jodium, memanjang mungkin sampai faktor kira-kira lain) punggung 20 kalinya dan yang tidak normal, infark plasenta, dini, kehamilan multiple Fase Embrional banyak lipatan, testis kadangectopia, belum 6. Bayi perempuan bila cukup bulan bagian kecil janin di sepanjang sisi maternal Mekanik total cairan (amniotic tubuh bands, menurun dari 92 posisi menjadi fetus yang 72 persen abnormal, kelainan uterus Berkembang mulai pada 2 8 minggu setelah pembuahan turun labia mayora menutupi labia minora 3. peningkatan Faktor Lain: Pemeriksaan Leopold III , bertujuan untuk membedakan bagian trauma, oligohidramnions) protein dan ; implantasi lemak terutama ovum selama yang salah dua bulan sudah 7. Rajah (garis pada tapak,red)telapak Bayi laki-laki mungkin System pernafasan, system syaraf dantestis tubuh tumbuh 3.7. Faktor Janin Keadaan sosial ekonomi yangpencernaan, rendah persentasi janin dan sudah masuk dalam pintu panggul Endokrin terkahir (umur kehamilan orang ; umur rata-rata ibu yang melahirkan kaki dari kurang dari 1/3 tua) bagian atau turun kelainan kromosom, memiliki cacat dan berkembang cepat belum terbentuk 8. Rajah kaki lebih dari 1/3 bagian Pemeriksaan Leopold IV, bertujuan untuk meyakinkan hasil yang bawaan, terinfeksi dalam kandungan, anak peningkatan mongoloid protein dan kelainan lebih banyak lain umumnya dari pada lebih lemak tinggi Selama periode pertumbuhan embrio terjadi pembelahan sel, dan 8. Kadang disertai pernapasan tidak 9. dan Menghisap cukup kuat lain-lain. ditemukan pada pemeriksaan Leopold III dan untuk mengetahui dibandingkan pertambahan umur yang ibunyata yang pada melahirkan natrium, anak kalsium normal dan besi teratur relatif lebih cepat dari periode lainnya sejauh mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas panggul b.Faktor 9. janin postnatal juga bergerak aktif seperti menyepak, berputar, 4. Faktor Lain Aktivitas tangisannya lemah kebutuhan oksigen dan zat gizi tinggi untuk setiap unit massa Keadaan sosial dan ekonomi yang 3. Gizi USG 10. Reflek menghisap dan menelan tidak melengkung (intake makanan dan menggenggam kualitatif dan kuantitatif). embrio buruk efektif/lemah Keadaan Janin juga sosial-ekonomi peka terhadap kondisi kejiwaan ibunya

Bayi Bayi Premature Prematur

Intepretasi
Skor A : Appearance color (warna kulit) 0 warna pucat diseluruh tubuh atau kebiru1 Normal,Badan merah,(ektremitas pucat) 2 Angka Warna kulit normal (marata diseluruh tubuh) kemerah merahan

Jumlah Skor
P : Pulse (heart rate) 7-10 G : Grimace (reaksi

Interpretasi biruan
Tidak ada Normal

Catatan
Dibawah 100 X/menit

Normal (Diatas 100 X/menit)

4-6

Tidak ada respon sama Sedikit gerakan mimic

Asfiksia Ringan

Memerlukan tindakan medis segera seperti


Menangis,batuk/ bersin

terhadap rangsangan) sekali

penyedotan lendir yang menyumbat jalan (perubahan mimik wajah


hanya ketika dirangsang) napas, atau pemberian

oksigen untuk

membantu bernapas
A : Activity (tonus otot)

0-3

Tidak ada gerakan sama sekali

Asfiksia Berat

Ekstremitas dalam

keadaan fleksi dan sedikit

aktif, pergerakan Memerlukan tindakan Gerakan medis yang lebih spontan

intensif pergerakan

R : Respiration (usaha nafas)

Tidak ada

Lemah,tidak teratur dan menangis pelan

Normal,tanpa usaha bernafas yang berlebih,Menangis kuat

Jumlah

Tanda Neurologis Postur

pergelangan pergelanganINTERPRE tangan siku lengan, pinggul DUWBOITZ SCORE

3 siku lengan, pinggul mencapai 90

4 siku lengan & ke arah tubuh

5 NA

tangan, lengan,
pinggul dan tungkai lurus jendela sendi

bengkok and tungkai dan tungkai bengkok dan tungkai bengkok tungkai mendekat
sedikit bengkok tetapi tidak sampai 90

90Skor Dubowitz 60 45 dari akumulasi 30 NA Interpretasi dihitung poin 0 dari pergelangan masing-masing indikator baik neurologis maupun eksternal (fisik). tangan Skor diberikan yaitu 0 sedangkan skor dorsofleksi kaki minimal 90 yang dapat 75 45 20 0 NA rekoil lengan 180 90-180 < 90 NA NA maksimalnya adalah 72 yang merupakan akumulasi dari tanda NA rekoil tungkai 90-180 < 90 NA NA neurologis180 sebesar 35 poin dan tanda eksternal (fisik) sebesar 37 NA sudut popliteal 180 160 130 110 90 < 90 poin. Untuk mengetahui usia kandungan bayi yang baru lahir gerakan tumit ke tungkai lurus, jari tungkai lurus, jari lutut sedikit bengkok, lutut bengkok, tumit lutut bengkok NA maka digunakan rumus: . kuping mencapai kuping mencapai dagu tumit mencapai 140 mencapai 120 saat sampai 90, tumit saat tengkurap tanda scarf siku lengan berlawanan dengan garis aksilaris tonus otot leher tonus otot leher tanpa gerakan ke depan saat mencapai 90 ke aksis tubuh suspensi ventral kepala terkulai ke bawah and punggung sangat bungkuk, lengan dan tungkai lurus kepala sedikit mengadah dan punggung sedikit membungkuk kepala mengadah tetapi tidak sampai aksis tubuh, punggung sedikit membungkuk kepala sejajar dengan aksis tubuh, punggung lurus kepala mengadah melebihi aksis tubuh, punggung lurus NA kepala sedikit ke depan tetapi tidak mencapai aksis tubuh kepala sejajar dengan aksis tubuh kepala membungkuk ke depan melebihi aksis tubuh NA NA siku lengan berlawanan dengan garis midclavicular siku lengan sejajar midline tengkurap siku lengan sejajar garis aksilaris mencapai 90 saat tengkurap NA NA

KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan BB/U dan TB/U bayi tersebut disimpulkan mengalami gizi buruk. Sehingga pasien tersebut diperlukan perawatan dan diet dan penambahan cairan tubuh untuk mengatasi diare, sedangkan untuk campak dapat kita atasi dengan cara isolasi,untuk mencegah penularannya. Kemudian untuk mengatasi gizi pasien dapat diatasi dengan memberikan asupan dari sumber-sumber makanan yang mengandung kalori tinggi dalam bentu karbohidrat,lemak,gula dan juga protein diberikan sumber lain yang bisa meningkatkan sumber gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut. Sedangkan prognosis pada pasien tersebut: Ad vitam : dubia ad malam Ad sanationam : dubia ad malam Ad fungsionam : dubia ad malam

Daftar Pustaka
Staff Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. Obstetri Patologi. Bandung ; Elstar Offset. 1984. p. 90-92 Institute of tropical Disesase Airlangga University. Mewaspadai anemia pada anak. http://www.itd.unair.ac.id/index.php/health-news-archive/280-mewaspadai-anemia-pada-anak. 2012 Accessed September 7, 2012. Anonymous. Pengetahuan ibu tentang imunisasi pada balita. Available at: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19172/3/Chapter%20II.pdf. Accessed on september 10, 2012. Rohen JW, Drecol EL. In: Dany F. Editor. Embriologi fungsional: Perkembangan system fungsi organ manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003. p. 18-9. Yulaikhah L. In: Yudha EK. Editor. Seri asuhan kebidanan kehamilan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009. p. 30-1. Suhardjo. Pemberian makanan pada bayi dan anak. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 1992. p. 32-4. Dahlan A, Aminullah A, F Bakry, Budiman, H. Alatas, Abdoerrachman, et al. Kumpulan kuliah Ilmu Kesehatan Anak. 2nd ed. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1974. p. 446-449. MayoClinic Staff. Premature Birth. Available at: http://www.mayoclinic.com/health/prematurebirth/DS00137/DSECTION=risk-factors. Accessed on: 9 Sept, 2012 Dubowitz Score. Available at: http://www.cebp.nl/vault_public/filesystem/?ID=1307). Accessed on 10 September 2012. Persalinan normal. Census 2012. Available at: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31275/4/Chapter%20II.pdf. Accessed on 10 September 2012.

You might also like