Professional Documents
Culture Documents
APAKAH KOPERASI .. ??
Apakah koperasi di Indonesia hanya ada karena Pasal 33 UUD 1945, tanpa bisa diaktualisasi-kan kepentingannya ? Apakah koperasi bukan suatu bentuk organisasi yang terperangkap pada romantisme-nostalgia masa lalu ? Apakah koperasi masih relevan dalam dunia modern-global saat ini dan mendatang ?
KOPERASI
1. Anggota sebagai pemilik dan pelanggan, pelanggan sebagai anggota dan pemilik koperasi 2. Bekerja berdasarkan partisipasi anggota: oleh anggota, dari anggota, dan untuk anggota 3. Dikelola dan dikontrol oleh anggota secara demokratis 4. Peduli pada masyarakat, pendidikan bagi anggota
KOPERASI (YANG SEBENARNYA) ADALAH ORGANISASI USAHA YANG MODERN DAN (SEHARUSNYA) SANGAT AKTUAL UNTUK DITERAPKAN DALAM SISTEM SOSIAL-EKONOMI-BISNIS MODERN
Perbedaan mendasar dari koperasi dan bukankoperasi adalah dalam aspek kelembagaannya (institutional set-up). Koperasi adalah sebuah bentuk bisnis yang unik, dengan jiwa-jatidiri dan prinsip tertentu :
Sebuah organisasi not-for-profit, orientasinya adalah keuntungan maksimal bagi anggota, baik melalui pelayanan yang diberikan kepada bisnis anggota maupun melalui keuntungan koperasi yang dibagikan kepada anggota. Partisipatif dan emansipatif : user-owned, userbenefited, and user-controlled Dikontrol secara demokratis oleh anggota
DEFINISI KOPERASI
(International Co-operative Alliance, 1995) Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis
takan orang seorang atau badan hukum koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan
Koperasi disejajarkan dan diberlakukkan sebagaimana badan usaha lainnya, misalnya terkena pajak, tidak boleh menjadi monopoli, dan kinerja keberhasilan yang diperbandingkan dengan jenis badan usaha lainnya (misalnya besarnya SHU, volume usaha tanpa melihat partisipasi anggota, dll)
Keanggotaan
Peraturan Sifat legal
Keharusan adat
Tidak tertulis Tidak berbadan hukum
Sukarela
Tertulis (AD, ART) Berbadan hukum
Yang dikerjasamakan
Organsasi Tujuan
Tenaga
Sewaktu-waktu Menolak bahaya
Perbandingan Koperasi - PT
PT Tujuan/Motif Pemilikan Modal Pembagian surplus Keanggotaan Watak Organisasi Hak suara Keuntungan yg besar Pemegang saham Perkumpulan modal Uang/materi > orang Berdasarkan saham Boleh dipindahkan Pemilik Pelanggan Koperasi
Pelayanan utk kesejahteraan, tdk menolak laba
Anggota Perkumpulan orang Orang lebih penting Berdasarkan jasa/partisipasi Tidak boleh dipindahkan Pemilik = pelanggan
Badan ekonomi murni Perkumpulan-perusahaan Bebas nilai Tidak bebas nilai Sesuai besar saham Satu orang satu suara
NILAI-NILAI KOPERASI
Koperasi melandaskan nilai-nilai menolong diri sendiri, bertanggungjawab kepada diri sendiri, demokrasi, persamaan, keadilan dan solidaritas. Berdasarkan tradisi para pendirinya, para anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etis: kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial dan peduli pada orang lain.
Prinsip Koperasi
3.
4.
Menolong diri sendiri Sukarela dan keanggotaan terbuka Meningkatkan kesejahteraan anggota Jatidiri sebagai pemilik dan pelanggan
Prinsip Koperasi
5. Manajemen dan pengawasan secara demikratis 6. Kerjasama perorangan (organisasi berdasarkan orang) 7. Modal sosial yang tidak dapat dibagi (netral)
Prinsip Koperasi
8. Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi (penggunaan sumberdaya terbatas secara ekonomis, ketidaktergantungan secara ekonomis dengan mengandalkan sumberdaya sendiri 9. Perkumpulan secara sukarela 10. Otonomi dalam menentukan tujuan dan pengambilan keputusan
5. Kebebasan
Gagasan Umum
6. Keadilan
Prinsip Koperasi
11.Pembagian hasil usaha secara adil dan jujur
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip-prinsip
koperasi
adalah
pedoman
bagi
Ada Tujuh Prinsip Koperasi yang disepakati di Manchaster tahun 1995 (pada 100 tahun Gerakan Koperasi Internasional)
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip ke-1: Keanggotaan yang Sukarela dan Terbuka Koperasi adalah organisasi yang bersifat sukarela, terbuka bagi semua orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa membedakan jenis kelamin (gender) latar belakang sosial, ras, politik atau agama.
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip ke-2: Anggota. Pengawasan Demokratis oleh
Koperasi adalah organisasi demokratis yang diawasi oleh para anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Pria dan wanita yang dipilih sebagai wakil anggota bertanggungjawab kepada rapat anggota. Dalam koperasi primer, para anggota memiliki hak suara sama (satu anggota satu suara) dan koperasi pada tingkat-tingkat lainnya juga dikelola secara demokratis.
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip ke-3: Partisipasi Anggota dalam Kegiatan Ekonomi Para anggota memberikan kontribusi permodalan koperasi secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis (terhadap modal tersebut). Setidak-tidaknya sebagian dari modal itu adalah milik bersama koperasi. Apabila ada, para anggota biasanya menerima kompensasi yang terbatas atas modal yang disyaratkan untuk menjadi anggota. Para anggota mengalokasikan sisa hasil usaha untuk beberapa atau semua dari tujuan berikut ini: Mengembangkan koperasi mereka, mungkin dengan membentuk dana cadangan, sebagian dari padanya tidak dapat dibagikan; Membagikan kepada anggota seimbang dengan transaksi mereka dengan koperasi; Mendukung kegiatan lainnya yang disahkan oleh rapat anggota.
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip ke-4: (Independen) Otonomi dan Kemandirian
Koperasi adalah organisasi otonom, menolong diri sendiri serta diawasi oleh para anggotanya. Apabila koperasi mengadakan perjanjian dengan organisasi lain, termasuk pemerintah, atau memupuk modal dari sumber luar, koperasi melakukannya berdasarkan persyaratan yang menjamin pengawasan demokratis oleh para anggotanya dan yang mempertahankan otonomi mereka.
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip ke-5: Penerangan Pendidikan, Pelatihan dan
Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para anggota, wakil-wakil anggota yang dipilih oleh rapat anggota serta para manajer dan karyawan, agar mereka dapat melakukan tugasnya lebih efektif bagi pengembangan koperasinya. Mereka memberikan penerangan kepada masyarakat umum khususnya pemuda dan para pembentuk opini di masyarakat tentang hakekat perkoperasian dan manfaat berkoperasi.
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip ke-6: Kerjasama antar Koperasi
Koperasi melayani para anggotanya secara efektif dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerjasama melalui organisasi
PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Prinsip ke-7: Kepedulian terhadap Masyarakat
Koperasi melakukan kegiatan untuk pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan, melalui kebijakankebijakan yang diputuskan oleh rapat anggota.
Manchester, United Kingdom, 23 September 1995
ORGANISASI KOPERASI
Q-II
Q-I
Q-IV Q-III
M a r k e t
users
ME ME ME
Ownership relations
M a r k e t R e l a t i o n s
R e l a t i o n s
Co-operative Enterprise
NME NME
M= Individual Member, ME= member economy (household and/or enterprise), NME= nonmember economy (household and/or enterprise)
KORIDOR KOPERASI
Koridor sebagai batasan yang menjelaskan apakah suatu koperasi masih berjalan di atas rel jatidirinya:
Promosi anggota-anggota yang berhasil Pembatasan bisnis dengan bukan anggota Keseimbangan struktur modal
Kepemimpinan koperasi
Partisipasi anggota Rapat delegasi dan penghindaran desintegrasi Komite pengawas kompeten Merjer bertujuan promosi anggota Sistem koperasi yang terpadu Federasi Terobosan inovatif dan strategis
Koperasi berusaha agar dapat mengatasi persaingan Manajer harus berusaha mewujudkan efektivitas yang berorientasi pada anggota Sekurang-kurangnya tiga kemanfaatan eksklusif bagi anggota Paling tidak 3 tahun sekali ada survey kepuasan anggota Laporan koperasi hartus memuat kemanfaatan koperasi bagi anggota
Harus dilihat sebagai bisnis dengan pihak luar Dapat diterima jika bersifat usaha sampingan Sebagai cara untuk promosi anggota atau menarik anggota baru Transaksi tidak boleh lebih dari 40% omset Monitoring berkala kuota pelanggan bukan anggota
Tipe Campuran
Harus membangun modal sendiri yang seimbang antara yang tergantung dari anggota dan yang tidak tergantung anggota Keterlibatan anggota dalam membangun permodalan harus ditingkatkan
Manajer koperasi harus paham falsafah koperasi agar pengelolaan koperasi tidak sekedar mewakili rasionalitas manajemen yang mengabaikan promosi anggota Penting dilakukan pendidikan bagi manajer dan karyawan Dalam dua tahun masa tugas awal harus mampu menujukan kepahamannya terhadap koperasi Mengangkat pengurus dari luar sektor koperasi harus merupakan suatu pengecualian yang jarang dilakukan Pengurus harus berkerja sungguh-sungguh, teliti dan hati-hati serta peduli.
Kekuatan koperasi tidak direpresentasikan oleh akumulasi modalnya, tetapi pada anggotaanggotanya serta terhimpunnya potensi penawaran dan permintaan anggota dan kepentingan ekonomi mereka Tolak ukur partisipasi anggota adalah besarnya kontribusi anggota dalam volume usaha koperasi, dan dalam berbagai pertemuan anggota Volume usaha berbasis anggota tidak boleh kurang dari 60% selama periode beberapa tahun Tingkat kehadiran dalam rapat minimal 20% anggota. Jika perwakilan minimal 70%.
Penetapan rapat delegasi harus didahului penilaian akan kelayakanterapannya sehingga disintegarasi dapat dicegah Sebelum rapat delegasi harus diadakan rapat bagian (kelompok) agar dapat menampung aspirasi seluruh anggota.
Komite pengawas harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan Harus ada pelatihan bagi mereka minimal 2 hari per tahun Laporan pengurus harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipahami oleh komite pengawas Harus ada kerjasama antara pengurus dan komite pengawas Rapat komite pengawas minimal 2 kali setahun tanpa dihadiri oleh pengurus Honorer dimungkinkan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan
Koridor-8: M e r j e r
Merjer (amalgamisasi) koperasi primer bertujuan untuk memperkuat promosi anggota dengan memanfaatkan keunggulan skala ekonomi besar Laporan amalgamisasi dari koperasikoperasi yang merjer harus diaudit dan tidak sekedar berorientasi efisiensi bisnis semata, tetapi juga memperhitungkan dampak terhadap promosi anggota
Pembagian tugas dalam sistem koperasi yang terintegrasi harus mengikuti prinsip subsidiaritas apa yg tidak mampu dilaksanakan oleh koperasi primer harus dilaksanakan oleh koperasi sekunder Koperasi sekunder tidak boleh memperkecil peran koperasi primer sekedar menjadi kantorkantor cabang. Koperasi harus mengnutamakan hubungan dengan unit-unit keanggotaanya dalam sistem integrasi dari pada hubungan bisnis dengan mitra-mitra luar, terutama jika kondisinya sama. Koperasi yang melakukan lebih dari 10% bisnis mereka dengan mitra luar berarti telah meninggalkan koridor koperasi
Pusat
Pabrik Penopang Primer Primer
Pusat
Pabrik Penopang Primer Primer
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Koridor-10:
Federasi
Federas berfungsi di bidang audit, advokasi, informasi dan representasi kepentingan bagi koperasi. Federasi koperasi bertugas meluncurkan ide-ide inovatif bagi pengembangan koperasi, baik untuk koperasi yang ada maupun untuk membentuk koperasi yang baru Federasi memungkinkan koperasi tampil secara menarik dengan cabang bisnis modern dan inovatif Laporan audit oleh federasi harus mengutamakan penilaian kualitas dari pelayanan promosi anggota. Harus ada jaminan bahwa kepentingan anggota secara langsung terwakili pada tingkat federasi
Pasar Barang
Pasar Tenaga Kerja
Pasar Uang
Pasar Modal Pasar Luar Negeri
Use of labour
Productive Co-operatives Use of labour, land/capital Savings Co-operatives
Member Household
Use of monetary savings Eventually co-operatives supplying so-called public utilities or public goods in the field of electricity, water, transport facilities and service in education, health care, etc
Keunggulan Koperasi
Economic of scale Competition Inter-linkage market Participation Transaction cost Reduction of risk
>
Keunggulan Non-Koperasi
>
Uji Koperasi
Uji Ekonomi
Uji Pasar
Uji Partisipasi
Pabrik Pakan
Pabrik Pakan
Koperasi Tersier
Kop Sekunder Agen Kop Konsumsi RT Konsumen Agen
To ko
To ko
Kop Konsumsi
RT Konsumen
To ko
RT Konsumen