You are on page 1of 22

CASE REPORT

APPENDISITIS AKUT

Priambodo Ilham A J500 080 088 Pembimbing : dr. Haryono, Sp.B

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

1. Anamnesis
A. Identitas pasien Nama Jenis Kelamin Status Umur Pekerjaan Alamat Agama No. RM : Tn.N : Laki-laki : Belum Menikah : 21 tahun : Pelajar : Alastuwo, Karanganyar : Islam : 11.62.XX

Anamnesis dilakukan terhadap pasien (autoanamnesis) di Bangsal Kantil

Keluhan Utama : Nyeri pada perut kanan bawah

Pasien datang ke IGD RSUD Karanganyar dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 3 hari SMRS. Perut terasa kembung, disertai mual dan kadang muntah, demam (+) naik turun pada malam hari, nyeri perut menjalar ke ulu hati, pusing (-), tidak disertai keluhan batuk/pilek, BAB normal, BAK normal.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat penyakit serupa diakui ( 3 bln kambuh-kambuhan dan berobat ke bidan dan dokter praktek setempat. Nyeri berawal di daerah ulu hati, saat itu pasien di diagnosis sakit maag, dan keluhan pasien mereda. 1 bln keluhan sakit berulang dan diberi obat yang sama dan membaik. 1 minggu SMRS pasien merasakan tidak enak pada perut bagian kanan bawah, dan sempat berobat namun keluhan tidak kunjung mereda.

- Riwayat demam typhoid : disangkal - Riwayat demam berdarah : disangkal - Riwayat Hipertensi : disangkal - Riwayat DM : disangkal - Riwayat Gastritis : disangkal - Riwayat penyakit Alergi : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat hipertensi Riwayat DM Riwayat alergi disangkal disangkal disangkal

Neuro penurunan kesadaran (-) Nyeri menjalar (+) sulit tidur (-)

Cardio dada berdebar- debar (-) nyeri dada (-)

Abdomen diare (-)

Pulmo
sesak nafas (-) batuk berdahak lama (-)

nyeri perut (+) mual (+) muntah (+) kadang-kadang (1x)

PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis Kesan umum : kompos mentis Vital Sign : TD Nadi Respirasi Suhu

: 110/70mmHg : 76x/mnt : 20 x/mnt : 37,3 C

Kepala : mesochepal, simetris, oedema palpebra (-/-), oedem fasialis(-/-) konjungtiva anemis (-/-)
Leher : peningkatan JVP (-), PKGB (-)

Jantung

Paru Inspeksi : simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi (-), fremitus (+/+) N Palpasi : fremitus (+/+) N, ketinggalan gerak(-) Perkusi : sonor di seluruh lapang paru Auskultasi : Suara dasar vesikuler Suara tambahan : Ronkhi (-/-) Whezing (-/-)

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat, tidak terlihat massa Palpasi : Jantung tidak teraba kuat angkat Perkusi : Kanan atas : SIC II LPS dextra Kanan bawah : SIC iV LPS dextra; Kiri atas : SIC II LPS Sinistra Kiri Bawah : SIC V LMC Sinistra Auskultasi : Bunyi jantung I-II irama reguler, bising jantung ()

PEMERIKSAAN ABDOMEN
Inspeksi Supel,distended (-) Darm Countur (-) darm steifung (-) tidak ada sikatrik Perkusi Timpani Nyeri ketok costo vertebra (-) Rovsing sign (-) Obturator Sign (-) Auskultasi Peristaltik dbn Inspeksi Supel, peristaltik (+)

Nyeri tekan Mc Burney (+)


Hepar dan Lien tidak teraba

Psoas sign (+)

Rebound sign(+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG DARAH RUTIN

Hemoglobin Eritrosit Hematokrit MCV MCH MCHC Leukosit Trombosit Limfosit Monosit Granulosit

:16 gr/dL : 5,23 x 106 uL : 48,1 % : 92 pf : 30,6 pg : 33,3 % : 4,8 x103 uL : 153.000 uL : 31,2 % : 4,3 % : 64,5%

HBsAg GDS Urea Creatinin

: (-) : 73 mg/dl : 20,6 mg/dl : 0,77 mg/dl

Keterangan hasil USG :


Proses radang pada Mc. Burney dengan kemungkinan berasal dari appendicolith. Tidak didapatkan tanda-tanda perforasi.

DIAGNOSA KLINIS Apendiksitis Akut TERAPI : Medicamentosa : Infus RL 20 tpm Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam Inj. Ranitidin 1 A/12jam Inj. Ketoprofen 1A/8 jam (k/p) Parasetamol 500 mg 3x1 tab (k/p) Operatif : Apendiktomi

PEMBAHASAN

APPENDISITIS AKUT
ETIOLOGI
Appendisitis akut adalah peradangan pada apendik vermiformis yang menyebabkan penyakit akut abdomen1,

DEFINISI

Penyebab yang paling umum dari apendisitis adalah abstruksi lumen ( Wilson & Goldman, 1989 ) Obstruksi ini biasanya disebabkan karena timbunan tinja yang keras (fekalit), hiperplasia jaringan limfoid, tumor apendiks, striktur, benda asing dalam tubuh, dan cacing askaris dapat pula menyebabkan terjadinya sumbatan.. Penyebab lain yang diduga menimbulkan apendisitis adalah ulserasi mukosa apendiks oleh parasit E. histolytica.1,2 Kemungkinan etiologi pada pasien ini adalah adanya obstruksi lumen oleh fekalit

PATOGENESIS
Patogenesis apendisitis berawal di jaringan mukosa dan kemudian menyebar ke seluruh lapisan dinding apendiks. Jaringan mukosa pada apendiks menghasilkan mukus (lendir) setiap harinya. Terjadinya obstruksi menyebabkan pengaliran mukus dari lumen apendiks ke sekum menjadi terhambat.

terbentuklah bendungan mukus di dalam lumen

peningkatan tekanan intralumen. Tekanan yang meningkat tersebut akan menyebabkan terhambatnya aliran limfe

edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa.

GAMBARAN KLINIS
nyeri samar (nyeri tumpul) di daerah epigastrium di sekitar umbilikus atau periumbilikus. mual, Muntah nafsu makan menurun kemudian dalam beberapa jam, nyeri akan beralih ke kuadran kanan bawah, ke titik Mc Burney. Di titik ini nyeri terasa lebih tajam dan jelas letaknya, sehingga merupakan nyeri somatik setempat terkadang apendisitis juga disertai dengan demam derajat rendah sekitar 37,5 -38,5 derajat celcius.2,3,4

Pada pasien ini terdapat nyeri di daerah epigastrium, mual sampai kadang muntah dan nyeri perut kanan bawah

PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi : pada daerah perut kanan bawah Pemeriksaan uji apabila ditekan akan psoas dan uji terasa nyeri. Dan bila obturator : Uji psoas tekanan dilepas juga dilakukan dengan akan terasa nyeri. Nyeri rangsangan otot psoas tekan perut kanan lewat hiperektensi sendi bawah merupakan Pemeriksaan colok panggul kanan atau kunci diagnosis dari dubur : Jika saat fleksi aktif sendi apendisitis. Pada dilakukan pemeriksaan panggul kanan, ini dan terasa nyeri, Inspeksi : abdominal penekanan perut kiri kemudian paha kanan maka kemungkinan swelling, distensi perut. bawah akan dirasakan ditahanpositif bila nyeri pada perut kanan apendiks yang terdapat nyeri. bawah. Ini disebut meradang terletak Sedangkan pada uji didaerah pelvis. tanda Rovsing (Rovsing obturator dilakukan Sign). Dan apabila gerakan fleksi dan tekanan di perut kiri endorotasi sendi bawah dilepaskan juga panggul pada posisi akan terasa nyeri pada terlentang. Positif bila perut kanan bawah.Ini nyeri. disebut tanda Blumberg (Blumberg Sign).

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi : terdiri dari Laboratorium : terdiri dari pemeriksaan ultrasonografi dan CT-scan. Pada pemeriksaan pemeriksaan darah lengkap dan test protein reaktif (CRP). Pada ultrasonografi ditemukan bagian memanjang pada tempat yang pemeriksaan darah lengkap ditemukan jumlah leukosit terjadi inflamasi pada apendiks. Sedangkan pada pemeriksaan antara10.000-20.000/ml (leukositosis) dan neutrofil CT-scan ditemukan bagian yang menyilang dengan apendikalit diatas 75%, sedangkan pada CRP ditemukan jumlah serum serta perluasan dari apendiks yang mengalami inflamasi serta yang meningkat.1,6 adanya pelebaran sekum.3,5

Dari pemeriksaan darah rutin terdapat leukositosis dan hasil USG terrdapat gambaran apendikolith paa pasien ini

PROGNOSIS

Prognosisnya pembedahan perforasi.

sangat baik, terutama bila dilakukan sebelum terjadi

TATA LAKSANA
Bila dari hasil diagnosis positif apendisitis akut, maka tindakan yang paling tepat adalah segera dilakukan appendiktomi. Apendektomi dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu cara terbuka dan cara laparoskopi. Apabila apendisitis baru diketahui setelah terbentuk massa periapendikuler, maka tindakan yang pertama kali harus dilakukan adalah pemberian/terapi antibiotik kombinasi terhadap penderita. Antibiotik ini merupakan antibiotik yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob. Setelah gejala membaik, yaitu sekitar 6-8 minggu, barulah apendektomi dapat dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Mansjoer, A., Suprohaita., Wardani, W.I., Setiowulan, W., editor., Bedah Digestif, dalam Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid 2, Cetakan Kelima. Media Aesculapius, Jakarta, 2005, hlm. 307-313. [2] Sjamsuhidajat, R., Jong, W.D., editor., Usus Halus, Apendiks, Kolon, Dan Anorektum, dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. EGC, Jakarta, 2005,hlm.639-645. [3] Zeller, J.L., Burke, A.E., Glass, R.M., Acute Appendicitis in Children, JAMA, http://jama.ama-assn.org/cgi/reprint/298/4/482, 15 Juli 2007, 298(4): 482. [4] Simpson, J., Humes, D. J., Acute Appendicitis, BMJ, http://www.bmj.com/cgi/content/full/333/7567/530, 9 September 2006, 333: 530-536. [5] Mittal, V.K., Goliath, J., Sabir, M., Patel, R., Richards, B.F., Alkalay, I., ReMine, S., Edwards,M., Advantages of Focused Helical Computed Tomographic Scanning With Rectal Contrast Only vs Triple Contrast in the Diagnosis of Clinically Uncertain Acute Appendicitis, Archives of Surgery, http://archsurg.ama-assn.org/cgi/content/full/139/5/495, Mei 2004, 139(5): 495-500 [6] Grace, Pierce. A., Neil R. Borley., At a Glance, Edisi 3. Erlangga, Jakarta, 2007, hlm.106-107.

You might also like