You are on page 1of 19

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Alat-alat berat yang dikenal di dalan ilmu Teknik Sipil adalah alat yang digunakan

untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel,clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; alat pemadat tanah seperti roller dan compector, dan lain-lain. Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat sehingga proyek berjalan lancar. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan membengkak. Produktifitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar.

1.2

Klasifikasi Alat Berat Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut

adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat. Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebutberdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut ini (Rostiyanti 2009). Alat pengolah lahan Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor

grader. Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk menggusur tanah. Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping, tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer. Alat Penggali Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell. Alat Pengangkut Material Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya. Alat Pemindahan Material Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material. Alat Pemadat Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatictiredroller, compactor, dan lainlain. Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah

dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan cara menggenangi dan membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara sempurna diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah. Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah: - Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik traktor. - Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (SteelWheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic). - Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain), bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya. - Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller. - Alat pemadat yang menggunakan penggetar (vibrator). Alat Pemroses Material Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concretebatch plant dan asphalt mixing plant. Alat Penempatan Akhir Material Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

BAB II ALAT BERAT KONSTRUKSI

2.1

Dozer Dozer atau buldozer adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track

shoe), untuk pekerjaan serba guna yang memliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali, mendorong, menggusur, meratakan, menarik beban dan menimbun (Digging, cutting/filling, pushing, spreading, grading, skidding dll). Mampu beroperasi didaerah yang lunak sampai yang keras. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak dan didaerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper) atau blasting (Peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring (sudut kemiringan tertentu), berbukit apalagi di daerah yang rata. Untuk jarak dorong yang effisiensi antara 25 40 meter jangan lebih dari 100 meter, jarak mundur jangan terlalu jauh, bila perlu mendorong dilakukan dengan estafet, mendorong pada turunan lebih produktif dari pada tanjakan.

Gambar 2.1 Dozer

Alat tambah yang biasa menyertainya antara lain : Bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, herrow, disc plough, scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer dan lain-lain. Macam-macam blade Ada beberapa macam jenis blade yang dipasangkan pada dozer. Pemilihan jenis blade tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Jenis blade yang umum dipakai adalah straight blade, angel blade, universal blade, dan cushion blade. Straight blade (S-blade) adalah jenis pisau yang cocok untuk segala jenis medan; Angle blade (A-blade) adalah pisau yang digunakan untuk posisi lurus dan menyudut; Universal blade (U-blade) adalah pisau yang berguna untuk efektifitas produksi; Cushion blade (C-blade) adalah pisau yang dilengkapi dengan bantalan karet untuk meredam tumbukan. Scraper Adalah

salah

satu

alat

berat

beroda

ban

(tire)

yang

bisa

dipakai

memuat/mengangkut dan membuang (spreading) secara individu dengan atau tanpa dibantu pendorong (buldozer). Ada 2 macam Scraper yaitu : Towed Scraper, dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak bermesin, tenaganya diambil dari buldozer; Motor Scraper, ada yang menggunakan mesin tunggal/ Front, ada yang menggunakan mesin ganda/ Front and Rear. Sedang yang bermesin ganda tidak harus dibantu pendorong buldozer. Jarak angkut motor scraper antara (500 - 2000 meter) sangat effektif material/tanah yang diambil tidak terlalu keras dan medan operasi memotong/meratakan bukit yang cukup luas, sedang Towed Scrapper jarak angkut tidak lebih dari 500 meter.

Gambar 2.2 Scrapper

2.2

Motor Grader Digunakan untuk mengupas, memotong, meratakan suatu pekerjaan tanah terutama

untuk tahap-tahap finishing. Agar diperoleh kerataan dan ketelitian yang lebih baik, juga dapat digunakan membuat kemiringan tanah atau badan jalan, slope, tebing, dan parit.

Gambar 2.3 Motor Grader

2.3

Excavator. Excavator pertama kalinya diciptakan pada tahun 1835 oleh seorang ahli mekanik asal

Amerika Serikat yang masih berumur 22 tahun bernama William Smith Otis. Pada awalnya excavator hanya bisa berjalan di atas rel kereta api dengan dimotori oleh mesin uap dan digunakan untuk pekerjaan penggalian pembuatan jalan kereta api. Kemudian pada tahun 1839 Otis menerima hak patent atas karya temuannya ini. Namun, tidak berapa lama sang penemu excavator ini meninggal dunia di usia yang ke 26 tahun. Pada tahun 1940 tercatat ada 7 unit excavator karya William Smith Otis dan merupakan excavator pertama yang ada di muka bumi. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya manusia menciptakan excavator dengan menggunakan teknologi modern, yang pada awalnya excavator hanya digerakkan dengan mesin uap dan berjalan di atas rel kereta api serta hanya bisa berputar sejauh 90 derajat.

Gambar 2.4. Excavator

2.3.1 Fungsi Excavator Excavator (ekskavator) adalah alat berat yang terdiri dari lengan (arm), bahu (boom) serta alat keruk (bucket) dan digerakkan oleh tenaga hidrolis yang dimotori dengan mesin diesel dan berada di atas roda rantai (trackshoe). Excavator merupakan alat berat paling serbaguna karena bisa menangani berbagai macam pekerjaan alat berat lain. Sesuai dengan namanya (excavation), alat berat ini memiliki fungsi utama untuk pekerjaan penggalian. Namun tidak terbatas itu saja, excavator juga bisa melakukan

pekerjaan kontruksi seperti membuat kemiringan (sloping), memuat dumptuck (loading), pemecah batu (breaker), dan sebagainya. Karena perannya yang multifungsi, maka excavator selalu ditampilkan dalam segala jenis pekerjaan berat baik di darat maupun di atas air. Di Indonesia, excavator sering disebut beko, yang diambil dari bahasa inggris backhoe yang berarti aktor belakang. Backhoe sendiri adalah excavator mini yang ditempelkan di belakang mesin tracktor dan biasanya digunakan untuk pekerjaan di lahanlahan pertanian di Amerika Serikat. Tipe dari excavator adalah: Front Shovel Front shovel adalah alat yang digunakan untuk menggali material dipermukaan tempat alat tersebut berada. Kapasitas bucket tergantung dari jenis material. Oleh sebab itu ada factor koreksi didalam menentukan kapasitas bucket. Factor koreksi tersebut dikalikan dengan kapasitas bucket (heaped capacity). Tabel 3.1 Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali Material Tanah dan tanah organik Pasir dan kerikil Lempung keras Lempung basah Batuan dengan peledakan buruk Batuan dengan peledakan baik BFF (%) 80-110 90-100 65-95 50-90 40-70 70-90

Gambar 2.5 Front Shovel

Backhoe Backhoe biasanya digunakan untuk pekerjaan galian pada saluran,terowongan, atau basement.

Gambar 2.6 Backhoe Dragline Dragline adalah alat gali yan dipakai untuk meggali material yang letaknya lebih tinggi dari pemukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Alat dasar dari dragline adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom dari dragline sama seperti crane akan tetapi lebiih panjang dari boom alat gali lainnya.

Gambar 2.7 Dragline

Clamshell Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti pasir, kerikil, batuan pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara vertikal. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk memindahkan material, sedangkan bucket berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada bucket berukuran berat umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali material.

2.4

Crane Crane adalah Alat pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi. Cara

kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipoindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Beberapa tipe crane yang umum dipakai adalah : Crane Beroda Crawler Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 3600. dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan digunakan diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pelaksanaan pengangkutan. Truck Crane Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan dari alat pengangkutan. Akan tetapi bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah perpindahan. Seperti halnya crawler crane, truck crane ini dapat berputar 3600. untuk menjaga keseinbangan alat, truck crane memiliki kaki. Di dalam pengoperasiannya kaki tersebut harus dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian dengan boom yang panjang akan terjaga. Crane untuk Lokasi Terbatas Crane tipe ini diletakan di atas dua buah as tempat kedua as ban bergerak secara simultan. Dengan kelebihan ini maka crane jenis ini dapat bergerak dengan leluasa. Alat penggerak crane jenis ini adalah roda yang sangat besar yang dapat meningkatkan kemampuan alat dalam bergerak dilapangan dan dapat bergerak di jalan raya dengan

kecepatan maksimum 30 mph. Letak ruang operator crane biasanya pada bagian-bagian deck yang dapat berputar.

Tower Crane Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material

secara vertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane ini dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu crane yang dapat berdiri bebas (free standing crane), crane diatas rel (rail mounted crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane) dan crane panjat (climbing crane).

2.5

Belt Belt atau ban berjalan adalah alat transportasi yang paling efisien dalam

pengoperasiannya jika dibanding dengan alat berat / truck untuk jarak jauh, karena dapat mentransport material lebih dari 2 kilometer, tergantung disain belt itu sendiri. Material yang ditransport dapat berupa powder, granular atau lump dengan kapasitas lebih dari 2000 ton/jam, hal ini berkembang seiring dengan kemajuan disain belt itu sendiri. Saat ini sudah dikembangkan belt jenis long curve yaitu belt dengan lintasan kurva horizontal maupun vertikal dengan radius minimum 400 m, sehingga sangat cocok untuk medan berliku dan jarak jauh. Keuntungan lainnya penggunaan belt adalah kemudahan dalam pengoperasian dan pemeliharaan, tetapi belt tidak tahan temperatur di atas 200 0C. Dengan belt material dapat diumpan disepanjang lintasan, begitu juga pengeluarannya. Jenis belt bisa berupa textil rubber belt, metal belt, steel cord belt. Jenis yang paling banyak dipakai adalah jenis textil rubber belt. Lintasan belt dapat direncanakan horizontal, inklinasi, kombinasi inklinasi dan horizontal. Sudut kemiringannya tergantung koefisien gesek antara material yang diangkut. Dalam prakteknya sudut inklinasi berkisar antara 7 o 10o lebih kecil dari sudut gesek material belt. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan belt (belt sag) antara idler roller, sehingga inklinasi lebih besar dari inklinasi belt itu sendiri.

2.6

Truck Alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500

meter-up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya ia dapat bekerja sendiri. Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar muatannya :

On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m3. Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m3. Bila truck tersebut digunakan untuk mengangkut kayu biasanya disebut Logging Truck atau ada yang menggunakan Trailer. Untuk tipe on High Way Dump Truck ada yang menggunakan roda penggerak depan dan belakang (four wheel drive), ada juga yang hanya dilengkapi dengan penggerak roda belakang saja (rear wheel drive). Sedangkan untuk tipe off High Way Dump Truck terdapat perbedaan perbedaan seperti berikut : 1. Power Train, Sederhana, engine terpasang didepan penggerak pada roda belakang, mekanis atau elektris; 2. Distribusi Berat, Beban dibawah pada bagian belakang truck. Pada muatan penuh, 67% beban berada pada roda belakang (4 ban) dan 33% pada roda depan. Pada beban kosong distribusi beban adalah 50 : 50; 3. Grade Ability, Memiliki rasio daya beban yang tinggi, dapat melewati slope sampai dengan rasio 18%; 4. Maneuverability, Baik, memiliki wheel base yang pendek sehingga memudahkan manuver; 5. Kekokohan, Struktur cocok untuk kondisi kerja yang berat dan beban kejut yang berat; 6. Tipe Material, Semua ukuran batu. Material dengan kerapatan yang tinggi memberikan distribusi berat yang baik; 7. Dumping, Baik pada lokasi dumping, pada hopper memerlukan manuver mundur, waktu dumping berkisar 40 60 detik; 8. Loading, Memiliki loading height yang tinggi sehingga agak menyulitkan pemuatan dengan front and loader seperti wheel loader atau track loader. 9. Breaking, Baik, jarak antara axle yang pendek memiliki tendensi skid pada jalan yang licin.

Pemilihan Truck Kapasitas truck yang dipilih harus berimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika perbandingan ini kurang proporsional, maka ada kemungkinan loader ini banyak menunggu atau sebaliknya. Perbandingan yang dimaksudkan yaitu antara kapasitas truck dan kapasitas loader adalah 4 - 5 : 1 atau dengan perkataan lain kapasitas truck 4 - 5 kali

kapasitas loader. Perbandingan ini juga akan berpengaruh terhadap waktu pemuatan (loading time). Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus diperhatikan dalam pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut :

a. Truck Kecil Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran kecil adalah sebagai berikut : Lebih lincah dalam beroperasi Lebih mudah mengoperasikan Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah Jika salah satu truck dalam unit angkutan tidak bekerja, tidak akan bermasalah terhadap total produksi.

Sedangkan kerugiannya adalah sebagai berikut : Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama waktu pemuatan (loading) Excavator lebih sukar untuk memuatnya karena kecilnya bak Lebih banyak sopir yang diperlukan Biaya pemeliharaan lebih besar karena lebih banyak truck, begitu pula tenaga pemeliharaan.

b. Truck Besar Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran besar adalah sebagai berikut : Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar lebih sedikit Sopir atau crew yang digunakan lebih sedikit Cocok untuk angkutan jarak jauh Pemuatan dari loader lebih mudah sehingga waktu yang hilang lebih sedikit

Sedangkan kerugiannya adalah sebagai berikut : Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih cepat akibat berat truck yang besar Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar

Produksi akan sangat berkurang jika salah satu truck tidak jalan (untuk jumlah yang relatif kecil) Maintenance lebih sulit dilaksanakan.

2.7

Tamping Roller Tamping Roller adalah alat pemadat yang berupa sheeps foot roller. Tamping roller

ada yang dapat bergerak sendiri maupun ditarik oleh alat lain dalam melakukan pengerjaannya. Jenis alat pemadat ini mempunyai roda baja yang ada permukaannya terdapat gigi-gigi. Setiap roller atau rodanya mempunyai lebar dan keliling yang bervariasi. Setiap unit alat pemadat ini terdiri dari satu atau lebih roda. Metode pemadatan yang digunakan oleh alat inia adalah kneading action atau peremasan. Tamping roller baik digunakan untuk jenis tanah lempung berpasir dengan kedalaman efektif pemadatan sekitar 15 sampai 25 cm.

2.8

Pneumatic-Tired Roller Umumnya alat ini digunakan untuk pemadatan aspal hotmix. Pemadatan alat ini

menggunakan penggabungan antara metode kneading action atau peremasan dan static weight. Alat ini ada yang kecil dengan jumlah as roda tandem dua buah yang terdiri dari empat sampai sembilan roda pada setiap asnya. Roda belakang dan roda depan letaknya tidak sejajar, sehingga rongga antara roda dapat tetap dipadatkan dengan roda belakang. Alat pemadat yang kecil baik digunakan untuk memadatkan lapisan dengan kedalaman berkisar antara 10 sampai 20 cm, sedangkan alat yang besar dapat mencapai kedalaman 60 cm.

2.9

Compactor Digunakan untuk memadatkan tanah atau material, sehingga tercapai tingkat

kepadatan yang diinginkan. Jenis roda bisa dari besi seluruhnya atau ditambahkan pemberat berupa air atau pasir, bisa terbuat dari karet (berupa roda ban), ada yang berbentuk kaki kambing (sheep foot). Ada yang ditarik dengan alat penarik seperti bulldozer, ada yang menggunakan mesin penarik sendiri, yang ukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan mengendalikannya ke arah yang akan dipadatkan. Untuk pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller atau drum roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya menggunakan sheep foot roller/ drum roller.

2.10

Crusher Crusher adalah alat yang digunakan untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran

yang lebih kecil sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Selain memecahkan batuan, crusher juga memisahkan batuan hasil pemecahan dengan menggunakan saringan atau screen. Dengan adanya screen maka batuan dapat dikelompokkan sesuai dengan ukurannya. Untuk memasukan batuan kedalam crusher , biasanya digunakan alat yang disebut feeder. Untuk mendistribusikan agregat hasil pemecahan dan mengantarkan kembali agregat yang belum memenuhi spesifikasi kedalam crusher maka digunakan conveyer dalam alur kerja crusher. Crusher dibagi juga berdasarkan cara alat tersebut dalam memecahkan batuan. Crusher yang memecahkan batuan dengan memberikan tekanan pada batuan antara lain jaw, gyratory, dan roll crusher. Impact crusher menghancurkan batuan dengan tumbukan pada kecepatan tinggi. Komponen crusher adalah desain kekuatan tinggi untuk menerima menarik daya tinggi. Manganese steel digunakan untuk kedua rahang tetap dan bergerak wajah. roda gaya berat memungkinkan puncak menghancurkan pada bahan sulit. Double Toggle crusher rahang akan menampilkan mekanisme hidrolik menyesuaikan beralih. Jaw Crusher adalah jenis crusher yang paling banyak digunakan untuk crusher primer. Jenis ini paling efektif digunakan untuk batuan sedimen sampai batuan yang paling keras seperti granit atau basalt. Jaw Crusher merupakan mesin peneka(compression) dengan rasio pemecahan 6:1. Umumnya untuk material hasil peledakan, material yang berukuran sampai dengan 90 % dari bukaan feednya dapat diterima. Untuk kerikil, karena umumnya berbentuk bulat, disarankan pemakaian material dengan ukuran 80 % dari bukaan. Secara umum, discharge material dua kali setting crusher. Gradasi keluaran diatur dengan bukaan discharge setting. Cara kerja jaw crusher adalah bahan galian di masukkan melalui rahang kemudian bahan galian tersebut akan di tekan oleh dinding-dinding Fixed Jaw Plate dan Kinetic jaw plate. Kemudian kinetic jaw plate akan bergerak yang digerakkan oleh fly wheel. Kemudian dinding-dinding tersebut bergerak maju mundur dengan di atur oleh Toggle Plate sehingga bahan galian akan tertumbuk oleh dinding-dinding tersebut sehinnga bahan galian akan pecah dan berubah ukuran menjadi lebih kecil dari sebelumnya.

Gyratory Crusher Crusher gyratory mirip dalam konsep dasar untuk sebuah crusher rahang, terdiri dari permukaan cekung dan kepala kerucut, kedua permukaan biasanya dilapisi dengan permukaan baja mangan. Kerucut bagian dalam memiliki gerakan melingkar sedikit, tetapi tidak memutar, gerakan ini dihasilkan oleh pengaturan eksentrik.Seperti jaw crusher, bahan perjalanan ke bawah antara dua permukaan yang semakin hancur sampai cukup kecil untuk jatuh keluar melalui celah antara dua permukaan. Sebuah crusher gyratory adalah salah satu jenis utama crusher primer dalam bijih tambang atau pabrik pengolahan. crusher Gyratory ditujukan dalam ukuran baik oleh menganga dan mantel diameter atau ukuran pembukaan penerima. Gyratory crusher dapat digunakan untuk primer atau sekunder menghancurkan. Tindakan menghancurkan disebabkan oleh penutupan kesenjangan antara garis mantel (bergerak) dipasang pada poros vertikal pusat dan garis cekung (tetap) dipasang pada bingkai utama crusher. Kesenjangan dibuka dan ditutup oleh seorang eksentrik pada bagian bawah gelendong yang menyebabkan poros vertikal pusat berkisar. Poros vertikal bebas berputar mengelilingi porosnya sendiri.

2.11

Mixer truck Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan

ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.

2.12

Concrete Spreader Concrete Spreader adalah alat yang digunakan untuk menyebarkan beton plastis

dalam pembuatan perkerasan dan kemudian menggetarkannya. Pekerjaan ini di lakukan selama alat bergerak. Beton plastis dimuat ke dalam concrete spreader dengan menggunakan paving mixer atau truck. Jika perkerasan jalan menggunakan tulangan maka alat ini bergerak di samping cetakan perkerasan untuk menghindari kerusakan tulangan.

2.13

Asphalt Paver Alat yang digunakan untuk menghamparkan aspal olahan dari mesin pengolahaspal

dan meratakan lapisannya. Alat yang rodanya crawler track ini dilengkapi dengan hopperyang tidak beralas, dibawah hopper terdapat pisau selebar hoppernya. Proses

penghamparandimulai dengan memasukkan aspal ke hopper, aspal langsung turun ke permukaan site dandisisir oleh pisau.Untuk mendapatkan kerataan yang diinginkan diatur oleh pisautadi.Ketinggian hamparan aspal dapat mencapai sampai dengan 14 cm dalamkeadaan belumdipadatkan. Produksi alat ini dapat mencapai 50 ton/jam denganlapisan 5 cm dan kecepatan 1- 1,5 meter /menit. dengan kecepatan tersebut,mesin cukup dijalankan dengan kekuatan 9 HP.Konstruksi alat ini cukup besar,sehingga untuk mengangkut ke site harus menggunakantrailer.Beton aspal yang dihasilkan oleh Barber Green Finisher, yang digunakan pada konstruksibesar harus memenuhi persyaratan yang cukup ketat, antara lain: Mempunyai stabilitasyang cukup tinggi; Mempunyai kekuatan gilas dan rata untuk dilewati kendaraan; Mempunyai sambungan memanjang dan melintang yang baik, sehingga tidak

mengganggustabilitas kendaraan yang melewatinya.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


8.1 Kesimpulan Dengan adanya paper ini diharapkan pembacan sudah dapat mengindentifikan jenis alat apa yang harus digunakan dalam suatu proyek kontruksi agar tidak rugi waktu dan biaya.

8.2

Saran Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat alat yang digunakan daalm proyek

konstruksi, nantinya bisa mengakses di iternet maupun membaca buku khusus alat konstruksi.

DAFTAR PUSTAKA

Fatena Rostiyanti, Susyanti.Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2002. Anonim, http://www.scribd.com/doc/94536844/Asphalt-Finisher diakses pada tanggal 28 Juli 2013 pukul 13.00 Wib. Anonim, http://febrian-tekniksipil.blogspot.com/2012/02/makalah-alat-berat-yang-umumdigunakan_02.html diakses pada tanggal 28 Juli 2013 pukul 13.00 Wib.

You might also like