You are on page 1of 8

APLIKASI LOGIKA FUZZY METODE MAMDANI DALAM PERENCANAAN PRODUKSI MEJA LIPAT (STUDI KASUS : CV.

SUMBER REJEKI SIDOARJO)


Mellinda Nencytarani Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Insitut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim 100 Surabaya 60117 E-mail :Mellinda_meongkeys@yahoo.com ABSTRAK

CV.Sumber Rejeki Sidoarjo adalah industri mebel yang mulai berkembang dengan produksi utamanya yaitu meja lipat. Sebagai salah satu industri yang mulai berkembang perusahaan dituntut mampu bersaing secara kompetitif. Sedangkan dalam proses produksinya belum ada suatu sistem yang pasti untuk menentukan jumlah produksi, belum dapat menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan konsumen, serta belum ada sistem untuk menghitung atau merencanakan biaya dan laba produksi. Guna membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi maka dibutuhkan suatu aplikasi untuk merencanakan jumlah produksi. Aplikasi perencanaan produksi ini dibangun dengan Mamdani fuzzy logic methods dengan didasarkan pada metode centroid technique yang digunakan untuk mencari Center of Area (COA). Dengan adanya aplikasi ini di CV. Sumber Rejeki, perusahaan dapat menentukan jumlah produksi dan waktu pengiriman untuk memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu. Penggunaan Fuzzy Mamdani untuk perencanaan jumlah produksi meja lipat sangat tepat karena dalam hasil analisis sistem diperoleh nilai keberhasilan sebesar 83.01 % dan nilai error sebesar 16.99%. Kata Kunci : Mamdani fuzzy logic methods, centroid technique, Center of the Area (COA) 1. PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Pada saat ini, meja lipat bukan hanya sebuah alat bantu untuk melakukan kegiatan belajar mengajar melainkan juga merupakan karya seni dengan berbagai motif dan corak yang merupakan bentuk kreatifitas dari pembuatnya. Berdasarkan realita yang terjadi pada hampir semua perusahaan yang bergerak dibidang industri mebel mengalami tantangan yang sangat dilematis. Permasalahan yang sering terjadi yaitu tingkat persaingan yang semakin kompetitif, harga bahan baku yang semakin meningkat serta tingkat permintaan yang naik turun dan tidak tetap dari waktu ke waktu (fluktuatif) sehingga, menuntut perusahaan lebih berdaya guna dalam mengakses jumlah produksinya. Demikian halnya pada perusahaan CV.Sumber Rejeki Sidoarjo yang bergerak dibidang produksi meja lipat, permasalahan yang sering terjadi adalah saat pemesanan datang perusahaan tidak mampu secara langsung memenuhi 1

pemesanan karena belum adanya sistem yang pasti untuk menentukan jumlah produksi tiap harinya, pembuatan meja lipat yang bergantung pada jumlah yang harus diproduksi dan jumlah pegawai membuat perusahaan belum dapat menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan konsumen serta belum ada sistem untuk merencanakan biaya dan laba produksi sehingga pemimpin perusahaan tidak dapat menentukan pengeluaran dan pemasukan setiap kali melakukan transaksi pengiriman meja lipat. Dari permasalahan tersebut perusahaan diharuskan untuk merencanakan atau menentukan jumlah produksi dengan suatu aplikasi, agar dapat memenuhi permintaan pasar dengan tepat waktu, biaya yang sesuai dan dengan jumlah yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga diharapkan laba perusahaan akan meningkat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul disekitarnya. Hal ini dikarenakan teknologi mampu berperan layaknya seorang manusia sehingga membuat pekerjaan atau permasalahan menjadi lebih mudah, cepat dan akurat. Implementasi dari pemanfaatan teknologi adalah adanya berbagai aplikasi soft computing yang dapat membantu meningkatkan kinerja seseorang dalam bekerja atau mengatasi permasalahan. Pembuatan aplikasi soft computing dapat menggunakan berbagai cara atau metode, disesuaikan dengan kebutuhan user.

Berawal dari permasalahan tersebut, muncul ide untuk membuat suatu aplikasi Logika Fuzzy yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menentukan jumlah produksi. Dengan Logika Fuzzy, akan dihasilkan suatu model dari suatu sistem yang mampu memperkirakan jumlah produksi. Metode Mamdani merupakan bentuk Logika Fuzzy khususnya Inferensi Fuzzy. Konsep Logika Fuzzy mudah dimengerti, konsep Matematis yang mendasari penalaran Fuzzy sangat sederhana. Logika Fuzzy diyakini sangat fleksibel karena memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat. Sebagai hasilnya, output dari inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas berdasarkan predikat, kemudian hasil akhirnya dengan menggunakan rata-rata terbobot. 1.2. RumusanMasalah 1. Bagaimana membangun aplikasi yang mampu merencanakan produksi di Industri Meja Lipat Sidoarjo ? 2. Bagaimana membuat sistem yang dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan akurat ? 3. Bagaimana aplikasi Logika Fuzzy Mamdani dalam menentukan jumlah produksi di Industri Meja Lipat Sidoarjo agar dapat memenuhi permintaan konsumen ?

1.3. Tujuan 1. Membangun aplikasi yang mampu merencanakan produksi di Industri Meja Lipat Sidoarjo. 2. Dengan dibuat software ini, adalah agar proses penentuan

produksi meja lipat lebih cepat dan akurat. 3. Dengan menerapkan Logika Fuzzy Mamdani untuk memenuhi permintaan konsumen di Industri Meja Lipat Sidoarjo. 1.4. BatasanMasalah 1. Pengambilan data untuk penelitian ini diperoleh dari Industri Meja Lipat CV.Sumber Rejeki Sidoarjo. 2. Data yang digunakan sebagai acuan adalah dari januari 2012 s/d desember 2012. 3. Data dalam sistem ini hanya digunakan sebagai pengujian Logika Fuzzy Mamdani, apakah sudah sesuai dengan data-data yang ada. 4. Aplikasi ini akan menghasilkan data baru yang lebih maksimal dan tidak berhubungan dengan data-data yang ada sebelumnya. 5. Kelayakan aplikasi ditentukan oleh pemimpin perusahaan yang bersangkutan dalam bentuk surat persetujuan penggunaan aplikasi. 6. Model yang digunakan utuk pengambilan keputusan yaitu Logika Fuzzy dengan metode Mamdani. 7. Jumlah variabel yang digunakan ada 10 yang terdiri dari 7 variabel fuzzy dan 3 variabel bebas. a. Variabel fuzzy yaitu stok, permintaan, faktor tahun ajaran baru, ketersediaan bahan baku, jumlah pegawai, waktu pembuatan dan jumlah produksi. b. Variabel bebas yaitu biaya produksi yang meliputi (biaya bahan baku, biaya lain-lain dan biaya tenaga kerja), harga

penjualan produk dan laba produksi. 8. Data yang dingunakan dalam aplikasi ini dibagi menjadi 2 berdasarkan cara memperolehnya. a. Variabel diperoleh dari datadata yang sudah ada dan diarsipkan oleh perusahaan yaitu stok, permintaan, jumlah produksi, biaya bahan baku, biaya lain-lain, dan biaya tenaga kerja. b. Variabel diperoleh dari wawancara langsung dengan pihak perusahaan yaitu faktor tahun ajaran baru, ketersediaan bahan baku, jumlah pegawai, waktu pembuatan, harga penjualan produk dan laba produksi. 9. Perancangan dan pembuatan sistem ini dengan menggunakan bahasa pemrograman java dan data base menggunakan MySQL pada sistem operasi Windows . 10. Defuzzifikasi menggunakan metode centroid. 1.5. MetodelogiPenelitian 1. Studi Literatur Mencari, mengumpulkan dan mempelajari buku-buku acuan dan literatur yang mendukung sistem ini. 2. Wawancara Wawancara dilakukan kepada pemilik Industri Meja Lipat Sidoarjo sebagai pihak yang paling menentukan dalam pengambilan keputusan. 3. Observasi Yaitu melakukan pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan

langsung terhadap permasalahan yang diambil. 4. Analisa Permasalahan Melakukan analisa data untuk mengetahui dan menentukan batasan-batasan sistem sehingga dapat menentukan cara yang paling efektif dalam penyelesaian permasalahan yang ada menggunakan logika fuzzy. 5. Perancangan Sistem Merancang algoritma logika fuzzy untuk menentukan fungsi keanggotaan input dan output, rule base dan metode defuzzyfikasi. 6. Implementasi Setelah semua sistem selesai dibuat maka diadakan pengujian sistem tersebut apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. 7. Membuat Laporan Dalam bagian akhir penelitian maka dibuat sebuah laporan dari hasil pembuatan sistem yang diperoleh sesuai dengan dasar teori yang mendukung dalam pembuatan sistem tersebut yang telah dikerjakan secara keseluruhan. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Mebel Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap. Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture (1520-30 Masehi). Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture punya

arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan seterusnya. Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah semua benda yang ada di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda kecil seperti pakaian atau cangkir. Mebel terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll. 2.2. KonsepLogikaFuzzy Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output, mempunyai nilai kontinyu. Fuzzy dinyatakan dalam derajat dari suatu keanggotaan dan derajat dari kebenaran. Oleh sebab itu sesuatu dapat dikatakan sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama. Dalam logika fuzzy terdapat beberapa metode sistem inferensi antara lain Metode Tsukamoto, Metode Mamdani dan Metode Sugeno. 2.3. KonsepMetode Tsukamoto Pada Metode Mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy. Fungsi implikasi yang digunakan adalah Min. Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri-dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu: max, additive dan probabilistik OR (probor). Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturanaturan fuzzy, sedangkan output yang

dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crisp tertentu sebagai output. Ada beberapa metode defuzzifikasi pada komposisi aturan MAMDANI, antara lain: a. Metode Centroid (Composite Moment) Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat (z*) daerah fuzzy. Secara umum dirumuskan:

Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. d. Metode Largest of Maximum (LOM) Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. e. Metode Smallest of Maximum (SOM) Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum.

b. Metode Bisektor Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai pada domain fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan separo dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy. Secara umum dituliskan:

c. Metode (MOM)

Mean

of Maximum

3. DESAIN DAN ANALISIS SISTEM 3.1. AnalisaKebutuhanSistem a. Variabel input stok, permintaan, faktor tahun ajaran baru, ketersediaan bahan baku, jumlah pegawai. b. Variabel output jumlah produksi dan waktu pembuatan c. Domain 1. Domain untuk fuzzy jumlah produksi Domain himpunan stok banyak (SB) : [400 2000] Domain himpunan stok sedikit (SS) : [400 2000] Domain himpunan permintaan banyak (PB) : [200 1000] Domain himpunan permintaan sedikit (PS) : [200 1000]

Domain himpunan faktor TAB jauh (FJ) : [0 7] Domain himpunan faktor TAB dekat (FD) :[0 7] Domain himpunan ketersediaan BB banyak (KB) :[700 3000] Domain himpunan ketersediaan BB sedikit (KS) :[700 3000] Domain himpunan jumlah produksi banyak (JB) :[100 1000] Domain himpunan jumlah produksi sedikit (JS):[100 1000] 2. Domain untuk fuzzy waktu pembuatan Domain himpunan jumlah produksi banyak (JB) : [337 700] Domain himpunan jumlah produksi sedikit (JS) : [337 700] Domain himpunan jumlah pegawai banyak (GB) : [2 12] Domain himpunan jumlah pegawai sedikit (GS) : [2 12] Domain himpunan waktu pembuatan lama (WL) : [3 10] Domain himpunan waku pembuatan sebentar (WS) : [3 10]

3.2. PerancanganSistem 3.2.1. Blok diagram Tsukamoto

fuzzy

Gambar 3.1. Blok Diagram Fuzzy Mamdani 3.2.2. Diagram Kontek Sistem

Gambar 3.2. Diagram Kontek Sistem

4. IMPLEMENTASI SISTEM 4.1. Menu Utama Sistem

Gambar 4.3.pengolahan data rule base fuzzy 4.4. Uji Akurasi Sistem 1. Perhitungan keberhasilan untuk jumlah produksi

Gambar 4.1.menu utama sistem 4.2. Proses Pengolahan Data

Gambar 4.2.proses pengolahan data 4.3. Proses Fuzzy

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui bahwa nilai keberhasilan sistem dalam perencanaan jumlah produksi sebesar 83.01 % dan nilai Error sebesar 16.99 %. 2. Perhitungan keberhasilan untuk waktu pembuatan

Gambar 4.3.proses fuzzy 4.3. Menu Laporan

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui bahwa

nilai keberhasilan sistem dalam perencanaan jumlah produksi sebesar 78.05 % dan nilai Error sebesar 21.95 %. 5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan 1. Dengan dibuatnya aplikasi ini memudahkan CV. Sumber rejeki dalam penentuan jumlah produksi dan waktu pembuatan meja lipat, sehingga membantu dalam mengambil keputusann perencanaan produksi. 2. Aplikasi ini mampu mengolah data dengan hasil MAPE 0,1699, nilai error 16,99%, dan tingkat keberhasilan 83,01% . Sehingga sistem fuzzy logic dengan metode Mamdani sangat cocok digunakan untuk menentukan jumlah produksi meja lipat. 3. Demikian juga untuk waktu pembuatan hasil MAPE 0,2195, nilai error 21,95%, dan tingkat keberhasilan 78,05%. Sehingga sistem fuzzy logic dengan metode Mamdani ini dapat digunakan untuk menentukan waktu pembuatan meja lipat. 5.2. Saran 1. Pada aplikasi fuzzy metode Mamdani dalam perencanaan produksi meja lipat hanya terdiri dari 4 variabel fuzzy (stok, permintaan, faktor TAB, ketersediaan BB) dengan 2 himpunan (sedikit, banyak) saja untuk itu diharapkan kedepannya pengembang bisa membuat aplikasi yang memiliki jumlah variabel dan himpunan lebih banyak. 2. Pada aplikasi ini ada beberapa tampilan mungkin masih

kurang efektif untuk itu diharapkan kedepannya pengembang bisa membuat aplikasi yang lebih efektif dan user friendly. 6. DAFTAR PUSTAKA 1. Pengertian Mebel , http://id.wikipedia.org/wiki/Me bel diakses tanggal 07-08-2012. 2. Fungsi Mebel , http://id.wikipedia.org/wiki/Me bel#Fungsi_Mebel diakses tanggal 07-08-2012. 3. Pengertian Meja , http://id.wikipedia.org/wiki/Me ja diakses tanggal 07-08-2012. 4. Kusuma, Sri (2008). Logika Fuzzy. <URL: http://www.ziddu.com/downloa d/14013448/Logika_Fuzzy_Sri _Kusuma_bab_7.pdf.html/baha sa_indonesia>. Tanggal akses 9 Juni 2012. 5. Andi dan Wahana komputer (2012). Membangun aplikasi bisnis dengan Netbenas 7. Yogyakarta ; C.V ANDI OFFSET (Penerbit ANDI). 6. Kurniawan, Hendra., Eri Mardani., Nur Rahmansyah (2011). Aplikasi Penjualan dengan Program Java Netbenas, Xammp, dan iReport. Jakarta ; PT Elek Media Komputindo. 7. Mulyanto, Edi., T. Sutojo., Vincent Suhartono (2011). Kecerdasan Buatan. Yogyakarta ; ANDI dan UDINUS. 8. Kusrini. 2007. Strategi Peranca ngan dan Pengelohan Basis Data. Yogyakarta: Andi.

You might also like