You are on page 1of 15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id










































commit to user


18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan di SMAN 2 Karanganyar kelas X semester
genap tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat di J alan Ronggowarsito, Bejen
Karanganyar (Kode Pos 57716).
2. Waktu Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2012/2013. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi tiga tahap, tahap pertama
persiapan kemudian tahap kedua pelaksanaan dan tahap pengolahan data serta
tahap ketiga penyusunan laporan. Ketiga tahap tersebut disusun pada Gambar 3.1.

No Kegiatan Waktu pelaksanaan (2012-2013)
Bulan Des J an Feb Mar April Mei
1 Tahap persiapan
- Pengajuan judul
- Penyusunan proposal
- Penyusunan instrument
- Seminar proposal
- Perijinan penelitian
2 Tahap penelitian
- Try out
- Pengambilan data
- Pengolahan data
3 Tahap penyelesaian
- Analisa data
- Penyusunan laporan
Gambar 3.1. Waktu Penelitian


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
19

B. Rancangan Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang akan dipelajari, penelitian ini
termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian semu (Quasy Experiment). Metode ini digunakan karena banyak
dari subjek penelitian yang tidak dapat dikontrol atau dikendalikan.
(Sugiyono, 2012). Tujuan penelitian semu adalah mencari hubungan sebab-
akibat dengan memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada dua kelompok.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Posttest Only with
Nonequivalent Groups dalam desain kelompok. Kelompok pertama sebagai
kelompok kontrol sedangkan kelompok kedua adalah kelompok eksperimen.
Kemudian kelompok eksperimen diberi treatment atau perlakuan baru berupa
penerapan model Project Based Learning (PjBL) dan untuk kelompok kontrol
tidak diberikan treatment atau tetap menggunakan pendekatan konvensional
(pendekatan yang biasa diterapkan di kelompok tersebut). Selanjutnya kedua
kelompok tersebut diberi posttest (Sugiyono, 2011). Data primer yang
terkumpul kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh model Project Based Learning (PjBL) terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa kelompok kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar tahun
pelajaran 2012/2013. Desain penelitian tersebut dapat digambarkan pada
Tabel 3.1

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Posttest Only with Nonequivalent
Groups
Kelompok Treatment Posttest
Kontrol X
1
O
1

Eksperimen X
2
O
2




perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
20

Keterangan
X
1
:Perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol dengan pembelajaran
ceramah bervariasi.
X
2
:Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen dengan model Project
Based Learning (PjBL).
O
1
:

Tes akhir yang diberikan kepada kelompok kontrol.
O
2
:

Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen.

Keterkaitan antara variabel bebas yang berupa model pembelajaran
biologi berbasis proyek dan pendekatan konvensional terhadap variabel terikat
yang berupa kemampuan berpikir kritis siswa tertuang dalam paradigma
penelitian. Skema paradigma penelitian bisa dilihat pada Gambar 3.2.







Gambar 3.2. Skema Paradigma Penelitian
Keterangan
X : Pembelajaran
X
1
: Pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi
(kelompok kontrol)
X2 :Pembelajaran dengan model Project Based Learning (PjBL)
(kelompok eksperimen)
Y

: Kemampuan berpikir kritis
X
1
Y

: Kemampuan berpikir kritis kelompok kontrol
X
2
Y : Kemampuan berpikir kritis kelompok eksperimen
X
X
2

X
1

X
2
Y
X
1
Y
Y
Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
21

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelompok X SMA
Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013, yang berjumlah 288 siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Pengambilan sampel dilakukan karena
keterbatasan peneliti dalam penelitian yang tidak mampu memberi perlakuan
terhadap seluruh populasi, sehingga hanya mengambil sebagian dari populasi
sebagai sampel yang dapat mewakili seluruh populasi. Sugiyono (2012: 118)
menambahkan bahwa sampel yang diambil dari populasi tersebut harus bersifat
representatif agar penarikan kesimpulan dapat diberlakukan untuk populasi.
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu satu kelas sebagai kelas
kontrol dan satu kelas sebagai kelas eksperimen.
Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelompok atau kelas yang ada
di kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar yaitu kelas X1 dan X3. Daftar nama
siswa yang digunakan sebagai sampel, secara lengkap dapat dilihat pada
Lampiran 1.

D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling.
Cluster sampling adalah pengambilan sampel di mana unit sampelnya
kumpulan atau kelompok (cluster) unit observasi. Anggota populasi dibagi
dalam beberapa kelompok, selanjutnya dilakukan pengambilan sampel pada
kelompok terpilih. Teknik tersebut memandang populasi sebagai kelompok-
kelompok sampel dimana kelompok tersebut terdapat di kelas X. Tiap kelas
berpeluang sama sebagai sampel, kemudian dua kelas terpilih sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
22

kelompok sampel dengan ketentuan satu kelas sebagai kelompok kontrol dan
satu kelas sebagai kelompok eksperimen.

E. Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang menjadi sumber objek pengamatan dan
sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. Dalam penelitian ini
terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu:
a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Project Based Learning
(PjBL) diterapkan dikelas ekaperimen, dan pendekatan pembelajaran
konvensional dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab diterapkan
dikelas kontrol.
b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa
kelompok kontrol dan eksperimen kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar tahun
pelajaran 2012/2013.
2. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian adalah teknik
tes dan non tes. (Arikunto, 2009:53).
a. Metode Tes
Metode tes merupakan prosedur sistematik di mana individual
yang dites dihadapkan pada suatu set stimuli jawaban yang dapat
ditunjukkan dalam angka. Tes sebagai instrumen pengumpul data
adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Riduwan,
2004:105). Metode tes digunakan untuk mengukur kemampuan
berpikir kritis siswa. Tes yang dikembangkan dalam penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
23

berupa soal uraian. Cara pengembangan instrumen tes adalah sebagai
berikut :
1. Instrumen dibuat berdasarkan kisi-kisi yang dilengkapi dengan
komponen-komponen standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator dan tujuan pembelajaran pada mata pembelajaran
biologi dengan materi pelajaran pencemaran.
2. Instrumen diberikan pada tes akhir yang telah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas sebelumnya pada kelas lain selain kelas
eksperimen yang masih termasuk dalam populasi.
b. Metode Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke
objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan
(Riduwan,2004:104). Lembar observasi digunakan untuk melihat
keterlaksanaan sintaks model Project Based Learning (PjBL) yang
diterapkan di kelas yang diawasi oleh observer. Objek pengamatan
mencakup seluruh proses kegiatan belajar mengajar di kelas meliputi
kegiatan guru dan siswa serta kondisi kelas selama proses
pembelajaran. Instrumen penelitian dapat dilihat secara lengkap pada
Lampiran 2.

F. Validasi Instrumen
Penilaian kemampuan berpikir kritis menggunakan metode tes bentuk
soal uraian. Instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data harus diuji
cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kualitas soal. Pengujian
kelayakan instrumen dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut.


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
24

1. Uji validitas
Sebuah tes dapat dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa
yang akan diukur (Arikunto, 2009). Sebuah item dikatakan valid apabila
mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item
menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah (Arikunto, 2009). Uji validitas
terbagi atas dua macam yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Uji
validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur instrumen yang
berbentuk tes kognitif untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa.
Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi validitas konstruk
(construct validity) dan validitas isi atau content validity (Sugiyono, 2012:176).
a. Uji validitas isi (content validity) pada instrumen tes dapat dilakukan
dengan cara membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran
yang diajarkan (Sugiyono, 2012:182).
b. Uji validitas konstruk (construct validity) instrumen yang dikemukakan
oleh Sugiyono (2012:177) adalah menggunakan pendapat dari para ahli
(judgment experts). Instrumen dikonstruksi tentang aspek yang akan
diukur dengan berlandaskan teori tertentu, dan dikonsultasikan dengan
para ahli.
Hasil uji validitas isi dan konstruk dapat dilihat secara lengkap pada
Lampiran 3. Setelah pengujian validitas isi dan konstruk para ahli selesai
dilakukan, maka dilanjutkan dengan uji coba instrumen (validitas eksternal) dari
sampel di mana populasi itu diambil. J umlah anggota sampel yang digunakan
sebanyak 36 orang. Validitas eksternal diuji dengan cara membandingkan antara
kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi
dilapangan. Validitas dapat dicari dengan menghubungkan skor keseluruhan
siswa dalam satu item (X) dengan skor keseluruhan yang diperoleh semua siswa
(Y) melalui teknik korelasi product moment Pearson dengan angka kasar sebagai
berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
25


rX =
NX X
NX



Keterangan:
r
xy
=koefisien korelasi antar variabel X dan variabel Y
N =jumlah peserta test
X =skor tiap item
Y =skor total
XY =jumlah Perkalian XY
J ika harga r
XY <
r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item
pertanyaan dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika r
XY
>r tabel maka item
petanyaan dinyatakan valid (Arikunto, 2002: 72).
Uji validitas uji coba tes uraian kemampuan berpikir kritis secara
lengkap disajikan pada Tabel 3.2 dan selengkapnya pada Lampiran 4.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Soal Kemampuan Berpikir Kritis
Penilaian
J umlah
Item
Keputusan Uji Validitas
Valid Invalid
Kemampuan berpikir kritis 6 6 0


Dari Tabel 3.2 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji validitas tes
kemampuan berpikir kritis menunjukkan item yang valid sebanyak 6 soal
sedang untuk item yang tidak valid tidak ada.

2. Uji Reliabilitas
Reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai
taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
26

walaupun diteskan berulang-ulang (Arikunto, 2010). Soal tes dikatakan reliabel
jika memberikan hasil yang sama tetapi dalam waktu berbeda. Uji reliabilitas
untuk instrumen tes dan item angket menggunakan uji Alpha.


Keterangan:
r11 =Reliabilitas tes secara keseluruhan
k =Banyaknya item
S =Standar deviasi dari tes
p =Proporsi siswa yang menjawab item dengan benar
q =Proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 p)
pq =J umlah hasil perkalian antara p dan q
S
t
=J umlah varians skor tiap-tiap item
S
t
=Varians total
Acuan penilaian reliabilitas dari butir soal atau item menurut Riduwan
(2004:98) dapat dilihat pada Tabel 3.3. dengan kriteria: apabila r
11
>r
tabel
maka
soal tersebut reliabel.

Tabel 3.3. Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item
No Skala r
11
Keterangan
1
2
3
4
5
Antara 0,80 sampai dengan 1,00
Antara 0,60 sampai dengan 0,799
Antara 0,40 sampai dengan 0,599
Antara 0,20 sampai dengan 0,399
Antara 0,00 sampai dengan 0,199
Sangat Tinggi (ST)
Tinggi (T)
Cukup (C)
Rendah (R)
Sangat Rendah (SR)


Hasil uji reliabilitas uji coba kemmapuan berpikir kritis secara lengkap
disajikan pada Tabel 3.4 dan selengkapnya pada Lampiran 5.

11
r
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
27

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Reliabilitas Hasil Uji Coba Siswa
Penilaian J umlah Item Indeks Reliabilitas Keputusan Uji
Kemampuan
berpikir kritis
6 0,42 Reliabel
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes kemampuan berpikir
kritis menggunakan rumus Alpha diperoleh r
11
=0,42 yang berarti bahwa koefisien
reliabilitas soal tes kemampuan berpikir kritis cukup. Berdasarkan hasil uji
reliabilitas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian reliabel untuk digunakan.

G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan
statistik, salah satunya adalah statistik parametrik. Statistik parametrik
memerlukan asumsi data yang dianalisis harus berdistribusi normal dan
sampel yang diuji harus homogen (Sugiyono, 2012:210-211). Berdasarkan
pernyataan tersebut maka sebelum menguji hipotesis, harus dilakukan uji
prasyarat untuk menentukan statistik uji hipotesis akan yang digunakan. Uji
prasyarat yang dibutuhkan untuk hipotesis penelitian ini adalah uji normalitas
dan uji homogenitas.
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui mengetahui apakah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang
terdistribusi normal atau tidak (Budiyono, 2009: 168-170). Pengujian
normalitas digunakan untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi normal
(Usman&Akbar,2011:133). Uji normalitas data pada ranah kognitif yaitu
berpikir kritis siswa untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan
menggunakan uji Kolmogorov-smirnov dengan = 0,050. H0 dinyatakan
bahwa berdistribusi normal. H1 dinyatakan bahwa data tidak berdistribusi
normal. Jika nilai sig. dari uji normalitas lebih besar dari (sig >0,050)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
28

maka H0 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal
(Nazir, 2011).
Uji normalitas digunakan untuk mengatahui apakah data telah
terdistribusi secara normal atau tidak normal. Populasi yang terdistribusi secara
normal merupakan prasyarat dari uji t. Perhitungan uji normalitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan koreksi Lillifors.
Normalitas suatu data dapat dilihat dari nilai signifikansi (sig) yang nilai
hitungnya lebih besar dari 0,05 (sig>0,05). Hasil perhitungan uji normalitas dapat
dilihat pada Lampiran 6 dan secara ringkas disajikan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Kritis

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa data pada kelas kontrol maupun kelas
eksperimen terdistribusi normal. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi
yang secara keseluruhan bernilai lebih besar dari 0,05 (sig>0,05).

b. Uji Homogenitas
Uji kesamaan dua varians digunakan untuk menguji apakah kedua data
tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansinya.
Persyaratan agar pengujian homogenitas dapat dilakukan ialah data
berdistribusi normal (Usman&Akbar,2011:133). Pengujian homogenitas
sampel digunakan untuk melakukan generalisasi hasil penelitian dan data

model
pembelajaran
Kolmogorov-Smirnov
a

Statistik Sig.
Kriteria Keputusan
Uji
nilai_Kemamp
uan Berpikir
Kritis
konvensional 0,107 0,200
*
Sig >0,05 Normal
project based
learning
0,120 0,200
*


Sig >0,05

Normal
a. Lilliefors Significance Correction
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
29

penelitian diambil dari kelompok yang terpisah tetapi berasal dari satu
populasi (Arikunto, 2010: 364).
Uji homogenitas menggunakan uji Levenes dengan taraf signifikansi
( = 0,050), dengan bantuan program SPSS 16. H
0
dirumuskan bahwa data
populasi bervariansi homogen, sedangkan H
1
dirumuskan bahwa data
populasi tidak bervariansi homogen. Keputusan untuk uji homogenitas ini
adalah apabila niali Sig. > tingkat yang ditetapkan (0,050) maka H
0

diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa data homogen (Muhidin dan
Abdurahman, 2009).
Hasil uji homogenitas hasil kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada
Lampiran 7 dan secara ringkas disajikan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Hasil Uji homogenitas Data Kemampuan Berpikir Kritis
Homogenitas
Nilai
signifikansi
Kriteria Keputusan Uji
Data kemampuan
berpikir kritis
0,99 Sig>0,05 Homogen

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk uji homogenitas
adalah lebih dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai pada kelas kontrol
maupun kelas eksperimen adalah homogen.

2. Uji Hipotesis
Hipotesis nihil/nul (Ho) dalam penelitian ini menyebutkan bahwa
tidak ada pengaruh penerapan model Project Based Learning (PjBL) terhadap
kemampuan berpikir kritis sedangkan H
1
menyebutkan bahwa ada pengaruh
penerapan model Project Based Learning (PjBL) terhadap kemampuan berpikir
kritis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
30

Uji hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis komparatif dua
sampel yang independen (tidak berkorelasi) dengan uji-t dibantu program aplikasi
SPSS 16. Uji hipotesis ini adalah uji generalisasi rata-rata data dua sampel yang
tidak berkorelasi (Sugiyono, 2012b:137). Tujuan dari uji t dua sampel adalah
untuk membandingkan apakah kedua data (variabel) sama atau berbeda
(Riduwan, 2012:213). Sampel yang dikomparasikan adalah kelas kontrol dengan
model pembelajaran konvensional berupa ceramah bervariasi dan kelas
eksperimen dengan model Project Based Learning (PjBL).
Rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel independen, yaitu:
t =
1 2

1
+
2

2
2r
1
1
+
2
2


Keterangan:
r : Nilai Korelasi X
1
dengan X
2

n
1
dan n
2
: J umlah sampel
X bar 1 : rata-rata sampel ke 1
X bar 2 : rata-rata sampel ke 2
S
1
: standar deviasi sampel ke-1
S
2
: standar deviasi sampel ke-2
S
1
2
: varians sampel ke-1
S
2
2
: varians sampel ke-2 (Riduwan, 2012:214).

Hasil uji pengaruh model Project Based Learning (PjBL) terhadap
keterampilan berpikir kritis secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8 dan
secara ringkas disajikan sebagai pada Tabel 3.7.


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
31

Tabel 3.7 Hasil analisis pengaruh model Project Based Learning (PjBL)
terhadap kemampuan berpikir kritis

Ranah Hasil Belajar
t df Sig. (2-tailed)

kriteria

Keputusan uji

Nilai kemampuan
berpikir kritis

-2.612

66

0,011

Sig<0,05

H0 ditolak

Berdasarkan Tabel 3.7, H
O
ditolak dan H1diterima artinya ada perbedaan
yang signifikan rata-rata kemampuan berpikir kritis berdasarkan model
pembelajaran (kelompok kontrol dengan model pembelajaran konvensional dan
kelompok eksperimen dengan model Project Based Learning (PjBL) sehingga
diinterpretasikan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

H. Prosedur Penelitian
Prosedur pada penelitian ini meliputi tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir. Alur penelitian yang dilakukan dapat
digambarkan pada Gambar 3.3 berikut ini.










perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































commit to user
32



























Gambar 3.3. Prosedur Penelitian

Studi pendahuluan / studi lapangan

Rumusan masalah
Studi literatur
Solusi masalah
Pembuatan perangkat pembelajaran dan
instrument penelitian.
J udgement instrument penelitian
Pembelajaran konvensional
Project Based
Learning (PjBL)
Postes
Postes
Pengolahan data
Kesimpulan
Penyusunan
laporan

You might also like