Professional Documents
Culture Documents
Definisi TB-MDR
Epidemiologi
Pada tahun 2008 WHO menyatakan bahwa Lebih dari 50 juta orang terinfeksi kuman tuberkulosis yang resisten OAT khususunya Rifampisin dan INH. Tahun 2010 WHO menyatakan insidens TBMDR meningkat secara bertahap merata 2% pertahun.
Indonesia menduduki rangking ke 8 dari 27 negara-negara MDR tinggi. WHO memperkirakan TB-MDR Indonesia sebesar 2% dari kasus TB baru dan 20% dari kasus TB pengobatan ulang.
4
Faktor program
Faktor AIDSHIV Faktor kuman
5
Obat
INH
Perubahan
Adanya asam amino yang dikenal sebagai inhA berkaitan dengan berkurangnya aktivitas katalase dan peroksidase
Adanya gen untuk beta subunit dari RNA polymerase dengan akibat terjadinya perubahan pada tempat ikatan obat Adanya gen pncA sehingga pyrazinamid tidak banyak yang diubah menjadi asam pyrazinoat Adanya mutasi missense pada gen embB yang menjadi sandi untuk arabinosyltransferase Mutasi gen 16S rRNA (rrs) atau S12 (rpsl) yang menyebabkan gangguan ikatan streptomysin ribosomal
7
Rifampisin
Pyrazinamide
Ethambutol
Streptomysin
Diagnosis TB-MDR
Berdasarkan uji kepekaan Pasien yang dicurigai kemungkinan TB-MDR adalah
Gagal pengobatan pada kategori 2 Dahak tetap (+) setelah sisipan dengan kategori 2 Pernah diobati di fasilitas non DOTS Gagal pengobatan kategori 1 Dahak tetap (+) setelah sisipan dengan kategori 1 TB paru kasus kambuh Lalai pengobatan kategori 1 atau kategori 2 Tinggal dekat dengan pasien TB-MDR TB-HIV
Tatalaksana medikamentosa
6Z-(E)-Kn-Lfx-Eto-Cs/18Z-(E)-Lfx-Eto-Cs Etambutol tidak diberikan bila terbukti resisten
Z E Kn Lfx Eto Cs Pirazinamid Etambutol Kanamisin Levofloksasin Etionamid Sikloserin 20-30 mg/kg 15-20 mg/kg 15 mg/kg 7,5-15 mg/kg 10-20 mg/kg 10-20 mg/kg
9
Hasil pengobatan
Tatalaksana pembedahan
Indikasi
Kultur sputum positif yang menetap meskipun sudah diterapi dengan obat yang cukup banyak; dan atau Resistensi obat yang luas dan atau Kavitas lokal, nekrosis/destruksi pada sebuah lobus atau sebagian paru Pemakaian obat-obatan tetap dilanjutkan setelah operasi dilakukan, selama 12-24 bulan
11
Syok anafilaktik
12
Pencegahan
Pengobatan secara pasti terhadap kasus BTA positif pada pertama kali Penyembuhan secara komplit kasuh kambuh Penyediaan pedoman terapi TB Penjaminan ketersediaan OAT Pengawasan pengobatan OAT secar gratis.
13
Prognosis
Keterlibatan ekstrapulm oner
Usia
Buruk
Malnutris
14
Kesimpulan
Prevalensi kasus TB-MDR terus meningkat. Factor penyebab terbanyak akibat OAT yang tidak adekuat & penularan dari pasien TBMDR Terapi yang dianjurkan dengan memberikan 4 sampai 6 macam obat Pembedahan perlu dipertimbangkan bila setelah 3 bulan terapi OAT tidak terjadi konversi negatif sputum.
15
SEKIAN
16