Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Untuk Mengkaji Kondisi Lokasi Parkir pada Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta berdasarkan Kebutuhan (Demand) dan Ketersediaan (Supply) Parkir Sasaran Identifikasi Karakteristik Pengunjung Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta Analisis Analisis Karakteristik Pengunjung Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta Keluaran (Output) Mengetahui Karakteristik Pengunjung Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta mntuk Menentukan Kebutuhan Parkir Pengunjung dan Pola Kunjungan Wisata yang Dilakukan Variabel Nama Variabel Intensitas Kunjungan Wisata Defenisi Variabel Kebutuhan Data Tahun Nama Data Data Terbaru Jumlah kunjungan wisata yang dilakukan pengunjung tiap bulan Sumber Data Wisatawan Hasil Ukur Sangat Sering ( > 5 kali/bulan) Sering ( 2-4 kali/bulan) Jarang (1 kali/bulan) Kendaraan ringan (LV) termasuk mobil penumpang, minibus, dan jeep. Kendaraan berat (HV) termasuk bus. Sepeda motor (MC). Keraton Surakarta Alun-alun Pasar Klewer Kampung Wisata Batik Kauman Masjid Agung Benteng Vastenberg PGS (Pusat Grosir Solo) Belanja Kuliner Pendidikan dan kebudayaan (Historical/ Sejarah). Ibadah Rekreasi (bersantai) Bersifat Tetap Bersifat Sementara Skala Pengukuran Ordinal Teknik Analisis Analisis Deskriptif
Jenis Kendaraan
Intensitas kunjungan wisata digunakan untuk melihat seberapa sering wisatawan mengunjungi kawasan wisata budaya Keraton Surakarta. Karakter pengunjung dapat dilihat dari intensitas kunjungannya. Semakin sering dilakukan kunjungan maka pengunjung tersebut semakin sering menggunakan lokasi parkir yang ada. Setiap wisatawan memiliki jenis kendaraan yang Jenis Kendaraan (moda Terbaru tersendiri dalam melakukan kegiatan wisata. transportasi) yang Untuk kegiatan wisata yang berkelompok digunakan untuk umumnya menggunakan kendaraan berat berkunjung. (besar). Pemilihan jenis kendaraan tersebut akan berpengaruh terhadap kebutuhan parkir yang digunakan. Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta Spot-spot Wisata yang Terbaru memiliki beberapa spot-spot tempat wisata Dikunjungi yang biasa dikunjungi. Wisatawan biasanya akan memilih beberapa ataupun semua spot wisata untuk dikunjungi tergantung tujuan wisata yang dilakukan. Spot-spot wisata yang dikunjungi tersebut akan membentuk pola kunjungan wisata. Wisatawan yang datang ke suatu kawasan wisata memiliki tujuan wisata/perjalanan yang berbeda. Tujuan wisata tersebut akan mempengaruhi spot-spot wisata yang akan dikunjungi. Tujuan Wisata (Perjalanan) Terbaru
Wisatawan
Nominal
Analisis Deskriptif
Wisatawan
Nominal
Analisis Deskriptif
Tujuan Wisata
Wisatawan
Nominal
Analisis Deskriptif
Identifikasi Kebutuhan Parkir tiap Tempat Wisata Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta
Analisis Kebutuhan Parkir (Demand) di tiap Spot Tempat Wisata, yang meliputi : Keraton Surakarta Alun-alun Pasar Klewer Kampung Wisata Batik Kauman Masjid Agung Benteng Vastenberg PGS (Pusat Grosir Solo)
Mengetahui Kebutuhan Parkir berdasarkan Kuantitas Parkir di tiap spot Tempat Wisata Volume Parkir (Kebutuhan SRP) di tiap spot tempat wisata Mengetahui Kebutuhan Parkir berdasarkan Kualitas Parkir
Luas area dan Jenis Peruntukan kegiatan tiap spot tempat wisata Akses ke jalan utama
Di setiap pusat kegiatan dengan ketentuan tertentu, kebutuhan SRP dapat dihitung berdasarkan standar yang ditetapkan (Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : 272/hk.105/drjd/96 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Departemen Perhubungan Direktur Jenderal Perhubungan Darat). Perhitungan SRP tersebut untuk menentukan kebutuhan parkir dilakukan dengan mempertimbangkan jenis kegiatan parkir, luas area, dan jenis peruntukan kegiatan. SRP parkir yang diperoleh dapat digunakan untuk melihat kebutuhan luas lahan parkir yang dibutuhkan. Kebutuhan akan parkir dari sisi kualitas salah satunya mencakup kemudahan pencapaian (letaknya yang strategis). Hal itu dipengaruhi oleh : Akses ke jalan utama Jarak lokasi parkir yang dilalui jalan utama dan dapat ditolerir.
Terbaru
Observasi Lapangan
Nominal
Analisis Deskriptif
Jenis Peruntukan tiap spot tempat wisata (perdagangan, rekreasi, dll) Luas area tiap spot tempat wisata Data jaringan jalan dan fungsi jalan. Peta jaringan jalan Data transportasi umum yang melewati
Terbaru
Observasi Lapangan
Pasar dengan luas __Ha Pasar Swalayan dengan luas __Ha Tempat rekreasi dengan luas __Ha 0 20 meter 21 50 meter 51 100 meter > 100 meter 0 20 meter 21 50 meter
Nominal
Analisis Deskriptif
Terbaru
Ordinal
Analisis Deskriptif
Akses ke transportasi
Terbaru
Ordinal
Analisis Deskriptif
umum
Akses ke transportasi umum Jarak lokasi parkir yang dilalui trasnportasi umum dan dapat ditolerir. Akses ke tempat wisata mencakup jarak ke tempat wisata yang dapat ditolerir dengan mempertimbangkan tujuan perjalanan dan jenis kendaraan yang digunakan. Kemudahan bermanuver merupakan faktor yang mempengaruhi kenyamanan dalam kegiatan perparkiran. Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta memiliki beberapa spot-spot tempat wisata yang biasa dikunjungi. Wisatawan biasanya akan memilih beberapa ataupun semua spot wisata untuk dikunjungi tergantung tujuan wisata yang dilakukan. Spot-spot wisata yang dikunjungi tersebut akan membentuk pola kunjungan wisata. Wisatawan yang datang ke suatu kawasan wisata memiliki tujuan wisata/perjalanan yang berbeda. Tujuan wisata tersebut akan mempengaruhi spot-spot wisata yang akan dikunjungi.
Kemudahan Bermanuver
kawasan dan rute trayek angkutan umum. Peta Kawasan Tujuan Perjalanan Wisata (Spot tempat wisata yang dikunjungi) Jenis Kendaraan Data persepsi pengunjung terhadap manuver parkir
Lapangan
51 100 meter > 100 meter 0 20 meter 21 50 meter 51 100 meter > 100 meter Ordinal Analisis Deskriptif
Terbaru
Terbaru
Identifikasi Kebutuhan Parkir Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta berdasarkan Pola Kunjungan Wisata
Terbaru
Wisatawan
Tujuan Wisata
Terbaru
Wisatawan
Identifikasi ketersediaan lokasi lahan parkir (Supply) Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta
Analisis ketersediaan lokasi lahan parkir (Supply) Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta
Mengetahui lokasi parkir yang tersedia di Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta
Kepadatan Bangunan
Kepadatan lalu-lintas dapat dilihat dari derajat kejenuhan (D) yaitu rasio arus lalu lintas terhadap kapasitas jalan dan dibagi dalam beberapa kategori. Kepadatan lalu-lintas tersebut sangat berpengaruh terhadap kelancaran lalu lintas. Bila lokasi parkir diletakkan pada kawasan yang tinggi kepadatan lalu-lintasnya, maka manuver parkir akan semakin memperparah arus lalu-lintas yang ada. Kepadatan Bangunan merupakan jumlah bangunan di atas satu luasan lahan tertentu, dinyatakan dengan bangunan/Ha Kepadatan bangunan dapat mengidentifikasikan ketersediaan lahan yang ada di Kawasan tersebut. Semakin tinggi kepadatan bangunan, maka keterseiaan lahan akan semakin terbatas.
Data jaringan jalan kawasan studi Data Volume Lalulintas Data Kapasitas Jalan
Terbaru
DISHUB KOMINFO
Sangat Mudah Mudah Cukup Mudah Tidak Mudah Keraton Surakarta Alun-alun Pasar Klewer Kampung Wisata Batik Kauman Masjid Agung Benteng Vastenberg PGS (Pusat Grosir Solo) Belanja Kuliner Pendidikan dan kebudayaan (Historical/ Sejarah). Ibadah Rekreasi (bersantai) Lenggang (D < 0,04) Agak Ramai (0,04 0,24) Ramai (0,24 - 0,54) Jenuh (0,54 - 0,81) Mulai Macet (0,81 1,00) Macet (D = 1,00)
Ordinal
Analisis Deskriptif
Nominal
Analisis Deskriptif
Nominal
Analisis Deskriptif
Ordinal
Analisis Deskriptif
Data Luas Wilayah Studi Data Jumlah Bangunan Peta Tata Guna Lahan kawasan
Terbaru
Moda transportasi merupakan alat/media yang digunakan untuk melakukan pergerakan dari daerah asal ke daerah tujuan perjalanan. Setiap moda transportasi memiliki kebutuhan dan karakteristik khusus dalam hal penyediaan lokasi parkir.
Data Jenis Moda transportasi pengguna parkir Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta
Terbaru
Wisatawan
Sangat Tinggi (> 81 bangunan/ha) Tinggi (61-80 bangunan/ha) Sedang (41-60 bangunan/ha) Rendah ( 11-40 bangunan/ha) Sangat Rendah (<10 bangunan/ha) Kendaraan ringan (LV) termasuk mobil penumpang, minibus, pik-up, truk kecil dan jeep. Kendaraan berat (HV) termasuk truk dan bus.
Ordinal
Analisis Deskriptif
Nominal
Analisis Deskriptif
Sepeda motor (MC). Sirkulasi Lalulintas Tiap jaringan jalan memiliki pengaturan khusus terkait sirkulasi lalu lintas yang ada, terutama untuk jenis moda yang bisa melewati suatu jaringan jalan. Keraton Surakarta memiliki kebijakan untuk menjadikan area Keraton sebagai daerah Non-Vehicle (Zero Potition) dengan tujuan mempertahankan fungsi utama kawasan Keraton sebagai area sakral dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Sehingga hal ini juga berpengaruh terhadap aktifitas transportasi di Kawasan Keraton Surakarta. Hal ini juga didukung dengan kebijakan Pemerintah Kota Surakarta menjadikan Kawasan Konservasi sebagai Public & Heritage Walk. Sehingga fungsi pendukung sebagai Kawasan wisata budaya di Kawasan Keraton Surakarta diharapkan tidak mengganggu fungsi utamanya tersebut. Persebaran lokasi parkir eksisting digunakan untuk mengetahui gambaran umum penyediaan lokasi parkir kawasan. Tiap spot tempat wisata memiliki penyedian lokasi parkir yang berbeda. Data Jaringan jalan Kawasan studi Kebijakan sirkulasi lalu-lintas (manajemen lalulintas. Kebijakan Pemerintah Kota Public & Heritage Walk (Pembangunan jalur pedestrian pada koridor menuju Kawasan Cagar Budaya) Aturan Budaya setempat (NonVehicle / Zero Position) Peta persebaran lokasi parkir eksisting Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta Luas parkir masingmasing spot tempat wisata Terbaru Observasi lapangan Sirkulasi Khusus untuk pejalan kaki Sirkulasi Khusus untuk Bus Sirkulasi Khusus untuk Mobil Pribadi Sirkulasi Khusus untuk Sepeda Motor Nominal Analisis Deskriptif
Terbaru
Kawasan Keraton Surakarta sebagai Kawasan Konservasi memiliki bangunan-bangunan kuno yang dijaga kelestariannya sehingga tidak boleh dilakukan penghilangan dan pemindahan bangunan-bangunan kuno (building removal). Dengan adanya kawasan konservasi tersebut, maka ketersediaan lahan parkir di Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta semakin sedikit. Karena merupakan kawasan wisata budaya, tiap spot tempat wisata memiliki karakteristik kawasan konservasi yang berbedabeda.
Peta Pola Ruang Kota Surakarta (RTRW Surakarta 2011-2031) Peta Tata Guna Lahan kawasan
Terbaru
Lokasi parkir (Keraton Surakarta) dengan luas __km Lokasi parkir (Alunalun) dengan luas __km Lokasi parkir (Pasar Klewer) dengan luas __km Lokasi parkir (Kampung Wisata Batik Kauman) dengan luas __km Lokasi parkir (Masjid Agung) dengan luas __km Lokasi parkir (Benteng Vastenberg) dengan luas __km Lokasi parkir (PGS) dengan luas __km Lokasi Kawasan Konservasi Kawasan Wisata Budaya Keraton Surakarta (khususnya di tiap spot tempat wisata)
Nominal
Analisis Deskriptif
Nominal
Analisis Deskriptif