Professional Documents
Culture Documents
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2000
TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1999
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 1999/2000
I. UMUM
Kondisi ekonomi dalam negeri secara umum mulai menunjukkan perkembangan yang cukup baik dalam satu tahun terakhir,
meskipun belum sepenuhnya pulih. Perkembangan ekonomi tersebut telah memberikan pengaruh yang cukup positif terhadap
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000. Hal tersebut antara lain ditandai oleh relatif
stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, terkendalinya tingkat inflasi, serta kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Demikian pula laju pertumbuhan ekonomi pada Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan mengalami perbaikan dibandingkan
dengan asumsi pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan sebelumnya. Berbagai perkembangan tersebut tidak terlepas dari
langkah-langkah yang telah ditempuh, berupa upaya antisipasi penyediaan kebutuhan pokok masyarakat, antara lain melalui
impor beras dan gula, serta penyediaan subsidi Bahan Bakar Minyak, pangan dan listrik. Di sisi eksternal, perkembangan harga
minyak yang cenderung mengalami peningkatan, dan cukup baiknya perkembangan ekonomi global dalam Tahun Anggaran
1999/2000, juga memberikan pengaruh positif bagi perkembangan perekonomian nasional. Berbagai perkembangan tersebut
berpengaruh terhadap pencapaian pendapatan dan belanja Negara dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 1999/2000. Berkaitan dengan hal itu, terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 1999/2000 sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999, perlu dilakukan berbagai
penyesuaian kembali, agar lebih realistis dan sejalan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam Tahun Anggaran
1999/2000.
Di sisi Pendapatan Negara, realisasi Anggaran Pendapatan Negara dalam Tahun Anggaran 1999/2000 pada umumnya
diperkirakan lebih tinggi dibanding dengan sasaran yang ditetapkan. Lebih tingginya realisasi Pendapatan Negara tersebut
berkaitan dengan lebih tingginya perkiraan realisasi penerimaan dalam negeri, baik yang bersumber dari penerimaan minyak
bumi dan gas alam (migas) maupun penerimaan bukan migas, meskipun terdapat beberapa pos penerimaan yang diperkirakan
tidak mencapai sasaran seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pajak/pungutan ekspor dan penerimaan privatisasi.
Di sisi Belanja Negara, realisasi pengeluaran rutin diperkirakan lebih tinggi dari yang direncanakan. Hal tersebut terutama
berkaitan dengan lebih tingginya kebutuhan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai akibat dari meningkatnya harga minyak
mentah di pasar internasional, serta menampung beban pembiayaan subsidi tahun-tahun anggaran sebelumnya yang baru dapat
diselesaikan pembayarannya dalam Tahun Anggaran 1999/2000. Sementara itu, realisasi pengeluaran pembangunan, baik yang
berasal dari pembiayaan rupiah maupun yang bersumber dari nilai lawan (rupiah) pinjaman proyek dan kredit ekspor diperkirakan
lebih rendah dari yang direncanakan. Hal tersebut terutama berkaitan dengan suasana transisi yang ditandai dengan terjadinya
berbagai perubahan sosial politik di dalam negeri yang secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan terjadinya
keterlambatan dalam pembangunan berbagai proyek, baik yang dibiayai melalui pembiayaan rupiah, maupun pembiayaan
proyek.
Dengan adanya berbagai perubahan tersebut, maka Anggaran Pendapatan Negara Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan
berubah menjadi Rp 245.325.097.000.000,00 (dua ratus empat puluh lima triliun tiga ratus dua puluh lima miliar sembilan puluh
tujuh juta rupiah), sedangkan Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 diperkirakan berubah menjadi Rp
245.191.701.000.000,00 (dua ratus empat puluh lima triliun seratus sembilan puluh satu miliar tujuh ratus satu juta rupiah).
Dengan demikian, dalam Tahun Anggaran 1999/2000 terdapat sisa anggaran lebih sebesar Rp 133.396.000.000,00 (seratus tiga
puluh tiga miliar tiga ratus sembilan puluh enam juta rupiah).
Sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1999 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 1999/2000 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3819), maka
terhadap perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 perlu diatur dengan Undangundang.
Angka 1
Pasal 2
Cukup jelas
Angka 2
Pasal 3
Ayat (1)
Rp 107.121.906.000.000,00
(dalam rupiah)
0110
54.940.502.000.000,00
0120
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPN dan PPn BM)
32.981.515.000.000,00
0140
Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (PBB
dan BPHTB)
3.650.024.000.000,00
0210
Bea masuk
3.747.792.000.000,00
0220
Cukai
0230
834.900.000.000,00
0240
Bea meterai
568.528.000.000,00
10.398.645.000.000,00
Penerimaan dari sektor minyak bumi dan gas alam sebesar terdiri dari :
Rp 56.302.615.000.000,00
(dalam rupiah)
0310
36.293.766.000.000,00
0320
20.008.849.000.000,00
Rp 38.267.917.000.000,00
(dalam rupiah)
0410
Pendapatan pendidikan
8.000.000.000,00
0411
Uang pendidikan
3.884.000.000,00
0412
0480
3.344.000.000,00
0413
14.000.000,00
0419
758.000.000,00
573.064.000.000,00
0481
0510
0520
0530
0540
573.064.000.000,00
34.661.000.000,00
0511
1.445.000.000,00
0512
1.972.000.000,00
0513
0514
0515
929.000.000,00
0516
930.000.000,00
0517
10.575.000.000,00
0519
Penjualan lainnya
13.861.000.000,00
49.000.000,00
4.900.000.000,00
62.435.000.000,00
0521
14.442.000.000,00
0522
0523
20.150.000.000,00
0529
27.273.000.000,00
Pendapatan sewa
570.000.000,00
41.988.000.000,00
0531
4.890.000.000,00
0532
2.160.000.000,00
0533
1.398.000.000,00
0539
Pendapatan jasa I
0541
0542
0543
0544
0545
0546
33.540.000.000,00
498.496.000.000,00
54.268.000.000,00
358.000.000,00
139.275.000.000,00
36.972.000.000,00
196.553.000.000,00
4.025.000.000,00
0547
41.458.000.000,00
0548
6.677.000.000,00
0549
0550
0560
0580
0610
Pendapatan jasa II
18.910.000.000,00
1.109.516.000.000,00
0551
60.787.000.000,00
0552
0553
7.421.000.000,00
0554
5.535.000.000,00
0555
3.813.000.000,00
0556
7.002.000.000,00
0557
Bea lelang
79.382.000.000,00
0558
37.453.000.000,00
0559
96.188.000.000,00
811.935.000.000,00
230.000.000.000,00
0569
230.000.000.000,00
3.504.960.000.000,00
0581
25.606.000.000,00
0582
86.434.000.000,00
0583
3.392.920.000.000,00
18.165.000.000,00
0611
104.000.000,00
0612
0613
0614
9.567.000.000,00
0615
Ongkos perkara
1.020.000.000,00
0619
6.815.000.000,00
42.000.000,00
617.000.000,00
0710
0810
8.869.506.000.000,00
0711
5.758.606.000.000,00
0713
3.110.900.000.000,00
0820
0880
0890
214.893.000.000,00
10.151.000.000,00
0812
19.100.000.000,00
0813
54.210.000.000,00
0814
71.121.000.000,00
0815
60.311.000.000,00
62.507.000.000,00
0821
6.389.000.000,00
0822
2.314.000.000,00
0823
6.273.000.000,00
0824
7.043.000.000,00
0825
40.488.000.000,00
8.551.000.000,00
0881
8.551.000.000,00
Pendapatan lain-lain
0891
0892
0893
Penerimaan kembali, ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh Negara
0894
0895
0899
Ayat (2)
23.031.175.000.000,00
1.592.000.000,00
11.245.000.000,00
7.002.000.000,00
300.081.000.000,00
3.670.550.000.000,00
19.040.705.000.000,00
Cukup jelas
Angka 3
Pasal 4
Cukup jelas
Angka 4
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Rp 166.880.508.000.000,00
(dalam rupiah)
01
02
03
04
05
06
SEKTOR INDUSTRI
109.014.212.000,00
01.1
109.014.212.000,00
Subsektor Industri
746.469.020.000,00
02.1
Subsektor Pertanian
268.769.103.000,00
02.2
Subsektor Kehutanan
477.699.917.000,00
SEKTOR PENGAIRAN
50.466.901.000,00
03.1
21.870.070.000,00
03.2
Subsektor Irigasi
28.596.831.000,00
400.234.938.000,00
04.1
400.234.938.000,00
114.253.988.526.000,00
05.1
100.126.808.000,00
05.2
05.4
Subsektor Keuangan
05.5
149.192.464.000,00
382.424.732.000,00
81.013.172.000,00
113.923.656.082.000,00
07
08
09
11
12
13
06.1
35.541.270.000,00
06.2
36.104.023.000,00
06.3
06.4
70.966.131.000,00
06.5
62.716.185.000,00
177.097.123.000,00
345.952.197.000,00
07.1
Subsektor Pertambangan
339.719.979.000,00
07.2
Subsektor Energi
6.232.218.000,00
127.776.892.000,00
08.1
Subsektor Pariwisata
32.477.675.000,00
08.2
95.299.217.000,00
19.425.020.726.000,00
09.1
19.322.220.099.000,00
09.2
102.800.627.000,00
10
431.507.484.000,00
10.1
10.2
11.074.897.000,00
420.432.587.000,00
6.180.961.253.000,00
11.1
Subsektor Pendidikan
5.575.662.984.000,00
11.2
476.543.300.000,00
11.3
116.782.034.000,00
11.4
11.972.935.000,00
447.517.722.000,00
12.1
447.517.722.000,00
836.735.038.000,00
13.1
148.985.520.000,00
13.2
14
15
16
17
18
19
20
Subsektor Kesehatan
687.749.518.000,00
28.022.299.000,00
14.1
20.271.561.000,00
14.2
7.750.738.000,00
SEKTOR AGAMA
1.787.319.934.000,00
15.1
280.565.283.000,00
15.2
1.506.754.651.000,00
505.036.868.000,00
16.2
316.019.643.000,00
16.3
16.5
Subsektor Kedirgantaraan
16.6
46.777.574.000,00
2.568.540.000,00
139.671.111.000,00
SEKTOR HUKUM
980.355.925.000,00
17.1
861.233.577.000,00
17.2
119.122.348.000,00
6.507.235.652.000,00
18.1
6.115.276.873.000,00
18.2
Subsektor Politik
19.2
19.3
391.958.779.000,00
2.589.842.681.000,00
124.278.001.000,00
1.853.429.586.000,00
612.135.094.000,00
10.744.625.000.000,00
20.2
Subsektor ABRI
10.511.945.726.000,00
20.3
Subsektor Pendukung
Ayat (3)
Cukup jelas
232.679.274.000,00
Ayat (4)
01
02
03
04
05
06
Jumlah
SEKTOR INDUSTRI
208.292.900.000,00
247.628.100.000,00
455.921.000.000,00
01.1
208.292.900.000,00
247.628.100.000,00
455.921.000.000,00
2.209.458.700.000,00
1.106.440.600.000,00
3.315.899.300.000,00
02.1
Subsektor Pertanian
2.193.683.300.000,00
963.558.200.000,00
3.157.241.500.000,00
02.2
Subsektor Kehutanan
15.775.400.000,00
142.882.400.000,00
158.657.800.000,00
1.394.828.100.000,00
1.259.401.200.000,00
2.654.229.300.000,00
348.452.200.000,00
715.955.400.000,00
1.064.407.600.000,00
1.046.375.900.000,00
543.445.800.000,00
1.589.821.700.000,00
1.119.798.400.000,00
54.357.400.000,00
1.174.155.800.000,00
04.1
1.119.798.400.000,00
54.357.400.000,00
1.174.155.800.000,00
28.389.970.300.000,00
192.967.300.000,00
28.582.937.600.000,00
216.921.700.000,00
9.792.200.000,00
226.713.900.000,00
34.547.400.000,00
8.502.900.000,00
43.050.300.000,00
3.171.107.900.000,00
0,00
3.171.107.900.000,00
23.507.893.100.000,00
141.793.000.000,00
23.649.686.100.000,00
1.459.500.200.000,00
32.879.200.000,00
1.492.379.400.000,00
2.660.171.600.000,00
3.100.361.000.000,00
5.760.532.600.000,00
06.1
2.189.026.200.000,00
1.370.353.300.000,00
3.559.379.500.000,00
06.2
167.969.700.000,00
900.246.400.000,00
1.068.216.100.000,00
06.3
165.562.800.000,00
203.282.500.000,00
368.845.300.000,00
06.4
118.955.400.000,00
597.502.900.000,00
716.458.300.000,00
Subsektor Industri
SEKTOR PENGAIRAN
03.1
03.2
Subsektor Irigasi
05.1
05.2
05.3
05.4
Subsektor Keuangan
05.5
06.5
07
08
18.657.500.000,00
28.975.900.000,00
47.633.400.000,00
769.094.900.000,00
3.092.470.700.000,00
3.861.565.600.000,00
51.194.100.000,00
10.998.100.000,00
62.192.200.000,00
717.900.800.000,00
3.081.472.600.000,00
3.799.373.400.000,00
46.751.500.000,00
554.128.800.000,00
600.880.300.000,00
08.1
Subsektor Pariwisata
32.623.200.000,00
22.625.400.000,00
55.248.600.000,00
08.2
14.128.300.000,00
531.503.400.000,00
545.631.700.000,00
10.351.427.200.000,00
2.181.241.100.000,00
12.532.668.300.000,00
9.467.458.500.000,00
2.181.241.100.000,00
11.648.699.600.000,00
883.968.700.000,00
0,00
883.968.700.000,00
547.279.600.000,00
240.174.700.000,00
787.454.300.000,00
10.1
501.133.200.000,00
202.793.900.000,00
703.927.100.000,00
10.2
46.146.400.000,00
37.380.800.000,00
83.527.200.000,00
4.781.251.500.000,00
2.168.153.800.000,00
6.949.405.300.000,00
11.1
Subsektor Pendidikan
4.438.087.300.000,00
2.105.041.800.000,00
6.543.129.100.000,00
11.2
225.059.200.000,00
63.112.000.000,00
288.171.200.000,00
11.3
58.934.600.000,00
0,00
58.934.600.000,00
11.4
59.170.400.000,00
0,00
59.170.400.000,00
146.181.700.000,00
241.698.700.000,00
387.880.400.000,00
12.1
146.181.700.000,00
241.698.700.000,00
387.880.400.000,00
2.874.883.600.000,00
1.225.410.900.000,00
4.100.294.500.000,00
313.761.500.000,00
212.523.300.000,00
526.284.800.000,00
Subsektor Pertambangan
07.2
Subsektor Energi
09
09.1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
13.2
Subsektor Kesehatan
2.000.924.800.000,00
996.305.800.000,00
2.997.230.600.000,00
13.3
560.197.300.000,00
16.581.800.000,00
576.779.100.000,00
1.711.970.000.000,00
1.026.272.500.000,00
2.738.242.500.000,00
14.1
1.704.701.100.000,00
939.378.600.000,00
2.644.079.700.000,00
14.2
7.268.900.000,00
86.893.900.000,00
94.162.800.000,00
311.299.200.000,00
198.950.600.000,00
510.249.800.000,00
SEKTOR AGAMA
15.1
22.757.000.000,00
1.594.400.000,00
24.351.400.000,00
15.2
288.542.200.000,00
197.356.200.000,00
485.898.400.000,00
555.010.100.000,00
238.334.300.000,00
793.344.400.000,00
16.1
174.018.400.000,00
113.246.400.000,00
287.264.800.000,00
16.2
47.808.700.000,00
1.781.700.000,00
49.590.400.000,00
16.3
64.640.600.000,00
117.862.100.000,00
182.502.700.000,00
16.4
Subsektor Kelautan
58.675.500.000,00
3.607.600.000,00
62.283.100.000,00
16.5
Subsektor Kedirgantaraan
32.722.500.000,00
0,00
32.722.500.000,00
16.6
177.144.400.000,00
1.836.500.000,00
178.980.900.000,00
217.577.000.000,00
5.897.900.000,00
223.474.900.000,00
SEKTOR HUKUM
17.1
23.252.700.000,00
0,00
23.252.700.000,00
17.2
53.958.800.000,00
0,00
53.958.800.000,00
17.3
140.365.500.000,00
5.897.900.000,00
146.263.400.000,00
409.321.800.000,00
291.716.400.000,00
701.038.200.000,00
18.1
397.411.100.000,00
291.716.400.000,00
689.127.500.000,00
18.2
11.910.700.000,00
0,00
11.910.700.000,00
83.746.900.000,00
28.229.000.000,00
111.975.900.000,00
20
19.1
Subsektor Politik
4.462.100.000,00
0,00
4.462.100.000,00
19.2
16.598.700.000,00
0,00
16.598.700.000,00
19.3
62.686.100.000,00
28.229.000.000,00
90.915.100.000,00
1.252.130.000.000,00
816.913.000.000,00
2.069.043.000.000,00
10.498.900.000,00
0,00
10.498.900.000,00
20.2
Subsektor ABRI
944.204.800.000,00
816.913.000.000,00
1.761.117.800.000,00
20.3
Subsektor Pendukung
297.426.300.000,00
0,00
297.426.300.000,00
Angka 5
Pasal 9
Ayat (1)
Tahun anggaran yang semula berlaku tanggal 1 April sampai dengan 31 Maret, diubah menjadi tanggal 1 Januari sampai dengan
31 Desember. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 2 T ahun 2000 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara T ahun
Anggaran 2000, sebagai masa transisi, khusus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2000, berlaku
tanggal 1 April sampai dengan 31 Desember 2000.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Angka 6
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal II
Cukup jelas